Renungan Pagi
Yesaya 60:15
Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.
KEBANGGAAN ABADI
Perubahan keadaan hidup dimulai dari perubahan hati. Perubahan dari setiap pribadi dan perubahan dari orang yang ada di sekitar kita.
Keadaan dahulu adalah keadaan yang tidak bisa menyatu dengan orang lain; keadaan yang sepi. Kehidupan seakan terasa hampa jika terjadi dalam kehidupan manusia yang adalah makhluk sosial; tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja.
Keadaan ditinggalkan (kerusakan hubungan dengan orang dalam) dan tidak disinggahi (penilaian buruk dari orang luar) keduanya adalah kebencian yang diciptakan oleh orang berdosa atas dirinya sendiri pada semua orang.
Menjadi kebanggaan adalah menjadi pribadi yang berkualitas pada hal-hal fisis (yang bersifat ragawi, misalnya: kaya, punya kedudukan, dll.) dan terutama pada hal-hal psikis (yang bersifat kejiwaan: karakter yang baik, sikap, kehidupan rohani). Kebanggaan abadi mengandung arti bahwa keadaan baik yang dimilikinya untuk dibanggakan itu sungguh-sungguh adalah sesuatu yang tetap dan tidak akan berubah karena situasi.
Kegirangan turun-temurun adalah keadaan baik, yang dibanggakan itu, yang akan dikenang pada diri seseorang dari generasi ke generasi tetapi juga memiliki pesan regenerasi tentang status kebanggaan abadi untuk dimiliki oleh setiap angkatan, diwariskan turun-temurun.
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar