Renungan Pagi
Mazmur 119:62
Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
PERKARA IMAN YANG LANGKA
Barang langka biasanya bernilai tinggi, dicari-cari dan ditemukan oleh mereka yang memiliki minat khusus dalam mengoleksi barang-barang langka.
Orang dengan kemampuan yang langka biasanya dikagumi dan disanjung-sanjung bahkan diupayakan menjadi omset untuk memperoleh penghasilan.
Hal langka yang disebut dalam bacaan ini adalah bangun pada tengah malam untuk bersyukur kepada Tuhan. Jika orang terbangun karena mimpi buruk itu sering terjadi dan kalau terjadi bukan dalam kesadaran melainkan terjadi karena faktor luar, mimpi. Sudah lazim kita ketahui bahwa justru sebaliknya banyak orang yang tidur nanti pada tengah malam bahkan pada waktu hampir menjelang pagi itu biasa di dunia yang sudah dikuasai oleh roh 'kerja keras' dan roh 'mencari kesenangan'.
Bangun mengucap syukur pada tengah malam itu langka; tidak banyak orang yang melakukannya sebab hanya mereka yang menyadari tentang kedilan hukum-hukum Tuhan yang melakukannya. Bangun pada tengah malam adalah kebiasaan orang beriman kepada Allah untuk bangun pada sangat awal dan mengatur hidupnya untuk selalu mengawali aktvitasnya dengar berdoa kepada Tuhan. Hidup orang-orang yang demikian selalu diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Bangun pada tengah malam dan mengucap syukur kepada Tuhan hendaknya bukan perkara langka dalam hidup mereka yang disebut anak-anak Tuhan.
Bukankah orang yang terlambat bangun itu adalah mereka yang bahkan tidak punya waktu yang cukup untuk mengurus hidupnya dengan baik? Selalu terburu-buru dan tidak hidup serba teratur. Kita tahu bahwa mereka yang bangun kesiangan itu adalah pemalas; mereka yang tubuh serta jiwanya tida sehat.
Mazmur 119:147
Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar