Sabtu, 2 Desember 2023
Renungan Pagi
Mikha 7:20
Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
MENGHARAPKAN JANJI PURBAKALA
Janji adalah utang. Janji harus dipenuhi sebab selama ia tidak dipenuhi, maka ia akan terus menjadi beban bagi kehidupan.
Kenyataan sebaliknya adalah bahwa manusia itu sering disebutkan sebagai makhluk yang paling gampar berjanji tetapi lebih gampang melupakan janji. Apalagi kenyataan bahwa kita hidup dalam waktu yang semakin lama semakin menghabiskan segala sesuatu.
Keadaan pribadi penerima janji juga sering mempengaruhi proses pemenuhan janji yang telah disampaikan kepadanya. Jika seseorang berjanji kepada sesamanya yang kemudian memusuhinya, maka janji itu bisa menjadi batal.
Allah terus setia memenuhi janjiNya, janji purbakala pun tidak dilupakanNya. Bahkan ketika si penerima janji itu tidak layak menerimanya, Allah terus memenuhi janjinya. Tetapi ketika hubungan umat Tuhan dan Tuhannya sedang tidak baik-baik saja, maka ia tidak menyadari bahwa janji Allah sedang dan terus terjadi di dalam dan melalui hidupnya.
Manusia yang baik adalah mereka yang tidak berjanji tetapi melakukan setiap hal yang dikatakannya seperti orang yang memenuhi janji, maka ia akan melihat betapa Tuhan itu baik dan setia memenuhi janji kasih dan damai sejahtera bagi kehidupannya.
Mazmur 119:50
Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar