Rabu, 4 April 2024
Renungan 7
1 Samuel 15:30
Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."
KEHORMATAN ITU SEMU
Saul telah berdosa dan ia tetap memaksa agar Samuel agar tetap menyertainya. Kehadiran Samuel dalam hidupnya bukanlah agar Samuel menjadi petunjuk jalan baginya melainkan hanya untuk kehormatan.
Hadirnya hamba Tuhan adalah supaya hidup mengalami damai sejahtera karena berkat Tuhan yang dibawanya dan bukan memperoleh kehormatan bahwa ia menjadi tuan atas hamba Tuhan itu.
Orang yang hanya mengincar kehormatan hanya mau mempertontonkan kehormatan itu di hadapan manusia; bagi Saul, kehadiran Samuel dalam perang yang dilakukannya saat itu hanyalah dimaksudkan sebagai bahan pertontonan bagi tua-tua bangsa Israel dan seluruh orang Israel. Tidak lebih dari itu.
Orang yang gila hormat hanya tertarik untuk memuja dirinya sendiri. Karena itu ia tidak tulus menyembah kepada Allah. Bagi Saul, Allah tidak diterimanya sebagai Allahnya sendiri melainkan hanya prasyarat kehormatan.
Menyembah dan melayani Tuhan dengan tulus adalah kehormatan yang sesungguhnya. Terhormat bukanlah soal duduk di kursi terhormat melainkan memiliki hidup yang terhormat di hadapan Allah.
Yeremia 13:11
Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar