Rabu, 17 April 2024
Renungan Pagi
Matius 8:4
Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
TIDAK MENJADI PRIORITAS
Orang yang menderita penyakit kusta pasti akan diketahui semua orang dan pastilah bahwa ketika ia telah menjadi sembuh, telah tahir dari kustanya, juga akan diketahui oleh orang-orang di sekitarnya.
Tugas untuk memeriksa dan menyatakan seseorang menderita penyakit kusta atau sudah tahir dari kusta adalah para imam.
Para imam pasti akan bertanya tentang bagaimana ia menjadi sembuh; haruskah ia berdusta tentang jangan Tuhan yang dialaminya? Tentu tidak demikian maksud Tuhan Yesus.
Membesar-besarkan perkara kesembuhannya yang ajaib kepada orang-orang bisa saja membuatnya lupa pergi ke para imam untuk memeriksakan dirinya sehingga ia terus menimbulkan keresahan dalam kehidupan orang banyak yang tidak mengetahui bahwa ia telah tahir dari kusta. Ini yang tidak prioritas.
Memenuhi aturan keagamaan adalah sesuatu yang sifatnya prioritas jika dipahami bahwa itu adalah kehidupan yang akan mengembalikan hubungan yang baik kepada semua orang. Hubungan yang baik dengan semua orang adalah prioritas kehidupan dan agama. Kalau hanya hanya untuk agama itu tidak cukup; kehidupan tanpa agama (baca: hidup tanpa Tuhan) pun adalah salah.
Matius 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar