Renungan Pagi
3 Yohanes 1:4
Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.
SUKACITA TERBESAR
Yohanes menyebut jemaat sebagai anak-anaknya menggambarkan hubungan yang mesra antara dia dan jemaat. Jemaat yang kehilangan hubungan yang mesra dan akrab adalah jemaat yang tidak bertumbuh. Pribadi yang mengalami kesulitan untuk menjadi saudara bagi orang lain berarti hidupnya sedang dalam pergumulan untuk belajar menjadi ada untuk orang lain.
'Mendengar' adalah sebuah panggilan bagi setiap orang supaya orang menyaksikan yang baik dan benar dalam kehidupannya dan diceritakan untuk memuliakan Tuhan; tetapi hidup itu sendiri bukan tempat ajang pamer.
Sukacita adalah ketika anak-anak menjadi orang yang 'berada' dan menjadi orang yang berilmu. Anak-anak disekolahkan setinggi-tingginya supaya menjadi orang biasanya hanya dalam pemahaman secara fisik material saja. Mencari hidup yang dipakai untuk menggambarkan kegiatan hidup ekonomi manusia juga sering hanya terbatas pada hal fisik-materil dan tidak menyangkut perkara rohani-psikologis.
Sukacita terbesar bukanlah hanya terkait pada kesuksesan duniawi tetapi terutama pada soal kehidupan rohani yang baik; hidup dalam kebenaran.
Kesuksesan dunia yang fisik material itu hanya bersifat sementara dan bisa menghancurkan sementara kebenaran itu akan selalu memberi segala yang terbaik bagi kehidupan ini; bukan janji dunia tetapi oleh berkat Sang Penguasa Kehidupan.
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar