Minggu, 19 Maret 2023
Renungan Pagi
Ayub 16:20-21
²⁰ Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis,
²¹ supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.
MENENGADAH KE ARAH ALLAH
Manusia hidup di dunia milik Allah; ia hidup karena kuasa Allah, oleh anugerah Allah manusia melakukan seluruh aktivitasnya.
Manusia berjuang untuk hidupnya sambil terus menjaga kemuliaan nama Tuhan dan membina hubungan sosial dengan sesama. Ia, manusia itu, memiliki banyak sisi untuk dipertanggungjawabkan.
Perkara hidup manusia di dunia ini terdiri dari perkara antara Allah dan manusia serta perkara manusia dengan manusia yang dinilai (diadili) oleh Tuhan dan juga manusia. Ayub yang menurut keyakinannya telah berbuat setia kepada Tuhan harus meratapi hidupnya yang dicemooh oleh sahabat-sahabatnya sebagai orang berdosa karena itu ia dihukum dengan sakit penyakit.
Pengadilan manusia kadang seturut dengan pengadilan Allah tetapi sering juga bertolak belakang; melakukan yang benar di mata Allah sering dicemooh oleh sesama Manusia.
Mata yang terus menengadah ke arah Tuhan artinya bahwa dinilai seperti apa pun oleh sesama, bahkan ketika menerima tuduhan yang menyakitkan sekalipun, maka hidup ini tetap harus memuliakan Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala perkara.
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar