Renungan Pagi
Mazmur 50:15
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela
MINTA SATU DAPAT DUA
Berseru kepada Tuhan adalah sebuah praktik hidup yang sangat lazim bagi setiap orang. Kebiasaan berdoa sudah ditanamkan oleh keluarga, atau paling tidak, oleh komunitas, sejak masa kecil.
Volume, waktu, situasi, dan kesungguhan berdoa itu yang berbeda pada setiap orang. Ada yang berdoa pada waktu senang tetapi menjadi frustrasi pada waktu sulit; ada yang berdoa pada waktu tetapi lupa daratan ketika sudah baik keadaannya.
Berseru kepada Tuhan bukan berarti harus menyampaikan doa dengan suara keras tetapi berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Berdoa hendaknya jangan hanya karena kebiasaan setiap hari tetapi sungguh-sungguh berasal dari hati yang bersyukur pada hari-hari baik dan sebagai bentuk penyerahan diri kepada Tuhan dalam segala perkara terutama dalam keadaan sulit.
Hidup manusia jika dipandang secara menyeluruh adalah kesesakan sebab hidup ini akan terus diisi dengan perjuangan, kerja, dan upaya yang tidak berkesudahan.
Berdoa selalu dijawab dengan kelegaan; hidup yang berat terasa ringan, selalu berpengharapan, hidup dijamin oleh Tuhan, dan terutama bahwa Tuhan mengaruniakan kemuliaan bagi yang berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan; hidup sentosa yang pertama dan hidup permai yang terutama; dapat dua bahkan mendapat segalanya ketika berseru kepada Tuhan.
Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar