Renungan Pagi
Amsal 13:24
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
BUKAN TONGKAT PENJAJAH
Ayat ini dimengerti seperti pepatah lama yang sudah hampir hapus oleh zaman, raib oleh hukum; sebuah pepatah yang berharga di masa lalu, ”di ujung cambuk ada emas”.
Lingkup yang disoroti kita mengerti bahwa itu mengacu ke pendidikan karakter yang baik; dan itulah kasih yang terbesar yang bisa diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Kalau anak tidak dibentuk karakternya, maka hidupnya akan penuh dengan kebencian dan hal-hal yang membuatnya dibenci.
Tongkat yang pakai sebagai cambuk adalah penuntun untuk memiliki kedisiplinan dan pengarahan yang ke pola perilaku dan sikap yang benar, itulah emas pada ujung cambuk tetapi bahwa cambuk itu juga sering tidak digunakan secara disiplin, melainkan sebagai senjata untuk menjadi penguasa dan penjajah, maka tongkat sering dipahami sebagai tirani dan hilanglah emas yang ada di ujung cambuk.
Menghajar pada waktunya adalah sebuah peringatan bahwa perlu diambil tindakan tegas pada waktu tertentu dan bahwa harus selalu tersedia waktu yang baik untuk mendidik karakter anak.
Memukul dengan cambuk dan menghajar (yang seharusnya kita pahami berasal dari kata dasar 'ajar' dan bukan hajar) adalah sesuatu yang sulit diterima oleh yang dihajar dengan cambuk itu karena itu mari membentuk karakter dengan kasih sayang.
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar