Renungan Pagi
Mazmur 126:3
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
PERKARA BESAR DILAKUKAN TUHAN
Mazmur ini dilatarbelakangi oleh keadaan bangsa Israel yang sedang menderita. Tidak jelas penyebabnya tetapi kemungkinannya adalah cuaca yang buruk sehingga panen gagal yang tergambar dalam ayat-ayat selanjutnya tentang orang yang menabur pasti akan menuai walau harus mengerjakan pekerjaan itu dengan menanggung penderitaan - mencucurkan air mata; menangis.
Keadaan ini dilihat sebagai keadaan yang rusak dan perlu dipulihkan, maka itu berarti ada kesadaran bahwa ini disebabkan oleh hubungan yang rusak dengan Tuhan dan perlu pemulihan diri dalam penyerahan diri kepada Tuhan.
Jika keadaan yang rusak ini adalah situasi untuk menguji kesabaran umat, maka umat Israel menyadari bahwa situasi apa pun yang terjadi tidak berarti bahwa Tuhan meninggalkan umat-Nya.
Momen penderitaan mengingatkan bahwa masa lalu telah terlampaui karena perkara besar yang telah dilakukan Tuhan, maka apa pun keadaan sekarang pastilah bahwa Tuhan akan melakukan lagi dan lagi, dan lagi perkara-perkara besar bagi umat-Nya; perlakuan Tuhanlah yang menjadikan orang bersukacita.
Mengimani perlakuan Tuhan yang besar adalah sumber keteguhan menghadapi derita kehidupan dan sumber kekuatan melakukan yang terbaik untuk bersama Tuhan menemukan sukacita.
Mazmur 71:18
juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar