Total Tayangan Halaman
PERTOLONGAN DALAM NAMA TUHAN
BERKAT DARI SION
KESESAKANKU ADALAH KEMULIAANMU
BERHARAP KEPADA TUHAN
MENJADI ANAK ABRAHAM
MENJEMUKAN TAK TERKATAKAN
KEYAKINAN IMAN YANG SEMULA
LAHIR UNTUK KITA
Senin, 25 Desember 2023
Renungan Pagi
Yesaya 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
LAHIR UNTUK KITA
Pengakuan yang membawa pada sebuah kenyataan bahwa di dalam Dia, yang lahir untuk kita itu, ada kesatuan dan penyatuan. Tidak ada 'kita' tanpa kesatuan.
Hal berikut bahwa setiap orang harus belajar untuk menerima yang kecil dan lemah dari Allah. Seorang anak itu tidak bisa melakukan apa-apa; bahkan cenderung anak kecil itu dipandang rendah; dasar bocah!
Seorang anak selalu memberi pengharapan tentang masa depan dan di dalam Dia yang lahir untuk kita itu kita belajar bahwa dalam penyerahan diri kepadaNya kita harus bersabar sampai dia dewasa; sabar itu lama ~ tanpa batas.
Anak itu diberikan untuk kita, bersediakah kita menerima-Nya? Bahkan melihat dari sisi sebaliknya, yaitu kasihNya yang besar kepada kita pun, masih banyak orang yang belum membuka diri untuk menerima Anak yang lahir dan diberikan untuk kita itu,
Di atas bahu adalah tanda tugas yang harus dipikulnya untuk diwujudkan dalam hidup-Nya, yaitu pemerintahan yang bersih, adil, dan benar; dan 'nama sebutan' adalah kenyataan hidup yang nyata melalui-Nya; semua yang perlu dan yang terbaik ada pada-Nya diberikan bagi yang menerima-Nya; selamat hari Natal.
1 Petrus 1:13
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
TIDAK ADA YANG SEMPURNA
SUMBER HIDUP BIJAK
KEADAAN AKHIR
PERBANDINGAN TERBALIK
KESEMBUHAN ORANG BUANGAN
PERDENGARKANLAH KEPADAKU
MASA PEMULIHAN
DOA SAMPAI KE BAIT SUCI
MEMANGGIL ORANG BERDOSA
PENGENALAN AKAN ALLAH
NAFSU RENDAH
TUHAN SEBAGAI EMBUN
TAK ADA GADING YANG TAK RETAK
HIDUP PENUH HIKMAT
DIPEGANG TUHAN
TUAN DEMI HAMBA
TUHAN PASTI DATANG KEMBALI
Minggu Adven II, 10 Desember 2023
2 Petrus 3:8-16
TUHAN PASTI DATANG KEMBALI
Saudara Sidang Jemaat yang saya kasihi di dalam Tuhan Yesus;
Saat ini kita sudah ada di Minggu Adven yang kedua dari empat Hari Minggu Adven sebelum sampai pada perayaan Natal.
- Adven dari bahasa Latin artinya penantian
- Natal juga bahasa Latin artinya Natal.
Secara tahun liturgi, Adven adalah masa penantian yang diisi dengan segala persiapan untuk menyambut perayaan hari kelahiran Tuhan Yesus tetapi jangan hanya sebatas persiapan secara fisik-material tetapi yang terutama adalah bagaimana Juruselamat dunia itu lahir dalam hati dan seluruh kehidupan umat yang percaya kepada-Nya.
Masa adven tidak berakhir setelah Natal dirayakan tetapi seluruh hidup kita selalu dalam masa Adven, yaitu penantian akan kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua untuk menghakimi seluruh yang hidup dan mengaruniakan keselamatan kekal kepada umat-Nya.
Tema pertama dalam perikop bacaan kita saat ini adalah memanfaatkan waktu hidup kita yang terbatas di dunia ini dalam kesadaran bahwa janji Tuhan Yesus akan kedatanganNya untuk kali yang kedua itu adalah sebuah kepastian -- Tuhan tidak lalai akan janjiNya.
Berbeda dengan manusia yang sering gampang berjanji tetapi lebih gampang lagi melupakan janjinya, maka janji Allah itu pasti akan dipenuhiNya secara sempurna.
Kalau Tuhan belum memenuhi janjiNya tentang kedatanganNya untuk kali yang kedua, hal ini jangan membuat kita lalai dan tidak peduli lagi pada janji itu tapi kita diajak untuk melihat itu sebagai kesempatan untuk bertobat.
Sebuah hal yang seharusnya dirindukan oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah kedatangan Kristus untuk kali yang kedua itu. Kalau kita belum merindukan hal ini, berarti iman kita masih jauh dari keselamatan yang telah dikerjakan Yesus ketika Dia datang untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang akan menjadi sempurna dialami oleh orang yang percaya kepadaNya ketia Dia datang untuk kali yang kedua.
Waktu kedatangan Tuhan tidak ada yang tahu; jangan percaya segala bentuk propaganda dari orang-orang yang meramalkan tentang kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua itu dengan berbagai teori; kedatangan Tuhan itu seperti pencuri. Kapan pun Dia datang, hendaknya kita didapati sebagai yang telah siap sedia.
Kedatangan Yesus untuk kali yang kedua itu adalah untuk membentuk langit dan bumi baru yang penuh dengan kebenaran. Inilah yang memberi makna bagi kehidupan kita yang sedang menanti kedatangan Kristus, yaitu bahwa hidup kita bermakna di hadapan Tuhan. Satu hari hidup kita tetapi diisi dengan kebenaran itu sudah bermakna seribu hari di hadapan Tuhan sebaliknya hidup kita yang lama (bahkan seribu tahun - seandainya ada yang bisa hidup selama itu) tetapi kalau tidak diisi dengan kebenaran, maka itu hanya sehari saja, sekejap saja -- tidak bernilai apa pun; sia-sia adanya.
Tuhan pasti datang kembali dan itu adalah kehancuran bagi segala yang ada di dunia ini kecuali mereka yang hidup suci dan saleh; yaitu mereke yang tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan Allah.
Pada masa Adven ini, mari kita pastikan dan merindukan bahwa Tuhan akan datang lagi untuk kali yang kedua dan kita mempersiapkan hidup kita untuk menyambut kedatangan Tuhan dengan hidup yang tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan Tuhan.
Dalam persiapan Perayaan Natal kita mempersiapkan segalanya sambil menghayati dan memaknai Natal sebagai bagian dari penantian kita akan kedatangan Kristus untuk kali yang kedua sehingga Natal tidak hanya merupakan kegiatan meriah tanpa makna melainkan bahwa Kristus sungguh hadir dan lahir dalam hati setiap kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
KEBANGGAAN ABADI
AKU MAU MENJAMAHMU
PERKARA BESAR DAN MULIA
Rabu, 6 Desember 2023
Renungan Pagi
Mazmur 119:141
Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.
PERKARA BESAR DAN MULIA
Nilai diri sebagai yang kecil dan lemah biasanya menyangkut keadaan status ekonomi -- kepemilikan harta yang sedikit saja, jabatan, dan berbagai status lainnya yang lebih kecil dari orang lain. Nilai itu bisa ditetapkan oleh orang bagi dirinya sendiri dan bisa juga ditujukan kepada orang lain.
Tidak salah bahwa orang melakukan yang terbaik dalam hidup ini bahkan itulah manusia yang menghargai kemanusiaan sebab manusia itu diciptakan dan membuat seluruh ciptaan terlihat 'sungguh amat baik'. Manusia yang tidak berbuat baik bukanlah manusia yang sesungguhnya.
Orang yang menetapkan nilai diri sebagai yang lebih baik dari orang lain akan jatuh dalam kesombongan dan justru itu yang membuatnya menjadi hina meski keadaannya secara status bisa tetap adalah orang besar.
Semoga sudah terlihat bahwa hidup manusia dinilai berdasarkan apa yang dia lakukan dan bukan berdasarkan nilai diri yang ada padanya. Orang besar yang tindakannya buruk adalah makhluk hina; orang kecil yang berbuat baik adalah makhluk mulia.
Perkara paling besar dan paling mulia dalam hidup manusia adalah melakukan Firman Tuhan; secara manusia nilai saya bisa hanyalah orang kecil dan hina tetapi saya tetap menjadi makhluk yang melakukan perkara besar dan mulia, taat pada firman Tuhan.
Yesaya 23:9
TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia di bumi.
PERKARA IMAN YANG LANGKA
IMAN YANG BESAR
IMAN YANG BESAR
(Pdt. Bangaran Pasamboan)
(Perenungan dari Teks Alkitab Matius 8:5-13)
Natal adalah peristiwa memperingati kelahiran Yesus Kristus
yang telah datang ke dalam dunia ini dan sebagai momen yang mengingatkan kita
bahwa kita sedang menanti kedatanganNya untuk kali yang kedua. Dengan demikian,
Natal tidak akan terlepas dari mempersiapkan acara penyambutan Yesus Kristus yang
seringkali merosot sampai menjadi mempersiapkan acara Natal yang meriah.
Jika seseorang terlalu sibuk untuk mempersiapkan acara
penyambutan secara sempurna sampai hal-hal terkecil sekali pun, tetek bengeknya
harus sebaiknya mungkin, kalau perlu takaran gula pasir yang dicampurkan ke air
minum pun harus ditakar dengan secermat mungkin berdasarkan aturan-aturan
tertentu tetapi ia tidak bertemu dengan yang disambut, maka ia adalah orang
sukses yang malang.
Datang dan bertemu dengan Yesus adalah pertemuan yang indah
jika dilakukan secara langsung dan bukan hanya melalui perantara. Perwira ini
bisa menyuruh prajuritnya untuk datang meminta Yesus datang kepadanya yang saat
itu membutuhkan pertolongan tetapi ia datang sendiri dan itu membuktikan bahwa ia
serius beriman kepada Tuhan Yesus. Sering terjadi iman kita biarkan iman kita
diwakili oleh orang lain dan kita hanya sibuk mengurus hidup kita sendiri.
Ketika Tuhan Yesus mau pergi ke rumahnya, perwira itu merasa
tidak layak. Ia bisa melihat dirinya sebagai orang yang menurut pangkat adalah
orang yang masih ada orang di atasnya dan ada prajurit di bawahnya yang bisa
dia perintah secara mutlak tetapi ia hanyalah pribadi yang tidak dapat
memerintah Tuhan untuk datang ke rumahnya.
Kerendahan hati dalam perasaan tidak layak itulah yang
membuat iman percayanya dapat disampaikan dalam kalimat: ”… katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu
akan sembuh.” Sebuah pengakuan iman yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang
merasa tidak layak, bukan mereka yang merasa lebih hebat dari sesamanya karena
berbagai faktor yang termasuk pengaruh dan kuasa yang dimilikinya.
Hal terakhir yang mau kita lihat dari Perwira yang memiliki
iman yang lebih besar dari pada iman yang ada pada orang Israel adalah bahwa
perwira ini datang untuk kesembuhan hambanya; perkara bodoh dalam pertimbangan
manusia. Ada banyak perenungan yang bisa muncul dalam hati dan benak kita
melalui cerita ini; tetapi tentulah ada hubungan kasih yang besar antara hamba
dengan tuannya sehingga tuannya sendirilah yang berusaha untuk mencari
kesembuhan bagi hambanya. Kalau pun hamba itu bukanlah hamba yang taat, maka
itulah iman yang besar bahwa kita mau melakukan yang terbaik kepada sesama
manusia.
Menyambut Yesus adalah harapan tentang terjadinya pertemuan
yang terasa dan bermakna dengan Pribadi yang disambut itu; tentang bagaimana
setiap pribadi dapat mengalami perjumpaan dalam hidupnya pribadi lepas pribadi
sehingga perjumpaan itu membawanya pada hidup yang berjumpa dengan setiap orang
dalam suasana damai sejahtera yang dibawa oleh Tuhan Yesus yang telah datang ke
dalam dunia yang peristiwanya akan diperingati dalam acara Natal yang kita
harapkan meriah, tetapi lebih dari itu – dan terutama bermakna bagi setiap
orang untuk semakin menjadi pribadi yang beriman semakin besar setiap harinya.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
------------------------------
Bahan RenunganPerkunjungan Persiapan Natal GTM Jemaat Tobadak 1 tahun 2-23
SUARA HATI
OLEH DIA DAN UNTUK DIA
MENGHARAPKAN JANJI PURBAKALA
MEMELIHARAKAN YANG DIPERCAYAKAN
Kamis, 23 Januari 2025 Renungan Pagi 2 Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepa...
-
PERSAUDARAAN YANG RUKUN Sungguh alangkah baik, alangkah baik dan alangkah indah; Alangkah baik, alangkah baik. Sungguh alangkah baik, alangk...
-
Jumat, 7 Juli 2023 Renungan Pagi Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. TERANG MANUSIA Hidup adalah sesuatu y...
-
KERANGKA KHOTBAH BULAN FEBRUARI 2019 Minggu, 03 Februari 2019 Bahan Khotbah Ibadah Hari Minggu Bacaan Alkitab: Yeremia 1:4-10; Maz. 71:1-...