Sedikit Perenungan Tentang Hubungan
"Mungkin di hatimu memang tidak ada yang salah, tapi bagaimana dengan penilaian orang lain?"
Ini adalah pernyataan dan pertanyaan dari seseorang yang mencurigai temannya selingkuh.
Hal tersebut membuat saya berpikir bahwa tindakan dan hubungan manusia sebaiknya tidak ditentukan oleh anggapan orang lain, meskipun benar bahwa anggapan orang lain juga harus dipertimbangkan dalam proses kehidupan manusia.
Jika temannya akrab dengan seseorang dan itu dianggapnya sebagai selingkuh, haruskah temannya itu berhenti bergaul dengan orang yang dengannya ia dianggap selingkuh?
Kalau mereka bergaul akrab bukan karena hasrat untuk hubungan asmara tetapi karena ikatan batin mereka saling menerima sebagai 'keluarga' haruskah itu terputus oleh anggapan orang lain yang keliru tentang mereka?
Walau terasa kasar, dapat kita mengatakan bahwa orang yang cepat menanggapi salah setiap hal yang terjadi adalah kepicikan yang merusak banyak sendi kehidupan; menempatkan orang dalam penjara bertajuk kebingungan.... Haruskah saya menjauhi saudaraku dan membuatnya bertanya-tanya: 'bersalahkah aku padanya sehingga ia menjauhiku?'
Hanya ada dua pilihan dalam perkara ini: 1.) Terus membina persaudaraan dengan teman yang dengannya ia dianggap selingkuh tetapi terus akan menjadi gunjingan yang mungkin akan semakin menjadi-jadi sampai memekakkan telinga dan menyakiti hati, dan 2.) Menjauhi teman yang dengannya ia dianggap selingkuh untuk menyenangkan mereka yang beranggapan salah.
Pilihan yang membawa pada situasi bagaikan makan buah simalakama --the lesser of two evil--, pilih yang ini salah - pilih yang itu salah. Seandainya bisa memilih untuk tidak menentukan pilihan, mungkin itu lebih baik tetapi sayangnya itu tidak bisa terjadi.
Kalau saya tidak salah, pilihan yang lebih baik adalah pilihan pertama dengan mengingat kata bijak pujangga bahwa kebenaran pada akhirnya akan tampak ke permukaan walau itu butuh waktu yang lama untuk terwujud.
Satu harapan dalam kasus ini adalah bahwa mereka yang salah beranggapan tentang hubungan mereka belajar untuk membuka diri dan melihat dengan kacamata yang benar;
Pesan Kristiani berkata:
Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.
1 Timotius 5:1-2
Total Tayangan Halaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENERUSKAN KEBAIKAN
Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...
-
PERSAUDARAAN YANG RUKUN Sungguh alangkah baik, alangkah baik dan alangkah indah; Alangkah baik, alangkah baik. Sungguh alangkah baik, alangk...
-
Jumat, 7 Juli 2023 Renungan Pagi Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. TERANG MANUSIA Hidup adalah sesuatu y...
-
KERANGKA KHOTBAH BULAN FEBRUARI 2019 Minggu, 03 Februari 2019 Bahan Khotbah Ibadah Hari Minggu Bacaan Alkitab: Yeremia 1:4-10; Maz. 71:1-...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar