Renungan Pagi
Ayub 13:15-16
¹⁵ Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya.
¹⁶ Itulah yang menyelamatkan aku; tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.
MEMBELA PERILAKU
Hukum karma adalah sesuatu yang secara umum diterima oleh manusia sebagai kebenaran; berbuat baik akan menerima kebaikan sebagai balasannya sebaliknya orang jahat akan menerima penderitaan sebagai resiko hidupnya yang buruk.
Kenyataannya, hukum karma itu tidak berlaku mutlak dan tidak selamanya sesuai dengan bayangan setiap orang; sering orang baik mengalami penderitaan dan orang jahat menikmati keadaan yang baik.
Ayub yang dituduh jahat oleh teman-tamannya sehingga mengalami penderitaan berupa penyakit yang amat pedih tidak menerima bahwa ia mengalami keadaannya yang menderita karena hidupnya yang buruk melainkan bahwa itu adalah kehendak Tuhan yang ingin membunuhnya. Orang fasik tidak akan menghadap kepada Tuhan.
Bagi Ayub, apa pun yang terjadi ia selalu harus yakin bahwa perilakunya adalah baik; membela perkara di hadapan Tuhan adalah sebuah keyakinan penuh bahwa hidupnya baik dan benar sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah.
Milikilah hidup yang baik dan benar di hadapan Allah, pertanggungjawabkan segalanya dengan sungguh di hadapan Tuhan, walau penderitaan mewarnainya, sebab hidup di hadapan Tuhan setiap waktu dan keadaan karmanya hanya satu, yaitu keselamatan.
Yakobus 2:12
Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar