Senin, 10 April 2023
Renungan Pagi
Yesaya 51:11-12
¹¹ Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,
¹² sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?
PERCAYA AKAN KUASA ALLAH
Takut adalah rasa yang diakibatkan oleh keterbatasan daya dalam diri untuk menghadapi kenyataan, baik itu itu situasi, terhadap objek tertentu, atau kepada manusia, dan lain sebagainya.
Takut terhadap manusia bukan hal manusiawi, Allah sendiri mempertanyakan 'nilai kemanusiaan' dari mereka yang takut kepada manusia. Kalau manusia takut kepada manusia, itu berarti bahwa manusia itu lebih rendah dari manusia yang ditakutinya.
Tersirat juga dalam pembacaan bahwa hakikat manusia adalah makhluk fana yang tinggal di dalam alam semesta ciptaan Tuhan yang seharusnya selalu percaya akan kuasa Allah yang tidak ada bandingnya; itulah yang baik.
Jika takut kepada manusia adalah hal yang tidak manusiawi, maka menjadi penganiaya yang menakuti sesama dengan berbagai cara adalah yang lebih tidak manusiawi lagi.
Tuhan menentang hidup mereka yang menjadi penganiaya bagi sesamanya. Mereka yang menjadi penganiaya adalah mereka yang tidak mengandalkan Tuhan melainkan manusia, yaitu dirinya sendiri.
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar