Renungan Pagi
Roma 6:10
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
MATI HANYA SEKALI
Pada setiap perayaan Jumat Agung setiap orang menghayati satu perkara yang sering menjadi keberatan bahwa masakan Allah juga bisa mati, dengan demikian muncul pertanyaan tentang apa bedanya manusia dengan Allah.
Pahamilah bahwa justru dengan kesediaan-Nya untuk mati maka nyata bahwa Allah sungguh mengasihi manusia, kasih yang tidak terukur bagi kemanusiaan manusia.
Tuhan Yesus mati untuk dosa, supaya dosa tidak lagi berkuasa atas manusia dan manusia juga mati bagi dosa; tidak berguna bagi dosa atau tidak mempunyai andil apa pun dalam hal dosa.
Kematian hanya sekali, demikian juga kematian terhadap dosa. Mati terhadap dosa itu sesuatu yang bersifat mutlak dan bukan hanya pada waktu-waktu tertentu.
Kematian Kristus atas dosa adalah pertanda bahwa Ia hidup untuk Allah, mengikuti kehendak Allah walau resikonya adalah harus mati oleh dosa itu. Demikian juga orang yang percaya kepada Kristus sebaiknya mati terhadap dosa untuk selama-lamanya dan hidup untuk Allah sepanjang hidupnya, setia kepada Allah yang membawanya kepada hidup selama-lamanya dalam kehendak Allah; hidup untuk Allah di dalam Allah.
1 Korintus 1:9
Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar