Renungan Pagi
2 Tawarikh 18:7
Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan selalu malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."
NABI DIBENCI
Kisah setiap nabi adalah bahwa ia selalu ditentang, dibenci, bahkan dimusuhi oleh orang-orang di atas dan menjadi teman orang-orang di bawah. Tetapi tidak semua kalangan atas membenci nabi pun tidak semua orang bawah berteman dengan nabi.
Nabi bertugas untuk menyampaikan nubuat, yaitu hal yang akan terjadi berdasarkan ketentuan dan penentuan Tuhan. Hal yang akan terjadi biasanya tergambar dalam pepatah tidak ada asap kalau tidak ada api. Allah membiarkan yang baik terjadi bagi yang baik dan resiko bagi orang jahat adalah menanggung hukuman.
Manusia suka mendengar apa yang mau didengarnya tetapi mendengar suara Tuhan sering merupakan hal buruk bagi mereka yang meninggikan diri di atas Tuhan.
Jika raja Israel (Ahab) membenci nabi Mikha yang menyampaikan suara Tuhan, maka hal itu tidak sama bagi Yosafat (raja Yehuda) sebab ia memang selalu rindu untuk mendengar suara Tuhan.
Malapetaka dari Tuhan itu dinubuatkan bagi mereka yang membenci Tuhan dan nabiNya, tetapi selalu ada harapan bagi mereka yang merindukan suara Tuhan setiap waktu.
Ulangan 28:1
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. ..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar