Renungan Pagi
Ayub 2:10
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
TIDAK BERBUAT DOSA
Berbuat dosa karena terpaksa adalah sebuah pembenaran bagi manusia. Sebenarnya tidak ada dosa yang dapat dibenarkan apa pun alasan untuk melakukannya. Dua kali dalam kisah keterpurukan Ayub, dinyatakan bahwa ia tidak berbuat dosa.
Menerima yang baik adalah harapan semua orang. Tetapi sering bahwa menerima yang baik itu hanya sekedar menikmati dan bukan bersyukur; ini pun adalah dosa.
Tidak mau menerima yang buruk adalah bentuk penolakan atas kemahakuasaan Allah. Perlu disadari bahwa dalam perkara 'tidak baik' pelukan Allah terasa lebih hangat dalam penyerahan diri kepada manusia.
Menuduh Allah sebagai dalang dari perkara tidak baik sudah merupakan dosa. Tetapi Ayub punya iman bahwa seandainya yang tidak baik itu pun berasal dari Allah, maka itu pun harus diterima. Terimalah segala sesuatu sebagai yang berasal dari Allah sehingga itu akan menjadi baik sebab Allah adalah baik adanya.
Manusia adalah salah satu faktor yang menyebabkan tindakan hidup pada sesamanya manusia. Karena itu, marilah berusaha untuk hadir menjadi pribadi yang terpaksa membuat sesama melakukan dosa dalam kehidupan ini karena tidak pilihan berbuat baik yang diberikan kepadanya; semua yang diberikan hanyalah 'ibarat makan buah simalakama'.
1 Yohanes 2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar