Jumat, 12 September 2025
Renungan Pagi
Mazmur 139:14
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
MATA AJAIB
Manusia beralih dari makhluk yang semula melihat semua hal sebagai ajaib menjadi yang menyadari bahwa semua hal menjadi biasa dan tergantung pada hukum alam atau hukum sebab akibat.
Seorang anak kecil merasakan angin yang meniupnya dari kipas kecil ketika ia sedang gerah tetapi orang dewasa bisa geram melihat kipas tua yang sudah tidak berutar kencang, walau sebenarnya angin yang dihembuskannya masih cukup untuk memberi kesejukan.
Bahkan manusia melihat hidupnya tidak lebih dari sekedar proses. Sudah menjadi kesadaran umum (common sence) bahwa manusia menjadi pintar karena belajar, bahwa ia bisa karena biasa - trampil oleh pengalaman dan sudah melupakan bahwa semua itu sebenarnya hanyalah keajaiban dari Pribadi yang paling terampil yang mengambar dan membentuk alam semesta.
Manusia yang lahir dan bertumbuh menjadi manusia dewasa pun sering hanya dilihat oleh banyak orang sebagai proses alamiah dalam istilah 'memang seperti itulah'; manusia kemudian hanya berusaha menjadi baik oleh hukum karma dan bukan karena ia diciptakan (dibuat secara) ajaib oleh Allah.
Mata ajaib adalah mata yang mampu melihat bahwa keberadaannya di dunia ini adalah perkara ajaib buatan Tuhan, kesadaran yang lahir dari dalam jiwanya, sehingga dalam setiap perkara ia selalu melihat secara ajaib cara untuk bersyukur.
Efesus 3:20-21
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.