05 Mei 2025

TIDAK KEKURANGAN YANG BAIK

Senin, 5 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 34:10-11
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.

TIDAK KEKURANGAN YANG BAIK

Takut akan TUHAN adalah sebuah keadaan hati yang menghargai TUHAN yang disertai dengan keyakinan bahwa Allah tidak terlalu suka menghukum tetapi Ia selalu mengasihi. Tentu saja dalam takut akan TUHAN ada kesadaran bahwa TUHAN itu penghukuman atas kehidupan yang selalu dipenuhi dengan dosa, tetapi takut akan TUHAN tidak terutama dalam arti gentar akan hukaman yang dari padaNya.

Orang-orangNya yang kuduslah yang dipanggil untuk takut akan TUHAN; bukankah itu adalah sesuatu yang sudah pasti demikian keadaannya? Orang yang kudus bisa menjadi tidak kudus jika takut akan Tuhan memudar dalam hidupnya; ppanggilan itu artinya biarlah takut akan Tuhan itu semakin dan semakin bertambah dalam kehidupan umat manusia.

Janji yang menjadi bahagian hidup orang yang takut akan Tuhan adalah tidak berkekurangan. Berkekurangan pertama-tama mengacu pada kekurangan jaminan makan minum sehingga hidupnya tidak bahagia dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Singa-singa muda biasanya mengandalkan induk atau singa jantan dewasa untuk mencarikan makanan, tetapi bisa tidak mencapai harapan sebab dikalah cepat oleh pemburu yang lain atau karena tidak ada lagi mangsa yang di dalam jangkauan.

Tidak kekurangan sesuatu yang baik adalah melihat kualitas yang dipunyai oleh seseorang. Orang yang lapar bisa menutupi rasa laparnya dengan apa saja yang bisa dimakan tetapi orang yang takut akan TUHAN akan memiliki segala sesuatu yang baik; bahkan hidupnya akan menjadi sesuatu yang baik bagi orang lain. Orang yang takut akan Tuhan tidak akan kekuarang sesuatu pun yang baik; baginya dan darinya.

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
1 Dilihat

KEKUATAN DALAM JIWA

Minggu, 4 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 183:3
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

KEKUATAN DALAM JIWA

Manusia adalah makhluk yang membutuhkan kekuatan untuk menjalani kehidupannya di dunia ini. Tetapi kekuatan yang utama bukanlah kekuatan fisik sebab sekuat apa pun orang pasti akan ada masanya ia menjadi lelah dan tidak kuat lagi.

Kekuatan berikut adalah kekuatan sosial. Orang yang memperoleh dukungan dan bantuan dari orang lain akan mampu untuk menanggung beban-beban kehidupan yang dialaminya. Tetapi kembali pada keterbatasan fisik dan keterbatasan keberadaan pada setiap waktu yang bisa melanda siapa saja, maka akan ada masanya orang-orang yang membantu tidak ada dan kembali lagi bahwa beban kehidupan harus ditanggung sendiri.

Beban kehidupan hanya bisa diatasi ketika kekuatan yang ada, entah itu seorang diri atau bersama dengan orang lain, lebih besar dari beban yang ada. Pun beban yang tidak dipikul terus-menerus untuk waktu yang lama.

Berseru adalah kerendahan hati untuk mengakui kelemahan yang ada pada diri sendiri lalu meminta pertolongan kepada pihak lain; tidak sebagai perintah tetapi sebagai permohonan. Alamat yang paling baik untuk berseru adalah kepada TUHAN yang adalah kekuatan terbesar.

Kekuatan dalam jiwa adalah berani berseru kepada TUHAN, yakni percaya sepenuhnya pada kuasa dan kasih serta penyertaanNya; dengan berseru kepadaNya kekuatan dalam jiwa ditambahkan berarti bahwa dengan hikmat, semangat, dan penyertaanNya; orang yang berseru itu dipimpin dari kesesakannya kepada damai sejahtera.

Matius 11:28 
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
1 Dilihat

03 Mei 2025

ALLAH MENJAMIN SEGALA SESUATU TERSEDIA

Sabtu, 3 Mei 2025
Renungan Pagi

2 Korintus 5:5
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

ALLAH MENJAMIN SEGALA SESUATU TERSEDIA

Manusia tidak akan hidup tanpa makanan dan minuman. Selain itu, manusia hanya akan bertahan hidup jika tubuhnya tidak mengalami panas atau dingin yang berlebihan; manusia rapu secara fisik.

Selain itu, manusia juga rapuh secara kejiwaan. Manusia tidak akan mampu menanggung tekanan yang berlebihan terhadap hidupnya dan tidak akan dapat bertahan hidup dalam kekosongan karena ditinggalkan atau semacamnya.

Selain itu, manusia ternyata memiliki kesadaran akan dimensi kekekalan, yaitu bahwa manusia itu adalah makhluk yang punya dimensi hidup yang lain setelah kematian terjadi di dunia ini.

Pada dimensi kekekalan ini, ayat bacaan kita mengingatkan tentang kehidupan baru yang disediakan oleh Allah bagi setiap orang yang pada akhirnya akan diterima oleh setiap umat yang menyadari karya Allah untuk kehidupan dimensi kekal manusia.

Tuhan memberikan Roh-Nya kepad umatNya untuk menjaminkan bahwa apa yang telah disediakan itu akan menjadi miliknya sebab ia terpaut kepada Allah yang telah menyediakan segala sesuatu bagi umatNya, yaitu kehidupan yang penuh damai sejahtera di dunia ini dan kehidupan yang terus diberkati dengan sukacita dalam kekekalan sampai selama-lamanya.

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
1 Dilihat