Sabtu, 5 Juli 2025
Renungan Pagi
1 Timotius 6:8-9
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
MAKANAN DAN PAKAIAN, CUKUPLAH
Manusia adalah makhluk yang standarnya adalah hidup dan terhormat. Manusia yang hidup tetapi tidak terhormat, maka sia-sialah hidupnya sementara kehormatan seseorang akan sirnah setelah dia tidak ada lagi. Hidup itu ditopang oleh makan dan terhormat itu ditopang oleh pakaian. Tetapi kemudian dikenal istilah 'layak' dan tingkatan selanjutnya dari manusia atas makanan dan pakaiannya.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah; adalah sebuah peringatan untuk manusia tidak terlalu berlebihan mengumpulkan segalanya dalam hidup ini. Memiliki makanan dan pakaian yang layak dan segala perangkat yang memungkinkan itu untuk mudah terjadi tidak salah, yang salah ialah ketika orang menjadi ingin kaya dan memakai segala cara untuk memperoleh kekayaan.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah; juga adalah sebuah peringatan agar dalam hal iman orang belajar hidup sederhana sehingga tidak terbuang dari hadapan Tuhan dan menjadikan manusia, baik secara pribadi maupun persekutuan, tenggelam ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Di dunia di mana semua orang berlomba untuk mendapatkan sebanyak mungkin harta kekayaan, maka orang beriman bukan tidak boleh memikinya tetapi biarlah itu menjadi anugerah Tuhan dan tidak menjadi penyebab hilangnya iman karena mencari kekayaan. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah; adalah kehidupan yang selalu bersyukur atas pemberian Allah dalam hidup.
Makanan yang layak bisa dipahami sebagai yang diperoleh dengan cara yang baik dan dikelola dengan baik juga. Pakaian yang layak adalah yang menjaga kesopanan di hadapan Tuhan dan manusia. Asal ini sudah terpenuhi, maka standar kemanusiaan itu sudah layak.
Mazmur 116:6
TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar