Sabtu, 24 Desember 2022
Renungan Pagi
(1 Timotius 4:10)
Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
ALLAH YANG HIDUP
Manusia yang percaya pada Allah yang hidup adalah orang yang berpengharapan. Hidup tanpa pengharapan adalah pertanda bahwa seseorang belum percaya dan mengakui akan Allah yang hidup.
Allah yang hidup itu menghidupkan manusia; tanda vital manusia adalah ia berjerih payah dan berjuang. Manusia yang hanya berlipat tangan pada hakikatnya tidak memiliki hidup; karya hiduplah yang diberkati.
Berjerih payah dan berjuang dengan mengandalkan diri sendiri dan kekuatan yang dimilikinya berarti ia tidak sempurna dalam pengharapan. Karya hidup tanpa pengharapan akan membuat hidup tertekan dalam segala keadaan.
Allah yang hidup adalah juruselamat semua manusia artinya bahwa Allah mengasihi semua orang; hidup semua manusia ada dalam kasih Tuhan dan manusia terpanggil untuk saling menyelamatkan, saling mengasihi dalam kehidupan ini.
Allah yang hidup menjadi juruselamat terutama bagi orang percaya berarti ada perhatian khusus bagi umat Tuhan, kehadiran Allah menjadi warna kehidupannya setiap waktu.
Mazmur 103:17-18
¹⁷ Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
¹⁸ bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar