Jumat, 23 Desember 2022
Renungan Pagi
(Yesaya 7:14)
¹⁴ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
¹⁵ Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik,
¹⁶ sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
IMANUEL
Allah menyertai kita (Imanuel) adalah pengakuan bahwa Allah berkuasa untuk memberi penyertaan-Nya yang berada di atas segala sesuatu.
Meminta pertanda adalah penguatan bagi manusia (khususnya Raja Ahas yang tengah menghadapi ancaman perang dari dua kekuatan besar) untuk meyakini bahwa Allah sanggup melakukan perkara yang kelihatan mustahil bagi manusia.
Anak yang akan makan dadih dan minum madu adalah gambaran sebagai umat yang dikasihi; ibarat seorang anak yang diberi makanan yang enak dan bergizi. Ini tidak selalu harus dipahami sebagai jaminan datangnya kelimpahan tetapi bahwa di dalam Tuhan ada jaminan damai sejahtera sepenuhnya.
Anak yang belum tahu membedakan yang baik dan jahat adalah menunjuk pada masa sekitar dua sampai lima tahun; Tuhan tidak menunda-nunda waktu untuk menolong umat-Nya.
Tuhan menolong umat-Nya dan Ia datang segera. Kasih Tuhan tidak terbatas dan Ia akan tetap menjadi Bapa bagi setiap yang percaya kepada-Nya.
Mazmur 86:3
Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar