Renungan Pagi
Amsal 4:14-15
¹⁴ Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
¹⁵ Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
JALANLAH TERUS
Kehidupan adalah perjalanan dan ada dua jalan yang sangat berbeda yang saling berjauhan walau jaraknya sangat dekat, yaitu jalan kebenaran dan jalan kefasikan.
Sering dianggap bahwa jalan itu adalah jalan yang berlawanan arah sehingga jika mengarah ke lawan berarti semakin jauh dari tujuan yang hendak dicapai pada arah yang berlawanan dengan arah yang satunya.
Tujuan jalan kebenaran adalah kehidupan sedangkan jalan kefasikan menuju (bukan tujuan) ke kebinasaan. Berada pada jalan kebenaran berarti jauh dari kebinasaan. Kedua jalan itu berdampingan bahkan sering berhimpitan; kelihatan menempuh jalan kebenaran tetapi semangatnya kefasikan, ada udang di balik batu.
Jalan kebenaran itu adalah ketulusan dalam melakukan segala perkara. Lakukan yang baik dalam ketulusan dan di situlah kebenaran. Tetapi sering ketika ada tantangan, orang berhenti berjalan; bahkan memilih untuk menyimpang ke jalan yang ada di sebelah. Berhenti berjalan pada jalan kebenaran pada dasarnya adalah jalan kefasikan.
Jika menyadari telah berjalan pada jalan kefasikan, maka segeralah menjauh dari jalan itu dan berpindahlah ke jalan kebenaran dan jalanlah terus; bukan asal sudah tidak lagi di jalan kefasikan tetapi bagaimana semakin melihat dan mengalami kebenaran itu dalam kehidupan. Jalanlah terus berarti tidak berhenti sebab berhenti berarti tidak pernah sampai.
1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar