Renungan Pagi
Ibrani 12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
DITOLAK MENERIMA BERKAT
Manusia hidup mencari berkat, berusaha memperoleh makan dan hidup yang cukup bahkan mapan. Demikian paham banyak orang tentang kehidupan yang harus diisi dengan perjuangan mencari makan.
Karena itu, manusia cenderung untuk mencari makan sebanyak yang ia bisa temukan tanpa peduli pada Sang Pemberi makan bahkan yang adalah Sumber Hidup itu sendiri.
Dalam ayat sebelumnya orang seperti ini digambarkan laksana Esau yang menjual hak kesulungannya demi memperoleh makanan yang sebenarnya masih bisa diusahakan secara bertanggung jawab, yaitu bersabar dan berusaha lebih lagi, agar berkat yang lebih besar tidak terhilang dari hidup ini. Selanjutnya tindakan Esau itu dipakai untuk menunjuk pada mereka yang menggunakan hidupnya hanya untuk berusaha memenuhi nafsu yang rendah.
Banyak yang melupakan bahwa hidup ini adalah berkat, diberikan oleh Tuhan dan itu dimaksudkan untuk terus mengalami berkat dan menjadi berkat. Hidup manusia di dunia ini bukan untuk mencari berkat melainkan untuk hidup di dalam berkat-berkat Tuhan; menjalani hidup yang baik, yang berkenan, hidup yang berderajat tinggi dalam pandangan Tuhan.
Kalau gagal memahami hal ini, maka manusia akan jatuh pada derajat rendah dan terus merosot sampai ia menjadi pribadi yang hina justru dalam perkara yang ia sebut sebagai kemuliaan, terjatuh menjadi pribadi yang egois dan sombong. Bangun dari keadaan ini bukan mustahil tetapi sulit bagi banyak orang untuk mendapat kesempatan -- berkat yang dicarinya hilang entah ke mana.
Amos 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar