Renungan Pagi
Kisah Para Rasul 5:29
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. ..."
LEBIH TAAT KEPADA ALLAH
Manusia adalah pribadi yang memiliki pemikiran, rasa, dan roh yang memungkinkannya untuk merespons dan memberi aksi dalam kehidupan ini kepada sesamanya manusia dan kepada Tuhan.
Manusia tidak punya daya yang cukup pada dirinya sendiri untuk menentukan langkah hidupnya, maka ia membutuhkan patokan dari tata kehidupan bersama yang biasa disebut budaya, hukum, etika, dan lain sebagainya. Di atas dari semuanya itu, bagi yang percaya akan adanya Tuhan, maka patokan hidup yang utama adalah kehendak Tuhan.
Lebih taat kepada Allah berarti bukan menolak taat kepada manusia tetapi itu harus lebih rendah dari pada kehendak Tuhan. Anak yang tidak taat kepada orang tua sudah secara otomatis tidak taat kepada Allah, demikian juga murid yang tidak taat pada guru, dan warga masyarakat yang tidak taat kepada pemerintah, semuanya sekaligus adalah bentuk ketidaktaatan kepada Allah. Ada banyak pihak lagi yang bisa didaftarkan sebagai yang seharusnya ditaati dalam kehidupan ini.
Mereka, pribadi dan atau status, yang seharusnya merupakan standar hidup dalam kehidupan seharusnya juga menyadari bahwa keberadaan mereka adalah mewujudkan kehendak Allah sehingga patokan hidup dari, oleh dan bagi mereka adalah kehendak Allah sehingga orang tidak harus melawan kehendak Allah untuk taat kepada mereka.
Manusia lebih rendah dari Allah dan patokan serta kuasanya sangat tidak setara dengan Allah; hikmat dan pertimbangan manusia sangat jauh dari sempurna dan dapat menyimpang dari kehendak Allah sehingga pernyataan manusia harus lebih taat kepada Allah seharusnya menjadi alarm kehidupan setiap saat agar tidak jatuh ke bumi yang suka menghempaskan segalanya.
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar