Rabu, 7 Februari 2024
Renungan Pagi
Markus 9:7-9
7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari
dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah
Dia."
8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang
sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka,
kecuali Yesus seorang diri.
9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus
berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun
apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang
mati.
DENGARKANLAH DIA
Peristiwa ketika Petrus, Yakobus, dan Yohanes diajak oleh
Tuhan Yesus naik ke atas gunung dan mereka melihat kemuliaan sorga ketika Tuhan
Yesus berbincang-bincang dengan Musa dan Elia.
Mereka telah melihat kemuliaan sorga yang berakhir ketika
datang awan yang menaungi mereka. Mereka tidak melihat bagaimana kemuliaan
sorga itu menghilang bersama dengan menghilangnya Musa dan Elia yang hadir
bercakap dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan sorga. Kemuliaan sorga itu memukau
mata tetapi awan yang menaungi mereka yang membuat kemuliaan sorga itu
menghilang memberitahukan tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan di
dunia ini, yaitu mendengarkan Dia ~ mendengarkan Tuhan Yesus.
Kemuliaan sorga yang tampak dalam pribadi Musa dan Elia yang
berbicara dengan Tuhan Yesus hendak menegaskan bagi kita bahwa yang hilang oleh
awan adalah untuk menegaskan kepada pengikut Tuhan Yesus bahwa di dalam Tuhan
Yesus ada kepastian tentang sorga.
Mendengarkan Anak Allah yang dikasihi adalah panggilan hidup
setiap orang yang terpanggil untuk mengalami keselamatan dalam pribadi yang akan
membawanya ke sorga, yaitu Tuhan Yesus. Mendengarkan Dia adalah panggilan yang membawa
pada ketaatan sepenuhnya kepada kehendak Allah dan tidak pada mendengarkan diri
sendiri sehingga semakin lama semakin tempat untuk Allah itu semakin tersingkir
dari kehidupan ini. Jika orang mendengarkan Anak Allah yang dikasihi Allah itu,
maka keselamatan yang dibawa-Nya akan dinyatakan dalam kehidupan orang yang
mendengarkan-Nya itu.
Ketiga murid itu harus menyimpan hal itu menjadi rahasia
sampai Tuhan Yesus telah bangkit dari antara orang mati sebab kemuliaan itu
sering menjadi penyebab perseteruan di antara manusia; jika disampaikan pada
waktu yang tidak tepat, maka itu bisa berisiko besar bagi para murid, baik
internal maupun dari pihak luar terhadap mereka. Kemuliaan sorga tidak untuk
menjadi perebutan kekuasaan di dunia ini. Tidak, itu hanya spekulasi pikiran
manusia. Allah yang lebih tahu segalanya.
Mazmur 29:1
Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada
TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar