Total Tayangan Halaman

ANAK-ANAK YANG LAPAR DI UJUNG-UJUNG JALAN

Jumat, 23 Februari 2024
Renungan Pagi 

Ratapan 2:19
Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan! 

ANAK-ANAK YANG LAPAR DI UJUNG-UJUNG JALAN

Keadaannya bukan karena tidak mencari makan tetapi mencari ke mana pun tidak bisa menemukan sesuatu untuk dimakan.

Lapar di ujung jalan adalah keadaan tak berdaya untuk mempertahankan kehidupan yang memadai; tidak mapan oleh situasi.

Orang tua diajak untuk mencurahkan isi hati seperti air di hadapan Tuhan. Mengapa pada waktu malam? Karena pada waktu siang ia harus berusaha mencari nafkah bagi anak-anaknya. Dosa bangsa Israel membuat hidup mereka tertekan oleh penderitaan.

Mengangkat tangan kepada Tuhan adalah mempertaruhkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Mengangkat tangan kepada Tuhan adalah bentuk ungkapan syukur pada masa senang tetapi juga penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dalam kesulitan hidup.

Dalam keadaan seperti ini, hidup adalah panggilan dari dua sisi yang pertama adalah mengangkat tangan kepada Tuhan dan pada sisi yang lain adalah mengangkat anak yang lapar di ujung jalan itu; memeluknya dalam kasih Tuhan hingga mereka menjadi kenyang dan bersemangat.

Amsal 11:21
Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TORROMOKO IKO SO'ENG

TORROMOKO IKO SO'ENG Torromoko iko, So'eng, angku malemo aku lako tondokna tau; male tang sule-sule. Bua' dipatumba, So'eng,...