Renungan Pagi
Yakobus 2:5
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
KAYA DALAM IMAN
Pemilihan Allah berarti sepenuhnya hak Allah. Menjadi orang yang dipilih bukanlah terutama soal layak atau tidak tetapi soal menanggapi kasih Allah atau tidak sebab di dalam kasih-Nya Allah memilih semua orang.
Dianggap miskin menunjukkan bahwa itu bukanlah keadaan yang sebenarnya tetapi nampak demikian oleh dunia sebab dunia memang hanya melihat dengan mata dunia. Menjadi sombong atas apa yang dimilikinya, membanggakan diri atas jabatan dan kedudukannya bahkan menyalahgunakan jabatan, memonopoli segalanya untuk menjadi miliknya, dan sikap hidup semacam itulah yang disebut kaya menurut dunia.
Kaya dalam iman adalah sebuah keadaan yang tidak bisa menyatu dengan kaya menurut dunia sebab keduanya berbeda tentang prioritas hidup. Kaya dalam iman itu pengorbanan bagi sesama sedangkan kaya menurut dunia itu selalu mengacu kepada mengambil segala sesuatu untuk dirinya sendiri.
Semakin miskin menurut dunia semakin kaya dalam iman. Dua hidup yang bertentangan sebab kaya menurut dunia adalah kemiskinan iman. Bagi dunia, semakin banyak harta yang dimiliki semakin ia lupa daratan, semakin miskin nilai hidup dari semakin banyak yang diambilnya; sedangkan dalam iman semakin banyak berkat semakin ia sadar diri.
Kaya dalam iman itu adalah hidup yang memiliki janji pemeliharaan Allah yang adalah pemilik segala sesuatu; orang yang kaya dalam iman adalah mereka yang hidupnya penuh damai sejahtera. Orang yang kaya dalam iman, maka hidup dan matinya adalah pewaris kerajaan Allah.
Matius 28:20b
"... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar