Selasa, 18 Juni 2024
Renungan Pagi
1 Korintus 14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
ALLAH MENGHENDAKI DAMAI SEJAHTERA
Lorong tengah adalah tempat yang biasa disebut sebagai zona nyaman di antara dua ekstrim yang berlawanan yaitu kekacauan dan damai sejahtera. Cari aman di tengah kekacauan adalah sebuah kemunafikan; 'asal tidak ribut saja dengan orang lain', tidak peduli apakah dia yang jahat atau saya yang masih harus belajar arti kedamaian itu hanyalah kebencian yang terselubung.
Ekstrim pertama adalah kekacauan. Sering bukan dimaksudkan untuk itu tetapi hasil dari kegagalan mengupayakan damai sejahtera dalam kehidupan bersama. Semakin orang mengarahkan segala sesuatu kepada dirinya, maka semakin dekatlah kekacauan itu.
Ekstrim yang lainnya, yang kedua, adalah damai sejahtera. Hasil dari mereka yang tanpa peduli pamrih orang lain mengatur kehidupan menjadi menyenangkan bagi semua orang -- bekerja bukan bagi diri sendiri melainkan tetapi bagi kepentingan bersama. Semakin hidup dibaktikan bagi sesama semakin ada damai sejahtera di sana.
Tuhan tidak menyukai kekacauan berarti juga mereka yang menyebabkan kekacauan. Manusia saja, makhluk yang jahat itu, suka memberi yang baik kepada anak-anaknya, selalu rindu akan kebaikan yang sebagai dasar damai sejahtera bagi mereka. Orangtua suka melihat anak-anaknya dalam keadaan rukun dan damai setiap hari.
Kebutuhan dasar manusia, siapa pun dia, adalah damai sejahtera dan itu kehendak Allah. Setiap orang berpikir untuk damai sejahtera bagi mereka yang dikasihinya dan semakin banyak orang, semakin luas dunia yang dirangkul dalam perhatian yang besar semakin damai sejahtera itu dialami.
Amsal 15:17
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar