Renungan Pagi
2 Samuel 18:18
Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom.
TUGU PERINGATAN ABSALOM
Dikenang selalu adalah harapan setiap orang dalam kehidupan ini. Dalam dunia pendidikan, misalnya, guru menitipkan agar murid-muridnya mengenangnya terus, tetapi guru akan dikenang dalam ingatan sebagai guru yang baik atau guru yang galak.
Keturunan adalah penerus ingatan kepada nama. Karena itu setiap orang harus menjadi pribadi yang baik untuk semakin mengenang kebaikan generasi sebelumnya atau mengubahkan nama generasi sebelumnya.
Jika generasi yang baik keturunannya buruk, maka nama generasi yang baik itu akan terputus dari garis ingatan tetapi jika setiap generasi adalah baik, maka seluruh generasi itu akan dikenang namanya secara menyeluruh.
Tugu peringatan Absalom tidak membuatnya menjadi pribadi yang terhormat melainkan tetap sebagai pribadi yang mati karena pengkhianatan kepada ayahnya, pengkhianatan kepada keluarganya.
Tugu peringatan membantu manusia untuk mengenang momen kehidupan sesuai dengan maksud dari tugu itu dibangun tetapi sikap pribadi setiap orang salam kehidupan itu sendirilah yang akan dikenang. Setiap orang baik akan dikenang oleh kehidupan dan Tuhan mencatat segalanya.
Amsal 10:7
Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar