Senin, 24 Juni 2024
Renungan Pagi
Matius 11:29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
JIWA MENDAPAT KETENANGAN
Jiwa yang tenang sering dibayangkan berada dalam keadaan yang tenang tanpa masalah, bekerja sesedikit mungkin atau seandainya bisa tanpa bekerja, dan semua tercukupi dengan sendirinya. Tetapi ketika orang bercerita, maka kebahagiaan itu bukan terutama pada sesuatu yang terjadi tetapi pada bagaimana melakukan segala sesuatu dengan baik.
Bayangan tentang tenang dalam diam itu salah sebab justru orang yang kerjanya tidur dan tidur melanggar batas-batas normal alam akan mengalami sakit penyakit karena kehilangan unsur keteraturan dalam hidupnya.
Ketenangan jiwa itu terletak pada dua hal: pertama, memikul kuk yang dipasang Tuhan, yaa dan kedua, belajar kepada Tuhan. Kuk adalah alat yang dipasang pada tengkuk lembu untuk tempat mengikatkan bajak. Ketenangan jiwa justru terdapat dalam kesediaan untuk melakukan tugas yang berat.
Belajar pada Tuhan artinya melakukan setiap hal seturut dengan kehendak Tuhan. Pelajaran itu selalu bersumber dari guru; mari menjadikan Tuhan sebagai guru dan mengikuti ajaran-Nya serta meneladani hidup-Nya sehingga jiwa ini bisa tenang setiap waktu.
Karakter yang perlu dipelajari dari Tuhan adalah lemah lembut dan rendah hati; walau seseorang sangat sukses dalam karir tetapi tidak memiliki karakter yang dipelajari hanya pada Tuhan, maka jiwanya tidak tenang dan kehidupan di sekitarnya terganggu.
Matius 5:5
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar