Total Tayangan Halaman

DASAR HIDUP

Selasa, 1 Oktober 2024

Renungan Pagi


Yesaya 41:13

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."


DASAR HIDUP


Manusia perlu dasar untuk setiap yang dilakukannya di dunia ini. Dari ayat ini akan dilihat beberapa dasar hidup manusia, yang adalah umat Allah. Setiap orang yang disebut dengan umat TUHAN adalah mereka yang diberkati untuk menjadi berkat di dalam hidupnya.


Dasar hidup yang pertama adalah sebab TUHAN adalah Allahku. Semua yang dilakukan harus dalam dasar ini sehingga tidak ada perkara di dunia ini yang sekedar dilakukan - asal dikerjakan; asal selesai - tetapi semuanya dilakukan dengan sangat bertanggung jawab dan dilakukan sebaik mungkin.


Kalau orang masih memper-allah sesuatu yang lain selain TUHAN, maka seluruh hidupnya adalah dusta dan dikungkung oleh kepercayaannya kepada roh yang disembahnya itu sehingga ia hanya melihat dunia sebatas roh itu dan tidak melihat dunia dalam kuasa Pemilik yang sesungguhnya. Damai sejahtera hanya diukurnya dengan roh allah dunia itu sehingga ia tidak akan pernah bahagia.


Tuhan memegan tangan kanan adalah tuntunanNya untuk menjalani kehidupan ini dalam tujuan ilahi bagi umat manusia, yaitu untuk memperoleh damai sejahtera yang sesungguhnya.


"Jangan takut" adalah jaminan hidup yang dilandasi oleh keyakinan akan pertolongan Tuhan dalam segala perkara sehingga manusia yang takut akan TUHAN; yang Allahnya hanya TUHAN, akan dimampukan untuk melewati segala macam halangan dan tantangan karena pertolongan TUHAN, Allahnya.


Mazmur 121:2

Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

KEWAJIBAN SETIAP ORANG

 Senin, 30 September 2024

Renungan Pagi


Pengkhotbah 12:13

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.



KEWAJIBAN SETIAP ORANG


Akhir kata adalah kesimpulan penutup dari semua yang telah dikatakan oleh Pengkhotbah yang diajarkann kepada orang Israel dalam perenungannya tentang kehidupan di dunia ini. Pelajaran terbesar yang pernah ada ialah takutlah akan Allah.


Takut akan Tuhan bukanlah sikap gentar untuk bertemu dengan Allah melainkan kerinduan untuk bertemu dengan Allah dalam sikap hormat dan kerendahan hati yang terwujud dalam seluruh hidup yang selalu melakukan kehendaknya. Jadi takut Akan Allah bukanlah sikap yang dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu tetapi warna seluruh hidup.


Akhir ini adalah penutup dari segala yang telah didengar, berarti hanya mereka yang mempuanyai waktu untuk mendengar yang bisa sampai pada kesimpulan utama kehidupan, yang tidak punya waktu untuk mendengar akan sulit untuk mengerti perkataan ini. Demikian juga mereka yang hanya mendengar tetapi tidak mengambil kesimpulan terakhir ini berarti tidak berguna semua yang telah didengarnya.


Manusia hidup dalam berbagai kewajiban; semakin baik manusia mengerjakan kewajibannya, semakin ia manusia sebab manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang dipercayakan untuk bertanggung jawab; melakukan kewajibannya sebaik mungkin.


Kewajiban setiap orang adalah menjalani hidup dalam takut akan Tuhan sebab itulah yang akan menjadikan hidup ini bahagia dan sejahtera yang sesungguhnya; senang dan tenang walau kesukaran dan bahaya mengancam sebab di dalam takut akan Tuhan ada kuasa yang tak terlihat yang berjalan di depan.


Amsal 14:26

Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.

TINGGAL DI DUNIA ANTARA

Minggu, 29 September 2023
Renungan Pagi 

Yehezkiel 20:38
Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. 

TINGGAL DI DUNIA ANTARA

Bangsa Israel yang terserak-serak karena penawan ke berbagai tempat; ditawan oleh bangsa Babel akan dibebaskan oleh Tuhan, dibawa keluar dari penawanan itu.

Umat Tuhan -- bangsa Israel yang akan dibebaskan itu, oleh Tuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang akan masuk ke tanah Israel dan yang lainnya yaitu mereka yang tidak akan masuk ke tanah Israel.

Kelompok yang tidak akan masuk ke tanah Israel adalah mereka yang memberontak dan yang mendurhaka terhadap Tuhan. Pendurhakaan dan pemberontakan terhadap Allah adalah penghalang berkat damai sejahtera bagi kehidupan.

Dunia antara yang yang akan ditempati kelompok yang tidak akan masuk ke tanah Israel adalah negeri asing di mana mereka boleh tinggal sebagai orang asing tetapi tidak lagi dalam status orang buangan, bukan lagi hamba.

Kamu akan tahu bawa Akulah TUHAN adalah peringatan untuk mengenal TUHAN sebagai yang membawa kembali ke tanah Israel dan bukan sebagai Tuhan yang menempatkan di dunia antara; meski bukan lagi hamba tetapi tetap di negeri orang.

Mazmur 37:29
Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.

JUBAH KEJUJURAN

Sabtu, 28 September 2024
Renungan Pagi 

Zakharia 13:4
Pada waktu itu para nabi masing-masing akan mendapat malu oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang mengenakan jubah berbulu untuk berbohong;

JUBAH KEJUJURAN

Para nabi itu dikenal dari pakaiannya yang terbuat dari jubah berbulu. Ini tidak menjadi ketentuan tetapi menjadi kebiasaan yang diwarisi turun temurun.

Jubah berbulu adalah pakaian dari bahan sederhana yang umumnya dipakai oleh orang miskin dan itu kontras dengan pakaian kemewahan dimana biasanya menjadi tema yang disampaikan oleh nabi agar orang yang hidup berkelimpahan itu berpihak pada yang miskin.

Nabi itu adalah sebuah tugas yang menuntut kejujuran melekat pada dirinya. Karena itu, jubah berbulu itu adalah jubah kejujuran. Para nabi harus memiliki kejujuran dalam tugasnya.

Para nabi yang memakai jubah berbulu tetapi hidup dalam kebohongan demi mengumpulkan harta dunia adalah menghina tugas kenabian.

Allah menegur orang yang memakai jubah berbulu tetapi berdusta. Sebaliknya Allah ingin bahwa setiap orang memakai jubah kejujuran. Kejujuran itu adalah jubah terindah kehidupan.

Mazmur 50:23
"... Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

MENGERTI SEGALA FIRMAN

Jumat, 27 September 2024
Renungan Pagi 

Nehemia 8:13
Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.

MENGERTI SEGALA FIRMAN

Makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang paling dasar. Tetapi makan tidak hanya dimaksudkan untuk menutupi rasa lapar tetapi makan juga sering dimaksudkan untuk menyatakan sukacita; berbanding terbalik dengan tindakan berpuasa.

Berbagi makanan adalah tanda sukacita; sebuah kebiasaan yang menampakkan nilai kemanusiaan yang perlu direnungkan dalam kehidupan ini.

Berpesta ria adalah ungkapan rasa sukacita yang dihadiri oleh banyak orang yang sama-sama merasakan sukacita itu.

Pesta bisa didorong oleh prestasi atau sukacita apa pun tetapi bisa berujung pada penyesalan atau kebinasaan.

Pesta terbaik yang pernah ada adalah pesta yang dilakukan kerena mengerti segala firman yang telah didengar sama seperti yang dilakukan oleh orang Israel pada zaman Nehemia.

Mazmur 119:27
Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. 

TAKARAN MEMBERI

Kamis, 26 September 2024
Renungan Pagi 

Lukas 6:38
"... Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

TAKARAN MEMBERI

Memberi adalah tindakan mengulurkan tangan kepada orang tidak punya atau membantu orang yang sedang kesulitan memenuhi kebutuhannya. 

Takaran yang baik adalah menunjuk kepada usaha yang dilakukan dengan baik. Istilah dari dunia perdagangan yang menggunakan volume sebagai ukuran. Dipadatkan, digoncang, melimpah keluar berarti takaran yang betul-betul penuh, tidak dicurangi.

Takaran pertama memberi adalah berilah maka kamu akan diberi. Seringkali orang berhenti memberi karena ia merasa orang lain itu ibarat 'karena panas matahari, lupa kacang akan kulitnya.' Balasan pemberian bukan untuk diharapkan dari sesama, khusunya orang yang kepadanya kita memberi, tetapi dari Allah.

Memberi itu takarannya harus penuh; lakukan yang terbaik, maka yang terbaik juga akan diberi kepadamu. Takaran yang melimpah ke dalam ribaanmu adalah menunjuk kepada tindakan Allah yang mengukurkan berkat dengan kemurahanNya kepada mereka yang telah memberi.

Ukuran kasih yang tidak penuh juga hanya akan dibalas dengan kasih yang tidak penuh. Kasih Allah itu selalu cukup dan penuh kepada semua orang tetapi tidak akan penuh dialami oleh mereka yang takaran kasihnya kurang kepada sesamanya.

Roma 12:13
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! 

BIJAKSANA TERHADAP APA YANG BAIK

Rabu, 25 September 2024
Renungan Pagi 

Roma 16:19
Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.

BIJAKSANA TERHADAP APA YANG BAIK

Keadaan jemaat di Roma dipuji oleh Paulus sebab mereka dikenal secara meluas (dikabarkan atau tersiar ke berbagai penjuru, sampai ke tempat yang jauh) bahwa mereka adalah orang yang taat kepada firman Allah sebagai pedoman hidup mereka.

Hidup yang taat itu mendatangkan sukacita. Tetapi taat yang dimaksud adalah kepada Kristus dengan melakukan segala kehendakNya di dunia ini yang penuh dengan banyak godaan.

Prinsip Soli Deo gloria (kemuliaan hanya bagi Tuhan) yang dikenal dalam sejarah gereja di sekitar reformasi digulirkan pada tahun 1517 adalah sebuah prinsip yang mengajarkan bahwa perbuatan baik yang dilakukan oleh orang percaya bukanlah supaya ia diselamatkan tetapi sebagai bentuk syukur atas karunia Allah yang telah menyelamatkan manusia walau sebenarnya tidak layak untuk itu; perbuatan baik itu untuk memuliakan Allah yang telah menyelamatkan manusia.

Perbuatan baik itu seharusnya bisa langsung diterima dan diberikan kepada semua orang; bukankah kebaikan itu baik? Tidak akan ada yang menolak kebaikan selain mereka yang selalu curiga kepada orang lain; mereka yang dipenuhi dengan keegoisan. Orang baik memang sering diperalat dan ditipu oleh orang lain sebab mereka sering kehilangan kewaspadaan sebaliknya sering penipu itu berkedok kebaikan; sebab itu dibutuhkan kebijaksanaan dalam melakukan dan menyambut perbuatan baik.

Memberi kebaikan juga adalah sesuatu yang harus dilakukan secara bijaksana sebab jika tidak, maka sering yang baik itu berwujud menjadi penguasaan atas orang lain, mengekang kebebasan orang lain dengan berkedok demi kebaikannya. Berbuat baik itu buruk cara dan sikap yang baik juga.

Efesus 2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

MENEKAN DIRI SENDIRI

Selasa, 24 September 2024
Renungan Pagi

Pengkhotbah 8:5-6
⁵ Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan,
⁶ karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya. 

MENEKAN DIRI SENDIRI

Manusia membutuhkan kebebasan dalam menjalankan segala kegiatannya. Tekanan bisa membuatnya gagal dalam berkarya atau berkarya tetapi tanpa rasa.

Manusia yang berkarya bisa dalam kerangka trip - trial --coba-coba tak mengapa, gagal jadi pengalaman-- tetapi pada akhirnya manusia memerlukan panduan untuk mencapai hasil yang baik dalam semua yang dilakukannya.

Perintah yang menjadi patokan dalam tindakan manusia bukanlah pada asal perintah saja melainkan perintah yang membawa manusia pada tindakan yang benar; perintah Tuhan adalah perintah yang tidak mencelakakan.

Perintah yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan adalah kejahatan dan pada akhirnya itu juga adalah tekanan hidup yang pada akhirnya akan diadili. Manusia bisa menekan dirinya sendiri karena ia jahat tetapi manusia juga bisa mengalami tekanan karena kejahatan yang dilakukan oleh orang lain.

Kebebasan dari menekan orang lain dan tertekan karena kejahatan orang lain adalah hikmat untuk mengetahui bahwa ada waktu pengadilan untuk segala sesuatu, maka hidup harus berpedoman pada hikmat yang menuntun pada kesadaran akan adanya kemerdekaan dalam tindakan kebenaran.

Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

UMAT YANG BESAR

Sabtu, 21 September 2024
Renungan Pagi 

2 Tawarikh 1:10
Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?"

UMAT YANG BESAR

Menjadi pemimpin yang besar bukanlah ditentukan oleh seberapa banyak orang yang dipimpin tetapi bagaimana melakukan kepemimpinan itu berapa pun orang yang ada dalam lingkup kepemimpinan yang diemban.

Pemimpin yang besar bukanlah mereka yang memegang kuasa pengaturan dalam berbagai jabatan pemimpin, yang disebut dengan berbagai sebutan; tetapi bahkan orang yang paling dianggap rendah dalam suatu komunitas justru dialah yang memimpin jalannya roda kehidupan dengan hikmat yang ada padanya.

Keluar dan masuk sebagai pemimpin artinya dapat menentukan sikap yang tepat pada setiap waktu untuk setiap perkara yang terjadi.

Bangsa yang besar memberi semakin banyak dan kompleksnya persoalan yang harus dihadapi. Seorang pemimpin harus mendoakan agar ia diberi hikmat mengurus kehidupan bersama dan mendoakan kehidupan orang-orang yang dipimpinnya.

'Menghakimi' bukanlah menuduh dan mempersalahkan orang serta menghukumnya tetapi terutama untuk menunjukkan jalan kepada mereka; bukan, yang lebih tepat adalah menunjukkan jalan kepada semua orang terutama bagi diri sendiri.

Amsal 28:16
Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya. 

AKAR YANG MENDATANGKAN HASIL

Senin, 23 September 2024
Renungan Pagi 

Amsal 12:12
Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil. 

AKAR YANG MENDATANGKAN HASIL

Manusia dinilai berdasarkan karakter dan cara hidupnya lalu ia akan ditentukan sebagai orang fasik atau jujur, tulus ikhlas atau penuh dengan kemunafikan.

Orang fasik adalah mereka yang suka bermuka dua, serigala berbulu domba, lain di mulut lain di hati. Dalam pengertian yang luas, munafik juga adalah kejahatan.

Orang jahat adalah mereka yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka mau; tidak peduli pada norma-norma agama, sosial, budaya, dan lainnya yang penting ia memperoleh keinginannya.

Semua manusia membutuhkan 'mencari hidup' tetapi milik orang jahat diinginkan oleh orang fasik dan pada akhirnya akan ditarik lagi oleh kejahatan; siklus perebutan yang tidak berujung.

Akar orang benar mendatangkan hasil adalah keadaan hidup orang yang jujur dan akhlis (bukan orang munafik pun bukan orang jahat) yang menghasilkan sumber daya penopang hidupnya dengan tidak menyusahkan orang lain dan tidak didapatkan dengan cara yang salah.

Mazmur 97:11
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.

BUKAN SOAL JUMLAH

Minggu, 22 September 2024
Renungan Pagi

Matius 18:20
"... Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

BUKAN SOAL JUMLAH

Seorang diri saja tidak bisa membuat Allah hadir? Kalau seandainya Adam tetap sendiri, maka ia akan kehilangan nilai gambar Allah dalam hidupnya sebab tanpa sesama, maka gambar itu tidak lengkap.

Berkumpul adalah keperluan hidup manusia yang bisa terjadi secara spontan tetapi juga bisa dalam pengaturan dan perjanjian. Tetapi perkumpulan manusia bisa mengacu kepada sisi yang tidak diinginkan.

Berkumpul dalam nama Tuhan adalah sebuah keadaan yang tidak hanya berarti melakukan kegiatan ibadah tetapi terutama bahwa orang dari hatinya yang paling dalam membawa dirinya ke dalam persekutuan dengan Tuhan.

Berkumpul adalah sebuah kesepakatan bersama antara setiap pihak yang berkumpul itu. Bisa jadi orang masuk dalam sebuah perkumpulan tetapi sebenarnya ia bukan bagian dari persekutuan itu sebab ia hanya datang untuk dirinya sendiri.

Dua atau tiga orang adalah jumlah yang sedikit tidak setengah dari jumlah puluhan pertama apalagi dari ratusan dan seterusnya. Tetapi kehadiran Tuhan tidak ditentukan oleh jumlah tetapi kualitas orang yang berkumpul itu.

Filemon 1:6
Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.

MEMBUKAKAN KAMI JALAN KEPADAMU

Jumat, 20 September 2024
Renungan Pagi 

1 Tesalonika 3:11
Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. 

MEMBUKAKAN KAMI JALAN KEPADAMU

Bertemu secara langsung dengan jemaat di Tesalonika adalah kerinduan Paulus di tengah-tengah panggilan pelayanannya yang juga merindukan untuk pergi dan menemui sebanyak mungkin orang.

Paulus tidak hanya bersilat lidah dan mengatakan kerinduan yang tidak ada di hati, seperti kalimat 'teriring salam dan doa' dalam surat banyak orang tetapi sesungguhnya dia tidak pernah mendoakan orang yang disuratinya itu.

Jemaat di Tesalonika sungguh-sungguh dirindukan oleh Paulus bersama dengan rekan-rekan sekerjanya dan ia mengupayakan agar bisa mengunjungi mereka di tengah-tengah kesibukan panggilan pelayanan yang sedang mereka lakukan.

Tuhan membuka jalan kepada kamu adalah kesadaran bahwa keterhubungan dengan sesama manusia adalah perkara Tuhan dan bukan perkara manusia saja. Jika dalam keterhubungan dengan sesama derajat kemanusiawian yang hendak ditonjolkan, maka hubungan itu tidak akan berhasil.

Tuhan membuka jalan kepada kamu adalah bentuk keseriusan dalam pelayanan kepada semua orang dalam kesediaan untuk saling memahami ketersediaan waktu bertemu tidak untuk dipaksakan tetapi untuk didoakan; bukan prioritas tetapi diusahakan sebisa mungkin.

Galatia 6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

CELAKA DALAM MENGHINDARI MALAPETAKA

Kamis, 19 September 2024
Renungan Pagi 

Habakuk 2:9
Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!

CELAKA DALAM MENGHINDARI MALAPETAKA

Manusia tidak mengetahui secara pasti proses perputaran kehidupan. Setiap orang memprogramkan segala sesuatu menuju ke kehidupan yang senang dan damai.

Kehidupan yang senang itu sering dilihat oleh manusia sebagai perkara yang tergantung kepada harta benda sehingga untuk itu manusia[ mengumpulkan harta benda dengan melakukan usaha yang tidak manusiawi dengan menipu sesama manusia dan atau menghisap mereka untuk memperkaya diri.

Laba yang tidak halal itu juga bisa dalam bentuk sistem yang korup dan menguntungkan hanya pihak kelompok atas saja sehingga terjadi kesenjangan kelompok masyarakat; yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.

Sistem yang hanya memberi rasa aman kepada pihak pengelola usaha dan menekan kelompok kecil; hanya pihak tertentu yang senang, menempatkan sarang di atas bukit batu yang tinggi untuk terhindar dari malapetaka kehidupan.

Hidup yang mencari laba yang tidak halal adalah menciptakan malapetaka kehidupan sehingga ia sendiri tidak akan terhindar dari malapetaka itu; celakalah mereka yang hanya hidup untuk dirinya sendiri.

Amsal 2:9
Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik. 

SURAT PENYAMBUTAN

Rabu, 18 September 2024
Renungan Pagi

Kisah Para Rasul 18:27
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

SURAT PENYAMBUTAN

Ada beberapa segi yang saling terkait yang perlu untuk didukung dalam kehidupan manusia. Hanya dengan saling mendukung manusia membangun kehidupannya.

Apolos pergi ke Akhaya untuk berbicara tentang Kristus didukung oleh jemaat di Efesus dan melakukan tindakan yang sangat berguna, yaitu mengirim surat tentang penyambutan kepada Apolos yang akan datang kepada mereka.

Surat dari jemaat di Efesus kepada jemaat di Akhaya tidak disebutkan tentang tanggapannya dan surat balasannya tetapi rupanya permintaan jemaat di Efesus kepada jemaat di Akhaya karena Apolos berhasil dalam pekerjaannya bagi Tuhan di Akhaya.

Dua hal yang menjadi dasar keberhasilan Apolos di Akhaya adalah sambutan jemaat di sana. Seandainya ia ditolak, maka penolakan terhadapnya juga berarti penolakan terhadap pelayanan yang sedianya akan dilakukannya di sana.

Dasar keberhasilan yang utama adalah kasih karunia Allah. Manusia tidak dapat mengandalkan kekuatannya sendiri untuk hadir menjadi pribadi yang berguna di dunia ini.

2 Petrus 1:8
Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

MARAH SAMPAI MATI

Selasa, 17 Septemb6er 2 9PP024
Renungan Pagi 

Yunus 4:9
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."

MARAH SAMPAI MATI

Marah itu emosi dan bisa ada pada setiap orang bahkan pada setiap makhluk hidup. Pada titik tertentu, disadari bahwa alam pun bisa marah. Kadar kemarahan pada setiap orang bisa berbeda-beda dalam perkara yang sama. Kadar kemampuan menahan emosi marah pada semua orang membedakan manusia menjadi orang sabar dan pemarah dalam tingkatan-tingkatan.

Marah itu memburukkan suasana dan menyebabkan keretakan hubungan. Orang yang menghindari sesamanya juga bisa menimbulkan rasa marah pada orang yang indah.

Yunus marah karena Allah tidak menghukum bangsa Asyur (beribukota di Niniwe) yang diramalkan akan menjadi bangsa yang akan mengalahkan bangsa Israel.

Marah adalah rasa permusuhan terhadap sesama walau itu tidak diungkapkan melalui cara-cara yang keras dan meledak-ledak. Yunus marah karena ia memusuhi Asyur yang akan mengalahkan bangsanya nya; jangan marah bahkan kepada mereka yang ditakdirkan untuk mengalahkanmu.

Marah itu diingatkan untuk lambat terjadi dan jika terjadi harus cepat berhenti dan diatasi masalah yang ditimbulkannya. Jangan melakukan sesuatu yang keras sehingga orang merasa 'harus marah sampai mati kepadamu.'

Yakobus 1:20
sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

SENJATA PENGHIBUR

Senin, 16 September 2024
Renungan Pagi 

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 

SENJATA PENGHIBUR

Manusia, siapa pun dia, maunya berjalan di taman kesenangan dan berusaha untuk menghindari jalan hidup yang kelam.

Manusia yang merindukan kesenangan sebaiknya belajar untuk merajut kesenangan dalam hidupnya dan mengupayakannya juga untuk orang lain; kalau gagal dalam hal ini berarti ada nilai kemanusiaan yang kurang dalam kehidupan orang yang seperti itu.

Hidup ada dalam perputaran siang dan malam, susah dan senang, bahkan hidup yang akan berakhir dengan kematian sehingga tidak ada hidup yang semuanya adalah kesenangan.

Lembah kekelaman adalah keadaan di mana manusia mengalami keadaan yang serba kesulitan. Semua terasa menyesakkan dan sepertinya sangat sulit untuk menemukan jalan keluar.

Kehadiran Tuhan adalah penghiburan bagi kehidupan, baik dalam susah tetapi juga dalam senang; Tuhan itu penghiburan bagi seluruh kehidupan ini. Kehadiran Tuhan dengan senjata Gada dan tongkat adalah untuk mempertahankan umat gembalaanNya dan mengarahkannya ke kesenangan yang sesungguhnya, bahkan memaknai penderitaan itu sebagai penghiburan Tuhan agar hidup itu semakin kuat dan semakin mampu melihat dan mengupayakan kesenangan dalam hidup ini; kesenangan bersama Tuhan tentunya.

Pengkhotbah 3:13
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

HATI YANG HIDUP

Minggu, 15 September 2024
Renungan Pagi 

Mazmur 22:27
Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya! 

HATI YANG HIDUP

Manusia yang hidup memiliki hati dan hati itu yang memberinya makan sampai kenyang. Orang yang tidak punya hati bisa hanya fokus untuk memikirkan makan sampai kenyang tetapi mati tentang perkara lainnya.

Rendah hati adalah hati yang selalu menyadari bahwa dirinya dan segala yang ada padanya adalah bukan miliknya sendiri tetapi adalah berkat.

Hati yang mencari sebab musabab ia menjadi ada akan menemukan bahwa Tuhan yang menjadi sumber dan tujuan hidupnya lalu ia akan memuji-muji Tuhan.

Mencari Tuhan dan memuji-muji Dia adalah sumber untuk memiliki hati yang hidup selamanya -- bahkan setelah kematian tiba ia tetap hidup untuk selama-lamanya.

Hati yang hidup, yaitu rendah hati dan selalu memuji Tuhan itu menghidupkan (memberi makan sampai kenyang) dan memberi harapan tentang hidup yang sungguh-sungguh diberkati (hati yang hidup).

Kisah Para Rasul 24:16
Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

ALAMAT KEMULIAAN

Sabtu, 14 September 2024
Renungan Pagi 

Efesus 3:20-21
²⁰ Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
²¹ bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

ALAMAT KEMULIAAN

Kemuliaan adalah bentuk penghormatan yang diterima dan diberikan oleh manusia; bisa karena sesuatu dalam orang yang bersangkutan dan bisa karena sesuatu yang dilakukannya bagi orang lain yang mendorong orang lain untuk memuliakan dia.

Tetapi orang yang dimuliakan oleh banyak orang bisa jadi adalah orang hina bagi orang tertentu sebab manusia dan pekerjaan tangan manusia tidak pernah sempurna dan pasti akan ada kekurangannya.

Manusia yang mengambil kemuliaan itu menyebabkan segalanya kacau balau sebab alamat kemuliaan bukanlah bagi manusia tetapi bagi Allah yang mengerjakan lebih dari yang didoakan manusia. Kuasa Allah melampaui doa dan pikiran manusia dan di dalam kasihNya, Tuhan, melakukan segala yang terbaik bagi manusia.

Allah secara pribadi, pada hakikatnya, adalah mulia sebab Ia memang Pribadi yang mulia, agung, dan semarak. Tetapi kemuliaan yang diberi kepada Allah alamatnya adalah dari dalam jemaat. Jemaat yang tidak memuliakan Tuhan adalah jemaat yang tidak dimuliakan oleh Tuhan. Pemuliaan bagi Tuhan di dalam jemaat hanya bisa terjadi di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Waktu pemuliaan bagi Tuhan adalah turun temurun (makna pendidikan) dan sampai selama-lamanya -- tidak berkesudahan dan tidak sewaktu-waktu.

1 Timotius 1:17
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.

RAHAB DIBENARKAN

Jumat, 13 September 2024
Renungan Pagi 

Yakobus 2:25
Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? 

RAHAB DIBENARKAN

Rahab adalah seorang pelacur dan ia bukan orang Israel tetapi ia diselamatkan karena ia melindungi dan menyelamatkan orang-orang pengintai dari Israel.

Menolong umat Tuhan berarti menolong diri sendiri. Menolong sesama manusia adalah pintu berkat untuk datangnya pertolongan dari Tuhan.

Pembenaran Rahab berarti tidak hanya dibebaskan dari malapetaka di dunia ini tetapi juga diterima menjadi bagian dari persekutuan umat yang percaya kepada Allah.

Dibenarkan karena, ya; tetapi iman yang nyata dalam perbuatan. Bukan hanya iman sebatas ucapan di bibir saja atau hanya di dalam hati.

Perbuatan yang tidak didasari iman tidak menyelamatkan. Hanya perbuatan yang merupakan syukur atas kasih Allah yang menyelamatkan; hanya imanlah yang menyelamatkan.

Efesus 2:8-9
⁸ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 
⁹ itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 

BATAS KEPUASAN

Kamis, 12 September 2024
Renungan Pagi 

Pengkhotbah 5:9
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

BATAS KEPUASAN

Manusia itu adalah makhluk yang selalu mencari dan bersikap pada segala yang didapatkannya.

Penerimaan manusia terhadap segala sesuatu dikelaskan menjadi sangat puas, puas, biasa saja, kecewa, dan sangat kecewa. Tetapi kemudian bisa terjadi bahwa terhadap apa yang telah dimiliki, kemudian manusia akan menjadi bosan bahkan muak dengan apa yang dimilikinya itu 

Penyebab rasa tidak puas adalah cinta; cinta itu membuat selalu ada tempat untuk sesuatu yang dicintai itu dan bosan disebabkan oleh semakin hilangnya rasa cinta itu.

Mencintai uang dan kekayaan menyebabkan orang akan menjadi kosong terhadap segala sesuatu bahkan merasa bahwa apa yang telah dilakukannya untuk menghasilkan uang tidak pernah cukup, tak pernah baik.

Mencintai kehidupan atau mencintai cinta itu sendiri akan membuat segalanya, termasuk uang, menjadi berarti bahkan sangat berarti sebab segalanya mengarah ke cinta yang memberi makna pada kehidupan.

Mikha 6:8
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

MEMUTUSKAN PERKARA MANUSIA

Rabu, 11 September 2024
Renungan Pagi 

Ayub 16:20-21
²⁰ Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, 
²¹ supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.

MEMUTUSKAN PERKARA MANUSIA

Hidup manusia adalah perkara dengan Tuhan dan sesama. Disadari atau tidak disadari, manusia itu bahagia karena sesamanya tetapi juga bergumul karena sesamanya.

Pencemoohan dari sahabat-sahabat yang dialami Ayub sebenarnya adalah persahabatan yang kental dari sahabat-sahabatnya tetapi hanya berbeda dalam sudut pandang tertentu tentang penderitaan dalam kehidupan manusia.

Ayub yang menderita menilai teman-temannya mencemoohkan dirinya sebab mereka menyatakan bahwa Ayub menderita karena ia bersalah kepada Tuhan dan sesama.

Menengadah ke arah Allah adalah sikap merendah di hadapan sesama manusia supaya Allah yang di tempat tinggi dengan kuasaNya yang tidak terbatas membuka jalan keluar bagi umat-Nya.

Menyelesaikan perkara antara Tuhan dan manusia adalah perkara yang sepenuhnya tanggung jawab pribadi di hadapan Tuhan dan orang lain hanya bisa memberi peringatan atau pertimbangan; perkara antara manusia dan manusia sepenuhnya adalah tanggung jawab pribadi -- keberadaan orang lain bisa berpengaruh tetapi tidak menjadi penentu. Tuhanlah yang paling baik menyelesaikan segala perkara.

Mazmur 57:3
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.

TUHAN MAKLUM JALANKU

Selasa, 10 September 2024
Renungan Pagi 

Mazmur 139:3
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 

TUHAN MAKLUM JALANKU

Tuhan memeriksa manusia setiap waktu dan dalam segala perkara. Berjalan adalah hidup yang berkegiatan -- siang hari; sedangkan berbaring adalah ketika manusia beristirahat dan tidur -- malam hari.

Tuhan memeriksa berarti manusia membuka diri untuk melakukan segala sesuatu dalam kehidupan ini sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bagi Tuhan tidak ada yang tersembunyi berarti bahwa sampai dorongan yang menyebabkan sesuatu dilakukan juga diketahui oleh Tuhan dan itu diberiNya nilai.

Jalan mengacu pada cara menjalani kehidupan setiap saat, begitu juga sikap dan tanggapan terhadap situasi yang dialami.

Tuhan memaklumi jalanku berarti bahwa ia paham kekurangan yang terjadi tetapi bukan untuk tetap begitu adanya melainkan untuk diperbaharui dari waktu ke waktu; sampai pada akhirnya Tuhan memaklumi jalanku berarti bahwa jalan itu dinilaiNya sebagai jalan yang benar.

LAKUKANLAH NIAT HATIMU

Senin, 9 September 2024
Renungan Pagi 

1 Samuel 14:7
Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat." 

LAKUKANLAH NIAT HATIMU

Yonatan, anak raja Saul, mendekati perkemahan orang Filistin untuk melihat tentang penyertaan Tuhan dalam perang yang mereka lakukan. Ia  disertai oleh pembawa senjatanya.

Yonatan telah menjelaskan apa harus mereka lakukan dalam perkara itu dan pembawa senjata itu  mendukung niat tuannya.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan pembawa senjata itu sepakat pada usul Yonatan: pertama, ia adalah pembawa senjata dan seorang bawahan tidak pantas menolak perintah atasan. Tetapi hal itu, kemungkinannya sangat kecil sebab pembawa senjata tidak memberi pernyataan kesediaan tetapi persepakatan.

Kedua, kehebatan tuannya dalam berperang. Orang yang terampil dan ulet biasanya dipercaya oleh orang-orang yang dekat kepadanya. Jadilah pribadi yang kualitas dan kemampuan kerjanya dipercaya oleh orang lain. 

Terakhir, pembawa senjata itu percaya kepada Yonatan sebab mereka, ia dan Yonatan, sama-sama memiliki iman kepada Tuhan sebagai penolong.

Kolose 3:17
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

JUMLAHNYA TIDAK CUKUP

Minggu, 8 September 2025
Renungan Pagi 

Lukas 17:17
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

JUMLAHNYA TIDAK CUKUP

Manusia merindukan bahwa dalam setiap yang dilakukannya didukung oleh sebanyak mungkin orang. Tetapi juga bahwa sesuatu yang telah dilakukan itu dihargai oleh sesama.

Tuhan mau supaya manusia merespon dengan rasa syukur apa yang telah Allah lakukan kepadanya; bukan karena Allah membutuhkan itu tetapi karena itu adalah kebutuhan manusia.

Mengucap syukur itu menimbulkan kesadaran diri sebagai makhluk yang terbatas dan dengan itu semakin berdukacita di dalam iman bahwa Allah akan selalu ada dan menolong umat-Nya dalam segala perkara.

Belajar dari kisah sepuluh orang kusta yang menjadi tahir ketika melakukan perintah Tuhan Yesus untuk pergi menunjukkan dan memeriksakan diri kepada imam dan hanya satu orang, yaitu orang Samaria, maka berarti bahwa rasa syukur itu langkah. Jumlah orang yang tahu mengucap syukur itu tidak cukup, hanya sepuluh persen - satu dari sepuluh; Tuhan mencari yang sembilan.

Mari mengupayakan untuk membawa diri ini menjadi yang tidak harus dicari Allah karena tidak tahu bersyukur kepada Tuhan. Berapa pun orang yang mengucap syukur atas perbuatan Allah, maka biarlah dirimu tetap terhitung di antara mereka.

Mazmur 92:2
Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi

TERJEBAK BIROKRASI

Sabtu, 7 Se68ptember 20024
Renungan Pagi

Kisah Para Rasul 26:32
Kata Agripa kepada Festus: "Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar."

TERJEBAK BIROKRASI

Agripa dan Festus adalah orang birokrat yang dalam batasan tertentu dapat mengambil keputusan kebebasan hukum seseorang.

Tetapi batas kewenangan setiap orang terbatas oleh birokrasi yang lebih tinggi darinya; di atas langit masih ada langit. Bahkan manusia harus menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang sangat terbatas.

Paulus adalah pelayan Allah yang dalam pekerjaan pelayanannya memiliki urusan keamanan yang diurus secara birokrat dan ia harus melangkah ke birokrasi yang tinggi; birokrasi hendaknya menyadari bahwa keberadaannya adalah untuk melindungi manusia.

Kesaksian hidup Paulus nyata bagi Agripa dan Festus bahwa sebenarnya Paulus bisa dibebaskan, berarti bahwa Paulus sebenarnya tidak bersalah dan itulah kesaksian hidup semestinya dimiliki oleh setiap orang untuk dinyatakan sebagai orang yang tidak bersalah dalam segala perkara.

Terjebak dalam birokrasi tidak menjadi halangan bagi Paulus untuk terus menjadi orang yang melakukan yang terbaik dalam hidup ini; terus memberitakan Kristus dalam seluruh hidupnya. Paulus membuktikan bahwa hidupnya lebih tinggi dari birokrasi dunia sebab ia ada dalam otoritas tertinggi, hidup di dalam dan bagi Tuhan.

Ayub 22:30
"... Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu."

ENGKAU TETAP HIDUP

Jumat, 6 September 2023
Renungan Pagi 

Kejadian 20:7
"... Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau." 

ENGKAU TETAP HIDUP

Allah memperingatkan Abimelekh yang mengambil Sara, istri Abraham, menjadi istrinya.

Hal ini dilakukannya dengan niat yang tulus, bukan dengan kekerasan tetapi dari hati yang tulus; rasa takut Abraham - nabi itu - yang perlu diperhatikan; nabi tidak boleh takut sebab rasa takutnya bisa menjadi hukuman bagi orang lain. 

Tetapi bagi setiap orang diingatkan untuk jangan menjadi sosok yang membuat nabi takut sebab kesalahan yang dilakukannya dalam keadaan takut tidak dipertimbangkan sebagai kesalahannya tetapi sebagai kesalahan pihak lain, yaitu pribadi yang membuatnya merasa takut.

Kehadiran Abraham ke daerah kekuasaan Abimelekh, tidak disadari oleh Abimelekh sebagai sebagai kehadiran nabi karena itu perlu disyukuri bahwa Allah sendiri yang mengingatkan dia bahwa Abraham itu adalah nabi.

Jika nabi berdoa, maka orang yang didoakannya akan tetap hidup - engkau tetap hidup, sebaliknya yang melanggar hajat hidup nabi pasti akan mati. Berusahalah untuk 'engkau tetap hidup' itu.

Matius 10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

SAYANG ANAK

Khotbah PKB

1 Raja-Raja 11:11-13

SAYANG ANAK

Sering orang yang berjualan di pasar itu memprovokasi pembeli untuk membeli barang dagangannya dengan meneriakkan: "Sayang anak, sayang anak!" atau "Sayang istri, sayang istri!"; sangat jarang didengar orang meneriakkan: "Sayang suami, sayang suami!" Suami memang seharusnya menyadari bahwa ia bertanggung jawab untuk menyatakan kasih dalam hidupnya, dimulai dari keluarganya sendiri.

Manusia, sama seperti makhluk hidup lainnya, adalah makhluk yang mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui keturunannya. Tetapi bagi manusia regenerasi itu bukan hanya sekedar memiliki keturunan tetapi bagaimana perbaikan keturunan itu terutama dalam hal kehidupan rohaninya di hadapan Tuhan.

Dalam bacaan kita ada dua tokoh yang sama-sama terkenal tetapi berbeda dalam menjalani kehidupan di hadapan Tuhan dan karena itu berbeda dalam hal pengalaman 'sayang anak' pada mereka. Kedua tokoh itu adalah raja Daud dan raja Salomo.

Secara ekonomi dan politik, Salomo lebih baik dari pada Daud sebab pada zaman Daud menjadi raja ia selalu berperang sedangkan Salomo memerintah pada pada masa aman sehingga ia bisa mengumpulkan kekayaan yang banyak dan pada zamannya, Israel terkenal sebagai kerajaan yang makmur.

Tetapi secara rohani Daud adalah raja yang terbaik yang pernah ada di Israel. Ia mengalami banyak masalah tetapi ia tidak pernah menjauhkan diri dari Tuhan. Ia terus setia beribadah kepada Tuhan meski pun sebagai manusia ia juga jatuh dalam berbagai godaan hidup.

Salomo yang terkenal karena hikmat dan kekayaannya tidak setia kepada Tuhan sehingga kerajaan Israel akan dikoyakkan dari padanya. Tuhan mengambil hak orang yang tidak setia dan memberikannya kepada mereka yang setia.

Tetapi karena sayang Tuhan kepada Daud, orang yang baik itu, maka hukuman tidak diberikan pada zaman anak kandung Daud tetapi nanti pada anak Salomo. Daud menyayangi Salomo, anaknya itu, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga anaknya, meski melakukan kesalahan, tidak dihukum.

Sangat disayangkan bahwa Salomo itu menghentikan siklus kasih Allah dengan pemecahan kerajaan yang dipimpinnya itu karena kesalahan yang dilakukannya. Setiap kesalahan yang dilakukan manusia berisiko membuat keterpisahan antar umat manusia.

Kerajaan yang ditinggalkan bagi anak Salomo kelak tidak akan diperhitungkan kepada Salomo tetapi diperhitungkan kepada Daud. Mari menjadi orang yang hidupnya diperhitungkan sebagai yang 'sayang anak' sama seperti Daud.

Sayang anak?
Ya, sayangilah mereka dengan sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan ajarlah juga mereka untuk 'sayang anak' sehingga kasih Tuhan tidak berkesudahan dari generasi ke generasi.

Amin.

TIDAK TERLIBAT DALAM KEJAHATAN

Kamis, 5 September 2025
Renungan Pagi 

1 Raja-raja 13:9-10
⁹ Sebab beginilah diperintahkan kepadaku atas firman TUHAN: Jangan makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yang telah kautempuh itu." 
¹⁰ Lalu pergilah ia melalui jalan lain dan tidak kembali melalui jalan yang telah diambilnya untuk datang ke Betel.

TIDAK TERLIBAT DALAM KEJAHATAN

Abdi Allah dari Yehuda datang ke Betel, tempat pemujaan kepada dewa yang dibuat oleh raja Yerobeam yang disebutnya sebagai allah yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir.

Kedatangan abdi Allah itu adalah untuk mengembalikan Yerobeam dari kesesatannya yang menyebabkan bangsa Israel (kerajaan sepuluh suku di utara) ke dalam dosa.

Raja Yerobeam mengajak abdi Allah itu untuk makan bersama di rumahnya (baca= istana raja Yerobeam) yang ditolak oleh abdi Allah karena begitulah bunyi perintah yang dia terima dari TUHAN. Turut makan dan minum bersama orang berdosa berarti juga turut dalam keberdosaan mereka.

Pergi dengan tidak melalui jalan yang sama dengan jalan waktu datang adalah sebuah cara untuk menghindari celaka dari mereka yang telah dijumpai sebelumnya; teman (mereka yang telah dijumpai sebelumnya) yang mengundang makan akan menjadi tantangan yang sulit untuk ditolak.

Tidak terlibat dalam kejahatan adalah kualitas hidup yang harus dimiliki oleh abdi Allah; makan dan minum bersama dengan orang jahat artinya terlibat dengan kejahatan mereka; jauhi mereka dan jangan membangun jalan kembali untuk berteman dan terlibat dalam kejahatan mereka.

Keluaran 23:2
Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.

WAKTU PEMULIHAN

Rabu, 4 September 2024
Renungan Pagi 

Daniel 8:13-14
¹³ Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?" 
¹⁴ Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."

WAKTU PEMULIHAN

Kefasikan masuk ke dalam tempat Kudus adalah sebuah perkara yang kelihatan tidak mungkin tetapi ternyata bisa terjadi.

Hal wajar di tempat Kudus adalah persembahan untuk memuliakan Tuhan. Segalanya diperuntukkan bagi kemuliaan Allah, itulah perkara wajar di tempat Kudus.

Ketika kefasikan masuk ke dalam tempat Kudus, maka hal wajar itu hilang menjadi segala sesuatu diperuntukkan bagi kemuliaan manusia -- biasanya orang tertentu dan persembahan diambil alih untuk pemuasan diri manusia berdasarkan maunya sendiri; pelayanan bagi Tuhan dilupakan; dosa dibiarkan orang menguasai sistem di tempat Kudus bahkan merusak seluruh sendi kehidupan sehari-hari.

Pintu masuk kefasikan ke dalam tempat Kudus adalah kekuasaan; ketika orang menginjak-injak orang Kudus karena kekuasaan, pada saat itulah kefasikan melangkah masuk ke dalam tempat Kudus.

Butuh waktu yang lama untuk memulihkan keadaan kefasikan yang menodai kewajaran tempat Kudus. Dua ribu tiga ratus petang dan pagi adalah masa yang lama; lebih dari enam tahun (baca= bertahun-tahun atau butuh waktu yang lama) untuk memperbaiki kerusakan kehidupan jika membiarkan dosa menguasai tempat Kudus.

1 Petrus 2:12
Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

MULAI DARI PAGI

Selasa, 3 September 2024
Renungan Pagi 

Zefanya 3:5
Tetapi TUHAN adil di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!

MULAI DARI PAGI

Hari hidup aktivitas manusia dimulai ketika ia bangun pagi. Entahkah itu sudah terjadwal sebelumnya atau hanya mengikuti rutinitas, tetapi setiap orang menjadi aktif setelah bangun dari tidur malam.

Ada juga orang yang melakukan aktivitas pada malam hari tetapi pada akhirnya dia juga akan bangun dan beraktivitas pada kesempatan yang panjang untuk mengisi waktu beraktivitas manusia pada siang hari.

Manusia yang bangun pagi hendaknya memulai harinya dengan datang kepada Tuhan sebab pagi demi pagi Ia memberikan hukumnya. Ini bisa dipahami dalam pengertian berdoa menyerahkan diri kepada Tuhan dan membaca firman Tuhan untuk menjadi pedoman menjalani kehidupan sepanjang hari.

Tuhan itu adil bisa diartikan bahwa Ia baik kepada semua orang; ada berkat yang disediakan bagi semua orang sebab semuanya dikasihi oleh Tuhan.

Tantangan berkat adalah manusia yang lalim dan yang tidak tahu malu, yaitu mereka yang tidak peduli pada hukum-hukum Tuhan; menjalankan hidup menurut maunya sendiri.

Mazmur 143:8
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.

TAHAPAN PEKERJAAN

Senin, 2 September 2024
Renungan Pagi

Amsal 24:27
Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.

TAHAPAN PEKERJAAN

Memiliki rumah adalah sebuah kebutuhan mendasar bagi manusia. Dalam ilmu sosial sekitar tiga dekade yang lalu hal memiliki rumah (tempat tinggal), bersama dengan ketersediaan makanan dan pakaian, disebutkan sebagai kebutuhan pokok manusia.

Bagi masyarakat belahan timur, memilki rumah adalah kebutuhan yang mutlak bagi keluarga sehingga hubungan suami isteri sering disebut sebagai berumahtangga.

Mendirikan rumah adalah prioritas kedua setelah menyelesaikan pekerjaan di luar; berarti bahwa yang lebih utama adalah memiliki topangan hidup yang pasti; baik ekonomi tetapi juga kekuatan spiritual. Inilah tahapan pertama untuk diwujudkan dalam kehidupan - bekerja untuk hidup.

Mendirikan rumah perlu dipersiapkan dengan baik; siapkanlah itu di ladang. Pembangunan rumah itu harus dipersiapkan dengan baik; bahan-bahan semua lengkap baru memulai pekerjaan; inilah tahapan kedua dalam mendirikan rumah. Pekerjaan besar harus dipersiapkan dengan matang, tidak buru-buru adalah prinsip hidup yang harus mendasari seluruh kehidupan ini.

Tahap terakhir adalah mendirikan rumah. Tentu saja kita berharap bangunannya rapih, indah, dan luwes. Paling penting adalah suasananya nyaman dan tenang.

1 Tesalonika 4:11-12
¹¹ Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
¹² sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...