Total Tayangan Halaman

SAYANG ANAK

Khotbah PKB

1 Raja-Raja 11:11-13

SAYANG ANAK

Sering orang yang berjualan di pasar itu memprovokasi pembeli untuk membeli barang dagangannya dengan meneriakkan: "Sayang anak, sayang anak!" atau "Sayang istri, sayang istri!"; sangat jarang didengar orang meneriakkan: "Sayang suami, sayang suami!" Suami memang seharusnya menyadari bahwa ia bertanggung jawab untuk menyatakan kasih dalam hidupnya, dimulai dari keluarganya sendiri.

Manusia, sama seperti makhluk hidup lainnya, adalah makhluk yang mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui keturunannya. Tetapi bagi manusia regenerasi itu bukan hanya sekedar memiliki keturunan tetapi bagaimana perbaikan keturunan itu terutama dalam hal kehidupan rohaninya di hadapan Tuhan.

Dalam bacaan kita ada dua tokoh yang sama-sama terkenal tetapi berbeda dalam menjalani kehidupan di hadapan Tuhan dan karena itu berbeda dalam hal pengalaman 'sayang anak' pada mereka. Kedua tokoh itu adalah raja Daud dan raja Salomo.

Secara ekonomi dan politik, Salomo lebih baik dari pada Daud sebab pada zaman Daud menjadi raja ia selalu berperang sedangkan Salomo memerintah pada pada masa aman sehingga ia bisa mengumpulkan kekayaan yang banyak dan pada zamannya, Israel terkenal sebagai kerajaan yang makmur.

Tetapi secara rohani Daud adalah raja yang terbaik yang pernah ada di Israel. Ia mengalami banyak masalah tetapi ia tidak pernah menjauhkan diri dari Tuhan. Ia terus setia beribadah kepada Tuhan meski pun sebagai manusia ia juga jatuh dalam berbagai godaan hidup.

Salomo yang terkenal karena hikmat dan kekayaannya tidak setia kepada Tuhan sehingga kerajaan Israel akan dikoyakkan dari padanya. Tuhan mengambil hak orang yang tidak setia dan memberikannya kepada mereka yang setia.

Tetapi karena sayang Tuhan kepada Daud, orang yang baik itu, maka hukuman tidak diberikan pada zaman anak kandung Daud tetapi nanti pada anak Salomo. Daud menyayangi Salomo, anaknya itu, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga anaknya, meski melakukan kesalahan, tidak dihukum.

Sangat disayangkan bahwa Salomo itu menghentikan siklus kasih Allah dengan pemecahan kerajaan yang dipimpinnya itu karena kesalahan yang dilakukannya. Setiap kesalahan yang dilakukan manusia berisiko membuat keterpisahan antar umat manusia.

Kerajaan yang ditinggalkan bagi anak Salomo kelak tidak akan diperhitungkan kepada Salomo tetapi diperhitungkan kepada Daud. Mari menjadi orang yang hidupnya diperhitungkan sebagai yang 'sayang anak' sama seperti Daud.

Sayang anak?
Ya, sayangilah mereka dengan sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan ajarlah juga mereka untuk 'sayang anak' sehingga kasih Tuhan tidak berkesudahan dari generasi ke generasi.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...