Senin, 16 Januari 2023
Renungan Pagi
Yeremia 10:23
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
LANGKAH PERJALANAN
Manusia harus tetap melangkah dan berjalan. Kalau dia tidak melangkah, maka ia tertinggal dan pada akhirnya hilang ditelan oleh tempatnya. Manusia yang salah berjalan juga pada akhirnya akan sampai pada kebinasaan. Manusia bisa binasa dalam dunia ini tetapi juga bisa binasa setelah tidak lagi di dunia ini.
Perjalanan di dalam dunia bisa beraneka ragam dan bisa ditentukan oleh sudut pandang yang berbeda-beda dari setiap orang; untuk satu perkara yang sama, ada banyak jalan yang bisa dilalui oleh masing-masing orang menurut pandangannya sendiri.
Perjalanan manusia bisa dipikirkan, dipilih, dan dilalui menurut segala hemat dan hikmat yang bisa ditemukan oleh manusia, tetapi ia tidak berkuasa sepenuhnya atas perjalanan itu. Perjalanan yang dilalui membutuhkan langkah-langkah yang pasti agar tujuan juga dicapai dengan segala keteguhan hati; tetapi sekali lagi manusia tidak memperkuasa menetapkan langkahnya.
Perjalanan manusia adalah upaya untuk mencapai tujuan, sedangkan langkahnya adalah cara untuk mencapai tujuan itu. Perjalanan dan langkah hidup manusia bersifat nisbi, bisa tak berarti bagi seseorang tetapi sangat berarti pagi orang lain. Perkara ini saja bisa menjadi penggoyah melangkah yang ditetapkan dan tantangan bagi perjalanan.
Perjalanan yang mantap, langkah yang pasti hanya satu, yaitu perjalanan yang dilakukan untuk kemuliaan Tuhan dalam langkah-langkah yang ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Mazmur 37:23
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar