Renungan Pagi
Amsal 14:33
Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
TEMPAT TINGGAL HIKMAT
Adalah kemampuan insan untuk melihat hidup secara keseluruhan dan terus melakukan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, terus membangun kehidupan bersama yang berkenan kepada Tuhan; pada dasarnya dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat disebut kebajikan.
Hikmat sering dipahami secara sempit sebagai kemampuan menggunakan otak untuk memikirkan segala sesuatu dengan baik. Tetapi hikmat tidak hanya terbatas pada kemampuan otak melainkan juga keadaan hati dan seluruh sikap hidup.
Tempat tinggal hikmat adalah di dalam hati yang berpengertian, yaitu hati yang sanggup mengerti orang lain dan dengan hati itu juga mampu memberi yang terbaik kepada orang lain. Mengerti memang lebih tepat dipahami sebagai kerja otak, hati yang mengerti artinya hati yang mendorong hidup ini untuk juga memikirkan orang lain.
Hati digambarkan terdiri dari dua jenis, yaitu hati yang berpengertian dan hati yang bebal. Hati yang bebal adalah hati yang kecenderungannya adalah melakukan kejahatan, bisa jadi bukan secara sengaja tetapi karena sikap hidupnya yang selalu mengutamakan kepentingan sendiri. Hikmat tidak dikenal dan tidak ada di dalam hidup orang yang tidak peduli kepada sesamanya.
Hikmat membangun kehidupan dan itu dimulai dari sikap hidup yang baik, cara berpikir yang positif, dan hati yang penuh dengan kemurahan.
Amsal 16:2
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.