Total Tayangan Halaman

HIASAN YANG INDAH

Jumat, 1 Maret 2024
Renungan Pagi

Amsal 20:29
Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban.

HIASAN YANG INDAH

Hiasan dibutuhkan supaya sesuatu menjadi indah dan bernilai. Hiasan yang terpasang dengan baik akan menjadi keindahan.

Hiasan yang tidak pada tempatnya hanya membuat sesuatu menjadi lebih buruk dan tidak berarti bagi dan dalam kehidupan ini.

Orang muda penuh dengan kekuatan untuk merangkai karangan bunga yang indah, membuat puisi yang apik, mengarang lagu yang merdu. Semua kemungkinan yang baik disiapkan baginya oleh Sang Pencipta, ia bisa memiliki beberapa yang baik itu dengan menggunakan kekuatan masa mudanya,

Kekuatan yang tidak digunakan dengan baik adalah hiasan yang tidak akan mempercantik kehidupannya; kini pada masa mudanya dan terus sampai pada masa tuanya akan diisi dengan penyesalan pada setiap waktu yang berlalu.

Uban menjadi keindahan orang tua itu adalah doa dari mereka yang telah melihat betapa baiknya hidup orang itu dengan segala karyanya sejak masa muda hingga sekarang ini.

Yakobus 3:13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.

TERANG MENYATAKAN PERBUATAN

Kamis, 29 Februari 2024
Renungan Pagi

Yohanes 3:20-21
²⁰ "... Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
²¹ tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

TERANG MENYATAKAN PERBUATAN

Manusia adalah makhluk bekerja. Hidupnya tergantung pada pekerjaan yang dilakukannya. Tidak bekerja berarti kehidupannya sedang mati; salah bekerja menghilangkan harga diri.

Perbuatan jahat disenangi oleh orang jahat dan biasanya orang jahat itu semakin menambah kejahatannya dengan memusuhi mereka yang mau menerangkan tentang hidupnya yang bersalah.

Perbuatan jahat diusahakan sebisa mungkin oleh orang jahat itu untuk ditutupi agar tidak terbuka dan ia terus berbuat jahat. Kejahatan itu sesungguhnya terbuka tetapi orang jahat itulah yang kesulitan untuk melihat dan menyadari bahwa ia sebenarnya adalah jahat.

Perbuatan benar itu bukan tidak ada salahnya sebab manusia yang melakukannya adalah makhluk yang tidak sempurna; tetapi kesalahan itu tidak akan menjadi kejahatan sebab itu dilakukan dalam kasih Allah.

Perbuatan jahat itu disembunyikan dan menjadi semakin jahat sedangkan perbuatan benar yaitu perbuatan yang dilakukan dalam terang Allah akan semakin disempurnakan membawa sukacita.

Yohanes 12:46
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

PINTU MEWAH

Rabu, 28 Februari 2024
Renungan Pagi

Amsal 17:19
Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.

PINTU MEWAH

Pintu adalah akses untuk orang keluar masuk rumah. Berkegiatan dengan bebas.

Pintu yang baik adalah jaminan keamanan bagi rumah. Pencuri tidak akan bisa membukanya dengan mudah.

Hati adalah pintu kehidupan untuk orang masuk dan tetap berada di dalam kehidupan seseorang, meski secara fisik berada jauh.

Pintu yang mewah adalah orang yang karena kesombongannya, maka orang tidak mau masuk ke dalam kehidupannya.

Pintu mewah karena pertengkaran artinya orang yang tidak mau mengalah sehingga orang memutuskan untuk tidak lagi berurusan dengannya bahkan dalam perkara baik sekalipun; itulah hidup yang hancur.

2 Korintus 9:11
kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

MENUTUP AIB

Selasa, 27 Februari 2024
Renungan Pagi 

Amsal 17:9
Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib. 

MENUTUP AIB

Tidak ada manusia yang sempurna baik bentuk atau rupa maupun sikap dan perilaku kehidupan. Rupa boleh buruk tetapi pekerti harus tetap apik. Sungguh indahlah mereka yang rupawan lagi berbudi luhur, penuh welas asih.

Berbuat kesalahan itu manusiawi tetapi perlu diupayakan untuk berkurang dari waktu ke waktu. Semakin itu terwujud berarti semakin bertanggungjawab dan dewasalah orang yang keadaan itu ada pada dirinya. Semakin banyak kesalahan semakin jauh seseorang dari sesamanya; jiwa pemaaf, yang menutupi kesalahan sesamanya selalu penuh kasih dan persahabatan.

Kesalahan bisa berarti pelanggaran tetapi tidak semua kesalahan adalah pelanggaran. Pelanggaran itu melawan hukum sedangkan kesalahan itu teknis.

Manusia, pada dirinya sendiri, perlu mengakui kesalahan atau pelanggarannya -- itu adalah cara terbaik untuk menutupinya, tetapi setiap orang perlu menutupi kesalahan dan pelanggaran saudaranya dalam arti tidak menjadikannya senjata untuk melemahkan orang itu.

Pelanggaran terhadap hukum Allah yang disengaja adalah dosa. Siapa suka melanggar berarti menumpuk dosa dalam hidupnya. Pelanggaran itu aib dan tutuplah dirimu untuk tidak beraib dan tutuplah aib dari bagi sesamamu.

Efesus 4:32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

MENUJUKAN HATI

Senin, 26 Februari 2024
Renungan Pagi

2 Tesalonika 3:5
Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.

MENUJUKAN HATI

Menujukan hati adalah upaya setiap orang akan perkara hidup yang disenangi dan menjadi patokan dalam hidupnya.

Menujukan hati kepada kasih Allah adalah melakukan segala sesuatu yang didasari oleh kasih Allah yang telah dinyatakannya di dalam Yesus Kristus yang berkorban demi menyelematkan manusia dari dosa.

Kasih Allah itu adalah ketabahan Kristus. Tabah artinya rela dan tetap teguh dalam menanggung segala penderitaan yang terjadi. Orang tabah memperoleh kekuatan untuk semakin tabah dan jiwanya semakin kuat untuk mengalahkan segalanya.

Menujukan hati kepada kasih Allah adalah belajar bertabah hati dan semakin teguh untuk setia kepada Allah dalam segala beban hidup yang dialami sehingga pada akhirnya akan disambut sebagai 'yang baik dan setia'.

Menujukan hati itu bisa salah sasaran ke arah lain yang justru membawa hidup ini ke dalam keterpurukan yang parah, yaitu menjauh dari Tuhan. Dalam ketidakberdayaan sebagai manusia, berdoalah supaya Tuhan menujukan hati ini kepada-Nya.

2 Tesalonika 3:3
Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

PADA JALAN KEBENARAN

Minggu, 25 Februari 2024
Renungan Pagi

Amsal 12:28
Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.

PADA JALAN KEBENARAN

Semua orang berjalan di dunia ini, orang yang merasa bahwa ia berjalan di tempat saja, sebenarnya sudah tertinggal bahkan semakin jauh tertinggal sebab kehidupan ini berjalan maju terus.

Ada yang menuju hidup dan ada yang menuju maut. Kemana hidup ini berjalan adalah pilihan dan tanggung jawab. Memilih hidup berarti siap bertanggung jawab atau lalaikan tanggung jawab itu dan secara otomatis jalan ini menuju maut.

Jalan kebenaran artinya selalu berusaha melakukan kehendak Tuhan dan memperhatikan sesama di dalam kehidupan. Hidup yang disenangi oleh banyak orang dan diberkati oleh Tuhan.

Jalan kemurtadan adalah sikap hidup yang selalu menolak kebersamaan yang baik dengan sesama dan juga melawan kehendak Tuhan dalam sikap, cara berpikir, dan tindakan hidup.

Hidup adalah maut bagi yang murtad sedangkan kematian pun tetap memberi sukacita hidup setiap orang benar, yaitu mereka yang berjalan pada jalan kebenaran.

Mazmur 119:30
Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

MANUSIA TERHORMAT

Sabtu, 24 Februari 2024
Renungan Pagi

Amsal 20:3
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

MANUSIA TERHORMAT

Manusia adalah makhluk yang berpikir dan merasa. Sesekali pikiran yang dominan dan sesekali perasaan yang mengambil kendali dalam mengambil keputusan, sikap, dan tindakan hidup ini.

Orang bisa marah tetapi ia tetap tenang sebab ia menghindari perbantahan sebab mereka itu memikirkan perkara kebersamaan.

Perbantahan adalah upaya memperjelas dalam keadaan marah bahwa orang lain bersalah yang ditanggapi oleh pihak tertuduh entah marah atau dalam sikap yang wajar saja atau sebaliknya pihak yang menegur bersikap biasa saja yang ditanggapi dengan amarah oleh pihak yang ditegur. Tetapi paling sering perbantahan itu dilakukan oleh pihak-pihak yang sama-sama marah.

Marah itu kebodohan, walau yang marah itu adalah sarjana. Pemarah itu adalah orang keji.

Marah bukan dosa kalau itu pada hal yang seharusnya  tetapi bisa membawa kepada dosa ketika ia dibiarkan meledak. Terhormatlah mereka yang tidak mereka yang tidak menimbulkan perbantahan walau sedang marah dan marahnya tidak tinggal bermalam.

Galatia 6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

ANAK-ANAK YANG LAPAR DI UJUNG-UJUNG JALAN

Jumat, 23 Februari 2024
Renungan Pagi 

Ratapan 2:19
Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan! 

ANAK-ANAK YANG LAPAR DI UJUNG-UJUNG JALAN

Keadaannya bukan karena tidak mencari makan tetapi mencari ke mana pun tidak bisa menemukan sesuatu untuk dimakan.

Lapar di ujung jalan adalah keadaan tak berdaya untuk mempertahankan kehidupan yang memadai; tidak mapan oleh situasi.

Orang tua diajak untuk mencurahkan isi hati seperti air di hadapan Tuhan. Mengapa pada waktu malam? Karena pada waktu siang ia harus berusaha mencari nafkah bagi anak-anaknya. Dosa bangsa Israel membuat hidup mereka tertekan oleh penderitaan.

Mengangkat tangan kepada Tuhan adalah mempertaruhkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Mengangkat tangan kepada Tuhan adalah bentuk ungkapan syukur pada masa senang tetapi juga penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dalam kesulitan hidup.

Dalam keadaan seperti ini, hidup adalah panggilan dari dua sisi yang pertama adalah mengangkat tangan kepada Tuhan dan pada sisi yang lain adalah mengangkat anak yang lapar di ujung jalan itu; memeluknya dalam kasih Tuhan hingga mereka menjadi kenyang dan bersemangat.

Amsal 11:21
Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.

ALLAH MENGHAPUS SEGALA AIR MATA

Kamis, 22 Februari 2024
Renungan Pagi

Wahyu 7:17
"... Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

ALLAH MENGHAPUS SEGALA AIR MATA

Ada air mata karena kesedihan, ada air mata kebahagiaan, dan air mata karena gangguan pada indera penglihatan manusia itu.

Air mata kehidupan, walau tidak terlihat, adalah kesusahan-kesusahan demi memperjuangkan hidup dan kesukaran-kesukaran karena dosa.

Dosa menyebabkan kesukaran dan sebaliknya kesukaran bisa menimbulkan dosa. Jika banyak kesukaran itu bisa berarti ada banyak dosa di dalam hidup ini. Hidup yang berdosa selalu menyebarkan kesulitan.

Manusia dituntun ke mata air kehidupan dan di sanalah segala air mata akan dihapus. Hidup yang menangis adalah kehidupan yang kering dan merana oleh ilusi tentang damai sejahtera yang disebabkan oleh dosa.

Anak Domba di tengah-tengah takhta; Gembala Agung itu, yang menggembalakan manusia ke mata air kehidupan. Selama di dalam dunia ini, penyertaan Tuhanlah yang menghapus segala mata air dalam kehidupan ini sampai akhirnya semua orang menyaksikan dengan matanya sendiri Anak Domba yang duduk di takhta itu.

Yesaya 49:13
Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.

KORBAN-KORBAN YANG BERKENAN

Rabu, 21 Februari 2024
Renungan Pagi

Ibrani 13:16
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

KORBAN-KORBAN YANG BERKENAN

Alamat dari korban yang berkenan tidak disebutkan pada judul sebab semua orang tahu bahwa korban manusia itu hanya kepada Allah. Korban yang tidak ditujukan kepada Allah itu adalah korban yang salah.

Kata 'berkenan' dalam ayat ini menandakan bahwa ada korban yang tidak berkenan. Semoga setiap korban yang diberikan oleh umat Allah adalah korban yang berkenan.

Berbuat baik dan memberi bantuan adalah dua hal yang disebutkan sebagai korban yang berkenan. Berbuat baik itu adalah membantu semua orang untuk menyadari bahwa hidup ini perlu kebaikan.

Memberi bantuan itu belum tentu adalah perbuatan baik jika itu dilandasi dengan maksud-maksud tertentu yang sifatnya untuk kepentingan diri. Benar bahwa dengan membantu orang lain, maka itu berarti membantu diri sendiri tetapi kalau orang memberi bantuan hanya karena mau membantu dirinya sendiri melalui bantuan itu, maka itu bukanlah korban yang berkenan.

Manusia juga sering adalah pribadi yang mengaku-ngaku sebagai orang baik tetapi itu tidak bersedia melakukan apa pun bagi sesamanya untuk kebaikan sesamanya. Ia malah melawan, membenci, dan melukai sesamanya.

Filipi 4:5
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

BERHARAP PADA YANG TENTU

Selasa, 20 Februari 2024
Renungan Pagi

1 Timotius 6:17
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

BERHARAP PADA YANG TENTU

Di daerah yang kesulitan memperoleh air dikenal pepatah, 'mengharapkan guntur di langit, air di tempayan jangan ditumpahkan.' Guntur di langit pada hari cerah bisa berarti hujan akan turun tetapi itu jarang terjadi.

Manusia yang memiliki harta di dunia ini biasanya sangat dihargai dan karena itu ia menjadi tinggi hati dan menjadi sangat tergantung kepada kekayaannya itu dan menjadi tuan kehidupan.

Mengharapkan kekayaan adalah mengharapkan sesuatu yang tidak tentu. Kekayaan memang dibutuhkan tetapi bukan segalanya dalam hidup ini sebab kekayaan memang bisa membeli barang apa pun tetapi ia tidak bisa membeli teman; orang kaya yang sombong akan kehilangan teman. Kekayaan bisa memiskinkan kemanusiaan manusia.

Kekayaan itu tidak tentu, bisa terbang menjauh pada setiap waktu. Orang kaya yang hanya melihat dirinya sebagai orang kaya, bisa jatuh miskin dan biasanya sudah kehilangan harga diri sebelum hal itu terjadi sehingga tidak ada yang mengangkat ketika ia terjatuh itu.

Allah itu mahakaya dan setiap orang yang mengharapkan Allah, maka ia akan diberi segala sesuatu untuk dinikmati; kekayaan terbesar adalah menikmati hidup dalam berkat-berkat Tuhan; itu adalah hidup yang diwarnai oleh pengharapan yang tentu.

Lukas 12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

SAMA BAGI SEKALIAN

Senin, 19 Februari 2024
Renungan Pagi

Pengkhotbah 9:2
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.

SAMA BAGI SEKALIAN

Segala sesuatulah yang dinyatakan sama bagi sekalian. Keadaan rohani manusialah yang berbeda. Bagi semua orang baru adalah batu.

Manusia terdiri dari orang benar berlawanan dengan orang fasik, orang baik yang diperlawankan dengan orang jahat dan orang berdosa, orang tahir berlawanan dengan orang najis, orang yang mempersembahkan kurban berlawanan dengan yang tidak mempersembahkan kurban, dan orang yang bersumpah berlawanan dengan orang yang takut bersumpah.

Pergantian waktu siang menjadi malam dan juga sebaliknya sama untuk semua orang. Kita menyebut itu keadilan alam. Tidak, lebih baik kita menyebutnya keadilan ilahi; Allah mengasihi semua orang.

Semua orang juga menjalani kehidupan yang sama dan menuju ke akhir kehidupan yang sama, yaitu berakhir ketika kematian datang. Semua yang hidup berjuang untuk memiliki hidup yang lebih berarti, sukses, dan bahagia.

Tetapi mesti kelihatan segala sesuatu sama bagi sekalian, kita tahu bahwa kualitas hidup berbeda bagi sekalian orang. Orang baik itu tetap baik dan orang fasik itu tetap fasik walau ia berpenampilan sebagai orang baik. Semua juga tahu jalan hidup yang sesungguhnya diberkati.

1 Petrus 2:12
Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

SEPERTI DAUN MUDA

Minggu, 18 Februari 2024
Renungan Pagi

Amsal 11:28
Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda. 

SEPERTI DAUN MUDA

Topiknya adalah mempercayakan diri sebutan lain untuk mengandalkan pihak atau sesuatu di luar dirinya.

Kekayaan yang diandalkan bisa berupa harta benda yang banyak, pengaruh, pengetahuan yang semuanya menyatu dalam hal yang disebut kesombongan.

Hidup yang jatuh adalah hidup yang tidak berharga baik dalam pandangan sesama terutama di hadapan Tuhan, walau secara dunia menobatkannya sebagai orang sukses di sini; tetapi juga mengacu pada keadaan hidup yang yang tidak teguh, banyak masalahnya.

Orang benar adalah mereka yang mempercayakan diri dan kehidupannya kepada pihak yang benar; pihak yang dapat Maha Penguasa dan Maha Pengasih. Hidup bukan tanpa tantangan tetapi setiap perkara selalu mengacu ke kemuliaan Allah.

Keadaan orang benar, yaitu mereka yang mempercayakan diri kepada Tuhan, diibaratkan sebagai daun mudah yang bertumbuh. Dari keadaannya yang rapuh dan lemah, gampang layu oleh panas terik, akan terus bertambah teguh; mendapat hidup dalam persekutuan dan memberi hidup kepada persekutuan. Tidak ada daun yang hidup di luar dari pokok tanaman.

1 Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

BUNGA BAKUNG DI ANTARA DURI

Sabtu, 27 Februari 2024
Renungan Pagi

Kidung Agung 2:2
— Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

BUNGA BAKUNG DI ANTARA DURI

Bukan soal bunga bakung yang tumbuh di antara duri melainkan menanam bunga bakung di antara duri.

Permasalahannya bukanlah soal sulitnya meraih tetapi soal memilih di antara banyaknya pilihan.

Ini sebenarnya bicara soal menentukan belahan jiwa bagi setiap jiwa. Menetapkan satu di antara sangat banyak pribadi ada bahkan menawarkan untuk dipilih.

Ketika satu dipilih, maka otomatis yang lain harus menjadi duri. Jika ada lebih dari bunga bakung, maka bunga bakung itu akan terlukai dan melukai dan saling melukai.

Kualitas diri perlu menjadi patokan bagi memilih bunga bakung di antara duri itu; tetapi bunga itu sendiri bertumbuh di atas tanah cinta kasih pemberian dari Tuhan.

Maleakhi 2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

PEMERINTAHAN YANG KEKAL

Jumat, 16 Februari 2024
Renungan Pagi

Daniel 7:27
Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.  

PEMERINTAHAN YANG KEKAL

Ketika kerajaan dipimpin oleh orang-orang yang kudus, maka keadilan dan kedamaian akan memimpin kerajaan.

Pemerintahan adalah sebuah keberadaan yang selalu disertai oleh kekuasaan dan kebesaran. Kekuasaan dan kebesaran itulah yang membuat banyak orang menjadi ambisi untuk menjadi pemerintah.

Pemerintahan dan kekuasaan pada pihak orang kudus akan menjadi sarana untuk penyataan damai sejahtera Allah bagi dunia ini.

Pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dari pemegang kekuasaan -- penyalahgunaan kekuasaan oleh orang-orang besar, yaitu pemerintah, pada akhirnya akan berakhir oleh pemberontakan untuk merebut kekuasaan itu.

Bila orang kudus yang memerintah, maka damai sejahtera akan membuat setiap orang menerima dan menghargai pemerintahan itu sehingga akan tetap diwariskan dari masa ke masa dan ditunjang oleh pengabdian dari mereka yang mencintai pemerintahan itu.

Kolose 3:15
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

MANUSIA BINASA

Kamis, 15 Februari 2024
Renungan Pagi 

2 Tesalonika 2:3-4
³ Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
⁴ yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. 

MANUSIA BINASA

Keadaan manusia pada zaman akhir paling tidak pada bagian-bagian terakhir dari zaman itu. Zaman ini adalah zaman akhir itu dan kita bicara mengenai keadaan bagian akhirnya.

Manusia yang ada pada zaman ini mesti waspada pada dirinya sendiri tentang sesamanya manusia sebab dinubuatkan bahwa akan datang manusia murtad yang akan menyesatkan.

Manusia yang menyesatkan itu ditakdirkan untuk binasa dan diberitahukan keadaannya dan tempatnya untuk kita perhatikan dan kita ambil sikap yang benar demi hidup yang tetap teguh -- yang tidak tergoyahkan oleh tipu muslihat manusia binasa itu.

Keadaan manusia murtad yang harus binasa itu adalah meninggikan diri di atas segala sesuatu yang disebut dan disembah sebagai Allah; bahkan Allah sendiri pun harus lebih rendah dari dirinya.

Tempatnya tidak jauh dari persekutuan; orang yang harus binasa itu duduk di dalam bait Allah, pada pusat hidup dan aktivitas umat Allah. Apa yang dilakukannya di sana? Berpura-pura memberi diri bagi Tuhan dan menjawab panggilan pelayanan lalu kemudian ia mau mengambil semua hal menjadi kemuliaan bagi dirinya -- menyatakan diri sebagai Allah.

1 Petrus 1:13
Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.

MENGHARGAI DAN MENJUNJUNG PEMIMPIN

Rabu, 14 Februari 2024
Renungan Pagi

1 Tesalonika 5:12-13
¹² Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
¹³ dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

MENGHARGAI DAN MENJUNJUNG PEMIMPIN

Pemimpin adalah mereka yang bekerja untuk kepentingan orang banyak. Bukan hanya bekerja tetapi bekerja keras di antara kamu -- bekerja keras bagi masyarakat.

Pemimpin adalah mereka yang bekerja keras dan membawa umat kepada kehidupan di dalam Tuhan. Pemimpin adalah mereka yang membuat kehidupan mengalami damai sejahtera Tuhan.

Menegor kamu adalah mengisyaratkan bahwa pemimpin adalah mereka yang mengupayakan hidup yang bersih dan terhormat. Pemimpin itu dihormati oleh masyarakat yang memang terhormat.

Menjunjung mereka dalam kasih adalah respons atas pekerjaan yang di oleh pemimpin. Sering orang karena jabatannya atau pengaruhnya, maka ia menuntut penghormatan bagi dirinya tetapi melupakan bahwa kehormatan pemimpin yang sesungguhnya adalah bekerja keras dengan tulus.

Menghargai dan menjunjung pemimpin adalah serangkaian tindakan menjaga diri untuk selalu berada dalam situasi berdamai dengan seorang terhadap lain.

Amsal 28:16
Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.

POHON DI TEPI AIR

Selasa, 13 Februari 2024
Renungan Pagi

Yeremia 17:7-8
⁷ Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
⁸ Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

POHON DI TEPI AIR

Dua hal yang terkait dengan kebahagiaan adalah mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan. Keduanya bisa dikatakan sama dan kalau ada perbedaannya pun itu hanya pada hal detail tertentu. Pribadi yang diandalkan karena ia bisa diharapkan.

Tumbuh di tepi air artinya menjadikan firman Tuhan atau kehendak Tuhan sebagai pokok hidupnya dan bukan pada perkara kemewahan dunia yang menjadi fokus.

Ditanam di tepi air berarti bahwa pohon itu tidak tumbuh sendiri; setiap orang seharusnya membawa sesamanya menjadi orang yang mengandalkan Tuhan.

Tidak takut pada musim kemarau karena air itu akan selalu ada. Tidak ada kemarau yang mematikan bagi pohon sebab ia mampu mengikat embun pada malam hari yang akan menjadi tetesan-tetesan air yang membasahi tanah di sekitarnya. Hutan bahkan bisa mengikat embun di atasnya menjadi hujan. Kebahagiaan orang yang mengandalkan Tuhan bahwa ia bisa terus bernyanyi tentang hujan berkat yang tercurah.

Terus menghasilkan buah artinya bahwa seluruh hidupnya terus menjadi berkat. Orang yang mengandalkan Tuhan itu diberkati dan menjadi berkat; bahkan ia menyadari bahwa ia diberkati ketika menjadi berkat. Itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Amsal 28:27
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.

KENYANG DENGAN KASIH SETIA TUHAN

Senin, 12 Februari 2024
Renungan Pagi

Mazmur 90:14
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

KENYANG DENGAN KASIH SETIA TUHAN

Setiap hari yang datang adalah sama dengan hari lainnya tetapi berbeda dengan dengan hari sebelumnya. Hari yang datang ini adalah hari baru dengan peluang baru berdasarkan pengalaman hidup waktu-waktu yang telah lalu.

Kenyang pada waktu pagi adalah sumber kekuatan untuk melakukan aktivitas hidup untuk mencari makan sepanjang hari. Orang yang kenyang memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan hidupnya dengan baik.

Kenyang dengan kasih setia Tuhan adalah kesadaran bahwa semua yang terjadi dan semua yang ada --yang baik-- asalnya dari Tuhan; sedangkan dalam segala pergumulan dan dalam segala persoalan hidup yang menekan kuasa dan kasih Tuhan akan terus menopang dan memberi jalan keluar.

Kekuatan hidup terbesar adalah keyakinan bahwa kasih setia Tuhan ada menjadi jaminan seluruh hidup ini setiap waktu. Itu memberi sukacita sehingga orang akan bersorak-sorai dan bersukacita senantiasa.

Kenyang dengan kasih setia Tuhan pada waktu pagi, tidak hanya mengenyangkan kehidupan hari ini tetapi pada semasa hari-hari hidup setiap orang yang menikmati kasih setia Tuhan itu -- sukacita seumur hidup.

Yesaya 54:10
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

MEMBANGUN MANUSIA UTUH

Minggu, 11 Februari 2024
Renungan Pagi

Ezra 7:10
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

MEMBANGUN MANUSIA UTUH

Orang-orang Israel buangan di Babel dikembalikan pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali Yerusalem; pembangunan fisik dan kerohanian -- pembangunan manusia seutuhnya.

Ezra adalah seorang yang dipakai Allah untuk melakukan perkara pembangunan manusia seutuhnya itu.

Tekad yang dimiliki oleh Ezra untuk melakukan tugasnya di hadapan Tuhan adalah tekad yang disebut sebagai keteladanan, terdiri dari: 1). Meneliti taurat Tuhan, 2). Melakukan Taurat itu, dan 3). Mengajarkannya kepada orang Israel.

Taurat itu terdiri dari peraturan dan ketetapan. Peraturan adalah serangkaian tata hidup untuk dipenuhi -- dinyatakan salah jika melanggar, sedangkan ketetapan adalah serangkaian sistem untuk menjalani kehidupan agar tidak melanggar aturan-aturan hidup yang ada.

Hidup yang utuh dibangun dari pribadi-pribadi yang utuh, yaitu mereka yang meneliti, melakukan, dan mengajarkan peraturan dan ketetapan Tuhan.

Mazmur 119:97
Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

BERDIAM DIRI DI HADAPAN TUHAN

Sabtu, 10 Februari 2024
Renungan Pagi

Mazmur 37:7-8
⁷ Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
⁸ Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

BERDIAM DIRI DI HADAPAN TUHAN

Manusia adalah makhluk berperasaan yang jiwanya pasti merespons segala sesuatu dalam kehidupan ini. Kalau orang tidak mampu lagi merespons dengan baik setiap perkara, berarti ada yang salah dengan jiwanya. Pelajaran hari ini adalah tidak marah pada kejahatan, yaitu tipu daya; kejahatan yang menyamar dalam sikap-sikap yang terlihat baik.

Orang baik menanggapi segala yang baik dengan baik juga dan segala yang jahat disikapinya dengan cara yang baik juga.Tetapi sering sulit untuk memberi respons yang baik bagi mereka yang terlalu menonjolkan diri sebagai yang hebat di antara sesama manusia.

Orang jahat menanggapi segala sesuatunya dengan sikapnya yang jahat. Segalanya diterima dengan jahat dan semuanya menimbulkan kekacauan. Parahnya bahwa seringkali kejahatan itu berlangsung dalam keyakinan bahwa ia melakukan yang baik sementara semuanya kejahatannya terselubung oleh sikap pementingan diri sendiri dan kesombongan.

Ketika kebaikan bersambut tidak wajar atau sebaliknya ketika orang jahat bertemu dengan orang baik pasti akan selalu ada selisih atau jarak dan kekosongan itu akan diisi dengan kekecewaan, rasa disingkirkan, rasa direndahkan.

Berdiam diri di hadapan Tuhan bukanlah sikap benci terhadap mereka yang berbuat jahat kepadanya melainkan sikap berserah diri kepada Tuhan untuk melindunginya dari kejahatan. Tidak memberi respons kepada kejahatan supaya ia juga tidak menjadi jahat.

Efesus 4:26-27
²⁶ Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
²⁷ dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

PELAYANAN KASIH

Jumat, 9 Februari 2024
Renungan Pagi

2 Korintus 9:12
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan 
keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

PELAYANAN KASIH

Penggalangan dana yang dilakukan Paulus dan rekan-rekan kerjanya yang dimaksudkan untuk membantu saudara-saudara di Israel yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Pelayanan itu disebut sebagai pelayanan kasih.

Pelayanan kasih yang berisi pemberian mengisyaratkan bahwa ada lagi bentuk lain dari pelayanan kasih bahkan semua kasih adalah pelayanan.

Orang-orang kudus adalah sebutan bagi mereka yang ada di Israel yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Orang yang terikat di dalam satu kesatuan akan saling mengasihi; mereka yang terikat dalam Kristus akan saling mengasihi dalam kasih Kristus.

Pemberian dalam pelayanan kasih akan mencukupkan kehidupan sesama. Pertolongan terhadap saudara akan menghidupkan persekutuan.

Jika persekutuan diisi dengan saling menghidupi antara seorang dengan yang lain, maka akan ada limpah syukur dalam kehidupan orang-orang percaya kepada Allah. Itulah panggilan utama dalam pelayanan supaya Allah dimuliakan dan bukan demi alasan kehormatan manusia.

Amsal 3:3-4 
³ Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, 
⁴ maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

KAYA DALAM IMAN

Kamis, 8 Februari 2024
Renungan Pagi

Yakobus 2:5
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

KAYA DALAM IMAN

Pemilihan Allah berarti sepenuhnya hak Allah. Menjadi orang yang dipilih bukanlah terutama soal layak atau tidak tetapi soal menanggapi kasih Allah atau tidak sebab di dalam kasih-Nya Allah memilih semua orang.

Dianggap miskin menunjukkan bahwa itu bukanlah keadaan yang sebenarnya tetapi nampak demikian oleh dunia sebab dunia memang hanya melihat dengan mata dunia. Menjadi sombong atas apa yang dimilikinya, membanggakan diri atas jabatan dan kedudukannya bahkan menyalahgunakan jabatan, memonopoli segalanya untuk menjadi miliknya, dan sikap hidup semacam itulah yang disebut kaya menurut dunia.

Kaya dalam iman adalah sebuah keadaan yang tidak bisa menyatu dengan kaya menurut dunia sebab keduanya berbeda tentang prioritas hidup. Kaya dalam iman itu pengorbanan bagi sesama sedangkan kaya menurut dunia itu selalu mengacu kepada mengambil segala sesuatu untuk dirinya sendiri.

Semakin miskin menurut dunia semakin kaya dalam iman. Dua hidup yang bertentangan sebab kaya menurut dunia adalah kemiskinan iman. Bagi dunia, semakin banyak harta yang dimiliki semakin ia lupa daratan, semakin miskin nilai hidup dari semakin banyak yang diambilnya; sedangkan dalam iman semakin banyak berkat semakin ia sadar diri.

Kaya dalam iman itu adalah hidup yang memiliki janji pemeliharaan Allah yang adalah pemilik segala sesuatu; orang yang kaya dalam iman adalah mereka yang hidupnya penuh damai sejahtera. Orang yang kaya dalam iman, maka hidup dan matinya adalah pewaris kerajaan Allah.

Matius 28:20b
"... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

DENGARKANLAH DIA

Rabu, 7 Februari 2024

Renungan Pagi

 

Markus 9:7-9

7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."

8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.

 

DENGARKANLAH DIA

 

Peristiwa ketika Petrus, Yakobus, dan Yohanes diajak oleh Tuhan Yesus naik ke atas gunung dan mereka melihat kemuliaan sorga ketika Tuhan Yesus berbincang-bincang dengan Musa dan Elia.

 

Mereka telah melihat kemuliaan sorga yang berakhir ketika datang awan yang menaungi mereka. Mereka tidak melihat bagaimana kemuliaan sorga itu menghilang bersama dengan menghilangnya Musa dan Elia yang hadir bercakap dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan sorga. Kemuliaan sorga itu memukau mata tetapi awan yang menaungi mereka yang membuat kemuliaan sorga itu menghilang memberitahukan tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan di dunia ini, yaitu mendengarkan Dia ~ mendengarkan Tuhan Yesus.

 

Kemuliaan sorga yang tampak dalam pribadi Musa dan Elia yang berbicara dengan Tuhan Yesus hendak menegaskan bagi kita bahwa yang hilang oleh awan adalah untuk menegaskan kepada pengikut Tuhan Yesus bahwa di dalam Tuhan Yesus ada kepastian tentang sorga.

 

Mendengarkan Anak Allah yang dikasihi adalah panggilan hidup setiap orang yang terpanggil untuk mengalami keselamatan dalam pribadi yang akan membawanya ke sorga, yaitu Tuhan Yesus. Mendengarkan Dia adalah panggilan yang membawa pada ketaatan sepenuhnya kepada kehendak Allah dan tidak pada mendengarkan diri sendiri sehingga semakin lama semakin tempat untuk Allah itu semakin tersingkir dari kehidupan ini. Jika orang mendengarkan Anak Allah yang dikasihi Allah itu, maka keselamatan yang dibawa-Nya akan dinyatakan dalam kehidupan orang yang mendengarkan-Nya itu.

 

Ketiga murid itu harus menyimpan hal itu menjadi rahasia sampai Tuhan Yesus telah bangkit dari antara orang mati sebab kemuliaan itu sering menjadi penyebab perseteruan di antara manusia; jika disampaikan pada waktu yang tidak tepat, maka itu bisa berisiko besar bagi para murid, baik internal maupun dari pihak luar terhadap mereka. Kemuliaan sorga tidak untuk menjadi perebutan kekuasaan di dunia ini. Tidak, itu hanya spekulasi pikiran manusia. Allah yang lebih tahu segalanya.

 

Mazmur 29:1

Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!

PERINGATAN TENTANG KASIH SAYANG TUHAN

Selasa, 6 Februari 2024
Renungan Pagi

Mazmur 111:4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang. 

PERINGATAN TENTANG KASIH SAYANG TUHAN

Perbuatan-perbuatan Tuhan ajaib. Perbuatan yang mana? Semuanya ~ segala hal yang ada.

Kehidupan seperti mengalir dan berjalan begitu saja; selain bahwa semuanya bertambah tua dari waktu ke waktu, segala sesuatu terlihat sama saja dengan hari-hari yang telah berlalu dan rasanya akan sama juga dengan hari-hari mendatang.

Tanpa usaha dan pekerjaan, maka saya tidak ada sekarang ini, membawa orang pada pemahaman hidup sebagai rutinitas dan prestasi kerja. Rutinitas membuat orang melihat segalanya hanya sebagai perulangan dan semakin sulit untuk melihat adanya keajaiban-keajaiban dalam hidup ini setiap saat.

Mari mulai dari menyadari keadaan manusia yang fana. Jika hari ini masih memiliki napas hidup, berarti itu adalah mujizat. Ketika sakit dan menjadi sehat, maka itu adalah mujizat tambahan dari mujizat hidup yang telah disebutkan sebelumnya. Apa pun keadaan kita dalam hidup ini, ada mujizat Allah yang sedang terjadi.

Mujizat itu adalah karena kasih dan sayang Sang Pencipta bagi manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Mengingat bahwa kita dikasihi dan disayangi hendaknya membuat hidup ini tidak terpaku pada upaya mempertahankan hidup, yaitu pekerjaaan dan usaha-usaha hidup, tetapi mengarahkan hidup kepada yang menciptakan mujizat setiap hari; bukan, setiap saat keajaiban itu terjadi.

Ratapan 3:22-23
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

MENYAMBUT KERAJAAN ALLAH

Senin, 5 Februari 2024
Renungan Pagi

Lukas 18:17
"... Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

MENYAMBUT KERAJAAN ALLAH

Menyambut artinya kitalah yang didatangi. Kerajaan Allah tidak diam di tempatnya untuk didatangi oleh manusia tetapi ia yang datang kepada manusia.

Apa yang ada pada anak kecil untuk ditiru supaya setiap orang dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah itu? Ketulusan, sukacita, dan antusias yang tinggi. Mungkin masih ada hal lain yang bisa didaftarkan tetapi kesempatan ini pada tiga hal itu dulu.

Tulus artinya sampai di hati; yang dikatakannya dan yang dilakukannya semuanya berasal dari hati yang tidak dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan tentang untung rugi, tanpa memperhitungkan pengorbanan tenaga dan waktu, tanpa maksud yang terselubung.

Sukacita adalah keadaan hati yang tidak dipengaruhi besar oleh situasi dan hasil yang dicapai. Anak kecil bahkan bergembira untuk hal yang kecil dalam ukuran orang dewasa; anak kecil menerima satu butir permen pun sudah sangat bergembira. Kegembiraan akan kedatangan Kerajaan Allah akan membuat orang masuk ke dalamnya dengan lebih leluasa dibanding mereka yang melakukan perkara Kerajaan Allah sebagai kewajiban yang memberati hidup ini yang sebenarnya bisa hidup senang di dan dari dunia ini.

Antusias artinya dengan bersemangat.  Jika anak ingin pergi ke suatu acara, jauh sebelum acara itu dilaksanakan, ia sudah bersiap dan tidak mau ketinggalan dalam acara itu. Berbeda dengan mereka yang tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan rohaninya, lama-kelamaan akan terkikis dari Kerajaan Allah.

2 Petrus 1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

AKAN KAMI LAKUKAN

Minggu, 4 Februari 2024
Renungan Pagi

Keluaran 24:3
Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan." 

AKAN KAMI LAKUKAN

Situasinya adalah umat yang berkumpul untuk mendengarkan firman Tuhan sebab mereka membutuhkan pedoman dalam perjalanan ke negeri perjanjian dan dalam seluruh hidup mereka seterusnya.

Firman Tuhan memberi mereka dasar dalam segala tindak, pola hidup, dan cara berpikir mereka sehingga tercipta kesejahteraan dan suasana tenteram dalam kehidupan mereka.

Musa datang membawa firman Tuhan kepada mereka. Jadilah pribadi yang melalui sikap dan wibawa serta segala kebijaksanaan menjadi orang yang membawa firman kepada persekutuan.

Persekutuan yang baik adalah yang menjawab pemberitaan firman dengan memberi sambutan berupa kesediaan untuk melakukan firman Tuhan yang diterimanya.

Persekutuan itu adalah gambaran pribadi. Jika ada pribadi yang lemah, maka persekutuan akan menjadi petunjuk baginya; sekaligus bahwa pribadi itu adalah kekuatan persekutuan bahwa semakin baik setiap pribadi dalam persekutuan, berarti semakin baik persekutuan itu.

Lukas 11:28
Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

MENGENAKAN TANGAN TUHAN

Sabtu, 3 Februari 2024
Renungan Pagi

Zakharia 13:7
"Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.

MENGENAKAN TANGAN TUHAN

Karena gagal melakukan tugasnya dengan baik, Tuhan memerintahkan agar pedang menimpa gembala, orang yang seharusnya adalah orang yang paling karib dengan Tuhan.

Seharusnya gembala umat adalah pribadi yang paling karib dengan Tuhan; pribadi yang seharusnya menjadi pihak yang diberkati dengan sangat dalam kehidupan ini. Tetapi jika gembala tidak taat kepada Gembala Agung, maka ia pun dihukum.

Keadaan tanpa gembala adalah orang tercerai-berai, terpisah-pisah oleh masing-masing orang mengurus dirinya masing-masing. Pekerjaan di ladang masing-masing sudah membuat manusia hidup terpisah. Kemungkinannya lebih buruk bahwa jika orang tidak terpimpin dalam hidup ini, maka lama-kelamaan setiap orang akan memperebutkan ladang dan timbul banyak kekacauan dalam hidup bersama umat manusia.

Mereka yang lemah, mengacu pada orang-orang yang dalam kekacauan di dunia ini tidak mencari penyelesaian dengan mengandalkan kuasa manusia yang ada pada dirinya melainkan bersandar pada kebenaran dan kasih Allah.

Mengenakan Tangan Tuhan bukanlah tindakan manusia untuk memaksa Allah melindungi dirinya atau membuat dirinya memang karena ia merasa memenuhi syarat untuk mendapatkannya melainkan karya Allah yang menyatakan perlindungan-Nya kepada mereka yang dikasihi-Nya,

Mazmur 10:12
Bangkitlah, TUHAN! Ya Allah, ulurkanlah tangan-Mu, janganlah lupakan orang-orang yang tertindas.

HARI ORANG YANG GEMBIRA

Jumat, 2 Februari 2024
Renungan Pagi

Amsal 15:15
Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta. 

HARI ORANG YANG GEMBIRA

Hidup memang adalah perputaran antara susah dan senang, seperti waktu hidup setiap harinya terdiri dari siang dan malam. Tidak semua siang adalah hari yang cerah dan tidak semua malam adalah waktu kelam.

Manusia selalu berjuang untuk kesusahan itu pergi dan berganti dengan kesenangan. Seandainya boleh tidak terjadi kesusahan dalam hidup ini; semua berharap bahwa seandainya bisa, maka biarlah hidup ini selalu diisi oleh kesenangan.

Bukan perkara yang terjadi menentukan hari kehidupan tetapi hatilah yang menentukan keadaan hidup dalam segala perkara.

Orang berkesusahan adalah mereka yang sulit untuk menerima hidup sebagai kebahagiaan dalam segala perkara tetapi selalu melihat hidup ini sebagai yang susah.

Tidak ada orang yang tidak mengalami kesusahan, masa yang sulit, tetapi mereka yang selalu melihat hidup ini sebagai kebahagiaan selalu mampu melihat bahwa ada Lengan Kekal yang menuntunnya. Hari orang yang gembira adalah sukacita (pesta) setiap hari.

Yosua 1:9
"... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." 

KARYA AGUNG TUHAN

KARYA AGUNG TUHAN
(By: Bangaran Pasamboan)

Waktu terus berputar, hidup terus berproses; menggapai, meraih, membuang, mengukir sejarah hidup setiap saat.

Banyak yang tercapai, prestasi demi prestasi terukir pada medali yang tak terkatakan untuk dibanggakan kepada dunia dan jagat raya.

Tanpa sadar telah tertinggal goresan goresan luka pada zaman bahagia dan meninggalkan noda pada orang-orang yang tertindas oleh benci dan duka.

Hidup yang terus berproses membawa pada keyakinan akan rapuhnya hidup yang akan habis dalam waktu; semua menjadi seakan sirna dan tidak bermakna.

Tertinggal satu serpihan kecil dalam sanubari bahwa hidup ini tidak akan berakhir dengan berakhirnya waktu berputar; kematian bukanlah akhir hidup. Ada Lengan yang tidak kelihatan merangkul dan meraih yang hilang dalam makna; yang raib dalam gelap karena tak diberi medali untuk karya baik yang diukirnya.

Perputaran waktu, prestasi kehidupan, mutiara indah, untaian selalu mulia, semua yang disebut kebajikan hanyalah gambaran keagungan Tuhan.

Waktu, kesempatan, kemampuan, kemungkinan, dan yang terjadi adalah karya agung sang ilahi untuk semua yang hatinya mulia.

Berharaplah menjadi karya agung Tuhan sampai waktu berhenti berputar, hidup menjadi mulia dalam dekapan ilahi.

Tobadak, 30 Desember 2022

MEMELIHARAKAN YANG DIPERCAYAKAN

Kamis, 23 Januari 2025 Renungan Pagi 2 Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepa...