19 Maret 2025

MENCIAP-CIAP

Selasa, 18 Maret 2025
Renungan Pagi

Yesaya 38:14
Seperti burung layang-layang demikianlah aku menciap-ciap, suaraku redup seperti suara merpati. Mataku habis menengadah ke atas, ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; jadilah jaminan bagiku!

MENCIAP-CIAP

Menciap-ciap adalah tindakan yang dilakukan oleh burung dalam keadaan mereka yang tidak berdaya mengharapkan bantuan dari sesamanya burung atau dari pihak lain yang bersedia membantu dalam keadaannya yang tidak berdaya.

Suara redup adalah kiasan keadaan yang semakin tidak berdaya dalam kehidupan ini. Penderitaan yang silih berganti bahkan tumpang tindih di atas kehidupan ini akan membuat manusia merasa bahwa ia tidak mempunyai kekuatan lagi untuk bangkit dari keadaannya yang menderita.

Mata yang habis menengadah ke atas adalah bahasa puitis untuk menggambarkan jiwa yang selalu dan hanya berharap kepada Tuhan dalam keadaan sulit yang dihadapinya.

Pemerasan adalah gambaran keadaan manusia yang mengalami segala bentuk kejahatan dari sesamanya manusia. Ia mengalami penderitaan yang memeras perhatian dan emosi; tenaga dan materi untuk ia mempetahankan hidupnya.

Allah sebagai penjamin artinya hidup yang tidak akan kehabisan daya sebab Allah yang mencukupi segala yang dibutuhkan oleh kehidupan ini. Hidup yang menciap-ciap dan hanya menengadah kepada Tuhan adalah hidup yang dijamin oleh Tuhan.

1 Pertus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

30 Dilihat