Sabtu, 29 Maret 2025
Renungan Pagi
Amsal 11:18
Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.
PAHALA YANG TETAP
Ukuran pasti segala sesuatu adalah ketika sudah waktunya diberi penilaian; baik atau buruk ~ lulus atau tidak lulus ~ berhasil atau gagal.
Laba adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan (lebih tepatnya: usaha) yang dilakukan; tentu saja bukan hanya materi, khususnya uang tetapi juga bisa soal nama yang terkenal, pengaruh yang semakin besar, derajat kemuliaan yang semakin naik dan berbagai hal lainnya.
Tidak salah jika orang mencari laba dari apa yang dilakukannya selama itu halal (baca: sewajarnya saja). Dan tidak menjadi perhatian utama dalam kehidupan ini untuk dicapai sebab itu hanya akan berbuah kesombongan, keangkuhan, kecurangan, tindakan menghalalkan segala cara, dan lainnya.
Menabur kebenaran adalah melakukan segala sesuatu dengan semangat yang benat, tujuan yang benar, dorongan semangat yang benar, sehingga terjalin kebenaran yang walau bertumbuh secara perlahan tetapi itu tanaman kebenaran yang akan berbuah kebenaran.
Nilai akhir kehidupan setiap orang hanya ada dua; orang fasik yang seluruh jalan hidupnya adalah sia-sia atau orang benar yang diberi pahala yang tetap.
Efesus 2:4-7
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar