23 Maret 2025

TEMPAT KUDUS

Minggu, 23 Maret 2025
Renungan Pagi

Keluaran 3:5-6
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

TEMPAT KUDUS

Tanah yang kudus adalah tempat di mana Musa bertemu dengan Allah yaitu di Gunung Allah atau gunung Horeb ketika Musa dipanggil untuk pergi menyelamatkan bangsa Israel untuk keluar dari perbudakan di Mesir.

Pemikiran manusia bahwa Allah ada di tempat itu karena itu adalah tempat yang kudus, tetapi sebenarnya kehadiran Allah di tempat itulah yang membuat tanah itu menjadi kudus; bukan Musa yang berjalan ke tempat kudus sehingga bertemu Tuhan di sana melainkan Tuhanlah yang menunggu Musa yang akan berlalu di tempat itu dan kehadiranNya membuat tempat itu menjadi kudus. Di mana Tuhan berkenan hadir, di situ tempat itu menjadi kudus.

Menanggalkan kasut adalah sebuah bentuk kesediaan untuk masuk ke hadirat Tuhan dalam kekudusan; kasut dibuat untuk menjaga keamanan kaki dari tusukan benda tajam tetapi juga untuk melindungi kaki dari segala yang najis. Sepatu itu menjadi najis tetapi kaki yang ada di dalam kasut itu menjadi utuh karenanya.

Gedung gereja biasa disebut sebagai rumah Tuhan yang kudus dan orang yang hadir beribadah biasa disapa sebagai saudara sesama orang kudus. Hal yang sama juga terjadi bahwa hadirat Tuhanlah yang menentukan gedung gereja itu kudus atau tidak; bukan gedung gereja yang membuat segala sesuatunya menjadi kudus.

Musa takut memandang hadirat Tuhan, tetapi banyak orang tidak menghargai hadirat Tuhan dalam ibadah yang dilakukannya, maka hidupnya tidak kudus di tempat kudus dan Tuhan tidak berjumpa dengan dia di sana. Kuduskanlah Tuhan maka hidupmu diberkati.

1 Petrius 3:15-16
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39 Dilihat