2 Korintus 5:16-17
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
NILAI MANUSIA
Ada dua penilai kehidupan, yaitu manusia dan Allah. Manusia menilai dirinya sendiri dan menilai sesamanya manusia.
Ada dua penilaian atas segala sesuatu yang dilakukan manusia, yaitu baik dan buruk, sepadan tetapi tidak sama dengan benar salah.
Hasil penilaian manusia atas hidupnya tergantung dari caranya menilai kehidupan. Jika manusia selalu berpikir negatif, maka semua akan sebagai yang negatif dan hidupnya pun negatif, bahkan hal baik pun dianggapnya sebagai yang negatif. Jika manusia selalu menilai semua hal secara positif, maka hidupnya menjadi damai; bahkan kesukaran pun akan diterima sebagai berkat berupa kesempatan untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik.
Penilaian manusia secara manusia akan membuat segala sesuatu terlihat subjektif, baik jika itu sesuai dengan keinginannya. Sementara orang yang sungguh-sungguh hidup adalah mereka yang dapat menilai segala sesuatu secara objektif, sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya - sesuai dengan yang diharapkan kebersamaan.
Menilai segala Yesus secara manusia artinya menutup hati akan kuasa Allah yang ada padaNya dan lebih melihatNya sebagai manusia membuat orang kehilangan berkat sorgawi.
Menjadi manusia baru, memiliki nilai yang baik dalam pandangan Tuhan dan manusia, hanya terjadi ketika orang mau menerima Tuhan dalam hidupnya.
Terpujilah Kristus yang membaharui segala sesuatu di dalam kasih-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar