Renungan Pagi
Lukas 2:15
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: ”Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”
MARI PERGI KE BETLEHEM
Respons para gembala di Efrata terhadap berita para malaikat tentang Kristus, Tuhan, yang lahir di Betlehem. Tetapi pergi ke Betlehem bukanlah berarti sama seperti yang tertulis (letterlek) melainkan kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan.
Menurut peta, jarak kedua tempat ini adalah sekitar sebelas km, jadi bisa ditempuh selama dua sampai tiga jam; para gembala yang berjalan malam bahkan mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi.
Mari pergi ke Betlehem adalah kerinduan untuk melakukan dengan segera tanpa penundaan oleh berbagai pertimbangan yang dengannya akan menjadi pembenaran jika seandainya ternyata bahwa pada waktu selanjutnya ternyata tidak ada kemungkinan yang lowong untuk datang melihat (baca= bertemu) Tuhan.
Pergi ke Betlehem adalah pengharapan untuk melihat bahwa apa yang telah didengar sama dengan yang akan dilihat dan dirasakan dalam hidup ini. Demikian juga hendaknya bahwa hidup ini membuktikan setiap perkataan yang telah disampaikan akan diwujudkan dalam kehidupan ini. Dan perkataan Tuhan itu tidak pernah hanyalah janji palsu,
Mari pergi ke Betlehem adalah perjalanan bersama untuk tujuan bersama dalam semangat kebersamaan.
Roma 15:7
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar