29 Mei 2025

SAYAP MERPATI

Kamis, 29 Mei 2021
Renungan Pagi

Mazmur 55:7-9
Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l a
Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

SAYAP MERPATI

Terbang dan pergi adalah harapan setiap orang ketika ada beban yang melanda kehidupan ini. Siapa pun menginginkan tempat dan situasi yang tenang dalam kehidupan ini. Setiap orang bertanggung jawab untuk memberikan rasa tenang dan nyaman kepada saudaranya supaya tidak ada orang yang merasa harus pergi.

Lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun adalah jawaban atas kesusahan hidup yang dialami oleh manusia dalam pergumulannya dengan sesamanya manusia. Padang gurun itu tempat yang tidak nyaman dan membutuhkan perlengkapan ekstra untuk bermalam di sana; tetapi kalau itu dilihat lebih baik dari pada tinggal bersama dengan manusia, maka betapa manusia itu lebih berbahaya dari pada bermalam di padang gurun.

Mencari tempat berlindung dari angin ribut dan badai adalah gambaran persoalan hidup yang berat. Berlindung dari angin ribut dan badai adalah dengan masuk ke gua batu yang tidak akan ditunggangbalikkan oleh angin dan mampu menahan dingin yang ditimbulkan oleh angin badai itu.

Pergi jauh dengan sayap merpati tentu tidak akan sama dengan pergi jauh dengan sayap rajawali. Burung merpati dikenal sebagai burung yang tulus, setia, dan penuh kasih. Karena itu, sayap merpati yang dipakai dalam gambaram untuk pergi dari persoalan hidup yang terjadi sebab sayap merpati adalah jawaban atas kehidupan ini.

Selama di dunia ini, akan selalu ada persoalan hidup yang terjadi dan tidak semua orang akan menjadi orang baik, walau semua orang menganggap dirinya sebagai orang baik. Terbanglah dengan sayap merpati untuk menemukan tempat yang tenang dan aman sampai akhirnya sampai ke tempat yang paling tenang yang telah tersedia bagi mereka yang tidak menjadi badai kehidupan bagi sesamanya.

Amsal 3:21-22
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.
1 Dilihat

28 Mei 2025

KEMULIAAN BAGI NAMA TUHAN

Rabu, 28 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 115:1
Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

KEMULIAAN BAGI NAMA TUHAN

Kemuliaan mempunyai dua pengertian; satu, status yang tinggi - lebih tinggi dari yang lain, sehingga orang-orang menyanjung dan membesarkan, memuji dan mengagungkannya; dua, orang yang melakukan hal-hal yang baik bagi kehidupan (baca: sesama ~ semua orang) sehingga ia menjadi orang yang dihargai (lebih tepat dikasihi).

Kemuliaan yang pertama itu milik Tuhan dan bukan milik manusia; Pemazmur berkata:"Bukan kepada kami kemuliaan tetapi kepada nama TUHAN". Manusia yang sering mau mengambil kemuliaan dalam arti status sering justru diperhamba oleh status itu sendiri,

Nama TUHAN menunjukkan kerendahan manusia yang tidak akan pernah mengenal pribadi TUHAN dengan sepenuhnya, walau kehadiran Tuhan tidak pernah terputus dari kehidupan ini.

Kemuliaan yang menjadi kewajiban manusia adalah mengupayakan yang terbaik dan melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan ini dalam kebenaran sehingga hidupnya memuliakan TUHAN dan ia dikasihi dan dihargai oleh TUHAN; soal kasih dan penghargaan dari sesama manusia itu soal kedua - memang perlu tetapi tidak menjadi yang utama.

Secara status, Allah itu mulia bahkan tak terhampiri oleh manusia tetapi kemuliaannya bukan terutama karena status Allah yang ada padaNya, melainkan karena Ia penuh dengan kasih dan setia kepada manusia.

1 Tawarikh 29:11
Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
1 Dilihat

27 Mei 2025

BERSUNGGUH HATI TERHADAP TUHAN

Selasa, 27 Mei 2025
Renungan Pagi

2 Tawarikh 16:9
"... Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

BERSUNGGUH HATI TERHADAP TUHAN

Bersungguh hati adalah sebuah ungkapan yang menghendaki agar seseorang melakukan segala perkara dalam hidupnya dengan selalu memusatkan hidupnya kepada Tuhan.

Ada orang yang hidupnya hanya pada satu keadaan ia bersungguh hati kepada TUHAN sementara dalam keadaan sebaliknya ia tidak lagi percaya kepada TUHAN. Dalam kesusahan ia selalu berdoa kepada TUHAN tetapi setelah keadaannya membaik, ia melupakan Tuhan; demikian juga bisa terjari sebaliknya bahwa ada orang yang selalu bersyukur dalam keadaan baik, tetapi menjadi jauh dari Tuhan ketika keadaan hidupnya menjadi buruk.

Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi adalah penegasan bahwa tidak ada perkara yang tidak dilihat (berarti juga diketahui) oleh Tuhan; Tuhan mengetahui segala sesuatu bahkan sampai ke kedalaman hati.

Ada janji TUHAN bagi mereka yang bersungguh hati terhadap Dia yaitu bahwa TUHAN akan melimpahkan kekuatanNya; bukan meniadakan segala bentuk tantangan hidup tetapi melimpahkan kekuatan untuk mengatasi setiap tantangan yang ada; pun secara tersamar, terdengar bahwa ada jaminan keamanan bagi yang bersungguh hati terhadap TUHAN sebab orang yang tidak bersungguh hati kepada TUHAN akhirnya akan mengalami peperangan.

Hidup dalam damai sejahtera adalah janji TUHAN kepada orang yang bersungguh hati terhadap Dia.

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
1 Dilihat

26 Mei 2025

KEMBALI KEPADA GEMBALA DAN PEMELIHARA JIWA

Senin, 26 Mei 2025
Renungan Pagi

1 Petrus 2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

KEMBALI KEPADA GEMBALA DAN PEMELIHARA JIWA

Sesat seperti domba adalah gambaran keadaan yang terkucil dari kehidupan karena salah mengambil arah dalam perjalanan kehidupan; Tidak berjalan di belakang Gembala untuk mengikutiNya dengan setia.

Sesat seperti domba bisa jadi bukanlah cara hidup yang disadari sebagai keadaan yang salah tetapi keadaan yang diwarisi secara turun-temurun dan tidak pernah dicek permasalahannya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Sesat seperti domba, maka hidupnya terancam dan bisa ditelan oleh binatang buas kehidupan. Seperti pergaulan yang salah, hobby yang menyeleweng, semangat yang tidak peduli pada keadaan, dan lain sebagainya.

Tuhan sebagai Gembala adalah tokoh kepercayaan yang dapat memimpin manusia ke padang rumput yang hijau dan ke air tenang lambang terpenuhinya kesejahteraan yang penuh. Tuhan sebagai pemelihara jiwa adalah kiasan untuk menggambarkan keadaan damai yang sepenuhnya; di luar Tuhan, hanya ada ketidakpastian dan kekacauan.

Kembali kepada Gembala dan Pemelihara Jiwa adalah sebuah perkara di mana Tuhan sendiri membangun jalan raya untuk menemukan domba yang sesat itu, serta memanggil domba sesat itu untuk kembali kepadaNya, tetapi sering domba sesat itu lebih senang sendirian dan memandang tersesatnya sebagai zona nyaman. Ini bukan salah Gembala dan Pemelihara Jiwa, jika domba sesat itu yang tidak mau kembali.

Amsal 23:19
Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.
1 Dilihat

25 Mei 2025

SEMUA YANG DISEDIAKAN ALLAH

Minggu, 25 Mei 2024
Renungan Pagi

1 KORINTUS 2:9-10
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

SEMUA YANG DISEDIAKAN ALLAH

Allah berkuasa atas semuanya; memberkati segalah yang Ia berkenan untuk memberkatinya dan menghukum mereka yang tidak menghargai karya Allah dalam segala sesuatu untuk memberkati manusia.

Allah menyediakan segala sesuatu untuk mereka yang mengasihi Dia, bukan berarti bahwa Allah tidak adil dan hanya menyatakan kasihNya kepada mereka yang mengasihi Tuhan. Allah memberi hidup dan penunjang hidup kepada semua orang; tetapi hanya mereka yang mengasihi Allah tahu bahwa itulah hidup yang diberkati, dan bukannya sama seperti mereka yang menjadi sombong, pelit, dan mengalami kekacauan dalam hidupnya karena berpikir bahwa hidup adalah usahanya sendiri dan kuasanya sendiri.

Perkara terbesar yang dikerjakan Allah adalah 'apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia', yaitu perbuatan Allah untuk menyelamatkan manusia dari kehidupannya yang menderita jasmani dan rohani karena tekanan dosa.

Roh (yang dari Tuhan Allah) menyelidiki segala sesuatu artinya bahwa tidak ada hal di dunia ini yang tidak menjadi perkara yang membuat kehidupan ini dinilai oleh Tuhan. Hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah diselidiki Roh Allah tidak berarti bahwa Allah menyelidiki dirinya sendiri tetapi perkara ini berarti bahwa Roh menyatakan kehendak Allah kepada manusia agar manusia menjadi pribadi yang semakin terarah kepada Tuhan.

Orang yang mengasihi Allah diberkati dengan hidup yang tahu apa itu diberkati sehingga seluruh hidupnya dipakainya untuk memuliakan Tuhan yang mengasihinya itu. Roh Allah memberi pengetahuan, hikmat, dan pedoman bagi mereka yang mengasihi Allah.

Mazmur 143:10
Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
1 Dilihat

24 Mei 2025

HARTA ROHANI DARI ORANG YAHUDI

Sabtu, 24 Mei 2025
Renungan Pagi

Roma 15:27
Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

HARTA ROHANI DARI ORANG YAHUDI

Paulus mengirim surat kepada jemaat di Roma ketika ia sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem untuk mengantarkan persembahan kasih dari daerah Makedonia dan Akhaya. Melalui surat ini, Paulus menyatakan kerinduannya untuk suatu waktu, seandainya dimungkinkan, ingin mengunjungi jemaat di Roma.

Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk memberi bantuan kepada jemaat di Yerusalem. Mereka melakukannya dengan ketulusan dan tanpa paksaan, itu mereka lakukan karena mereka merasa bahwa jemaat di Yerusalem adalah saudara mereka.

Paulus yang kemudian menyebutkan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah sebuah kewajiban yang memang seharusnya mereka penuhi. Ini mengingatkan kita untuk meneliti kehidupan kita jangan sampai ada banyak kewajiban kita secara moral yang harus kita lakukan tetapi kita hanya mengabaikannya.

Orang Yahudi telah menjadi sumber datangnya harta rohani bagi mereka. Harta rohani itu sifatnya harus dibagikan dalam kehidupan ini. Jika ada hal-hal baik di dunia ini yang sifatnya selalu ingin kita bagikan, itulah harta Rohani.

Pemberian materi dari jemaat-jemaat di wilayah Makedonia dan Akhaya kepada jemaat di Yerusalem adalah harta rohani sebab itu dilakukan sebagai pemberian yang tulus, dan bukan hanya karena kewajiban.

1 Tawarikh 29:17
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
1 Dilihat

23 Mei 2025

EMAS BERKARAT

Jumat, 23 Mei 2025
Renungan Pagi 

Yakobus 5:3
Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

EMAS BERKARAT

Ada beberapa logam yang tahan terhadap karat, dan karena itu menjadi logam mulia dalam arti bernilai tinggi. Emas itu tidak berkarat dan karena itu menjadi logam yang paling berharga di dunia ini, lebih dari logam tahan karat lainnya; perak mungkin berada di urutan setelah emas.

Karat juga adalah ukuran untuk mengetahui tingkat kemurnian emas dengan urutan sebagai berikut: emas murni dengan kadar 99,99 %, Lalu emas 24 karat dengan kadar 99,98 %, emas 23 karat dengan kadar 99,89 %, dan semakin kecil angka karatnya semakin sedikit kandungan emasnya.

Yakobus mengingatkan jemaat sebagai yang emas dan peraknya berkarat; bukan pada emasnya tetapi tentang pengaruhnya pada karakter orang yang memilikinya.

Emas dan perak itu logam mulia tetapi baik cara mendapatnya maupun menggunakannya membuat orang menjadi tidak mulia; emas mulia yang berkarat adalah kiasan tentang hidup yang berkarat.

Bekerja mendapatkan emas itu baik tetapi hidup menjadi emas itulah yang utama dalam kehidupan ini.

Mazmur 146:2
Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
1 Dilihat

MANUSIA ITU DEBU

Kamis, 22 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 103:14
Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

MANUSIA ITU DEBU

Pengetahuan ini penting bagi manusia dan karena itu Allah memberitahukan tentang hal itu kepadanya, agar ia (manusia itu) merenungkan hidupnya yang tidak lebih dari tanah.

Terbuat dari tanah menggambarkan bahwa manusia itu adalah makhluk yang terbatas dan rapuh; tanah itu menjadi lunak dan bisa menjadi lumpur oleh genangan air, dan retak olah panas yang berkepanjangan dan rapuh dalam tugasnya untuk menopang dan memberi kebutuhan penunjang kehidupan manusia; demikian pun manusia terbatas dalam kehidupan ini.

Debu adalah tanah yang sudah berbentuk serbuk sehingga bisa tertiup oleh angin dan menjadi lumpur jika itu terkena oleh air. Manusia terbuat dari debu artinya bahwa sesungguhnya manusia itu tidak mempunyai daya untuk  mempertahankan hidupnya dan tidak tidak berkuasa untuk menentukan hari depannya.

Pengetahuan ini diberikan kepada manusia agar ia menyadari dirinya dan menjadi semakin menjadi rendah hati. Membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan menjadi sesama yang bisa menyatu dengan yang lain supaya ia menjadi semakin manusia.

Tuhan mengingat bahwa manusia itu debu berarti bahwa Ia tidak memandang rendah manusia tetapi di dalam kasihNya Ia mau agar manusia bergerak dan menjadi pribadi yang mulia walau ia hanya dari debu tetapi ia hidup dengan baik.

1 Yohanes 4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
1 Dilihat

21 Mei 2025

ALAMAT KEMULIAAN

Rabu, 21 Mei 2025
Renugan Pagi

Mazmur 115:1
Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

ALAMAT KEMULIAAN

Kemuliaan itu secara kasat mata dinilai dari keadaannya yang baik dan kemudian bernilai tinggi - banyak yang diperoleh jika diuangkan. Nilai lainnya dalam hal mulia adalah ketahanannya untuk tidak rusak oleh karat; ketahanan terhadap kerusakan kimia.

Jika dinilai dari pribadi manusia, maka mulia itu terkait dengan sikap, cara bertindak dan berperilaku, juga bertutur kata yang apik dan sopan. Semakin baik perkara-perkara ini ada pada seseorang, maka semakin hidupnya mulia.

Secara keliru, kemuliaan manusia sering dinilai dan atau mengambil nilai bagi dirinya sendiri dalam kekayaan, pengaruh atau kuasa, pendidikan atau hal-hal lainnya yang seperti itu.

Dua perkara yang menjadi patokan kemuliaan adalah kasih dan kesetiaan. Tidak orang yang mulia jika tidak kasih dan kesetiaan dalam hidupnya.

Paling terakhir, kemuliaan itu untuk dilakukan oleh manusia bagi Tuhan dan bukan untuk diambil oleh manusia menjadi miliknya. Orang yang mau mengambil kemuliaan bagi dirinya sedang membuang satu per satu sesamanya dari kehidupannya.

1 Korintus 10:31
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
1 Dilihat

20 Mei 2025

DIPANGGIL DENGAN NAMA

Selasa, 20 Mei 2025
Renugan Pagi

Yesaya 43:1
Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. ..."

DIPANGGIL DENGAN NAMA

Manusia dengan namanya dalam budaya tertentu, umumnya dalam masyarakat di belahan Timur bumi, memanggil orang dengan nama pribadi sering dianggap tidak sopan jika tanpa didahului dengan penggilan kehormatan.

Bahkan dalam budaya tertentu, nama itu berubah oleh status perkawinan, karena sudah mempunyai anak atau cucu, atau karena status kebangsawanan seseorang. Sebuta 'Raden' dalam budaya Jawa, atau sebutan 'Puang' dalam budaya Toraja menghilangkan nama asli dari orang yang memiliki gelar itu.

Bagi mereka yang namanya hilang, hanya orang tertentu yang dapat memanggilnya dengan nama aslinya, yaitu orangtuanya, gurunya, keluarganya, dan sahabatnya.

Manusia adalah ciptaaan Tuhan, makhluk yang dibentukNya dengan tanganNya yang penuh kasih. Bahkan lebih dari itu, orang yang menjadi umatNya ditebus dari dosa sehingga hidupnya tidak dipenuhi dengan ketakutan melainkan penuh dengan damai sejahtera.

Jadilah milik Tuhan yang kekasih sehingga nama kita diingatNya dan dipanggilNya dengan penuh kesukaan sehingga suara kehidupan ini dipenuhi oleh kebahagiaan dan seluruh jalan hidup ini diisi dengan damai sejahtera.

2 Timotius 2:19 
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
1 Dilihat

19 Mei 2025

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Senin, 19 Mei 2025
Renungan Pagi

1 Korintus 1:9
Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Persekutuan dengan Anak Allah, yaitu Yesus Kristus, bukan sekedar berarti menjadi beragama Kristen tetapi bagaimana dalam kehidupan setiap hari melakukan kehendakNya di dunia ini.

Persekutuan dengan Anak Allah adalah sebua kenyataan yang diikuti dengan pernyataan bahwa Tuhan Yesus ini setia. Ada paling tidak dua hal yang perlu untuk dilihat dari pernyataan ini.

Pertama, Yesus Kristus itu setia berarti bahwa ada pihak tertentu yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus itu setia menemani perjalanan hidup manusia di dunia ini sehingga itu menjadi dorongan bagi manusia untuk meninggalkan Tuhan Yesus. Tidak hal yang bisa memisahkkan kita dari kasih Allah, tidak oleh penolakan manusia, tidak oleh kesombongan duniawi dari orang-orang tertentu, tidak oleh perkara apa pun.

Kedua, Tuhan Yesus itu setia, tidak berarti bahwa hidup ini akan selamanya menjalani keadaan yang baik-baik saja melainkan bahwa seperti biasanya kehidupan itu adalah perputaran roda kehidupan, maka meski penderitaan datang tidak berarti bahwa itu adalah pertanda kesetiaan Allah telah tiada. Bahkan dalam penderitaanlah kasih Allah semakin nampak.

Persekutuan dengan Anak Allah adalah panggilan Allah dan bukan karena karya manusia. Sebagai panggilan, tentu saja tanggapan setiap oranglah yang menentukannya. Tetapi tanggapan itu juga bukan sepenuhnya kuasa manusia sebab hanya mereka yang memberi diri untuk menjadi tempat Roh Kudus bekerja yang akan mampu memberi tanggapan yang sepenuhnya terhadap panggilan itu.

Mazmur 12:7
Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
1 Dilihat

18 Mei 2025

JANJI YANG BERHARGA DAN BESAR

Minggu, 18 Mei 2025
Renungan Pagi

2 Petrus 1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

JANJI YANG BERHARGA DAN BESAR

Sesuatu yang berharga bisa kecil dan bisa besar. Nilai sesuatu sangat tergantung pada masing-masing orang sesuai dengan keberadaannya masing-masing; manusia yang satu bisa menilainya sebagai sesuatu yang tidak berarti tetapi bagi orang lain sesuatu itu adalah benda yang sangat berharga.

Janji itu adalah anugerah berarti bukan dalam kapasitas perjanjian timbal balik antara kedua belah pihak yang diikat oleh perjanjian itu. Allah memberi janjiNya untuk menggapai manusia dan itu bukan karena suatu kualitas yang dimiliki oleh manusia melainkan semata-mata karena kasih Allah.

Janji-janji yang sangat berharga; ada lebih dari satu janji yang diberikan kepada manusia sebab kasih Allah melebihi segala segi dari aspek hidup manusia. Janji tentang makanan akan diberikan tetap tetap harus disadari bahwa hidup lebih tinggi daripada makanan, demikian juga bahwa tubuh lebih penting dari pada pakaian.

Janji yang sangat besar adalah pemberian keyakinan bahwa kasih Allah itu adalah kasih yang selalu menyertai manusia baik selama hidup di dunia bahkan dalam kekekalan; dulu, sejak saya menjadi ada sebagai janin dalam kandungan, sekarang, dan samppai selama-lamanya.

Janji-janji yang berharga dan besar itu membuat seseorang mampu menghargai hidupnya sendiri dan menghargai orang lain dengan tidak memperturutkan hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Dunia ini sementara mengalami kehancuran demi kehancuran tetapi janji Allah menghentarkan ke kekelan.

Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
1 Dilihat

17 Mei 2025

SAMPAI SAAT TERAKHIR

Sabtu, 17 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 119:33
Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.

SAMPAI SAAT TERAKHIR

Ada saat terakhir yang menunjuk pada perkara periodisasi, misalnya orang yang mulai jenjang pendidikan tertentu akan mengakhiri pendidikan itu pada masanya, orang yang memulai sebuah pekerjaan tetapo akan berhenti ketika ia telah mencapai waktu pensiun.

Ada saat terakhir karena pekerjaan temporer yang sifatnya sewaktu-waktu dan dalam batas waktu yang sangat terbatas, sudah selesai dikerjakan atau dilalui atau berakhir karena waktu yang sudah berlalu.

Jika waktu yang berlalu dan tanggung jawab tidak selesai, maka itu adalah sebuah titik balik untuk melihat bahwa ada yang perlu diperbaiki; demikian juga jika waktu dirindukan untuk mengakhiri segalanya, maka ada yang perlu diakhiri.

Memegang ketetapan Tuhan sampai akhir adalah sebuah komitmen untuk menjadikan kehendak Tuhan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan ini dengan setiap aktivitas yang dihadapi untuk dilakoni dengan secara bertanggung jawab.

Memegang ketetapan Tuhan sampai akhir adalah sebuah tekad untuk terus setia melalukan kehendak Tuhan sampai pada akhir hayat; tetapi ini berarti bahwa saat melakukannya adalah sekarang, sebab setiap waktu bisa berakhir sebagai saat terakhir.

Matius 24:13
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
1 Dilihat

16 Mei 2025

MENGERTI JALAN HIDUP

Jumat, 16 Mei 2025
Renungan Pagi

Amsal 20:24
Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?

MENGERTI JALAN HIDUP

Jalan hidup dalam pengertian seturut ayat bacaan saat ini mengacu pada rentetan dan rangkaian kejadian yang satu dengan yang lainnya yang kemudian menjadi sejarah hidup setiap orang.

Tuhan yang menentukan langkah orang artinya bahwa Tuhan melindungi orang itu dari salah langkah. Ayat ini sering dipahami sebagai takdir, bahwa apa yang terjadi adalah atas pengaturan TUHAN. Pada akhirnya, jika dikaitkan dengan keselamatan, maka orang menjadi bimbang oleh kenyataan bahwa semuanya telah ditentukan; orang yang ditentukan masuk neraka tidak ada kemungkinan lagi untuk masuk sorga.

Mengerti jalan hidup adalah sebuah perenungan bahwa apa yang terjadi, bagi mereka yang mengasihi Tuhan, maka Tuhan yang menentukan langkahnya. Semua yang terjadi adalah cara Allah untuk menyatakan damai sejahtera bagi orang itu.

Manusia tidak berkuasa untuk menentukan langkahnya sendiri artinya mengambil langkah yang mantap tanpa pertolongan Tuhan; semua pada akhirnya hanya akan menyebabkan kekacauan walau sesungguhnya dimaksudkan untuk mencapai damai sejahtera, jika itu tidak ditentukan oleh Tuhan.

Tuhan sudah menentukan arah langkah orang beriman, yaitu menuju ke damai sejahtera dan menuju ke kekalan, menjadi hidup yang mulia. Manusia, meski penuh dengan banyak keterbatasan, namun ia akan memahami cara menjalani kehidupan ini, atas pertolongan dan bimbingan dari TUhan sendiri.

Mazmur 37:23-24
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
1 Dilihat

15 Mei 2025

TUHAN MENJADI PENERANG ABADI

Kamis, 15 Mei 2024
Renungan Pagi

Yesaya 60:20
Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.

TUHAN MENJADI PENERANG ABADI

Matahari adalah gambaran tentang bagian hari (siang hari) yang baik untuk melakukan segala aktivitas dan menggapai segala harapan dan cita-cita serta meraih peluang-peluang dalam kehidupan ini.

Bulan adalah penerang pada malam hari yang sangat membantu bagi manusia dalam melakukan kegiatan yang harus dilakukan pada malam hari. Malam sering menjadi gambaran tentang keadaan hidup yang kelam, sedang bergumul, berduka dan lain sebagainya.

Matahari yang tidak pernah terbenam tidak berarti bahwa hidup akan selalu dalam situasi yang baik tetapi bagi mereka yang dekat dengan Tuhan selalu ada harapan setiap waktu.

Bulan yang tidak pernah surut adalah adanya titik terang yang dilihat oleh manusia ketika dia dalam masa kelam kehidupan. Tidak berarti bahwa hidupnya akan selalu dalam keadaan malam yang gelap dengan bulan yang tidak surut tetapi bahwa selama dia dalam keadaan kekelaman kehidupan, maka tidak masa tanpa dia melihat pertolongan nyata ke dalam kehidupannya.

Terang yang paling besar yang dimiliki di dalam Tuhan adalah jaminan akan penyertaanNya dalam kehidupan ini sehingga selalu ada terang (baik siang maupun malam) dan jaminan kepastian akan perkara yang sangat menakutkan bagi manusia (bahkan mungkin yang paling menakutkan)tentang kematian; bahwa ada penghiburan Tuhan bagi yang dalam perkabungan bahkan jaminan pasti bagi yang menyebabkan perkabungan bahwa kematian bukanlah apa-apa jika dibanding dengan kasih Tuhan.

Wahyu 21:4
"... Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
1 Dilihat

TIDAK ADA TEMPAT MELETAKKAN KEPALA

Rabu, 14 Mei 2025
Renungan Pagi

Matius 8:20
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

TIDAK ADA TEMPAT MELETAKKAN KEPALA

Liang bagi serigala adalah perlindungan sekaligus tempat nyaman untuk beristirahat. Tanpa liang, serigala akan mati kedingingan di musim dingin.

Sarang burung biasanya ditaruhnya di tempat yang sulit untuk dijangkau dan tersembunyi bagi binatang pemangsa untuk menjaga keamanan keturunan sebab umumnya burung tidak membutuhkan sarang jika mereka tidak bertelur.

Liang serigala adalah lambang keamanan pribadi dan koloni sedangkan sarang burung adalah lambang keamanan bagi keturunan yang kemudian.

Meletakkan kepala adalah kiasan untuk melakukan jam istirahat, tidur yang nyaman di tempat aman. Tidak ada tempat bagi Tuhan Yesus untuk meletakkan kepala adalah sebuah peringatan tentang risiko yang dari mereka yang melakukan pekerjaan bagiNya bahwa mereka tidak akan sempat untuk melakukannya dan sekaligus tidak ada tempat untuk melakukannya.

Mengikut Tuhan Yesus adalah sebuah panggilan yang perlu dijawab dengan terlebih dahulu memikirkan kesiapan untuk mengalami bahwa hidup ini tertantang untuk menghadapi kenyataan tidak ada tempat untuk meletakkan kepala; tetapi itu adalah tidur yang paling nyaman.

1 Korintus 15:58 
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
1 Dilihat

13 Mei 2025

TERANG TERBIT DALAM GELAP

Selasa, 13 Mei 2025
Renungan Pagi

Yesaya 58:9-10
Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

TERANG TERBIT DALAM GELAP

Hidup adalah perputaran keadaan antara senang dan susah, maka setiap orang akan mengalami kesusahan pada masa tertentu. Tentu saja bahwa tidak ada orang yang menghendaki agar kesusahan itu datang. Dua hal harus dipertimbangkan untuk ada dalam kehidupan ini adalah: yang pertama, mempersiapkan diri untuk menghadapi kesusahan yang akan datang, dan yang kedua adalah tidak menjadi penyebab kesusahan bagi orang lain. Orang yang selalu tergantung pada orang lain adalah mereka yang menyusahkan bagi tempat di mana dia bergantung.

Berikut tiga perkara yang membuat seseorang bisa menderita karena orang yang menyebabkan hal itu terjadi pada sesamanya. satu, mengenakan kuk kepada sesama. Kuk adalah lambang beban berat dan pekerjaan berat yang harus dilakukan oleh seseorang dengan imbalan yang tidak seimbang. Dua, menunjuk-nunjuk dengan jari, yaitu tindakan menempatkan diri menjadi penguasa atas orang lain atau atas kelompok hidup tertentu. Menunjuk-nunjuk melambangkan kekuasaan yang besar. Kekuasaan itu bukan untuk menunjuk-nunjuk tetapi untuk menunjukkan. Tiga, fitnah, yang berarti mengatakan yang buruk tentang orang lain (tetapi itu hanya kebohongan) sehingga yang difitnah itu mengalami penderitaan karena dibenci atau dimusuhi oleh sesamanya karena kejahatan yang dikatakan atau keburukan yang dikatakan sebagai yang mereka lakukan.

Telah dikatakan tentang hal yang menyebabkan sesama menderita, maka juga disampaikan yang sebaliknya yaitu dua tindakan yang membebaskan sesama dari penderitaan. Satu, memberi makan mereka yang lapar dengan apa yang diingikan sendiri, berarti bukan memberi dari kelebihan. Ini juga berarti setiap orang harus menganggap setiap orang sebagai saudaranya; memberinya makan dari apa yang ada di piringnya sendiri. Dua, memuaskan hati orang yang tertindas; ini adalah kesediaan untuk berkorban bagi orang lain untuk membantunya keluar dari persoalannya sehingga mereka juga mengalami damai sejahtera dalam kehidupan ini.

Ketika kesusahan datang, maka setiap orang membutuhkan pertolongan dan penolong utama dalam kehidupan ini TUHAN; memanggil - berteriak minta tolong kepada Tuhan akan ditanggapiNya dengan berkata: Ini Aku! Tuhan ada, berarti segalanya menjadi baik, semuanya menjadi aman, semuanya menjadi tenang.

Kesusahan digambarkan dengan malam (kegelapan) dan damai sejahtera itu digambarkan dengan siang (terang). Mereka yang telah menolong sesamanya, sebagai jawaban TUHAN atas doanya, maka terang akan terbit dalam kegelapannya dan kegelapannya akan menjadi rembang tengah hari, masa yang paling terang dalam putaran waktu.

Yakobus 5:16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
1 Dilihat

12 Mei 2025

CELA YANG MEMATAHKAN HATI

Senin, 12 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 69:21
Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.

CELA YANG MEMATAHKAN HATI

Hidup di antara manusia adalah berkat jika semua menjadi berkat bagi sesamanya; tetapi dalam hidup yang manusia tidak menjadi berkat tetapi justru hanya mendatangkan cela atas sesamanya, maka kehidupan sesamanya itu akan menyebabkan patah hati dan itu berarti dia menjadi sakit dan tertinggal sampai mati.

Hal yang diteriakkan oleh suara hati manusia adalah belas kasihan -sesungguhnya semua manusia membutuhkannya- tetapi yang terjadi adalah bahwa mengharapkan hal itu adalah sia-sia, sebab manusia lebih suka mencela dari pada menghibur.

Orang yang patah hati itu tidak akan menjadi berkat bagi yang telah membuatnya pada hati dan bisa jadi bahwa orang yang patah hati itu juga tidak menjadi berkat bagi kehidupan ini secara keseluruhan. Hati yang patah itu akan membuat orang kehilangan hubungan yang baik dengan sesamanya.

Cela yang diterima oleh orang bisa saja bukan karena ia memang tercela tetapi karena cela itu dibebankan kepadanya. Dasar pemazmur mengatakan hal ini adalah kenyatan bahwa 'karena perkara untuk Tuhan, maka ia mendapat cela' (bnd Mazmur 69:8). Pada sisi ini, keadaan semakin diperparah oleh kenyataan bahwa tidak ada yang datang untuk menghibur melainkan semakin bayak yang datang untuk semakin memperparah keadaan dengan menista sesamanya yang patah hati itu.

Cela dalam bentuk apa pun tidak membangun manusia tetapi akan membuatnya patah hati sehingga sulitnya menjadi sulit dan semua menjadi terasa berat. Kasihilah sesamamu manusia dengan menghargainya sebagai manusia, tidak usah memberi pengahragaan istimewa, cukup dengan menerimanya saja secara layak; tidak dihina dan tidak ditolak dalam berbagai bentuk perlawanan.

Filipi 2:5-7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
1 Dilihat

11 Mei 2025

MENGENALI LAWAN

Minggu, 11 Mei 2025
Renungan Pagi

Efesus 6:12
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

MENGENALI LAWAN

Hidup ini adalah perjuangan yang tidak pernah berakhir hingga nafas berakhir. Perjuangan terakhir adalah menghadapi saat kematian datang.

Melawan darah dan daging artinya perjuangan secara fisik. Tidak semua manusia adalah kesatria yang dengan gagah berani dan perkasa menghadapi setiap pertempuran fisik yang juga akan meninggalkan luka bahkan mematikan rasa.

Melawan pemerintah-pemerintah adalah peringatan bahwa lawan dalam perjuangan rohani sering justru bergumul dengan kehadiran mereka yang seharusnya mengayomi tetapi kemudian malah menindas; melawan penguasa-penguasa mengacu pada mereka yang karena hal-hal tertentu, misalnya kekayaan, kepandaian, dan pengaruh, kemudian mempunyai kuasa untuk menekan orang lain menurut kehendaknya sendiri sesuka hatinya.

Penghulu adalah mereka yang berada pada posisi menjadi kepala yang menjadi teladan bagi orang banyak. Penghulu yang baik itu teladan tetapi penghulu dunia yang gelap adalah mereka yang kelihatan memimpin tetapi sebenarnya sedang menyesatkan orang-orang oleh berbagai propaganda; roh-roh jahat di udara adalah roh dunia yang ada di sekitar kehidupan ini yang setiap saat dapat masuk ke dalam kehidupan ini untuk merusakkannya dari dalam.

Semua lawan ini kelihatan mungkin banyak tetapi sebenarnya hanya satu yaitu kekerasan hati yang bersumber dari kesombongan. Kesombongan itu akan semakin sombong tetapi biarlah, orang angkuh akan semakin angkuh, orang bebal akan semakin bebal, kejahatan akan semakin menumpuk dalam hati orang jahat; tetapi biarlah diam dalam kerendahan hati menjadi warna hidup ini sehingga roh-roh dunia yang jahat itu semakin pergi.

Amsal 16:18 
Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
1 Dilihat

10 Mei 2025

MENGALAHKAN NABI-NABI PALSU

Sabtu, 10 Mei 2025
Renungan Pagi

1 Yohanes 4:4
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

MENGALAHKAN NABI-NABI PALSU

Nabi adalah orang yang diutus untuk menyampaikan firman Tuhan kepada manusia agar manusia selalu berjalan pada jalan Tuhan.

Nabi palsu adalah mereka yang mengaku utusan Tuhan tetapi hidup dan pekerjaannya hanyalah untuk memuaskan kehendak hatinya; pelayanannya hanya ambisi untuk memperoleh keuntungan material atau kehormatan duniawi.

Nabi-nabi palsu mengindikasikan bahwa ada banyak orang yang menjadi nabi palsu dalam kehidupan ini. Umumnya ini tidak disadari tetapi terjadi karena kuatnya pengaruh roh-roh dunia; kesombongan, egoisme, mencari pujian semuanya itu adalah roh dunia.

Sekuat apa pun roh-roh dunia, Roh Tuhan lebih besar dari roh-roh dunia itu. Karena itu, biarlah roh-roh dunia melawan dengan meronta-ronta sebab sangkanya kekuatannya besar tetapi Roh Tuhan yang mungkin kelihatan kecil di mata mereka akan tetap menang pada akhirnya.

Tidak usah melawan nabi-nabi palsu itu sebab mereka hanya akan semakin kuat melawan dengan tipu muslihatnya; ketidakjujuran, manipulasi data, kemunafikan, memanfaatkan orang lain dan segala kejahatan lainnya tidak akan pernah mengalahkanmu.

Efesus 6:11
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis
1 Dilihat

09 Mei 2025

KASIH YANG BUKAN KASIHAN

Jumat, 9 Mei 2025
Renungan Pagi

1Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

KASIH YANG BUKAN KASIHAN

Istilah ini hanya mau mengingatkan tentang satu perkara yang sekiranya perlu untuk dipahami dalam kehidupan beriman orang yang percaya kepada Tuhan yang telah menyelamatkannya secara utuh dan total.

Kasih yang dimaksudkan di sini adalah perbuatan Allah yang sepenuhnya didorong oleh kasihNya kepada manusia untuk mengaruniakan yang terbaik bagi manusia. 

Kasihan adalah upaya manusia untuk memperlihatkan bahwa ia layak untuk dikasihi sebab hanya situasi dunialah yang membuatnya berdosa. Sebenarnya itu yang menghalangi manusia untuk datang dan menikmati kasih Tuhan, yaitu bahwa ia merasa layak dikasihi oleh Tuhan.

Cara Allah mengasihi manusia itu bukan seperti yang ada dalam pikiran manusia - tidak pernah tumbul di dalam hati berarti di luar penalaran dan jangkauan rasa manusia.

Kasih Allah yang mencakup 'semua' itu disediakan bagi mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah dan bukan mereka yang merasa layak untuk dikasihi; kasihan ia telah melakukan banyak, maka tolonglah. Tuhan mengasihi kita dan bukan sekedar kasihan atas usaha kita yang tidak bisa maksimal.

1 Yohanes 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
1 Dilihat

08 Mei 2025

AKU HARUS MINUM CAWAN BAPA

Kamis, 8 Mei 2025
Renungan Pagi

Yohanes 18:11
Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?

AKU HARUS MINUM CAWAN BAPA

Meminum cawan Bapa adalah kesediaan Tuhan Yesus untuk menanggung penderitaan yang seharusnya tidak menjadi tanggunganNya melainkan menjadi tanggungan orang berdosa tetapi harus ditanggungNya supaya manusia yang berdosa itu diselamatkan.

Ketidaksediaan menerima penderitaan menyebabkan orang melakukan perlawanan sebisa kemampuannya atau bahkan lebih dari kemampuannya supaya ia tidak ditekan oleh musuh.

Pada sisi sebaliknya, orang yang menyerang pasti akan menggunakan juga segala upaya yang dimilikinya untuk berhasil mengalahkan orang yang ditindasnya sehingga kemenangan menjadi miliknya.

Baik yang menyerang maupun yang melakukan perlawanan akan masuk dalam peperangan yang tidak berujung sebab sangat sulit untuk melupakan luka yang telah terjadi oleh peperangan itu.

Peperangan duniawi dengan senjata dalam bentuk apa pun, termasuk dengan pendekatan politis terhadap segala masalah, menghalangi terwujudnya kasih Allah di dunia ini sebab itu semua menjauhkan orang dari menikmati damai sejahtera yang disediakan oleh Kristus yang telah meminum cawan yang diberikan Bapa kepadaNya; Kasihanilah aku, biarlah aku menikmati damai sejahtera dan bukan meminum cawan karena pedangmu yang terhunus.

Ibrani 13:20-21
Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
1 Dilihat

07 Mei 2025

KABAR TENTANG PERANG

Rabu, 7 Mei 2025
Renungan Pagi

Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya (Matius 24:6).

KABAR TENTANG PERANG

Perang adalah cara terakhir yang ditempuh oleh manusia untuk menentukan suatu perkara dengan menggunakan tenaga dan senjata untuk menentukan pemenangnya.

Perang bisa dilatarbelakangi dan dipicu oleh apa saja. Tetapi setiap peperangan terjadi, pastilah ada korban pada kedua sisi yang berperang. Perang pun bisa melibatkan pihak lain untuk membantu dan dengan demikian perang bisa melebar dan membesar.

Perang membawa kekacauan dan rasa tidak aman; kesulitan memperoleh bahan makanan, dan lain sebagainya. Karena itu, yang akan mendengar deru perang adalah mereka yang dekat dengan peperangan itu terjadi dan yang mendengar kabar-kabar tentang perang itu adalah mereka yang jauh dari tempat peperangan, wilayah yang aman.

Manusia pada umumnya selalu berada dalam peperangan, yaitu melawan dirinya sendiri dan melawan situasi yang ada di sekitarnya. Siapa pemenang peperangan melawan diri sendiri? Kerendahan hati, semangat melakukan yang baik, saling menerima dengan tulus dan ramah; jika hal itu belum terjadi dalam kehidupan ini, berarti kita dikalahkan oleh diri sendiri; oleh kesombongan dan egoisme kemanusiaan.

Deru perang dan kabar-kabar tentang perang dan peperangan setiap orang mengingatkan kita bahwa akan ada situasi yang disebut sebagai akhir dari segala yang aman dan tenang di dunia ini; sampai pada kesudahannya mengisyaratkan bahwa dunia ini akan berakhir dengan suasana yang serba kacau dan tidak aman; unsur-unsur dunia akan hancur; tetap setiap orang harus tampil sebagai pemenang.

2 Petrus 3:10-13
 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
1 Dilihat

06 Mei 2025

HANYA SATU ALLAH

Selasa, 6 Mei 2025
Renungan Pagi

Yesaya 45:21
Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!

HANYA SATU ALLAH

Agama bermula dari kesadaran bahwa ada kuasa di luar manusia yang mempengaruhi bahkan mengatur kehidupan manusia di dunia ini. Tentu saja hal ini berjalan seiring dengan kesadaran bahwa manusia itu terbatas untuk mencapai hidup pada dirinya sendiri.

Kepercayaan pada kuasa di luar kodrat manusiawi itu kemudian menjadi keyakinan bahwa kuasa itu bisa dikendalikan atau bisa dimanuplasi atau dijinakkan untuk mendukung keberhasilan manusia di dunia ini; berhasil dari bahaya adalah salah satu dari dimensi keselamatan yang dipahami manusia dan seringkali hanya sampai di situlah yang diraih dan dicapai oleh manusia.

Semakin jauh, kesadaran akan kuasa adikodrati membawa manusia pada kesadaran akan adanya dimensi kekal daalam kefanaan manusia. Hal ini membawa manusia kepada ritus-ritus keagamaan terkait dengan berkembangnya pemahaman akan kuasa adikodrati itu dari masa ke masa. Keselamatan pun meluas meliputi keadaan jiwa setelah berpisah dengan tubuh yang fana itu; kehidupan setelah kematian.

Ayat bacaan ini adalah teguran pada manusia yang melihat kuasa keselamatan yang adikodrati itu pada suatu konsep atau kenyataan di alam semesta yang diwujudkan dalam bentuk, yakni patung-patung. Itu yang ditegur oleh Allah sebab sebenarnya tidak ada allah lain yang berkuasa menyelamatkan manusia selain dari Allah sendiri.

Allah memberitahukan dengan berbagai cara bahwa dia adalah Allah yang adil dan yang menyelamatkan semua orang. TUHAN itu bukan salah satu dari Allah tetapi satu-satunya Allah. Ia yang memberitahukan keselamatan dan yang terus mengerjakan keselamatan itu bagi manusia.

Efesus 2:10 
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
1 Dilihat

BAPTISAN DALAM AGAMA KRISTEN

BAPTISAN DALAM AGAMA KRISTEN
(Sedikit perenungan tentang cara dan makna)

Baptisan yang paling dikenal dalam Alkitab berawal dari Baptisan Yohanes Pembaptis yang dilakukannya sebagai persiapan untuk orang menerima Mesias yang akan datang, yang sudah sangat dinantikan oleh orang Israel yang sejak zaman pembuangan ke Babel mengalami penderitaan karena merindukan penyelamatan dari Allah, yang sebagian besar hanya dipahami secara politis.

Berilah dirimu dibaptis sebagai tanda pertobatan (bnd. Matius 3:11), demikian kata Yohanes Pembaptis ketika membaptiskan orang Israel di sungai Yordan. Dengan demikian, orang yang dibaptiskan adalah orang yang bertobat.

Yohanes membaptis dengan air tetapi ia mengatakan bahwa Ia yang akan datang kemudian akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Ini menunjuk pada kisah ketika para murid menerima Roh Kudus yang turun dalam bentuk lidah-lidah api ketika hari Pentakosta yang menjadi titik awal berdirinya gereja.

Gereja yang hidup di dunia ini juga mengemban amanat agung, yaitu pergi untuk menjadikan segala bangsa murid Tuhan Yesus dan membaptiskan mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus; yang disertai dengan Tugas untuk mengajarkan melakukan perintah Tuhan Yesus. Dalam melakukan tugas itu ada jaminan bahwa Tuhan Yesus akan meneyertai umatNya sampai kepada akhir zaman. Karena itu gereja kemudian menempatkan baptisan sebagai sebuah sakramen.

Perbedaan kemudian terjadi dalam perjalan kehidupan sejarah gereja karena adanya perbedaan pada sudut pandang teologi dan penasiran terhadap baptisan ini. Bahkan memang sejak gereja mula-mula perbedaan pemahaman tentang Baptisan sudah menjadi satu masalah yang timbul dalam kehidupan bergereja (Ibrani 6:1-2)

Paling tidak ada dua hal yang membuat gereja berbeda dalam pemahamannya tentang baptisan:
pertama: Gereja yang menekankan pada cara baptisan dan gereja yang menekankan pada makna.
Pada perbedaan ini, gereja yang menekankan cara baptisan itu dilakukan menekankan bahwa baptisan Tuhan Yesus itu dilakukan dengan cara diselam sebab Baptis berasal dari kata Yunani (Baptizo) yang artinya mandi -- mandi berarti seluruh badan basah oleh air; bahkan ada yang menerjemahkan kata Baptizo dengan diselam atau dicelup. Baptisan dianggap tidak sah kalau tidak diselam. Ayat yang sering ditekankan oleh gereja-gereja pada haluan ini misalnya Markus 10:38-39 'Kamu harus dibaptis dengan cara yang sama dengan cara Kristus dibaptis'. Demikian juga dengan menyebutkan ayat-ayat ketika baptisan itu dilakukan, selalu disertakan dengan keterangan ada air yang banyak (Yoh. 3:23; Kis. 8:38 disebutkan tentang turun ke Air). Jadi baptisan harus dilakukan dengan cara diselam kalau tidak berarti tidak selamat. Orang yang dibaptis dengan tidak diselam berarti tidak Alkitabiah.

Pada sisi sebaliknya, gereja yang menekankan pada makna baptisan dan bukan caranya, lebih melihat bahwa baptisan itu tidak menyelamatkan tetapi menjadi ikatan yang menyatukan manusia dengan Allah yang menyelamatkan manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Demikian juga baptisan kudus adalah tanda ikatan dengan sesama orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Gereja pada paham ini, biasanya lebih terbuka untuk menerima setiap orang yang telah dibaptis dalam nama Allah Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus dengan tidak mempersoalkan dengan cara apa seseorang itu dibaptiskan. Ayat yang sering dipakai untuk menjelaskan dasar pemahaman mereka adalah 1 Petrus 3:21 bahwa yang dibersihkan itu bukanlah tubuhnya karena itu harus basah semua, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang bersih.

Perbedaan yang kedua adalah mengenai baptisan anak; ada gereja yang menolaknya dan ada gereja yang menerimanya.
Gereja yang menolaknya biasanya disebut gereja Anabaptis, didasarkan pada doktrin bahwa setiap orang harus mengaku imannya sendiri, baru bisa menerima keselamatan yang dari Tuhan; dan baptisan itu adalah tanda keselamatan; tetapi sering terdengar bahwa orang yang tidak dibaptis selam tidak selamat. Anak-anak yang lahir dari keluarga orang percaya hanya diberkati dan nanti baru ia dibaptiskan setelah ia dapat mengaku imannya sendiri di hadapan Tuhan. Gereja-gereja dengan paham ini umumnya adalah mereka yang lebih menekankan baptisan pada caranya dan bukan pada maknanya sebab secara alamiah, tidak mungkin jika anak-anak itu dibaptis dengan cara diselam.

Pada sisi sebaliknya, gereja-gereja yang lebih menekankan makna baptisan dari pada cara pelaksanaan baptisan lebih menerima baptisan anak sebab bercermin dari pengakuan iman bahwa keselamatan itu adalah warisan turun temurun dari umat Tuhan (baca: bangsa Israel, kita ini adalah Israel baru) yang dalam Tradisi Yahudi anak disunatkan pada hari kedelapan sebagai pengakuan iman atas janji Allah kepada Abaraham dan keturunannya. Jika melihat dalam Perjanjian Baru, sering disampaikan ayat-ayat Alkitab yang menyebutkan bahwa ada orang yang dibaptiskan dengan segenap isi rumahnya, berarti termasuk anak-anak. Secara logis dikatakan bahwa Allah itu memberikan kasih karuniaNya kepada semua orang dan tidak tergantung pada tingkat pemaham intelektual manusia - nanti kenal Tuhan baru diselamatkan; anak-anak tidak bisa mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah, harus menunggu dulu sampai bisa mengaku sendiri sebelum mereka diselamatkan.

Saya tidak pernah mengumpulkan data gereja-gereja mana yang memegang paham lebih mengutamakan cara baptisan dari pada maknanya -- gereja yang cenderung pada baptisan selam dan menolak baptisan anak-anak; dan gereja-gereja mana yang termasuk sebagai gereja-gereja yang lebih menekankan makna baptisan dari pada cara melakukan baptisan sehingga mereka lebih terbuka untuk menerima setiap cara baptisan dan yang umumnya melakukan baptisan percik di atas kepala dan melakukan baptisan anak tetapi yang penting ialah bahwa setiap orang dibawa kepada Kristus pada akhirnya.
Gereja pada arus ini adalah mereka yang melihat bahwa bisa jadi Yohanes Pembaptis yang merasa tidak layak untuk membuka tali kasus dari Ia yang datang lebih kemuadian dari padanya, membungkuk dan mencedok air untuk membaptiskan Tuhan Yesus yang berdiri di hadapannya; penafsiran ini memang sangat terbuka dari teks yang tertulis tetapi juga bisa diterima. Bagi gereja dalam paham ini biasanya melihat baptisan ulang sebagai kesalahan; sama seperti Kristus disalibkan hanya satu kali saja, maka setiap orang juga hanya dibaptiskan satu kali saja untuk secara kekal diterima di dalam kasih Tuhan yang besar itu.

Contoh kasus:
Ada warga jemaat dari gereja yang mementingkan makna baptisan lebih dari pada cara baptisan dilakukan hendak menikah dengan orang dari gereja yang lebih menekankan cara baptisan dilakukan daripada maknanya.

Gembala dari gereja yang lebih mementingkan cara baptisan dari pada maknanya mengatakan kepada warga jemaat dari gereja yang lebih melihat makna dari pada cara baptisan dilakukan bahwa sebelum acara pemberkatan perkawinan dilakukan, terlebih dahulu orang itu harus dibaptis selam sebab baptisannya tidak Alkitabiah dan tidak membawa keselamatan.

Orang itu menanggapi Gembala dengan berkata: "Percayakah Bapak bahwa orang yang disalibkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus, yang kepadanya dikatakan Tuhan Yesus bahwa 'hari ini juga engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus' sungguh-sungguh diselamatkan?

"Ya." Jawab Gembala.

"Siapakah yang pergi membaptis selam dia sehingga selamat, jika baptisan selamlah yang menyelamatkan?"

Selanjutnya adalah perenungan masing-masing orang.
1 Dilihat

05 Mei 2025

TIDAK KEKURANGAN YANG BAIK

Senin, 5 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 34:10-11
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.

TIDAK KEKURANGAN YANG BAIK

Takut akan TUHAN adalah sebuah keadaan hati yang menghargai TUHAN yang disertai dengan keyakinan bahwa Allah tidak terlalu suka menghukum tetapi Ia selalu mengasihi. Tentu saja dalam takut akan TUHAN ada kesadaran bahwa TUHAN itu penghukuman atas kehidupan yang selalu dipenuhi dengan dosa, tetapi takut akan TUHAN tidak terutama dalam arti gentar akan hukaman yang dari padaNya.

Orang-orangNya yang kuduslah yang dipanggil untuk takut akan TUHAN; bukankah itu adalah sesuatu yang sudah pasti demikian keadaannya? Orang yang kudus bisa menjadi tidak kudus jika takut akan Tuhan memudar dalam hidupnya; ppanggilan itu artinya biarlah takut akan Tuhan itu semakin dan semakin bertambah dalam kehidupan umat manusia.

Janji yang menjadi bahagian hidup orang yang takut akan Tuhan adalah tidak berkekurangan. Berkekurangan pertama-tama mengacu pada kekurangan jaminan makan minum sehingga hidupnya tidak bahagia dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Singa-singa muda biasanya mengandalkan induk atau singa jantan dewasa untuk mencarikan makanan, tetapi bisa tidak mencapai harapan sebab dikalah cepat oleh pemburu yang lain atau karena tidak ada lagi mangsa yang di dalam jangkauan.

Tidak kekurangan sesuatu yang baik adalah melihat kualitas yang dipunyai oleh seseorang. Orang yang lapar bisa menutupi rasa laparnya dengan apa saja yang bisa dimakan tetapi orang yang takut akan TUHAN akan memiliki segala sesuatu yang baik; bahkan hidupnya akan menjadi sesuatu yang baik bagi orang lain. Orang yang takut akan Tuhan tidak akan kekuarang sesuatu pun yang baik; baginya dan darinya.

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
1 Dilihat

KEKUATAN DALAM JIWA

Minggu, 4 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 183:3
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

KEKUATAN DALAM JIWA

Manusia adalah makhluk yang membutuhkan kekuatan untuk menjalani kehidupannya di dunia ini. Tetapi kekuatan yang utama bukanlah kekuatan fisik sebab sekuat apa pun orang pasti akan ada masanya ia menjadi lelah dan tidak kuat lagi.

Kekuatan berikut adalah kekuatan sosial. Orang yang memperoleh dukungan dan bantuan dari orang lain akan mampu untuk menanggung beban-beban kehidupan yang dialaminya. Tetapi kembali pada keterbatasan fisik dan keterbatasan keberadaan pada setiap waktu yang bisa melanda siapa saja, maka akan ada masanya orang-orang yang membantu tidak ada dan kembali lagi bahwa beban kehidupan harus ditanggung sendiri.

Beban kehidupan hanya bisa diatasi ketika kekuatan yang ada, entah itu seorang diri atau bersama dengan orang lain, lebih besar dari beban yang ada. Pun beban yang tidak dipikul terus-menerus untuk waktu yang lama.

Berseru adalah kerendahan hati untuk mengakui kelemahan yang ada pada diri sendiri lalu meminta pertolongan kepada pihak lain; tidak sebagai perintah tetapi sebagai permohonan. Alamat yang paling baik untuk berseru adalah kepada TUHAN yang adalah kekuatan terbesar.

Kekuatan dalam jiwa adalah berani berseru kepada TUHAN, yakni percaya sepenuhnya pada kuasa dan kasih serta penyertaanNya; dengan berseru kepadaNya kekuatan dalam jiwa ditambahkan berarti bahwa dengan hikmat, semangat, dan penyertaanNya; orang yang berseru itu dipimpin dari kesesakannya kepada damai sejahtera.

Matius 11:28 
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
1 Dilihat

03 Mei 2025

ALLAH MENJAMIN SEGALA SESUATU TERSEDIA

Sabtu, 3 Mei 2025
Renungan Pagi

2 Korintus 5:5
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

ALLAH MENJAMIN SEGALA SESUATU TERSEDIA

Manusia tidak akan hidup tanpa makanan dan minuman. Selain itu, manusia hanya akan bertahan hidup jika tubuhnya tidak mengalami panas atau dingin yang berlebihan; manusia rapu secara fisik.

Selain itu, manusia juga rapuh secara kejiwaan. Manusia tidak akan mampu menanggung tekanan yang berlebihan terhadap hidupnya dan tidak akan dapat bertahan hidup dalam kekosongan karena ditinggalkan atau semacamnya.

Selain itu, manusia ternyata memiliki kesadaran akan dimensi kekekalan, yaitu bahwa manusia itu adalah makhluk yang punya dimensi hidup yang lain setelah kematian terjadi di dunia ini.

Pada dimensi kekekalan ini, ayat bacaan kita mengingatkan tentang kehidupan baru yang disediakan oleh Allah bagi setiap orang yang pada akhirnya akan diterima oleh setiap umat yang menyadari karya Allah untuk kehidupan dimensi kekal manusia.

Tuhan memberikan Roh-Nya kepad umatNya untuk menjaminkan bahwa apa yang telah disediakan itu akan menjadi miliknya sebab ia terpaut kepada Allah yang telah menyediakan segala sesuatu bagi umatNya, yaitu kehidupan yang penuh damai sejahtera di dunia ini dan kehidupan yang terus diberkati dengan sukacita dalam kekekalan sampai selama-lamanya.

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
1 Dilihat

02 Mei 2025

ROH TUHAN DEKAT

Jumat, 2 Mei 2025
Renungan Pagi

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

ROH TUHAN DEKAT

Tidak ada yang bisa menjauhi roh Tuhan berarti bahwa semua orang hidup bersama dengan roh Tuhan itu. Setiap waktu dan setiap perkara ada dan terlihat (diketahui)oleh Tuhan.

Mengapakah ada orang yang ingin menjauhi roh Tuhan; sebab ia ingin mengatur hidupnya menurut kehendaknya sendiri dan membiarkan kehidupan ini berputar tanpa pedoman kehendak Tuhan.

Ada dorongan yang kuat untuk menjauhi roh Tuhan sampai mendaki ke langit dan menaruh tempat tidurnya di dunia orang mati. Tetapi tidak ada tempat dan situasi di mana roh Allah tidak hadir sebab Allah itu mahaada dan mahahadir.

Jika tidak ada yang bisa menjauhi roh Tuhan, maka biarlah hidup ini dipimpin oleh roh Tuhan itu dan biarlah supaya kehidupan mengalami kekuasaan Allah berlaku untuk melindungi dan memberkati setiap waktu dalam segala perkara. Roh Tuhan dekat - tidak dapat dijauhi, maka biarlah semua orang dekat roh Tuhan (dekat dengan Tuhan) dalam kehidupannya.

Roh Tuhan memang selalu ada; tetapi manusia bisa menjauh dari Tuhan, yaitu jika ia merasa bahwa ia bisa mengatur hidupnya bahkan kehidupan tanpa kehadiran Tuhan; tetapi pada akhirnya yang seperti ini akan berakhir tanpa meraih sesuatu pun.

2 Korintus 3:17
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
1 Dilihat

01 Mei 2025

TINGGAL DENGAN AMAN

Kamis, 1 Mei 2025
Renungan Pagi

Amsal 1:33 
"... Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."

TINGGAL DENGAN AMAN

Manusia adalah makhluk yang hidup di dunia tetapi membutuhkan tempat tinggal. Jikalau sudah ada tempat tinggal sementara, maka ia sudah menjadi titik aman untuk memikirkan perkara yang lebih besar yaitu berusaha dengan sebaik mungkin agar pada akhirnya dapat memiliki tempat tinggal tetap.

Mempunyai tempat tinggal adalah jaminan keamanan dan ketenteraman, tetapi itu tidak otomatis sebab ada perkara lebih tinggi yang menjadi jaminan keamanan hidup manusia. Orang bisa merasa tidak aman di rumahnya sendiri.

Sementara orang lain yang tidak (mungkin lebih baik: belum) punya punya rumah bisa memiliki hidup yang lebih tenang dari mereka yang tinggal di rumah yang bagus sebab mereka adalah orang-orang yang tahu artinya tinggal dengan aman, mereka yang hatinya tenang karena dituntun oleh hikmat dalam setiap langkah juangnya.

Mendengarkan hikmat artinya membuka hati untuk selalu menerima nasihat yang baik agar kehidupan ini tidak tersandung dan tersesat ke jalan yang penuh dengan malapetaka yang tidak bisa dihindari sebab di jalan kesesatan hanya ada kekelaman yang menjatuhkan.

Tidak berarti bahwa pada jalan hikmat tidak ada lagi tantangan dan hambatan tetapi bahwa di jalan hikmat ada janji perlindungan Tuhan sehingga malapetaka yang terjadi di dalam kehhidupan ini tidak akan pernah menjadi kecelakaan yang dahsyat.

Amsal 3:3-4
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
1 Dilihat