29 Mei 2025

SAYAP MERPATI

Kamis, 29 Mei 2021
Renungan Pagi

Mazmur 55:7-9
Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l a
Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

SAYAP MERPATI

Terbang dan pergi adalah harapan setiap orang ketika ada beban yang melanda kehidupan ini. Siapa pun menginginkan tempat dan situasi yang tenang dalam kehidupan ini. Setiap orang bertanggung jawab untuk memberikan rasa tenang dan nyaman kepada saudaranya supaya tidak ada orang yang merasa harus pergi.

Lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun adalah jawaban atas kesusahan hidup yang dialami oleh manusia dalam pergumulannya dengan sesamanya manusia. Padang gurun itu tempat yang tidak nyaman dan membutuhkan perlengkapan ekstra untuk bermalam di sana; tetapi kalau itu dilihat lebih baik dari pada tinggal bersama dengan manusia, maka betapa manusia itu lebih berbahaya dari pada bermalam di padang gurun.

Mencari tempat berlindung dari angin ribut dan badai adalah gambaran persoalan hidup yang berat. Berlindung dari angin ribut dan badai adalah dengan masuk ke gua batu yang tidak akan ditunggangbalikkan oleh angin dan mampu menahan dingin yang ditimbulkan oleh angin badai itu.

Pergi jauh dengan sayap merpati tentu tidak akan sama dengan pergi jauh dengan sayap rajawali. Burung merpati dikenal sebagai burung yang tulus, setia, dan penuh kasih. Karena itu, sayap merpati yang dipakai dalam gambaram untuk pergi dari persoalan hidup yang terjadi sebab sayap merpati adalah jawaban atas kehidupan ini.

Selama di dunia ini, akan selalu ada persoalan hidup yang terjadi dan tidak semua orang akan menjadi orang baik, walau semua orang menganggap dirinya sebagai orang baik. Terbanglah dengan sayap merpati untuk menemukan tempat yang tenang dan aman sampai akhirnya sampai ke tempat yang paling tenang yang telah tersedia bagi mereka yang tidak menjadi badai kehidupan bagi sesamanya.

Amsal 3:21-22
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

29 Dilihat