MENGANGKAT BATU

Jumat, 30 Mei 2025

Renungan Pagi

Yohanes 11:41

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. ..."

MENGANGKAT BATU

Ayat ini adalah cuplikan dari kisah ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus, saudara Marta dan Maria, yang sudah beberapa hari telah dikuburkan. Yesus sampai ke kuburan dan memerintahkah agar batu penutup kubur dibuka yang dicegah oleh Marta karena mayat Lazarus di dalamnya pasti sudah akan berbau.

Tuhan Yesus mengingatkan bahwa Ia berkuasa atas segala sesuatu dan bahwa kuasanya itu terjadi bagi mereka yang percaya; bukan berarti bahwa kuasa Allah dibatasi oleh kepercayaan manusia melainkan bahwa hanya kepada orang yang percayalah kuasa itu akan dinyatakan.

Ketika diperingatkan, maka mereka mengangkat batu penutup kubur itu, walau motivasinya hanyalah untuk memenuhi perintah 'Guru' saja. Ketaatan seperti ini bahkan bisa berubah menjadi hinaan dan cacian jika seandainya apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus tidak terbukti.

Mengangkat batu ketidakpercayaan itu berarti membiarkan hidup ini didengarkan oleh Allah sebab Allah itu melihat dengan kuasanya dan mengerjakan perkara yang sangat besar (baca:ajaib), termasuk membangkit orang mati yang telah diperkirakan membusuk.

Allah mendengarkan Tuhan Yesus dan itu dibalas oleh Tuhan Yesus dengan ucapan syukur kepada Allah yang telah mengutusNya dan mendengarkanNya. Angkatlah batu itu meski di luar nalar pemikiran normal manusia, maka Allah akan mendengarkan engkau dengan seluru jalan hidupmu.

1 Tawarikh 29:10-11

Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.