Rabu, 21 September 2022
Renungan Pagi
Yoel 2:14
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
BERKAT MENJADI PERSEMBAHAN
Hakikat hidup yang berdosa adalah dihukum oleh Tuhan; tidak diberkati. Hidup yang berdosa adalah kekacauan yang menjadi penghalang berkat.
Hidup adalah perjuangan umumnya dipahami sebagai upaya peningkatan hidup dalam segi fisik-material, pendidikan, akses sosial dan politik, dan semacamnya. Perjuangan pada sisi ini tidak salah; harus diupayakan, tetapi bukan yang terutama.
Perjuangan hidup yang hakiki adalah upaya hidup rohani yang sehat sebab dengan itulah berkat dalam kehidupan manusia dialami, jasmani dan rohani.
Allah yang berbalik dan menyesal adalah keadaan yang menggambarkan inisiatif Allah yang membatalkan hukuman bagi orang yang tadinya berdosa tetapi sudah bertobat. Hukuman dibatalkan dan ditinggalkanNya berkat.
Berkat bagi manusia bukanlah untuk semakin semakin mengasihi dirinya dengan apa yang dimilikinya melainkan untuk dalam segala keadaan mempersembahkan syukur kepada Tuhan; dalam perjanjian lama bentuk persembahannya adalah korban sembelihan dan sajian ~ berkat menjadi persembahan.
Ulangan 16:10
Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar