Jumat, 16 September 2022
Renungan Pagi
Ayub 19:25
Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
PENEBUS YANG HIDUP
Ayub menderita karena tubuhnya yang diserang penyakit dan karena tuduhan bahwa penyakitnya disebabkan oleh pelanggaran dan dosa-dosanya di hadapan Allah.
Ayub tahu bahwa ia tidak bisa mengandalkan dan bersandar kepada yang lain selain kepada Tuhan yang menjadi penolong seluruh hidupnya.
Tuhan sebagai Penebus adalah sebuah model pembelaan diri dengan Tuhan sebagai tokoh utamanya dan bukan pada usaha manusia dengan mengandalkan kesalehannya.
Tuhan sebagai Penebus berarti bahwa Tuhan tidak memperhitungkan kesalahan umat-Nya yang setia tetapi lebih melihat kesetiaannya. Kegagalan manusia menjadi yang terbaik adalah memang karena manusia itu bukan yang terbaik dan tidak ada manusia yang sempurna. Asal saja bahwa kesalahan itu bukanlah sebuah kesengajaan.
Penebus yang bangkit di atas debu keyakinan Ayub bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam melihat umat-Nya yang teraniaya, hina, berduka; manusia sebagai debu adalah bahasa kiasan untuk menggambarkan kedukaan dan kehinaan. Tuhan ada (hidup kekal) sebagai Penebus bagi yang bersandar pada-Nya.
Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar