Rabu, 8 September 2022
Renungan Pagi
Kejadian 2:6-7
⁶ tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu —
⁷ ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
KETIKA MANUSIA DICIPTAKAN
Pada mulanya manusia tidak ada. Ciptaan lain telah ada dan ia dicipta dari bahan yang ada, tanah yang basah oleh embun yang naik dari permukaan bumi.
Ia, manusia itu, berbeda dengan ciptaan lain yang diciptakan dari tidak ada menjadi ada — kreatio ex nihilo, maka manusia diciptakan dari bahan yang ada. Manusia hanyalah tanah basah.
Manusia itu adalah tanah yang basah, maka ia tidak boleh kering dan tidak baik jika membuat kekeringan melanda kehidupan. Ia harus menunjang kehidupan yang memang sudah ada bahkan sebelum dia ada.
Manusia diciptakan dari debu tanah yang basah dan itu berarti bahwa semua manusia diciptakan adem; jika ia selalu ribut-ribut dan menimbulkan keributan, maka mungkin ia lahir tanah sengketa.
Manusia hidup dari roh Allah dan itulah unsur hidup manusia. Hidupnya adalah hembusan nafas hidup yang berasal dari Allah. Jika nafas hidupnya bukan roh Allah, maka ia adalah makhluk yang salah penciptaan.
Yesaya 43:7
"... semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar