Total Tayangan Halaman

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024

Renungan Pagi


Amsal 3:27

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.


MENERUSKAN KEBAIKAN


Manusia tahu kebaikan dan mampu melakukannya. Tetapi pertimbangan kemanusiaan, harga diri, dan hubungan sosial sering menjadi tantangan untuk melakukannya. Pada sisi tertentu, ketidaktahuan pada sisi budaya, bahasa, dan lainnya menjadi sulitnya kebaikan untuk dilakukan.


Tersenyum ramah dan tulus kepada semua orang, adalah kebaikan; teringat akan lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh Iwan Fals yang mengatakan bahwa jika hanya senyum yang kauberi, maka Westerling pun akan tersenyum. Tetapi kesombongan mengambil hal itu dari orang-orang tertentu.


Menahan kebaikan berarti menunda melakukannya. Kesalahan manusia yang terbesar adalah menunda hal yang bisa dilakukannya sampai akhirnya dia tidak sempat lagi untuk melakukannya atau terhalang untuk melakukannya pada hal itu sebenarnya hanya hal kecil tetapi berarti besar seandainya dilakukan segera.


Menahan kebaikan bisa berarti meneruskan kebaikan. Manusia pada intinya adalah manusia yang tidak mampu berbuat baik apalagi melakukannya secara sempurna sebab manusia itu berdosa dan tinggal di dunia yang berdosa. Kebaikan hanyalah sifat dan sikap yang menjadi terusan dari keberadaan Allah dalam kehidupan seseorang. Hanya yang memberi tempat bagi Allah bekerja dalam hidupnya yang dapat mengerti dan melakukan kebaikan secara tulus sebab itu adalah second nature dalam hidupnya.


Kebaikan itu berbicara soal hak. Orang baik berhak menerima kebaikan; orang jahat juga berhak menerima kebaikan tetapi hanya kasih Allah yang melakukan hal yang demikian. Secara hukum alamiah yang tinggal di dunia yang mengenal hukum sebab akibat, maka orang jahat itu berhak menerima hukuman. Mari tidak mengurus orang jahat dalam kesempatan ini, takutnya juga akan menjadi jahat dalam dosa penghakiman terhadap sesama. Perlu diingat bahwa marilah menjadikan hidup ini sebagai orang baik supaya kebaikan, terutama dari Allah, berhak untuk diberlakukan bagi kita -- juga di dalam kita.


Yakobus 4:17

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

ROH YANG TEGUH

Rabu, 13 November 2024
Renungan Pagi

Mazmur 51:12
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

ROH YANG TEGUH

Manusia dan hidupnya adalah ia dengan kata hatinya dan semangatnya untuk melakukan segala sesuatu. Seseorang mungkin menginginkan untuk melakukan sesuatu tetapi tidak punya semangat untuk itu, maka ia tidak akan melakukannya.

Manusia yang baik adalah mereka yang kata hatinya selalu baik. Karena itu, manusia perlu untuk melihat keadaan hatinya. Manusia yang kata hatinya selalu memusuhi orang lain adalah mereka yang tidak tempat untuk menyatakan kasih kepada semua orang lain; dan memang kecenderungan hati manusia lebih pada permusuhan -- itu adalah tabiat dosa.

Hati yang tahir adalah hati yang selalu bersedia untuk mendengar suara kehidupan yang baik dan menyimpannya untuk menjadi makanannya setiap hari. Hati yang tahir tidak akan ada dengan sendirinya melainkan karena dibersihkan oleh Tuhan.

Batin adalah kata hati yang dalam, yang dikatakan seseorang menjadi tujuannya untuk dicapai. Membatin artinya berbicara dengan hati dan mengatakan untuk melakukan keinginan hatinya. Tetapi jika tidak ada semangat (roh) yang teguh, maka itu juga hanya kata batin yang tak kesampaian.

Membatinlah tentang menjadi pribadi yang memiliki roh yang teguh, maka dengan hati yang tahir karena rahmat Allah, akan menemukan perkara-perkara besar dalam kehidupan ini.

Yeremia 17:10
"... aAku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

PERUBAHAN WAKTU

Selasa, 12 Nopember 2024

Renungan Pagi


Daniel 2:21

Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian.


PERUBAHAN WAKTU


Berbicara tentang waktu: Tuhan tidak hanya menjadi kuasa yang membuat waktu berjalan dan sekaligus berjalan bersama waktu tetapi juga sebagai yang berkuasa untuk mengubah saat dan waktu. Saat adalah waktu dalam hitungan singkat, dalam kuasa Tuhan manusia, situasi, cuaca, dan apa pun, bisa berubah. Tentu saja bahwa perubahan itu bisa baik atau menjadi buruk, tetapi Tuhan tetap mereka-rekakan yang terbaik bagi umatNya. Waktu lebih menunjukkan perubahan yang perlahan seiring berubahnya pemahaman, pergaulan, lingkup pergaulan, dan sebagainya yang semua itu dalam tangan Tuhan mengarah kepada kebaikan.


Tuhan memecat dan mengangkat raja; ini juga terkait dengan perubahan waktu sebab raja dengan kebijaksanaanya akan mengubah cara hidup umat dan itulah yang merubah pengalaman manusia dalam waktu. Raja yang baik dan bijaksana diberkati dan diberkati seluruh rakyatnya; raja yang buruk dan lalim membuat rakyatnya sengsara dan tidak tenang.


Manusia berubah seiring perubahan waktu dan cara hidup manusia tetapi dasar perubahan manusia adalah keadaan hatinya. Jika seseorang bijaksana, maka ia akan semakin berhikmat, tetapi jika seseorang bebal, maka ia akan semakin sombong; jika seseorang berpengertian, maka ia akan semakin berpengetahuan -- bisa melakukan tindakan yang tepat dalam segala keadaan, tetapi jika ia adalah orang yang keras hati, maka ia hanya tahu bahwa dirinya ada di atas segala sesuatu - sikap yang pada akhirnya hanya akan merusak.


Waktu dan cara hidup bisa berubah tetapi manusia jangan ikut arus pada perubahan dunia tetapi juga jangan terjebak dalam mendewakan keadaan masa lalu sebab keduanya bisa menyesatkan manusia dari kehendak Tuhan.


Manusia diajak untuk tetap berubah sikap dan pola berpikir serta tindakannya dalam dunia yang terus berubah sehingga ia menjadi pribadi yang bersama Tuhan membawa perubahan yang berarti dalam hidup manusia.


Roma 12:2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

DI DUNIA ORANG HIDUP

Senin, 11 November 2024
Renungan Pagi

Pengkhotbah  9:10
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

DI DUNIA ORANG HIDUP

Manusia yang hidup adalah manusia yang penuh dengan tantangan untuk mempertahankkan hidupnya dan hidupnya itu akan mati jika ia tidak bekerja untuk menghadapi setiap tantangan yang terjadi.
Manusia yang tidak beranjak dari tempat tidurnya (get up) setelah ia bangun dari tidur (wake up) berarti ia belum bangun meski sudah bangun. Mereka yang tidak mengurus diri sendiri berarti belum hidup.

Orang malas mempunyai beribu alasan untuk melakukan satu pekerjaan kecil saja tetapi orang rajin selalu punya beribu pikiran untuk menyelesaikan tugas yang sulit dan berat. Karena itu ada pepatah 'rajin pangkal pandai'. Dalam bekerja orang akan memiliki  pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat.

Manusia yang hanya bisa membuang-buang waktu hidupnya hanya untuk hal-hal yang tidak penting bahkan tidak ada gunanya sama sekali adalah mereka yang sebenarnya sudah mati sebab seriring berlalunya waktu mereka tidak akan mempunyai sesuatu yang dapat menunjang hidup mereka.

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga; itulah dunia orang hidup. Selebihnya adalah dunia orang yang sedang menuju kematian bahkan mungkin mereka adalah orang yang mati di dunia orang hidup.

2 Tesalonika  3:10
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

BIBIR MEMEGAHKAN TUHAN

Minggu, 10 November 2024

Renungan Pagi


Mazmur 63:4

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.


BIBIR MEMEGAHKAN TUHAN


Secara manusiawi, nilai yang terbaik dalam hidup ini adalah hidup itu sendiri. Perkataan 'yang penting hidup' sering terdengar disebutkan oleh manusia dan itu memiliki pengertian tertentu sesuai dengan situasi yang mendorong keluarnya pernyataan itu, ada yang bersiat memberi dorongan bagi sesama, ada yang bersifat melawan upaya menindis kehidupan ini dengan berbagai hinaan, dan mungkin ada lagi penyebab kata-kata 'yang penting hidup' itu disampaikan.


Hidup itu anugerah Tuhan dan akan terus berjalan karena berkat dan kemurahan Tuhan. Hidup itu ada karena kasih Tuhan, itulah yang membuat hidup itu baik dan indah. Di luar kesadaran itu, manusia hanya akan mengalami penderitaan, tekanan, dan kesulitan. Kasih setia Tuhan adalah kesadaran bahwa Tuhan itu memelihara, melindungi, memberkati, membimbing, dan menyertai hidup itu dari waktu ke waktu bahkan sampai kekal. Tuhan itu terus setia dalam kasihNya kepada setiap umatNya, bahkan kepada seluruh ciptaanNya.


Manusia yang melihat hidup sebagai yang terbaik ditegur untuk melihat bahwa dibandingkan dengan kasih setia Tuhan, maka hidup itu ada di bawah (lebih rendah) kasih setia Tuhan. Manusia bisa terjebak untuk mendewakan hidup dan kesenangannya sehingga meninggalkan Tuhan yang penuh dengan kasih setia, yang dalam kasih setia itulah hidup menjadi rahmat bagi insan dan keberlangsungan hidup itu juga adalah tanda kasih setia Tuhan.


Mensyukuri hidup yang ada karena kasih setia Tuhan, maka marilah memegahkan Tuhan dengan bibir ini. Memegahkan Tuhan artinya menyadari segala kebesaran Tuhan dan menyampaikannya kepada diri sendiri dan kepada orang lain, bahwa Tuhan itu besar, lebih besar dari segala perkara dalam hidup ini.


Memegahkan Tuhan adalah sumber kekuatan terbesar bagi hidup ini. Bahkan memegahkan Tuhan itu pun nilainya sudah lebih tinggi dari hidup. Tuhan memberkati mereka yang percaya akan kebesaran dan kemegahan Tuhan dengan hidup yang indah.


1 Korintus 1:31

Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

PALU DAN HUKUMAN ORANG BENAR

Sabtu, 9 November 2024
Renungan Pagi

Mazmur 141:5
Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

PALU DAN HUKUMAN ORANG BENAR

Memalu artinya memukul dengan palu; sebuah pukulan yang pasti menyakitkan bahkan bisa meremukkan. Tetapi pukulan palu dari orang benar itu adalah kasih. Jadi pukulan orang benar itu ciri utamanya adalah dilakukan dengan kasih dan bukan karena kebencian atau karena ada maksud terselubung di dalamnya.

Hukuman artinya ganjaran dari kesalahan yang dilakukan. Ini menyadarkan semua orang bahwa tidak ada orang yang dalam hidupnya hanya yang tanpa melakukan kebenaran saja. Pasti saja bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan; manusia hakikatnya adalah makhluk yang tidak sempurna.

Pada pihak sebaliknya hendaklah orang yang memalu atau menghukum itu melakukannya di dalam kasih sehingga itu tidak menjadi sesuatu yang hanya menyakitkan dan menghancurkan tetapi terutama bahwa pada akhirnya itu akan meyembuhkan dan memperbaharui.

Minyak di kepala adalah lambang kesegaran dan sukacita - keadaan yang tidak menyakitkan; tetapi janganlah orang menjadi orang yang mengalami hal itu justru karena ia mengandalkan orang fasik atau melakukan kefasikan dalam hidupnya. Jiwa umat Tuhan itu selalu menolak kefasikan - berdoa menentang kejahatan.

Berdoalah untuk dipalu dengan kasih oleh orang benar, dihukum dalam kasih dari mereka yang baik dari pada bertemu dengan orang yang seperti memberi minyak untuk kepala tetapi sebenarnya sedang melakukan kejahatan.

Ibrani 12:6
karena orang yang dikasihi oleh Tuhan itu diajari-Nya, dan tiap-tiap anak yang diterima-Nya itu dipukul-Nya.

TAHUN-TAHUN TIDAK BERKESUDAHAN

Jumat, 8 November 2024

Renungan Pagi



Ibrani 1:10-12

1:10 Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.

1:11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;

1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."


TAHUN-TAHUN TIDAK BERKESUDAHAN


Segala yang ada, langit dan bumi akan binasa; jika bumi dan langit akan binasa, maka dengan demikian juga manusia yang ada di alam semesta dan hidupnya tergantung sepenuhnya kepada alam semesta.


Dimulai dengan menjadi usang seperti pakaian, keadaan yang mana jika sudah tidak layak pakai akan berubah menjadi lap atau dibuang begitu saja. Bumi dan langit akan menjadi usang; yang sering terdengar adalah bumi menjadi semakin tua dengan beberapa pemahaman yang tentu saja setiap orang dapat menggalinya sendiri; dan pada akhirnya sesuatu yang dapat menjadi tua itu akan berakhir-semuanya menuju ke akhir zaman.


Secara filosofi, langit dan bumi sering dipakai untuk menggambarkan hidup manusia secara keseluruhan; manusia juga akan binasa di bumi ini, menjadi sakit, tua, dan berakhir. Manusia semakin merosot dan melemah tetapi syukur bahwa perjalanan kehidupan manusia tidak menuju ke kebinasaan melainkan akan diubahkan melalui proses persalinan yang melahirkan harapan baru tentang hidup yang lelbih baik. Orang yang tidak mau menderita demi perubahan hidupnya, hanya akan mengalami hidup yang semakin usang sampai akhirnya binasa.


Tuhan tetap sama adalah pemahaman bahwa Ia akan selalu menciptakan yang terbaik, selalu memberi kasih kepada segala makhluk, dan menyertai perjalanan hidup setiap orang; bahkan ketika langit dan bumi ini berlalu, maka ia akan tetap ada dan mengasihi umat-umatNya.


Tahun-tahun Tuhan Tidak berkesudahan adalah pengharapan manusia bahwa di dalam kasih Tuhan akan selalu ada waktu menikmati hadiratNya, walau perputaran waktu di dunia ini tidak ada lagi tetapi bersama Tuhan akan selalu ada aliran kehidupan dalam tahun-tahun Tuhan yang tidak berkesudahan itu.



Yesaya 65:17 

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. ..."

LEBIH BAIK: SEPIRING SAYUR

Kamis, 7 November 2024
Renungan Pagi 

Amsal 15:17
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. 

LEBIH BAIK: SEPIRING SAYUR

Sayur adalah menu makanan sehat. Sayur memberi nutrisi bagi tubuh. Sayur juga membuat makanan lainnya terasa enak dan karena itu sayur membantu segala zat yang dibutuhkan tubuh tersedia.

Sayur adalah kebutuhan sehari-hari, karena itu sayur sering tidak menjadi menu ketika ada acara besar dalam keluarga. Demi memenuhi kebutuhan ini, bertanam sayur adalah kebiasaan yang baik dan ini pun bisa menjadi bidang untuk ditekuni menjadi penghasilan .

Sepiring sayur adalah sebuah kiasan tentang orang yang sulit menyediakan makanannya secara lengkap sehingga hanya mencari sayur yang mudah untuk didapatkan.

Lembu tambun adalah hidangan yang penyediaannya harus dipersiapkan dengan baik dan biasanya itu dilakukan untuk acara penyambutan atau acara-acara besar lainnya.

Tetapi yang mau dikatakan bukanlah soal sayur atau lembu tambun melainkan bagaimana ada kasih dalam apa pun yang tersedia untuk dimakan sebab itulah yang terbaik. Lembu tambun lebih baik dari pada sayur tetapi kasih membuat sayur itu lebih baik.

Kolose 3:14
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

KE MANGNGIRI' TU ANGIN

KE MANGNGIRI' TU ANGIN

Ke mangngiri' tu angin; angin bara' dannari
mekkakua'mi londong untammui masiang;

Mellaomi Saleu' (= Siulu') untampe kapadangan
malemi kasanyangan, damo' manna na tampe.

Ke tipoli'mi ambun, masiang biring langi'
parannu manuk-manuk untammui masiang.

Saleu', umba muola, urrabunan kalemu
kalemu mannamo iko musaleo-leoi

KE KARUEN O MI SAE

KE KARUEN O MI SAE


Ke karuen o mi sae, ke solo' rokko mi allo

ia tu penaangku 'llan mamali' makarorrong.


Bua' ri ka dipatumba tanete miallai'; 

kengku rapang manuk-manuk la mentia'na' matin.


Ke mandalammi tu bongi, millikmo' i misa-misa

si sola uai matangku sae lako masiang.



Manda' kukilalai nasang turunan di lembangku

tondok ku anai dadi sola rappu tallangku.

LEBIH BAIK: SEDIKIT BARANG

 Rabu, 6 November 2024

Renungan Pagi


Amsal 15:16

Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.


LEBIH BAIK: SEDIKIT BARANG


Dua perkara yang dilihat oleh penulis amsal sebagai yang lebih baik adalah perkara yang derajatnya, menurut ukuran standar umum, lebih rendah dari keadaan pembandingnya hendak membawa kita untuk mencapai perkara yang terbaik untuk menjadi warna kehidupan umat Tuhan setiap hari. Satu dari dua perkara lebih baik untuk kita  pelajari saat ini adalah 'sedikit barang'.


Nilai pembandingnya adalah banyak harta. Sedikit barang itu adalah sedikit dari banyak harta; Sedikit barang itu adalah keadaan miskin sedangkan banyak harta itu adalah keadaan kaya. Tetapi tidak otomatis nilai kekayaan itu sepenuhnya terletak pada harta benda yang banyak. Kekayaan itu adalah kemampuan mensyukuri serta mengatur dan memanfaatkan segala yang ada padanya.


Takut akan TUHAN tidak mutlak menjadi hak istimewa bagi yang hanya memiliki tetapi bisa dimiliki oleh siapa saja; dan kalau orang yang hartanya banyak lupa akan hal ini, maka keadaan hidupnya akan dipenuhi oleh kecemasan; dimulai dari cemas akan tidak ada lagi sumber yang membuat hartanya semakin bertambah yang umpang tindih dengan kecemasan akan semakin berkurangnya bahkan akan sampai habis harta kekayaan yang ada padanya.


Kecemasan biasanya menjadi warna kehidupan orang-orang yang hanya memiliki sedikit barang; baik dia sendiri yang cemas maupun orang lain yang cemas tentang dirinya. Tetapi kecemasan bukan dalam skala dan ukuran dunia melainkan dalam bingkai takut akan TUHAN; tetap berusaha seturut dengan kehendak TUHAN.


Sampai di sini kita menyadari bahwa kehidupan yang baik adalah hidup yang diberkati dengan harta benda yang cukup di dalam takut akan TUHAN sedangkan keadaan paling rendah yang bisa terjadi adalah orang yang hanya memiliki sedikit barang dan selalu diliputi kecemasan. Manusia hanya perlu mengaminkan perkaran ini bahwa barang yang sedikit itu akan menjadi harta yang banyak di dalam Tuhan dan harta yang banyak itu akan membawa sukacita dan damai sejahtera.


Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

KE MANA PUN ENGKAU PERGI

Selasa, 5 November 2024
Renungan Pagi

Yosua 1:9
"... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

KE MANA PUN ENGKAU PERGI

Ini adalah panggilan untuk bersedia menuaikan tugas tanggung jawab yang diberikan kepada manusia; secara khusus bagi Yosua adalah perintah untuk melanjutkan kepemimpinan membawa bangsa Israel menuju ke Tanah Kanaan.

Ke mana pun engkau pergi adalah untuk mengingatkan Yosua tentang penyertaan TUHAN atas perjalanan bangsa Israel yang akan dipimpinnya setelah Musa meninggal dunia. Perjalanan pemimpin adalah perjalanan masyarakat yang dipimpinnya begitu juga sebaliknya.

Ke mana pun engkau pergi adalah jaminan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang akan dilakukan oleh Yosua akan diberkati dan ditolong oleh TUHAN sendiri.

Tawar hati adalah keadaan manusia yang merasa tidak mampu mengatasi sesuatu yang berakibat pada melemahnya semangat untuk melakukan tindakan apa pun yang terkait dengan sesuatu yang untuknya orang sudah menjadi tawar hati. Keadaan tawar hati pada seseorang bisa juga merupakan tindakan orang lain yang ada di sekitar seseorang itu yang mengambil alih segala sesuatu atau mengatakan bahwa hanya dirinya yang mampu sehingga orang lain merasa tidak perlu atau bahkan tidak mau melakukan sesuatu lagi.

Ke mana pun engkau pergi juga adalah jaminan bagi setiap orang yang disertai TUHAN, yaitu mereka yang menguatkan hati untuk mengerjakan segala sesuatu dalam penyertaan TUHAN.

Mazmur 37:23-24
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

BERKATA-KATA UNTUK DIRI SENDIRI

Senin, 4 November 2024
Renungan Pagi 

Yohanes 9:21
"... tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri." 

BERKATA-KATA UNTUK DIRI SENDIRI

Orangtua dari si buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus memberi jawaban yang benar tetapi tidak bertanggungjawab atas perkara pengakuan iman kepada Tuhan Yesus.

Mereka, orangtua si buta itu, tentu sudah mendengar tentang kejadian yang telah terjadi kepada anaknya, bahkan mungkin melihat ketika peristiwa penyembuhan anaknya terjadi tetapi mereka tidak untuk dipersalahkan; ada benarnya juga bahwa orang dewasa itu harus berkata-kata (mempertanggungjawabkan) dirinya sendiri.

Setiap orang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, maka kehidupan akan teratur dan nyaman bagi semua orang.   Perlu untuk melihat batasan tanggung jawab agar jangan justru tanggung jawab orang Farisi atas kehidupan rohani justru menyebabkan kesulitan.

Perlu juga dilihat bahwa kehidupan ini adalah tanggung jawab bersama dalam kebenaran dan bukan menempatkannya di atas pundak orang tertentu bahkan melemparkannya kepada orang lain.

Berkata-kata untuk diri sendiri adalah sejajar dengan berkata-kata tentang situasi dan orang lain sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.

1 Tesalonika 4:11-12
¹¹ Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
¹² sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.

Menghapus File Word yang Dinyatakan Terbuka Pada Aplikasi Word Walau Aplikasi Word Tidak Aktif

MENGATASI APLIKASI WORD YANG MENGHALANGI AKTIVITAS WINDOWS EXPLORER

Saya berusaha untuk menemukan kembali file-file yang hilang karena hard disk terformat; Aplikasi untuk itu saya memakai Minitool  Partition Wizard. 

Dari beberapa file yang masih bisa ditemukan, ada beberapa file yang doble dengan menambahkan angka 1 pada bagian akhir dari nama file. Ketika file tersebut hendak dihapus, muncul pernyataan bahwa file tidak dapat dihapus karena sedang terbuka pada Word. Kenyataannya Apliksi Word tidak aktif - tidak sedang digunakan.

Searching cara mengatasi masalah yang ada, saya menemukan bahwa itu terjadi karena program yang bekerja pada latar belakang dan khusus untuk masalah yang saya alami, yaitu file word yang tidak bisa diolah dengan operasi Windows Explorer (Delete, Cut, Copy) saya menemukan tulisan lalu mengikutinya dan masalahnya terselesaikan. Tulisan yang saya baca ini bukan bahasa asing bagi orang Inggris, jadi saya menulis ulang ke dalam bahasa yang saya bisa mengerti. 


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Tekan Alt + Ctrl + Delete (semua tuts tertekan secara bersamaan) kemudian pilih Task Manager

atau klik kanan pada Taskbar lalu pilih Task Manager


Pada kotak dialog Task Manager yang tampil pilih Processes kemudian scroll ke Background Processes dan temukan berdasarkan abjad aplikasi Winword (32 bit), setelah ditemukan, pilih kemudian klik End Task.

 

Biarkan kotak dialog Task Manager tetap terbuka lalu kembalilah ke operasi Windows Explorer untuk menghapus file yang sebelumnya tidak bisa dihapus, maka semoga itu sudah bisa terhapus.
Jika kotak dialog File In Use seperti pada gambar pertama di atas masih ada, maka setelah menonaktifkan aplikasi Winword yang bekerja pada latar belakang, maka bisa langsung klik Try Again untuk menghapus file yang tidak bisa dihapus sebelumnya.

Kotak dialog Task Manager tetap terbuka dimaksudkan siapa tahu aplikasi backgroundnya diaktifkan lagi secara otomatis, maka tidak sulit untuk menemukannya lagi.

Jika filenya sudah bisa terhapus dan kotak dialog Task Manager tidak dibutuhkan lagi, maka itu sudah bisa ditutup.

Demikian, semoga bermanfaat.

MERDEKA DI NEGERI PEJUANG

 

MERDEKA DI NEGERI PEJUANG

(Bangaran Pasamboan)

 

Setiap detakan jantung insani merindukan kemerdekaan;

setiap rongrongan terhadap kebebasan melukai nurani kemanusiaan;

jiwa pejuang tergores oleh banyaknya penjajahan di alam kehidupan

bahkan di negeri berproklamasi terbebas dari penguasaan penjajah.

 

Proklamasi merdeka dari penjajah bukanlah akhir dari perjuangan

melainkan awal dari upaya mengatur diri sendiri menuju kesejahteraan yang adil;

merdeka bukanlah negeri tanpa penguasa; bukan hidup di tempat hidup tanpa norma;

merdeka bukanlah bertindak semau hati tiada batas tetapi bertindak benar di dunia milik bersama.

 

Merdeka tidak datang berkunjung karena lagi suka pun tidak karena diberi;

ia direbut dengan berpeluh dan menangis dalam teriakan ‘Maju pantang mundur’,

dari keringat dan darah mereka yang dikenal dalam sebutan kesatria dan srikandi;

pengorbanan tak terhitung harus diperhitungkan untuk terus memaknai kemerdekaan.

 

Perjuangan belum berakhir di bumi berproklamasi merdeka jika penguasa tiran masih bertakhta;

bila langit masih diselubungi aura kekerasan dan pemaksaan kehendak para penguasa;

bila teriakan orang lemah masih terbungkam oleh gertak menyeramkan para pembesar;

bila orang bekerja hanya untuk mendapatkan sesuap nasi tanpa harapan tentang masa depan.

 

Merdeka adalah warisan para pejuang melawan penjajahan terhadap kemanusiaan;

berada di bumi pejuang adalah berkorban untuk kemerdekaan

melawan pengorbanan kaum kecil untuk menduduki kursi empuk kekuasaan.

 

Terima kasih telah diperkenankan berada di negeri tak bertuan penjajah;

syukur kepada tangan pelindung yang memberi rahmat bertajuk merdeka di negeri permai;

selamat berkarya merajut kemerdekaan setiap hari di jalan hidup pejuang.

Merdeka di negeri pejuang terus berjuang mewujudkan kemerdekaan bagi semua.

 

 

Tobadak, 29 Agustus 2023

MENGENAL ALLAH

Minggu, 3 November 2024
Renungan Pagi

1 Yohanes 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

MENGENAL ALLAH 

Allah itu adalah kenyataan yang tidak terbatas; Allah sedang mengurus mengurus perkara-perkara besar bagi dan oleh manusia tetapi juga sedang mengurus hal-hal kecil bahkan sepele bagi manusia.

Setiap doa yang sampai kepadaNya didengar dan diurus oleh-Nya. Kapan pun, dalam situasi bagaimanapun, dan di mana pun Allah ada dan campur tangan untuk kebaikan manusia.

Dengan demikian pekerjaan Allah saja sudah sulit untuk dipahami oleh manusia apalagi pribadi-Nya. Manusia yang berhadapan muka dengan muka dengan Allah hanya Musa.

Manusia sebagai gambar dah rupa Allah diberkati untuk bisa mengenal Allah melalui kemanusiaan manusia yang sungguh-sungguh manusia, yaitu bahwa ia menjalani hidup dalam kasih karena sadar bahwa ia telah, sedang, dan akan terus dikasihi oleh Allah.

Hiduplah di dalam kasih, maka Allah dalam keberadaanNya yang tidak terbatas itu semakin dipahami -- dikenal dan sampai pada akhirnya kita akan mengenal dalam berhadapan muka dengan muka dengan Allah.

1 Yohanes 3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

BAHKAN JIKA SEANDAINYA ALLAH TAK SANGGUP

Sabtu. 2 November 2024
Renungan Pagi 

Daniel 3:17-18
¹⁷ "... Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
¹⁸ tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

BAHKAN JIKA SEANDAINYA ALLAH TAK SANGGUP

Sadrak, Mesakh, dan Abednego (nama Yahudi mereka umumnya tidak terlalu  diingat) percaya bahwa Allah berkuasa untuk menyelamatkan mereka dari perapian yang menyala-nyala, bahkan kuasaNya di atas segala sesuatu.

Sepertinya mereka tidak terlalu berharap akan dibebaskan dari api yang menyala-nyala itu sebab mereka punya iman yang lebih besar dari pada sekadar itu, yakni bersedia mati demi Tuhan yang mereka sembah.

Banyak orang yang bertuhankan keluhan oleh rasa kuatirnya dan itu justru menindis hidupnya menjadi semakin mengalami banyak kegagalan dan semakin banyak beban.

Percaya akan kuasa Allah juga berarti menerima dalam hidup ini bahwa pemeliharaan Allah besar seluruh ciptaan-Nya.

Pemeliharaan Allah itu tuntas, totalitas, dan kekal; totalitas artinya baik dalam hidup ini maupun dalam kehidupan setelah kematian yang terjadi. Oleh sebab itulah ketiga umat-Nya berkata bahwa jika seandainya TUHAN, Allah mereka tidak menyelamatkan kami dari api itu,  tetap hanya Dia yang menjadi Allahnya. Itulah iman yang sungguh.

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

IMAN DI HATI

Jumat, 1 November 2024
Renungan Pagi 

Markus 5:28
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 

IMAN DI HATI

Iman adalah keyakinan bahwa kuasa Allah lebih dari kuasa manusia, lebih dari segala kuasa apa pun yang ada.

Iman adalah berserah diri ke dalam kuasa Allah yang tak terhingga itu. Jika hanya sebatas yakin tetapi tidak berserah diri, maka itu adalah percaya yang kosong.

Iman itu membutuhkan keberanian bertindak nyata; menjamah jubah Yesus dengan keyakinan akan kuasa Allah yang ada pada Anak Allah itu.

Iman adalah kata hati yang kuat: 'sebab katanya' itu adalah perkataan hati yang berasal dari keyakinan akan kuasa Allah yang bisa melakukan apa saja.

Iman itu di hati, bukan di mulut atau di mata, dan bukan di telinga; apa lagi jika mulut yang bermanis-manis saja pun mata melek yang tidak melihat bahkan perkara besar sekalipun, dan telinga yang hanya terbuka untuk kesenangan saja.

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...