Total Tayangan Halaman

MEMELIHARAKAN YANG DIPERCAYAKAN

Kamis, 23 Januari 2025
Renungan Pagi

2 Timotius 1:12
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

MEMELIHARAKAN YANG DIPERCAYAKAN

Paulus menjelaskan bahwa pekerjaannya untuk memberitakan Injil Yesus Kristus bukanlah pekerjaan yang dia kerjakan menurut kemauannya sendiri tetapi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya untuk dilakukan -- hal ini mengajarkan sikap pengabdian diri.

Dalam tugasnya, Paulus mengalami banyak penderitaan karena penentangan dari banyak orang, baik dari luar maupun dari dalam persekutuan itu sendiri; pun penderitaan fisik dan batin karena medan kerja yang berat. Paulus tabah menanggung penderitaan karena ia tahu siapa yang ia percaya.

Paulus memelihara (mengerjakan dengan sungguh-sungguh) kepercayaan yang diberikan kepadanya karena ia tahu siapa yang ia percayai mempunyai pekerjaan yang besar bagi manusia, termasuk dirinya. Ia mengerjakan tugas itu pertama karena kasihnya kepada Tuhan Yesus dan dalam kasih itu, juga karena kasihnya kepada manusia -- termasuk yang membuatnya menderita itu.

Dia (Tuhan Yesus) berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepada Paulus adalah pengakuan iman akan perlindungan Tuhan pada pekerjaan yang dilakukannya. Paulus tahu bahwa ia tidak ditinggalkan oleh Tuhan walau ia harus menderita; bahkan penderitaan itu pada akhirnya berujung ketika ia harus menjadi martir.

Tetapi kuasa pemeliharaan Tuhan itu tidak berakhir sebab itu akan berlangsung sampai kepada saat yang dinantikan dengan rindu oleh setiap orang yang percaya, yaitu pada hari Tuhan; waktu yang mengacu pada saat berakhirnya zaman dunia dan segala sebab musababnya digantikan dengan zaman sukacita selama-lamanya -- dipeliharakan dalam hadirat Allah.

Ibrani 13:6
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

MARS GTM

 Mars GTM



JIWA YANG SEGAR

Rabu, 22 Januari 2025
Renungan Pagi

Mazmur 23:3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

JIWA YANG SEGAR

Pemeliharaan Tuhan sebagai Gembala atas umatNya yang digambarkan dengan berbagai bahasa puitis yang indah oleh Daud.

Jiwa yang segar adalah keadaan di mana manusia tenang karena tidak ada hal yang mengganggu pikirannya, perasaannya, hubungan sosialnya, dan seluruh aspek dalam hidupnya semuanya baik.

Manusia tidak ada yang dalam keadaan baik sepenuhnya dalam sepanjang masa, pasti ada masalah yang terjadi tetapi bahwa orang yang jiwanya segar bisa menyelesaikan masalahnya dengan tidak menimbulkan masalah baru lagi. Dengan demikian, dapat terlihat bahwa orang lain juga berpengaruh pada kesegaran jiwa sesamanya, maka adalah tanggung jawab kita setiap hari untuk membentuk suasana yang segar bagi semua orang juga.

Kesegaran jiwa tidak tergantung pada situasi (bermasalah atau tidak) tetapi pada kenyataan bahwa ia berjalan pada jalan kebenaran. Orang lain mempermasalahkan dirinya, bahkan mengganggu orang yang berjalan pada jalan kebenaran, tetapi jiwa orang yang berjalan pada jalan kebenaran itu akan tetap segar.

Jalan kebenaran itu terletak hanya pada kesadaran bahwa semuanya oleh karena namaNya - semuanya karena demi kehendak dan kemuliaan TUHAN.

Kolose 3:17
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

WARISAN HIDUP

Selasa, 21 Januari 2025
Renungan Pagi 

Pengkhotbah 7:11
Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.

WARISAN HIDUP

Manusia adalah makhluk fana yang keberadaannya tetap ada karena regenerasi. Hidup itu adalah anugerah Tuhan melalui proses peralihan keturunan dari generasi ke generasi. Manusia, pribadi dan orang-orang seangkatannya adalah pewaris kehidupan dan sekaligus yang akan mewariskan kehidupan kepada generasi selanjutnya.

Warisan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah harta benda yang akan menjadi penunjang kelangsungan hidup generasi yang menerimanya dari orangtua sebab memiliki sumber hidup yang pasti; penerima warisan diharapkan hidupnya sejahtera.

Tetapi penting diperhatikan bahwa sebagaimana kehidupan adalah warisan, demikian juga cara hidup dan cara pandang kehidupan adalah warisan; bak kata pepatah: 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya'. Disadari bahwa cara hidup itu berpengaruh kepada kehidupan dan segala yang ada dalam kehidupan ini.

Orang yang memiliki warisan (harta benda) tetapi tidak memiliki cara hidup yang baik, maka itu bisa tidak membuatnya sejahtera bahkan hanya akan sirna dari hidupnya. Hikmat itu sama baiknya dengan warisan sebab walau tanpa warisan sekali pun, orang berhikmat akan memiliki segala yang perlu untuk kelangsungan hidupnya dan kelanjutan hidup yang akan diwariskannya setelah ia tidak ada lagi.

Hikmat adalah kemampuan untuk mengetahui cara hidup yang baik dan mewariskan yang baik kepada anak cucu.

1 Petrus 1:18
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas

TIDAK DITINDAS ALLAH

Senin, 20 Januari 2025
Renungan Pagi

Ayub 37:23
Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya.

TIDAK DITINDAS ALLAH

Perikop ini berbicara tentang kemuliaan Allah di alam semesta. Segala sesuatu ada di dalam kuasa Allah bahkan Allah yang mengatur segala sesuatu sehingga terus beriringan dan sama-sama memuliakan Allah.

Pengaturan Allah terhadap alam semesta berpuncak pada ketika Allah memeteraikan manusia untuk mengetahui perbuatanNya (Ayub 37:7). Manusia diundang untuk merenungkan kasih Allah dan menjalani seluruh hidupnya dalam kesadaran akan hal itu.

Allah yang tidak dapat kita pahami adalah pengakuan bahwa manusia tidak akan pernah secara sempurna dapat mengetahui cara Allah bekerja pun maksud dan rencana Allah dalam segala sesuatu yang terjadi. Manusia tidak memahami Allah, tidak berarti bahwa ia hanya bisa diam dan menunggu segala sesuatunya terjadi dan mengambil apa yang bisa diambilnya melainkan bahwa ia diajak untuk terus melakukan apa yang bisa dilakukannya sehingga segala yang terjadi di sekitarnya menjadi berkat bagi dirinya; keadilan Allah itulah yang membuatNya memberkati orang yang bekerja.

Allah itu kaya kebenaran adalah pengetahuan bahwa manusia itu tidak benar dan hanya bisa menggambarkan kebenaran Allah -- sebab ia memang hanyalah gambar Allah; tidak bisa melahirkan kebenaran dari dirinya sendiri. Walau Allah itu kaya akan kebenaran dan manusia hakikatnya cenderung jauh dari kebenaran, tetapi Allah tidak menindasnya melainkan terus mengasihinya sampai ia tahu bahwa hidup ini tidak lebih dan kurang adalah kasih,

Jika Allah tidak menindas manusia yang tidak benar pada dirinya sendiri itu, janganlah membiarkan diri menindas dirinya sendiri dengan kesalahan-kesalahan yang segaja diperbuat untuk semakin jauh dari kuasa, keadilan, dan kebenaran Allah yang akan semakin mengaburkan hidup kemanusiaan ini.

1 Korintus 16:14
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!

MAKAN PADA HARI SABAT

Minggu, 19 Januari 2025
Renungan Pagi

Keluaran 16:25-26
Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. 
Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."

MAKAN PADA HARI SABAT

Tidak ada manna (roti dari sorga) yang turun bagi orang Israel pada hari Sabat. 

Hal pertama yang mau diingatkan kepada orang Israel bahwa cara menghormati Tuhan pada hari Sabat adalah dengan tidak melakukan pekerjaan; tidak mengurusi roti dan susu.

Enam hari mereka memungutnya tetapi hari ketujuh roti itu tidak ada tetapi tetap makan dan minum sebab sudah dipersiapkan pada hari keenam. Banyak orang justru menumpukkan pekerjaannya untuk dikerjakan pada hari yang telah ditetapkan untuk beribadah sehingga mereka tidak sempat beribadah atau beribadah tetapi tidak fokus.

Makan dan minum itu urgent dan karena itu tetap dilakukan pada hari Sabat. Bahkan pada hari itu, mari belajar untuk saling berbagi makan.

Oang yang mengumpulkan roti pada hari sabat adalah mereka yang mencari dan menemukan roti yang busuk. Roti hari Sabat adalah roti yang telah disiapkan sebelumnya.

Matius 12:12
"... Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."

SAKKA' MA'PANAMMU

SAKKA' MA'PANAMMU

Na mumasannang, masakke marudindin, merrapu tallang-mekkapunan awo'; mimbea' suka'-mello'do'k kano-kano; memmatua induk-ma'suppu samelung; ma'lullung bura-bura.
Semoga bahagia, selamat sentosa (ibarat marudindin), berketurunan banyak dan teguh (ibarat bambu), bertumbuh cepat (ibarat kano-kano=jenis tumbuhan), panjang umur dan berguna sampai akhir hayat (ibarat pohon Enau); berambut putih (berpayung buih-buih).

Sumber: Status di facebook

Panammu adalah istilah adalah yang berasal dari kata tammu (menyambut) yang dilakukan oleh keluarga mempelai perempuan kepada menantu laki-laki ketika pada malam setelah acara resepsi pernikahan. Demikian juga, hal yang sama bisa dilakukan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada menantu perempuannya pada waktu passarakan - mempelai laki-laki membawa isterinya ke rumah keluarganya; memisahkannya dengan keluarganya. Massarak dari kata sarak (pisah) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan tindakan memisahkan anak dari orangtuanya.

Dalam acara perkawinan, biasanya acara passarakan dilakukan setelah pengantin pria menginap di rumah mertua selama tiga malam dan istri yang disarak juga tidak bisa meninggalkan rumah mertuanya sebelum tiga malam berada di rumah itu.

Ketika mempelai laki-laki dipanammui, maka kepadanya dalam keadaan berdiri dipasangkan sarung dari bawah kaki lalu dengan memegang pinggiran sarung bagian atas, sarung itu terus diangkat ke atas sampai keluar melalui atas kepala. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali sebagai simbol dari harapan tentang sakka' tallu bulinna (berkat tiga bulir) yaitu: berkat kesehatan - keselamatan (kamasakkean - kamarendengan), berkat kesejahteraan (tamba' pa'barang-barangan/kadenganan), dan berkat keturunan (pa'banne tauan).

Pada saat sarung dipasangkan itulah disampaikan berkat menyambut menantu yang telah disebutkan pada awal tulisan ini. Mungkin ada formulasi yang lain yang kurang lebih sama dengan itu tetapi itu tergantung juga dari kemampuan sastera dari masing-masing orang yang melakukannya atau yang mengajarkannya. Penyambutan ini biasanya dilakukan oleh ibu mertua atau perempuan dari anggota keluarga terdekat mempelai perempuan. Syarat orang yang bisa melakukan itu adalah mereka yang tidak ada anaknya yang telah meninggal.

Penyambutan kepada mempelai perempuan dalam acara passarakan dilakukan dengan memberikan barang-barang panammu seperti pakaian, sarung, emas, atau yang lainnya.

SABAT MIN SATU

Sabtu, 18 Januari 2025
Renungan Pagi 

Keluaran 16:23
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." 

SABAT MIN SATU

Kisah ketika bangsa Israel diberkati menerima manna dalam perjalanan ke tanah perjanjian. Musa mengingatkan pengaturan TUHAN untuk dilakukan oleh orang Israel.

Pada hari persiapan Sabat manna diturunkan dan akan bangsa Israel akan memungut secukupnya untuk dua hari, yaitu untuk hari persiapan itu dan untuk hari Sabat besoknya; jika hari-hari sebelumnya ada kelebihan dari manna yang dikumpulkan, maka pada hari persiapan - sehari sebelum Sabat akan tetap awet.

Manna itu dibakar untuk menjadi roti, mungkin bisa juga diolah dengan cara dimasak. Tetapi 'apa yang perlu untuk dimasak, masaklah' lebih bisa dipahami dalam arti luas sebagai upaya membuat makanan dalam arti luas. Setiap hari, percayalah bahwa Tuhan menyiapkan berkat yang cukup untuk setiap harinya.

Setiap hari adalah hari yang ada untuk membakar roti dan memasak apa yang perlu; hari yang diberkati adalah hari yang dipakai untuk mengusahakan semua berkat dari Tuhan.

Mengumpulkan manna dua kali lipat pada hari persiapan Sabat adalah mengupayakan supaya tidak ada pekerjaan atau urusan yang akan menghalangi orang untuk masuk ke dalam ibadah pada hari Sabat. Kerjakanlah segala sesuatunya dengan baik hari ini untuk membuat suasana beribadah aman, nyaman, dan tenang untuk besok.

1 Samuel 12:24
Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.

SAMPAI BINTANG TIMUR BERSINAR

Jumat, 17 Januari 2025
Renungan Pagi

2 Petrus 1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

SAMPAI BINTANG TIMUR BERSINAR

Perkara yang makin meneguhkan Petrus (dan Rasul lainnya) adalah suara dari sorga yang mengatakan:  "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (lihat ayat sebelumnya) dan kejadian ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah pemenuhan janji Allah kepada manusia yang telah disampaikan oleh para nabi.

Tersirat perlu adanya kesediaan untuk meneliti hal-hal yang sedang terjadi dengan kesesuaian firman supaya itu akan menjadi keteguhan iman di dunia yang selalu berproses dan semakin berubah. Perubahan dunia semakin menekan terang yang ada di dunia ini.

Memperhatikan firman Allah adalah perkara yang harus diawasi dengan baik sebab dunia yang  idiami sementara ini adalah dunia yang gelap; dunia yang godaannya untuk meninggalkan TUHAN sangat besar dan dalam bentuk bujukan maupun ancaman dan tipuan. Memperhatikan Firman itu lengah berarti sama dengan tidak sama sekali.

Batas waktu untuk memperhatikan dengan seksama pelaksanaan firman Tuhan adalah sampai fajar menyingsing atau sampai setiap orang yang ada di sekitar kita sudah menjadi peka dan bersukacita menyambut dan memberlakukan firman Tuhan. Bukan, tidak berarti bahwa melakukan firman itu berhenti pada titik ketika semua orang sudah bersinar tetapi  terus dilakukan bersama dengan setiap orang.

Pada sisi sebaliknya, memelihara firman itu perlu untuk terus dilakukan sampai bintang timur bersinar di dalam hatimu, yaitu bahwa suara hatimu tidak akan pernah lagi berpaling dari kasih Allah yang telah dinyatakan oleh Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus; kasih Allah itu terus mengisi hidup setiap orang yang setianya kokoh.

Yakobus 1:25
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

KASIH KARUNIA DEMI KASIH KARUNIA

Kamis, 16 Januari 2025
Renungan Pagi

Yohanes 1:16-17
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

KASIH KARUNIA DEMI KASIH KARUNIA

Kasih adalah dasar yang benar dari karunia, yaitu pemberian yang sungguh-sungguh berasal dari sang pemberi yang tidak berdasarkan pertimbangan kualitas, kuantitas, dan prestasi atau prestise manusia. Allah mengasihi semua manusia dan Ia datang membebaskan manusia dari perhambaan dosa sebagai karunia kepada manusia.

Ada karunia yang tidak didasarkan pada kasih tetapi perbuatan itu merupakan strategi pencapaian misi atau untuk mencari nama, bahkan dalam kapasitas tertentu aktivitas pemberian kepada sesama adalah kasus suap.

Kepenuhan Yesus Kristus mengacu pada tindakan Allah sendiri sesuai dengan rencanaNya untuk menyelamatkan manusia dengan menjelma menjadi manusia; terpenuhinya janji tentang Allah yang diam di antara manusia sebagai manusia adalah kepenuhan Yesus Kristus.

Menerima kasih karunia berarti mensyukuri kasih Allah yang menyelamatkan itu dengan menjadikan hidup ini juga menjadi kasih karunia bagi orang lain. Melalui pancaran keselamatan yang tergambar dari dan melalui hidup ini, maka orang lain juga menerima keselamatan itu dan menghidupinya - demi kasih karunia.

Manusia pada dirinya sendiri tidak akan mampu untuk mendatangkan keselamatan dan mengupayakan kebenaran selain itu datangnya dari Tuhan Yesus Kristus. Karena itu manusia tidak untuk saling menghakimi dan meninggikan diri melainkan dalam segala kerendahan saling membangun -- semua berjalan dalan dan mengarah kepada kasih kaunia demi kasih karunia.

Titus 2:11-12
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

KEBODOHAN ORANG KIKIR

Rabu, 15 Januari 2025
Renungan Pagi 

Amsal 28:22
Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan. 

KEBODOHAN ORANG KIKIR

Manusia, secara jasmani adalah materi dan karena itu ia membutuhkan materi. Tanpa materi hidup akan berada dalam kesulitan bahkan terancam akan punah dari kehidupan ini.

Materi yang dibutuhkan untuk kehidupan itu menjadi harta yang dicari, dikumpulkan, dan dipergunakan untuk mengalami keadaan yang bahagia dan senang ketika semua kebutuhan dalam hidup ini terpenuhi.

Banyak orang yang kemudian terjebak dalam mengejar harta dan membuat hidupnya menjadi pelit - kikir. Orang seperti ini berpikir bahwa dengan berbagi kepada sesama, maka ia akan menjadi melarat.

Harta manusia itu akan rusak, usang, berkarat, busuk, basi, dan banyak lagi harkat kefanaan alam semesta yang dapat disebutkan. Menyimpan harta terlalu banyak tidak salah tetapi sering terjadi bahwa orang dipenjarakan oleh hartanya sendiri; bisa dalam bentuk kesombongan yang memisahkannya dari sesamanya manusia.

Manusia adalah makhluk yang sangat terbatas; tidak dapat mengusahakan kebutuhan hidupnya secara mandiri sepenuhnya. Manusia saling menghidupkan dengan 'berbagi' dalam kehidupan ini. Orang kikir karena mengejar harta tidak pernah menemukan kehidupan, ia hanya berlari bermain petak umpet dengan harta benda; itulah kebodohannya, ia tidak tahu bahwa bukan ia yang mengumpulkan harta tetapi hartalah yang menyiksanya.

1 Timotius 6:18-19
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

SUPAYA DUNIA TAHU

Selasa, 14 Januari 2025
Renungan Pagi

Yohanes 14:30-31
"... Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

SUPAYA DUNIA TAHU

Menjadi tahu adalah penting supaya tidak ada sesuatu pekerjaan di dunia ini yang dikerjakan tanpa mengetahui apa yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang ternyata tidak berkenan kepada Tuhan. Selain perlu mengetahui dasar dan tujuan dari semua yang dilakukan juga perlu untuk belajar mengetahui apa yang harus dilakukan atas apa yang diketahui.

Sering orang tahu banyak hal (pandai bahkan mungkin pakar) tetapi ia tidak tahu bagaimana harus memberlakukan pengetahuannya sehingga hidupnya menjadi ajang pamer bahwa ia tahu segalanya, lebih dari orang lain. Pada akhirnya hanya membawanya menjadi pribadi yang arogan -- merasa harus mengatur segala sesuatu dan menjadi orang yang superioritas; jika bukan kehendaknya yang dilakukan, maka ia kecewa dan mnengundurkan diri dari tugasnya dengan menuduh orang lain sebagai dalang dari kegagalannya untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Tuhan Yesus memberitahukan keadaan kehidupan yang akan dihadapi oleh para muridNya setelah Ia tidak ada lagi di dunia ini; bahwa secara duniawi segala hal akan mengalir menekan iman dan menjadikannya semakin tersisih, tertindas, terbelakang, bahkan teraniaya. Berjalan pada jalan iman kepada Tuhan Yesus Kristus memanglah bukanlah jalan tol yang bebas hambatan tetapi dapat diibaratkan sebagai bis penumpang yang penuh sesak yang kadang-kadang harus berhenti karena kendala-kendala tertentu yang terjadi.

Tetapi penghiburan bagi umat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus bahwa tidak ada hal dunia ini (penguasa dunia) yang berkuasa atas Tuhan Yesus. Kuasa Tuhanlah yang membuat segalanya terjadi menuju 'kehendak Bapa surgawi'. Biarlah dunia tahu akan hal ini dan tidak lagi menjadi hanya tahu satu perkara, yaitu menjadi yang yang mahatahu di dunia yang bukanlah miliknya.

Mari kita pergi dari sini; dari dunia 'kemahatahuan manusia' dan pergi ke dunia yang tahu melakukan kehendak Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Matius 5:6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

DUA SISI PENANTIAN

Senin, 13 Januari 2025
Renungan Pagi

Yesaya 30:18
Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

DUA SISI PENANTIAN

Kasih yang sempurna itu adalah kasih yang berbalas kasih. Kasih yang tidak berbalas lebih baik dari pada kasih berbalas benci. Demikian juga kasih yang berubah menjadi benci bukanlah kasih melainkan kebencian -- benci menjadi kasih itu lebih manusiawi.

Kasih Allah itu menanti-nanti saatnya dinyatakan kepada manusia dan inilah waktu bagi manusia untuk bersabar dan bersabar. Kegagalan manusia menerima kasih Allah adalah ketika ia tidak sabar bahkan menuduh Allah sebagai yang tidak adil; orang lain hidupnya baik mengapa saya harus mengalami penderitaan. Allah mempunyai waktu yang tepat dalam segala perkara dalam kemahatahuan dan kemahakuasaanNya untuk mengaruniakan yang terbaik bagi manusia.

Allah itu adil adalah sebuah pengakuan yang tidak hanya perlu dipahami menurut ukuran hukum bahwa orang yang benar diberi kemenangan dan berhak atas berbagai hal sedangkan oihak yang bersalah harus menanggung resiko tertentu sesuai dengan ketentuan-ketentua tertentu tetapi dalam bingkai kesadaran bahwa Allah itu adil karena ia mengasihi semua orang.

Manusia yang menanti bukan berarti pasif tetapi yang sungguh-sungguh dalam segala perkara yang dilakukannya untuk mempersiapkan hidupnya menjadi pribadi yang sungguh-sungguh menjawab kasih Allah dalam kehidupan ini.

Orang yang menanti-nantikan Tuhan dalam melakukan segala kehendak Tuhan tidak akan merasa capek sebab hidupnya selalu dinaungi oleh kebahagiaan; yang tidak melakukan apa-apa adalah mereka yang justru akan mengalami kemunduran hidup yang besar. Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Mazmur 27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

TEMPAT KUDUS BAGI TUHAN

Minggu, 12 Januari 2025
Renungan Pagi

Keluaran 25:8
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

TEMPAT KUDUS BAGI TUHAN

Tempat kudus bagi Tuhan selalu paling identik dengan gedung gereja atau rumah ibadah -- tempat yang bisa disebutkan dengan berbagai nama yang mengacu kepada tempat ibadah secara ritual.

Bermula dari Kemah Suci (Latin= Tabernakel -- tenda) yang sifatnya bongkar pasang sejak ketika bangsa Israel menerima Perjanjian Sinai dengan perantaraan Musa -- suatu perjanjian yang berisi hukum moral, hukum sipil, dan hukum upacara.

Bait Suci sebagai kediaman Allah dibangun pada masa Pemerintahan Salomo dan Berakhir ketika dihancurkan oleh tentara Babel lalu diperbaiki lagi setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan.

Bait Suci adalah tempat yang sebenarnya tidak dapat memuat Allah sebab Allah itu Mahabesar tetapi itu adalah tempat di mana Allah dapat menjumpai umat-Na dan diam di anta mereka; tetapi keudusan itu dilanggar oleh umat bahkan yang sifatnya dalam ibadah kepada Allah pun oleh sikap hidup manusia yang memang tidak kudus.

Tempat kudus bagi TUHAN tidak salah jika dipahami sebagai gedung gereja tetapi tempat kudus bagi Tuhan sebenarnya adalah diri sendiri dengan segala sikap, hasrat dan tindakan yang semuanya terarah untuk melakukan kehendak Tuhan termasuk datang ke ibadah di rumah TUHAN dengan segala kekudusan.

Efesus 2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

TUHAN MEMPERJUANGKAN PERKARA MEREKA

Sabtu, 11 Januari 2025
Renungan Pagi

Yeremia 50:34
Tetapi Penebus mereka adalah kuat; TUHAN semesta alam nama-Nya. Tentulah Ia akan memperjuangkan perkara mereka, supaya Ia memberi ketenteraman kepada bumi, tetapi kegemparan kepada penduduk Babel.


TUHAN MEMPERJUANGKAN PERKARA MEREKA

Manusia bisa tergadai atau terjual dalam kehidupan oleh berbagai hal. Penipuan yang berkedok tindakan kemanusiaan; penipuan oleh mereka yang katanya melayani Tuhan tetapi kemudian menggunakannya sebagai kesempatan untuk mengambil keuntungan diri sendiri. Sebaliknya manusia menjual sesamanya manusia bahkan untuk hal-hal kecil; baik terjual maupun menjual pastilah itu disebabkan oleh mereka yang bertindak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.

Manusia terjual karena dosa; pindah kepemilikan dari Tuhan kepada kuasa kegelapan. Tuhan menebus mereka (bangsa Israel sebagai gambaran setiap orang yang termasuk umat Tuhan) itu dan tidak membiarkan mereka tetap dikuasai oleh dosa. Penebusan itu hanya bisa terjadi karena kasih Allah kepada umatNya.

Sesembahan kita disebut TUHAN semesta alam. Ini adalah pengakuan akan kuasa Allah yang tidak terhingga, melampaui segala sesuatu, artinya tidak ada hal yang tidak dapat dilakukanNya dan tidak ada sesuatu yang akan menghalanginya dalam melakukan kehendakNya.

Dalam pengakuan akan kuasa Allah itulah ada harapan dan bentuk penyerahan diri bahwa Allah akan memperjuangkan perkara mereka. Allah akan membebaskan mereka dari dosa yang menindas hidup mereka karena terpisah dari Tuhan yang adalah sumber hidup yang penuh dengan damai sejahtera.

Penebusan Tuhan dan keberpihakanNya kepada perkara umatNya menjadi jaminan damai sejahtera kepada bumi. Manusia yang menjadi umat Tuhan diberkati di bumi dengan bumi yang diberkati untuk mendatangkan hasil yang baik, cukup, dan membahagiakan. Hal ini kebalikan dengan apa yang akan terjadi kepada penduduk Babel yang akan mengalami kegemparan sebab mereka berdiri di atas keangkuhan kuasa dunia yang memang melingkupi banyak wilayah taklukan tetapi tidak melampaui kuasa Sang Pencipta alam semesta.

Mazmur 89:12
Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.

TEGUH HINGGA PADA HARI TUHAN

Jumat, 10 Januari 2025
Renungan Pagi

1 Korintus 1:8
Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.

TEGUH HINGGA PADA HARI TUHAN

Teguh adalah gambaran keadaan hati yang siap menghadapi kehidupan dan tidak mundur karena tantangan apa pun. Hidup yang teguh artinya hidup yang tidak mudah goyah oleh apa pun tetapi tetap berpegang pada hidup yang memuliakan Tuhan. 

Teguh itu bermula dari yakin dan keyakinan itu bisa ditimbulkan oleh pihak lain pada diri seseorang. Paulus yakin bahwa jemaat di Korintus akan teguh sebab ia tahu bahwa jemaat di Korintus mengandalkan Tuhan dalam seluruh perkara hidupnya, baik susah maupun senang.

Teguh itu bukan usaha pribadi manusia; manusia hanyalah pribadi yang rapuh yang tidak mampu memikul beban begitu lama. Manusia menjadi teguh hanya ketika ia berserah diri kepada Allah. Di luar Tuhan tidak ada seorang pribadi yang teguh bahkan tidak ada sesuatu pun yang teguh. Paulus meyakini bahwa Allah akan meneguhkan jemaat Korintus -- bukan karena jemaat Korintus memang teguh.

Hasil keteguhan adalah tidak bercacat. Pribadi yang teguh kepada Tuhan tidak akan terluka atau terkoyak oleh deru debu kehidupan dan oleh gelombang zaman melainkan tetap menjadi pribadi yang utuh, baik, dan memuliakan Tuhan -- sampai masa tuanya tetap menghasilkan buah.

Batas waktu keteguhan adalah sampai kematian datang atau ketika hari kiamat tiba -- hari Tuhan kita Yesus Kristus. Waktu untuk mengeguhkan hidup adalah selama masih hidup supaya itu mengingatkan setiap orang bahwa apa pun yang terjadi di dunia ini tidak menjadi masalah yang akan menjauhkan dari Tuhan yang teguh; sehingga ketika sudah selesai masa keteguhan yang berbatas itu, kita akan kekal teguh bersama Tuhan -- teguh sampai selama-lamanya.

Yesaya 26:3
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

TUHAN PANJI-PANJIKU

Kamis, 9 Januari 2025
Renungan Pagi

Keluaran 17:15
Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "TUHANlah panji-panjiku!"

TUHAN PANJI-PANJIKU

Nama mezbah yang dibuat oleh Musa setelah bangsa Israel mengalahkan bangsa Amalek yang menggambarkan pengakuan iman Musa bahwa kemenangan bangsa Israel atas orang Amalek bukanlah karena kehebatan bangsa Israel, pun bukan karena Musa hebat memimpin bangsa Israel, melainkan karena pimpinan Tuhan sendiri.

Mendirikan mezbah (beribadah kepada TUHAN) adalah tindakan yang dilakukan oleh Musa sebagai sambutan imannya akan karya Allah dalam kehidupannya; lebih tepatnya ia bersyukur atas karya Allah dalam kehidupan bangsa Israel yang dipimpinnya.

Panji adalah bendera identitas sekaligus bendera siasat perang dan bendera yang dibanggakan oleh suatu barisan tentara yang menang dalam peperangan.

Prajurit yang mati dalam peperangan akan mati terhormat jika ia tahu bahwa telah sempurna memperjuangkan panji-panjinya tetap berdiri sampai pada akhir hanyatnya dan bahwa ia telah berkorban agar panji-panji itu tetap berdiri.

Tuhan sebagai panji-panji adalah pengakuan dan kesadaran akan Allah yang adalah segalanya dalam kehidupan ini. Tuhan sebagai panji-panji bagi Musa adalah dalam bentuk membangun mezbah.

Yeremia 32:27
"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku? ..."

TAHUN MUJIZAT

TAHUN MUJIZAT

Ada desas-desus bahwa tahun 2025 adalah tahun yang berbeda dengan tahun lainnya sebab pada bulan Februari tahun ini mempunyai empat hari Minggu, empat hari Senin, empat hari Selasa, empat hari Rabu, empat hari Kamis, empat hari Jumat, dan empat hari Sabtu. Dikatakan bahwa menurut penelitian peristiwa ini hanya terjadi setiap delapan ratus dua puluh tiga tahun yang disebut sebagai fenomena miraclein.

Untuk keuntungan tertentu, orang menyampaikan pesan bahwa siapa yang mengirimm informasi tentang kenyataan tahun 2025 kepada lima orang atau ke lima group akan memproleh mujizat tertentu dalam waktu empat hari.

Kejadian 1:14
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, ..."

Berdasarkan riwayat penciptaan, ada pengaturan tetap Allah atas alam semesta dalam siklus waktu. Allah harus diimani sebagai yang berkuasa atas seluruh alam semesta dan atas seluruh waktu; lebih dari itu Allah berkuasa atas hidup.

Fenomena miraclein terbantahkan oleh fakta bahwa kalender tahun 1975 (lima puluh tahun yang lalu) sama letak tanggal untuk setiap harinya dengan tahun 2025; demikian juga Februari tahun 1925 (seratus tahun yang lalu) terjadi bahwa hari dalam kalender tersusun rapih dan penuh secara sempurna sebab tanggal 1 dimulai pada hari Minggu dan berakhir (tanggal 28) pada hari Sabtu setelah empat pekan penuh.

Lebih masuk akal (meski belum diteliti secara ilmiah) bahwa fenomena miraclein itu terjadi setiap lima puluh tahun sekali.

Bisa diterima sebagai mujizat ketika terjadi bahwa ada kilasan peringatan sejarah dalam masa tertentu yang terjadi pada masa hidup ini yang bisa kita maknai sebagai karya penyertaan dan berkat Allah atas hidup ini yang mungkin tidak dialami oleh orang lain, misalnya ketika tahun 2013 saya menghadiri perayaan seratus tahun Injil masuk Mamasa yang ditetapkan berdasarkan sejarah bahwa Pdt Kiftenbelt membaptis delapan puluh orang di Messawa dan Mamasa pada tanggal 12 Oktober 1913 - seratus tahun sebelumnya. Semoga saya masih diperkenankan mengikuti perayaan dua ratus tahun Inil Masuk Mamasa; Kalau saya (dan kita) masih hidup dua puluh tahun ke depan, saya diberkati dengan mujizat melihat usia seabad kemerdekaan bagi Indonesia; tapi kita ada dalam batasan hidup sebagai makhluk yang fana -- Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun (Mazmur 90:10).

Sebagai penutup, mari meyakini bahwa setiap waktu dan setiap perkara hidup ini adalah mujizat Allah; tahun 2025 juga adalah tahun mujizat Tuhan.

-------------------------------
Berikut kalender tahun 2025, tahun 1975, dan bulan Februari 1925







Demikian.
Salam sehat selalu. 
Jangan lupa bahagia.

MENGENAL NAMA TUHAN

Rabu, 8 Januari 2025
Renungan Pagi

Mazmur 9:11
Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.

MENGENAL NAMA TUHAN

Allah adalah Pribadi yang keseluruhannya tidak akan dikenal oleh siapa pun secara sepenuhnya. Allah itu Roh yang bisa hadir di mana saja dan kapan saja. Allah itu menuntun setiap bangsa yang ada di dunia ini. Sekaligus Allah itu adalah yang berkuasa atas sejarah umat manusia.

Mengenal nama TUHAN adalah bentuk pengakuan bahwa tidak akan ada yang sungguh-sungguh mengenal TUHAN sebagai Pribadi secara utuh sebagaimana tidak ada orang yang mengenal pribadinya secara utuh.

Manusia juga tidak akan pernah mengenal sesamanya secara utuh karena itu jangan pernah meletakkan nilai jahat dan tidak bersahabat secara menetap dan permanen kepada seseorang. Selalulah beri kesempatan untuk menjadi teman walau tidak pernah dihargainya kesempatan itu.

Mengenal nama TUHAN digambarkan sebagai sikap hidup yang percara kepadaNya. Ini berarti bahwa mengenal TUHAN adalah percaya akan kasih Allah yang tidak akan pernah berkesudahan dalam kehidupan ini.

Hal terakhir dalam mengenal nama TUHAN adalah mencari TUHAN karena kesadaran bahwa Ia tidak pernah meninggalkan umatNya. Ini menyatakan bahwa TUHAN adalah Pribadi yang dapat diandalkan dalam setiap persoalan dan kesulitan yang menimpa kehidupan; pertolonganNya tidak pernah terlambat.

Yesaya 41:13
Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

MENGADUKAN PERKARA KEPADA ALLAH

Selasa, 7 Januari 2025
Renungan Pagi

Ayub 5:8-9
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;

MENGADUKAN PERKARA KEPADA ALLAH

Ayub tertuduh sebagai pihak yang menderita karena kesalahan (dosa tersembunyi) yang dilakukannya dalam kehidupan dan pergaulannya sehari-hari. Tetapi itu adalah tuduhan yang dijawab oleh Ayub dengan pernyataan bahwa ia akan mencari Allah dan mengadukan perkaranya.

Mencari Allah adalah hidup yang selalu melakukan kehendak Allah di dunia ini; entah diterima orang lain atau tidak, tetaplah mencari Allah. Lakukanlah segala sesuatu dalam kesadaran bahwa Allah melihat segala perkara yang dilakukan manusia dan Allah memberkati mereka yang melakukan pekerjaannya dengan baik.

Mengadukan perkara kepada Allah adalah memohon perlindungan Tuhan atas setiap ancaman, memohon pertolongan Tuhan atas setiap tantangan, memohon hikmat Tuhan untuk mengatasi kesulitan sehingga hidup di dunia ini dengan seluruh aktivitasnya tidak pernah menjadi kebanggaan diri untuk mengatakan bahwa karena kehebatannyalah maka semuanya dapat terjadi.

Alasan untuk mencari Allah dan mengadukan perkara kepadaNya adalah bahwa perbuatannya besar dan tak terduga. Allah dapat membuat segalanya berbeda, Allah dapat membuat segalanya menjadi mungkin; Allah dapat melakukan perbuatan-perbuatan ajaib.

Mereka yang mengadukan perkaranya kepada Tuhan akan tetap teguh dan kuat menjalani kehidupannya sebab semua yang dilakukannya adalah perbuatan yang teguh. Manusia dapat menuduh dan menolak orang yang mencari Allah tetapi Allah akan tetap menyertai seluruh hidup orang yang selalu beperkara (bukan berperkara) bersama Allah.

Mazmur 31:25
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

ORANG MULIA YANG DINISTA

Senin, 6 Januari 2025
Renungan Pagi

1 Petrus 4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

ORANG MULIA YANG DINISTA

Menjadi mulia itu tidak tergantung pada seberapa banyak yang memuji pun bukan seberapa banyak yang dimiliki untuk dibanggakan. Memang 'pujian' itu bisa menjadi indikasi kemuliaan tetapi kadarnya sangat kecil tergantung dari yang memuji dan yang dipuji.

Kebahagiaan tidak ditentukan oleh banyaknya harta atau oleh jabatan (pengaruh yang besar) melainkan oleh keadaan hati yang mulia. Tetapi yang pasti bahwa semua orang mencari kebahagiaan.

Berbahagia ketika dipuji itu ada benarnya tetapi banyak orang yang menggunakan pujian untuk kemudian menjatuhkan dengan telak; semakin melambung oleh pujian, berhati-hatilah untuk tidak terjatuh menjadi orang yang paling buruk.

Dinista karena Kristus adalah keadaan yang kelihatannya tidak mulia tetapi itulah kemuliaan yang sesungguhnya. Ketika orang dinista karena memang melakukan tindakan nista, maka itu adalah sebuah keadaan yang secara duniawi dapat kita sebut sebagai hukum karma tetapi kita tidak ada untuk membalaskan karma.

Orang mulia adalah mereka yang padanya ada Roh kemuliaan, Roh Allah. Walau ia dinista, tetapi sesungguhnya bahwa nista itu akan membuat kemuliaannya semakin nampak jelas dan orang yang meninstanya akan menyadari bahwa ia sedang menyakiti dirinya sendiri.

Obaja  1:15
Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.

DAMAI SEJAHTERA DENGAN ALLAH

Minggu, 5 Januari 2025

Renungan Pagi


Roma 5:1

Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.


DAMAI SEJAHTERA DENGAN ALLAH


Awal tahun menjadi harapan bagi setiap orang bahwa sepanjang tahun akan menjadi tahun rahmat Tuhan bagi setiap orang. Ada sukacita, kebahagiaan, dan kelimpahan dalam seluruh perjalanan kehidupan sepanjang tahun. Jika semua itu terpenuhi, maka itu adalah hidup yang disebut sebagai damai sejahtera.


Perlu diperhatikan bahwa damai sejahtera itu berdasar pada kebenaran. Terkait dengan itu, perlu disadari bahwa manusia bukanlah makhluk yang benar melainkan dibenarkan di dalam Yesus Kristus. Orang yang merasa diri serba benar justru bersalah karena hal itu.


Damai sejahtera itu adalah rasa hidup dan karena itu takarannya adalah suara dan kata hati. Semakin suara hatimu membawamu kepada hubungan yang baik untuk merasakan segala sesuatu dengan baik, semakin damai sejahteralah hidupmu.


Damai sejahtera itu hubungan. Damai sejahtera dengan manusia itu penting tetapi tidak semua orang bisa membuat segalanya terasa nyaman, damai, dan sejahtera. Sering dimaksudkan untuk damai sejahtera tetapi salah diterima atau salah disampaikan sehingga menjadi penyebab rusaknya damai sejahtera dengan sesama. Tetapi tidak mengapa, manusia memang tidak akan pernah sempurna dalam segala hal tetapi biarlah hatinya tetap damai sejahtera walau ia tidak sempurna.


Damai sejahtera dengan Allah adalah perasaan tenang walau dikelilingi persoalan-persoalan hidup sebab ia tahu bahwa Allah menolongnya dan membimbing hidupnya agar tidak pernah jauh dari damai sejahtera.


Mazmur 62:2

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

MENCARI TEMPAT PERHENTIAN

Sabtu, 4 Januari 2025
Renungan Pagi

Mikha 2:10
Bangkitlah dan pergilah, sebab ini bukan tempat perhentian bagimu! Oleh karena kenajisan maka kamu akan dibinasakan dengan kebinasaan yang tidak terpulihkan.

MENCARI TEMPAT PERHENTIAN

Tempat perhentian adalah tempat yang diharapkan oleh orang yang melakukan perjalanan atau orang yang melakukan pekerjaan berat agar ia dapat beristirahat dari lelah dan melepaskan penat serta memuaskan lapar dan dahaga.

Tempat dam lama perhentian ditentukan oleh perjalanan dan atau pekerjaan yang dilakukan. Jika perjalanannya masih jauh, orang bisa berhenti lama dengan maksud agar perjalanan selanjutnya lebih kuat serta lebih segar atau sebaliknya berhenti sebentar saja agar bisa lebih cepat sampai ke tempat tujuan.

Tempat perhentian abadi adah harapan tentang kehidupan yang sejahtera selamanya yang akan terwujud ketika Anak Allah telah datang dan diam dengan kemulianNya bersama dengan manusia; langit dan bumi yang baru akan turun dari sorga. Secara naluriah kita semua menantikan bahwa pada masanya kelak Kristus akan datang dan menjemput umatNya ke rumah Bapa.

Manusia juga bisa menemukan perhentian dalam sesamanya manusia bahwa seberat apa pun beban yang dialaminya, itu menjadi ringan karena sesamanya.

Mari belajar membuat suasana di mana semua orang merasa telah menemukan tempat perhentian; beristirahat dan dipulihkan dalam dukungan dari orang-orang kekasih.

Ibrani 4:11
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

DIAM DALAM KEKELAMAN

Jumat, 3 Januari 202
Renungan Pagi 

1 Raja-raja 8:12
Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. ..."

DIAM DALAM KEKELAMAN

Kekelaman adalah keadaan gelap yang menutupi suatu daerah bahkan dunia ini. Dalam situasi ayat ini, kekelaman terjadi karena awan yang menutupi Bait Suci yang telah dibangun oleh Salomo.

Pada satu sisi kekelaman adalah lambang keadaan yang penuh penderitaan, ancaman, dan bahaya tetapi Allah justru memilih untuk tinggal dalam kekelaman; menutupi baitNya dengan awan.

Pada sisi sebaliknya manusia adalah insan yang membutuhkan kekelaman untuk memiliki kualitas tidur yang baik. Selama kekelaman dipahami sebagai malam yang baik untuk tidur, maka seperti itulah Allah yang memilih untuk diam dalam kekelaman.

Allah adalah terang yang menyilaukan seperti yang dialami oleh Paulus ketika ia bertobat di Damsyik. Karena itu Allah yang memilih diam di dalam kekelaman adalah Allah yang mau agar kehadiranNya tidak membuat insan silau. Allah yang memahami manusia dengan keadaannya adalah Allah yang bisa menyediakan situasi ruang gerak kehidupan bagi manusia yang dikasihiNya.

Kekelaman yang dipilih Allah untuk menyatakan kehadiranNya ketika Bait Suci ditahbiskan adalah tanda keberpihakanNya kepada manusia. Allah itu terang tetapi ia memilih diam dalam kekelaman agar umatNya dapat merasakan kehadiranNya adalah pertanda yang baik bagi manusia untuk belajar menjadi teguh kala kekelaman hidup terjadi bahwa Allah telah memilih untuk diam dalam kekelaman agar ia dapat bertemu dengan manusia; bukan cuma itu, Allah diam bersama umatNya dalam kekelaman.

Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

BUKAN MELUPAKAN SEJARAH

Kamis, 2 Januari 2025
Renungan Pagi 

Yesaya 43:18
firman-Nyal-`: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! ..."

BUKAN MELUPAKAN SEJARAH

Jas Merah adalah semboyan yang terkenal yang dipakai oleh Presiden Soekarno, singkatan dari 'jangan sekali sekali melupakan sejarah. Mengingat sejarah itu penting agar tetap rendah hati dan menjadi bijaksana.

Masa lalu yang dilarang untuk diingat bagi bangsa Israel adalah masa ketika mereka meninggalkan Tuhan dan mengalami penderitaan karenanya.

Apakah mereka diperintahkan untuk melupakan sejarah? Bukan, mereka diperintahkan untuk tidak lagi melakukan apa yang menjadi kesalahan mereka sejak purbakala.

Masa lalu yang merupakan kesalahan jangan mengingatnya untuk melakukannya lagi melainkan jadikan peringatan membuat hidup ini semakin bijaksana untuk mengambil tindakan. Paling tidak, masa lalu jangan menjadi stresor yang menghambat perkembangan hidup.

Masa lalu yang baik itu perlu dikenang untuk dikembangkan menjadi tindakan yang semakin spektakuler (untuk terhindar dari euforia masa lalu) dalam tindakan masa kini dan harapan tentang kehidupan di masa yang akan datang.

Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

MEMELIHARAKAN YANG DIPERCAYAKAN

Kamis, 23 Januari 2025 Renungan Pagi 2 Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepa...