Jumat Agung, 18 April 2025
Renungan Pagi
Mazmur 50:23
"... Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
MELIHAT KESELAMATAN YANG DARI ALLAH
Syukur adalah kesadaran akan kelemahan diri dan besarnya pertolongan yang diterima. Syukur itu ada persamaannya dengan terima kasih tetapi berbeda pada alamatnya. Terima kasih itu kepada Tuhan dan sesama sedangkan syukur itu hanya kepada Tuhan.
Manusia mempersembahkan syukur sebagai korban sebab Allah telah berkorban bagi manusia. Pengorbanan Tuhan itu adalah sesuatu yang nilainya tidak bisa diukur dengan apa pun yang bisa dipakai manusia untuk mengukur; kasih yang tiada tara telah diterima oleh manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Rasa syukur itu selalu memuliakan Tuhan baik dari orang yang bersyukur maupun dari orang yang menyaksikan rasa syukur itu. Ketika orang selalu bersyukur, maka kehidupan akan semakin bersukacita dan pintu berkat semakin terbuka bagi orang yang bersyukur itu.
Jalan yang jujur adalah sesuatu yang ada pada orang yang selalu bersyukur sebab hanya orang yang jujur akan keadaan manusia sebagai makhluk yang rapuh, bahwa tidak mampu menjalani segalanya tanpa pertolongan Tuhan, orang seperti itulah yang tahu bersyukur. Dengan kata lain, hanya orang rendah hati yang tahu apa itu jujur dan orang itu jugalah yang selalu bersyukur.
Keselamatan disediakan bagi mereka yang jujur akan besarnya kasih Allah yang telah menyelamatkannya dan selalu jujur akan kenyataan bahwa kehidupan bukanlah apa-apa seandainya Allah tidak berkorban baginya.
Ibrani 13:15
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.