17 April 2025

MELIHAT KESELAMATAN YANG DARI ALLAH

Jumat Agung, 18 April 2025
Renungan Pagi

Mazmur 50:23
"... Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

MELIHAT KESELAMATAN YANG DARI ALLAH

Syukur adalah kesadaran akan kelemahan diri dan besarnya pertolongan yang diterima. Syukur itu ada persamaannya dengan terima kasih tetapi berbeda pada alamatnya. Terima kasih itu kepada Tuhan dan sesama sedangkan syukur itu hanya kepada Tuhan.

Manusia mempersembahkan syukur sebagai korban sebab Allah telah berkorban bagi manusia. Pengorbanan Tuhan itu adalah sesuatu yang nilainya tidak bisa diukur dengan apa pun yang bisa dipakai manusia untuk mengukur; kasih yang tiada tara telah diterima oleh manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.

Rasa syukur itu selalu memuliakan Tuhan baik dari orang yang bersyukur maupun dari orang yang menyaksikan rasa syukur itu. Ketika orang selalu bersyukur, maka kehidupan akan semakin bersukacita dan pintu berkat semakin terbuka bagi orang yang bersyukur itu.

Jalan yang jujur adalah sesuatu yang ada pada orang yang selalu bersyukur sebab hanya orang yang jujur akan keadaan manusia sebagai makhluk yang rapuh, bahwa tidak mampu menjalani segalanya tanpa pertolongan Tuhan, orang seperti itulah yang tahu bersyukur. Dengan kata lain, hanya orang rendah hati yang tahu apa itu jujur dan orang itu jugalah yang selalu bersyukur.

Keselamatan disediakan bagi mereka yang jujur akan besarnya kasih Allah yang telah menyelamatkannya dan selalu jujur akan kenyataan bahwa kehidupan bukanlah apa-apa seandainya Allah tidak berkorban baginya.

Ibrani 13:15
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
1 Dilihat

TUHAN YANG LEBIH DAHULU

Kamis, 17 April 2025
Renungan Pagi

1 Yohanes 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

TUHAN YANG LEBIH DAHULU

Kasih adalah hukum yang terutama. Hukum tidak dalam arti aturan yang harus dipatuhi tetapi cara hidup untuk dijalani dengan sukacita dan penuh penghayatan.

Melakukan kasih tidak demi pamrih pun bukan sekedar hukum sebab akibat (karma) melainkan karena telah menerima kasih itu terlebih dahulu. Kasih orang percaya adalah kasih karena kasih bukan kasih demi kasih.

Kasih adalah bentuk syukur orang percaya atas kasih Allah yang telah diterimanya. Hidup, kemungkinan beraktivitas dalam kehidupan, makan - minum setiap hari, kesehatan ~ pun sukacita bagi mereka yang tidak sehat, dan semuanya, tidak ada pada dirinya sendiri melainkan ada karena kasih Tuhan.

Allah lebih dahul mengasihi kita terutama pada kenyataan bahwa Allah telah datang menjadi manusia bagi kita untuk mengampuni manusia sehingga layak untuk masuk ke hadirat Tuhan; Manusia dikasihi Tuhan untuk bisa datang kepada Tuhan.

Kasih Allah adalah membersihkan dosa manusia; manusia yang melakukan kasih karena kasih Allah adalah mereka yang dijauhkan dari dosa dan menghilangkan dosa dalam kehidupan ini.

1 Petrus 4:8
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
1 Dilihat

16 April 2025

PERJAMUAN KUDUS BAGI ANAK

PERJAMUAN KUDUS BAGI ANAK

Ada banyak yang mempertanyakan kepada pendeta yang melayani di tempat masing-masing tentang mengapa ada gereja yang dari dulu telah mengizinkan anak-anak untuk mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus dan ada gereja yang baru kemudian, setelah selama lebih dari seratus tahun melakukan sakramen Perjamuan Kudus hanya bagi warga sidi dalam gereja, lalu mengizinkan sakramen Perjamuan Kudus bagi anak-anak pada masa sekarang ini.

Gereja yang tidak (atau mungkin: belum) mengizinkan anak-anak mengambil bagian dalam sakramen Perjamuan Kudus kemudian terpecah dalam pemahaman tentang gereja - saudara di sebelah - yang telah mengizinkan anak-anak untuk mengambil bagian dalam Sakramen Perjamuan Kudus. Sebagian mengatakan bahwa mereka 'lebih maju' dan sebagian lagi mengatakan bahwa belum tentu apa yang benar menurut Saudara belum tentu menjadi kebenaran yang haru diterima di sini.

Karena itu, penting bagi gereja untuk terlebih dahulu menggali tentang Sakramen Perjamuan Kudus yang dilakukan dalam gereja sebelum memutuskan apakah tetap tidak  mengisinkan anak-anak atau mengizinkannya sama dengan warga sidi atau mengizinkannya dengan pengaturan tertentu.

Mencari kajian Alkitab tentang Perjamuan Kudus, memang bisa ada dua bentuk penafsiran yang ditemukan tentang kehadiran anak dalam Perjamuan Kudus.

Bentuk pertama adalah bahwa karena Perjamuan Kudus itu merupakan tanda kasih di antara orang yang percaya kepada Tuhan, maka tentu saja bahwa sama seperti anak (engkau dan seluruh keluargamu, bahkan orang seisi rumahmu, jadi termasuk anak) turut menikmati makan malam Paskah di Mesir pada malam ketika terjadi pembunuhan anak laki-laki sulung di mesir dan anak sulung ternak, demikian juga anak-anak yang ada pstilah turut menikmati makan perjamuan yang dilaksanakan dari rumah ke rumah itu. Bahwa anak-anak juga adalah bagian dari persekutuan orang yang percaya kepada Tuhan, maka ada kebenaran dalam tindakan mengizinkan mereka untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

Mari kita melihat bahwa Perjamuan Kudus yang dilakukan dalam gereja adalah Perjamuan yang diwarisi dari Perjamuan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus pada malam waktu Ia diserahkan (beberapa waktu sebelum Ia ditangkap). Perjamuan ini adalah perjamuan yang dilakukan oleh Tuhan bersama dengan murid-muridNya sebaga bentuk persiapan mereka untuk menghadapi masalah besar yang akan segera terjadi yang di dalamnya akan ada penyangkalan, ketakutan, bahkan pengkhianatan.

Tentu saja bahwa Perjamuan yang disebutkan terakhir ini tidak akan memberikan tempat bagi anak-anak sebab mereka belum mampu untuk memikirkan dan terlibat dalam perkara berat dalam pergumulan iman untuk perkara kehidupan tanggung jawab seperti itu.

Jika gereja melihat Perjamuan Kudus lebih pada dimensi pertama, maka anak-anak tentu boleh ikut di dalamnya dan jika gereja lebih melihat Perjamuan Kudus dalam dimensi Perjamuan yang dikhuususkan Oleh Tuhan Yesus bagi pergumulan iman dan kesediaan untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab sepenuhnya di mengikut Yesus, maka anak-anak tentu masih harus menunggu sampai mereka dewasa untuk juga bisa terlibat di dalamnya.

Apabila gereja melihat bahwa kedua dimensi ini harus dipadukan, maka anak bisa diikutkan dalam Sakramen Perjamuan Kudus dengan pengaturan khusus supaya tidak menghilangkan dimensi perlunya penghayatan panggilan turut menderita demi Kristus dalam hidup ini sebab bagi anak-anak, Perjamuan Kudus itu pasti lebih dilihat sebagai pesta dari pada panggilan untuk menghayati kesediaan untuk menderita demi pelayanan bagi Kristus.

Salam.
1 Dilihat

KEADAAN ILAHI

Rabu, 19 Februari 2025
Renungan Pagi

Kisah Para Rasul 17:29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

KEADAAN ILAHI

Manusia selalu berpikir tentang realitas - keberadaan yang sesungguhnya dari segala sesuatu. Manusia membicarakan realitasnya sebagai manusia, manusia melihat alam semesta dalam kenyataannya masing-masing, dan segala sesuatu dilihat sesuai keadaannya masing-masing.

Manusia berpikir dalam kerangka kebutuhan dan kebutuhan manusia pun terdiri kebutuhan rohani dan jasmani. Kebutuhan ini saling terkait dan saling mendukung tetapi bagi orang tertentu dilihat sebagai sesuatu yang terpisah bahkan bertolak-belakang.

Memikirkan keadaan ilahi sama seperti emas, perak, atau batu berarti bahwa Allah hanya dilihat sebagai objek untuk pemenuhan kebutuhan; dicari(menjadi berharga)ketika dibutuhkan tetapi diabaikan (ibarat barang murahan) ketika tidak dibutuhkan lagi.

Allah juga sering dikecilkan orang menjadi sama dengan barang kesenian atau dibatasi oleh pemahaman teologis sehingga manusia menentukan batas keindahan Allah pun batas kekuasaanNya. Allah bukanlah toko serba ada bagi setiap kebutuhan manusia tetapi Ia adalah tempat untuk bersandar.

Keturunan ilahi adalah pernyataan yang mengingatkan bahwa manusia adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah; makhluk yang sejatinya hanya akan menjadi manusia yang manusia ketika ada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan sebagi Bapa-nya sekaligus sebagai sumber hidupnya.

Yohanes 1:12-13
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1 Dilihat

JERITAN HATI TERDALAM

Selasa, 15 April 2025
Renungan Pagi

Ayub 19:21-22
Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku. 
Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?

JERITAN HATI TERDALAM

Manusia yang berbahagia di dunia ini adalah mereka yang memiliki teman yang banyak, teman yang sungguh-sungguh memperhatikan dan memelihara persahabatan di antara mereka dengan ketulusan hati.

Kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku adalah ungkapan hati Ayub kepada teman-temannya yang menuduhnya sebagai orang yang melalaikan perintah ilahi sehingga ia menjadi menderita. Ayub berbahagia karena sahabat-sahabatnya datang kepadanya tetapi hati nuraninya menjadi menderita karena penghakiman yang mereka lakukan terhadap Ayub.

Tangan Allah telah menimpa aku adalah gambaran keadaan yang dialami oleh Ayub sebagai perkara yang berasal dari Allah dan tentulah itu harus diterimanya; ini arti dari perkataannya yang mengatakan bahwa manusia harus mau menerima baik yang baik maupun yang buruk yang berasal dari Allah.

Menjadi seakan-akan Allah lalu mengejar sesama adalah tindakan yang menghakimi sesama bahkan secara berlebihan sehingga menjadi tekanan bagi mereka sebab pengakuan iman umat Tuhan selalu sama bahwa hanya Allah yang adalah hakim dunia.

Tidak kenyang makan daging sesama adalah ungkapan yang dalam dari Ayub untuk mengingatkan sahabat-sahabatnya bahwa apa yang mereka katakan itu menyakiti perasaannya sehingga tubuhnya yang memang sedang sakit dapat merasakan sakit yang disebabkan oleh tekanan dari sahabat-sahabatnya.

Amsal 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
1 Dilihat

14 April 2025

KEMURAHAN TERCURAH PADA BIBIR

Senin, 14 April 2025
Renungan Pagi

Mazmur 45:3
Engkau yang terelok di antara anak-anak manusia, kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya.

KEMURAHAN TERCURAH PADA BIBIR

Petikan lagu yang dinyanyikan pada pernikahan raja yang menggambarkan kehidupan raja sekaligus menjandi harapan rakyat akan keadaan yang tetap ada pada masa depan.

Menjadi yang terelok di antara anak-anak manusia, bukanlah kenyataan bahwa raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang menggiurkan bagi semua orang tetapi tentang hidupnya yang sangat dirasakan oleh semua orang (baca: rakyat) sebagai pribadi yang memberi kemungkinan hidup yang baik bagi semua.

Menjadi yang terelok tentu juga bukan dari sisi penampilan fisik yang melebihi orang lain, sebab penampilan fisik itu tidak mutlak bagi semua orang. Apa yang elok (gagah ~ cantik) bagi seseorang tidak bagi orang lain.

Kemurahan yang tercurah pada bibir adalah gambaran hidup yang utuh dalam kehidupan pribadi sang raja. Kalau kemurahan itu telah disebutkan tetapi tidak diwujudkannya, maka itu tidak akan menjadi pujian baginya melainkan ejekan dari seluruh bangsa.

Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya adalah kesaksian orang akan kehidupan raja yang penuh kemurahan itu dan sekaligus menjadi doa kiranya berkat itu akan tetap ada selama-lamanya. Diberkati selama-lamanya adalah dimensi kekekalan manusia yang hidup bersama Tuhan.

1 Tawarikh 17:27 
"... Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya TUHAN, diberkati untuk selama-lamanya."
1 Dilihat

HIDUP UNTUK YANG TELAH MATI

Minggu, 13 April 2025
Renungan Pagi

1 Korintus 5:15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

HIDUP UNTUK YANG TELAH MATI

Seseorang yang mati untuk seseorang atau bagi banyak orang atau untuk tujuan tertentu, maka kematiannya akan membentuk pola hidup dalam komunitas yang terkait dengan untuk apa ia telah mati. Negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pahlawannya, yaitu mereka yang telah mati demi memperjuangkan negara ini; ini adalah contoh bagaimana kematian pahlawan membentuk dasar dan karakter suatu bangsa.

Kristus telah mati untuk semua orang adalah sebuah pengakuan iman bahwa Kristus mengasihi semua orang (biasa disebut sebagai: dunia) dan Ia telah berkorban untuk menyelamatkan semua manusia yang ada di dunia ini tetapi hanya yang menyambut kasih itulah yang bisa memahami perkara itu.

Hidup untuk diri sendiri adalah istilah yang tidak secara otomatis diterjemahkan sebagai orang yang egois atau individualis melainkan mereka yang kegiatan hidupnya terpusat pada proses kehidupan dan melupakan Dia yang telah mati untuknya.

Mereka yang hidup adalah sebuah panggilan terhadap seluruh dunia agar mengarahkan hidupnya kepada Tuhan: tua - muda, laki-laki dan perempuan, kaya - miskin, sehat maupun sakit, sebab hanya masa hiduplah yang menjadi kesempatan untuk berbakti kepada Allah yang telah mati untuk seluruh dunia itu.

Yang telah dibangkitkan untuk mereka adalah peringatan tentang hidup yang tidak akan berakhir setelah kematian tiba tetapi akan adanya pengharapan tentang kebangkitan dan yang menjadi penentu hidup di dunia ini. Jika hidup tanpa tujuan itu, yaitu untuk dibangkitkan sama seperti Dia yang telah dibangkitkan untuk seluruh dunia, maka hidup ini menjadi sia-sia adanya.

Mazmur 99:5
Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
1 Dilihat

12 April 2025

BULAN DAN BINTANG TIDAK TERANG

Sabtu, 12 April 2025
Renungan Pagi

Ayub 25:5
Sesungguhnya, bahkan bulan pun tidak terang dan bintang-bintang pun tidak cerah di mata-Nya.

BULAN DAN BINTANG TIDAK TERANG

Pendapat Bildad, teman Ayub, dalam percakapan untuk mengenal Allah dan menelaah kehidupan di dunia yang berawal dari kenyataan penderitaan yang dialami oleh Ayub.

Ungkapan yang disampaikan Bildad adalah bahasa yang sangat dalam untuk menggambarkan betapa manusia hanyalah makhluk yang secara kodrat dapat dikatakan tidak memilki arti di hadapan Tuhan jika hanya mau melihatnya dari kualitas yang ada pada setiap orang. Sebaik-baiknya orang dia tidak akan lebih bersinar dalam kegelapan lebih terang dari pada bulan dan tidak tidak akan tampak lebih indah dari bintang di malam hari.

Ada kebenaran yang harus direnungkan dalam filosofi ini sebab banyak orang yang berpikir bahwa ia harus menyenangkan Tuhan demi mendapatkan karunia dan berkat Tuhan, sementara dengan tidak henti-hentinya Allah telah dan akan terus menyatakan kasihNya kepada manusia, sebab manusia memang tidak bersinar seperti bulan dan tidak cerah seperti bintang di malam hari tetapi ia tetap dikasihi oleh Tuhan.

Bersinar seperti bulan dan cerah seperti bintang adalah keadaan yang harus tampak dalam kehidupan manusia mengingat bahwa kita memang hidup di dunia yang gelap dan kecenderungan manusia adalah membuat hidup ini semakin gelap.

Secara kodrat manusia memang tidak terang dan tidak cerah tetapi ia dikasihi Allah dan kasih itulah yang membuatnya menjadi terang; menjadi bintang bukan terutama oleh karena kualitas tetapi menjadi bintang yang sesungguhnya mencerahkan adalah karena kasih.

Amos 5:8
Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.
1 Dilihat

11 April 2025

KEKUATAN PIKIRAN

KEKUATAN PIKIRAN

Seorang tahanan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung, tetapi sekelompok ilmuwan ingin menguji batas keyakinan manusia dan kekuatan pikiran. Mereka mengatakan kepadanya bahwa alih-alih digantung, ia akan dibunuh oleh gigitan ular berbisa.

Agar lebih meyakinkan, mereka menunjukkan seekor kobra yang besar dan menakutkan. Tahanan, yang dipenuhi ketakutan, kemudian ditutup matanya. Tanpa sepengetahuannya, para ilmuwan menggunakan jarum tajam untuk menusuk tangannya di tempat yang sama di mana taring ular akan menyerang, mensimulasikan gigitan ular.

Saat mereka melihat dari kejauhan, tahanan, percaya bahwa dia keracunan ular, mulai merasakan efek racun yang mengalir di tubuhnya.

Meskipun tidak ada racun yang sebenarnya, kepercayaan pria itu pada gigitan ular menyebabkan penurunan fisiknya yang cepat. Dalam beberapa menit, pria itu pingsan dan meninggal.

Fenomena ini, meskipun mengejutkan, dikenal sebagai efek placebo di mana keyakinan dan harapan dapat membawa hasil fisik yang nyata. Ini menggambarkan betapa kuatnya pikiran.

Pikiran dapat membentuk realitas kita, baik untuk lebih baik atau lebih buruk. Dalam hal ini, keyakinan tahanan terhadap nasibnya begitu kuat sehingga menyebabkan tubuhnya bereaksi seolah-olah gigitan itu benar-benar terjadi, meskipun tidak.

Cerita ini mengajarkan kita pelajaran penting: pikiran, keyakinan, dan persepsi kita memiliki dampak mendalam pada kesejahteraan kita. Apa yang kita percaya tentang diri kita dan hidup kita dapat mengangkat kita atau menjatuhkan kita.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pandangan positif, karena pikiran kita memiliki potensi untuk membentuk realitas kita. Jangan pernah meremehkan kekuatan pikiranmu. Pilihlah untuk percaya pada kekuatan dan potensi Anda, karena pikiran Anda dapat menjadi sekutu terbesar Anda dalam mengatasi tantangan.

~ Penulis Tidak Diketahui_

Copy Paste dari Facebook 



1 Dilihat

TUHAN MENUNJUKKAN JALAN

Jumat, 11 April 2025
Renungan Pagi

Mazmur 25:8-9
TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

TUHAN MENUNJUKKAN JALAN

Berjalan adalah tindakan yang biasanya dilakukan karena ada tujuan yang hendak dicapai di suatu tempat tertentu. Paling tidak tujuan perjalanan adalah untuk berjalan ke mana saja kaki mengarahkan langkahnya.

Jika perjalanan dilakukan ke suatu tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya - tempat yang baru, maka akan ada banyak kendala dalam melakukan perjalanan itu. Hal ini akan semakin sulit jika tidak ada orang di tempat yang akan dituju yang akan membantu menjadi pemandu.

Tuhan diibaratkan sebagai pemandu yang memandu orang yang tersesat pada jalannya. Tersesat di sini bukan berarti bahwa orang itu secara sadar menempuh jalan yang tidak menuju ke tujuan yang baik dan benar tetapi mereka yang berjalan ke tujuan yang baik dan benar namun tidak (lebih tepat: belum) tahu jalan yang menuju ke sana.

Menemukan Pemandu jalan kehidupan ini memerlukan sikap rendah hati, yaitu mereka yang mau berjalan menurut petunjuk hukum yang diberikan oleh Tuhan dan bukannya melawan hukum itu sebab merasa lebih hebat dari hukum -- biasanya orang menempatkan dirinya menjadi hukum.

Tuhan menjadi Pengajar bagi mereka yang rendah hati agar mereka menemukan jalang yang benar dalam pencarian kehidupannya, yaitu bahwa mereka ditunjukkan jalan yang sesungguhnya dalam kehidupan ini yang tidak lain adalah jalan Tuhan; Jalan Tuhan adalah jalan yang hanya bisa dilalui oleh mereka yang rendah hati.

Matius 11:29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
1 Dilihat

10 April 2025

PENDERITAAN KRISTUS SEBAGAI TELADAN

Kamis, 10 April 2025
Renungan Pagi

Yohanes 15:20
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.

PENDERITAAN KRISTUS SEBAGAI TELADAN

Menggunakan kata teladan sepertinya memberikan makna seakan-akan keadaan yang telah dilakukan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang baik untuk diberlakukan dalam kehidupan dan akibatnya baik kepada semua orang.

Teladan yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus adalah menjadi hamba yang menderita dan itu bukanlah sesuatu yang sesungguhnya baik untuk dilaksanakan. Orang memang harus bersedia berkorban bagi orang lain tetapi tidak sepenuhnya itu berarti bahwa orang harus membiarkan dirinya dianiaya oleh orang lain.

Perjuangan manusia adalah membela (dengan berkorban) yang lemah pada satu sisi dan mengupayakan yang kuat untuk menjadi pelindung bagi yang lemah pada sisi yang lainnya; katakanlah dengan istilah keseimbangan yang memadukan dan bukannya dominasi yang menindas.

Aniaya adalah penggunaan secara berlebihan dan sewenang-wenang kekuatan yang ada padanya sehingga orang lain tertindas dan menjadi lemah; bisa secara fisik tetapi juga secara mental. Kristus yang mengatakan hidupnya sebagai yang dianiaya mengacu pada masa yang lalu dilaluinya (telah). Itu berarti bahwa penganiayaan yang disebutkan Tuhan Yesus bukanlah penyalibanNya yang baru akan terjadi kemudian melainkan penganiayaan secara mental yang telah dialamiNya dari bangsa Israel yang dikasihiNya.

Tuhan adalah standar teladan hidup; jika harus menderita, maka biarlah diterima sebagai beban untuk kemuliaan Tuhan sambil terus memperjuangkan hidup yang semakin berdamai sejahtera.

-----

Roma 15: 13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
1 Dilihat

09 April 2025

DIBAHARUI DARI SEHARI KE SEHARI

Rabu, 9 April 2025
Renungan Pagi

2 Korintus 4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

DIBAHARUI DARI SEHARI KE SEHARI

Tawar hati adalah keadaan yang membuat seseorang merasa lemah semangatnya untuk melakukan sesuatu karena beratnya tekanan yang dialaminya atau karena kecewa pada tangapan orang tidak merespon dengan baik, atau penyebab lainnya.

Manusia lahiriah semakin merosot, artinya semakin tidak mampu lagi untuk melakukan kegiatan sebagai mana mestinya karena faktor kurang latihan, atau karena semakin menua, atau karena sakit, serta keterbatasan waktu dan tempat.

Tawar hati dalam pembacaan ini mengisyaratkan Paulus yang merasa tidak mampu lagi untuk melakukan pelayanan secara maksimal karena keterbatasan waktu dan tempat untuk melakukan pelayanannya kepada jemaat-jemaat yang banyak sehingga ia tidak mampu lagi untuk menjangkau seluruh jemaat.

Manusia batiniah adalah bagian manusia yang biasa disebutkan sebagai 'bagian dalam' yang merasakan hubungan dengan Sang Pencipta dan dengan sesama dan terus memberikan kebahagiaan.

Dibaharui dari sehari ke sehari adalah keadaan manusia yang semakin bersukacita di dalam Tuhan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan, tidak terpengaruh oleh tekanan dari orang lain, dan tidak merasa ditekan oleh kesusahan-kesusahan yang ada karena selalu percaya bahwa Tuhan itu adalah kekuatan abadi dan pengaharapan kekal; tidak akan pernah mengecewakan.

Yesaya 58:11
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
1 Dilihat

08 April 2025

KAYA DALAM SEGALA HAL

Selasa, 7 April 2025
Renungan Pagi

1 Korintus 1:5-6
Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.

KAYA DALAM SEGALA HAL

Kaya dalam segala hal tidak mengacu pada kekayaan menurut ukuran dunia tetapi pada kekayaan menurut partisipasi aktif dalam panggilan iman sehari-hari; sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.

Dua perkara yang disebutkan sebagai kaya dalam hal adalah segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. Kedua hal ini saling terkait dan saling melengkapi sehingga yang satu hanya akan menjadi sempurna jika yang didukung oleh yang lain.

Pengetahuan yang tidak didukung oleh kemampuan berkata-kata yang baik membuat pengetahuannya susah untuk disampaikan kepada orang lain; demikian sebaliknya orang yang hebat berkata-kata tetapi tidak didukung oleh pengetahuan akan membuat kata-katanya menjadi kosong.

Kaya dalam segala macam perkataan berarti bahwa jemaat menggunakan perkataan untuk saling membangun dan saling memperkaya dalam kehidupan dan bukannya membuat orang lain menjadi tersakiti lalu menyebabkan rusaknya persekutuan.

Kaya dalam segala pengetahuan artinya bahwa semua hal yang diketahuinya dipakai untuk memperkaya persekutuan dan untuk semakin mengbangkitkan rasa persekutuan yang hangat di dalam kehidupan ini.

Kolose 2:4
Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.
1 Dilihat

07 April 2025

KITA ADA DI DALAM DIA

Senin, 8 April 2025
Renungan Pagi

Kisah Para Rasul 17:28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.

KITA ADA DI DALAM DIA

Ada adalah kenyataan hidup yang dapat dirasakan dan atau dilihat, dan atau dialami dengan panca indra manusia. Angin ada meniup seluruh jagad semesta; ada kekuatan hidup dalam sinar matahari dan dalam guyuran hujan.

Manusia ada setiap waktu bagi dirinya sendiri tetapi ia bisa tidak ada dalam acara atau kegiatan tertentu sebab keterbatasannya untuk menjadi 'ada' pada setiap waktu dan tempat secara seutuhnya.

Manusia itu ada selama ia hidup, kalau sudah tidak dalam kehidupan ini, maka dia hanya akan disebut sebagai yang ada dalam kenangan yang semakin lama hanya akan tinggal nama bahkan nama itu pun akan hilang pada akhirnya.

Manusia itu ada hanya ketika dia bergerak. Manusia yang tidak bergerak adalah manusia yang sudah mati walau ia masih hidup. Gerak yang dimaksudkan adalah pemikiran, cara hidup, kegiatan, tutur kata yang berguna bagi kehidupan, baik bagi dirinya sendiri terutama untuk orang lain.

Paling terakhir bahwa hidup dan gerak yang tidak dilakukan di dalam Tuhan Yesus akan menjadi hidup yang tiada bahkan mungkin lebih rendah nilainya dari itu. Sebab itu menunjukkan bahwa ia hanya keturunan manusia dan bukan keturunan Allah; Hanya di dalam Allah kita ada sebab kita memang ada di dalam Allah.

Mazmur 146:2
Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
1 Dilihat

MENGENAL NAMA TUHAN

Minggu, 6 April 2025\
Renungan Pagi

Mazmur 9:11
Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.

MENGENAL NAMA TUHAN

Titik awal iman dimulai dari pencarian batin manusia tentang kuasa di luar dirinya yang berdaulat mengatur kehidupan ini serta seluruh alam semesta.

Pencarian itu bisa membawa kepada jalan yang salah, yaitu menemukan kuasa-kuasa yang dipercayainya sebagai otoritas atas hidup yang sebenarnya kuasanya sangat terbatas, misalnya hukum alam, kecintaan pada diri sendiri, pemujaan harta, dan lainnya lagi yang sifatnya membuat orang jauh dari kuasa Allah yang sejati.

Mengenal nama Tuhan adalah perkara yang penginisiatifnya adalah Tuhan sendiri; Tuhan memperkenalkan diri kepada manusia, sama seperti Allah memperkenalkan diri kepada Abraham ketika Abraham dipanggil dari negeri leluhurnya. Pada masa sekarang pun Allah dapat memakai segala macam cara untuk memperkenalkan diriNya kepada manusia, karena itu belajarlah untuk peka terhadap panggilan Allah untuk mengenalNya.

Nama Tuhan kemudian diperkenalkan sebagai warisan iman dari generasi ke generasi. Tentu saja bahwa ada orang yang secara generasi keluar dari kepemilikan iman sebab ia tidak percaya kepada Tuhan dan ada yang karena percayanya kepada nama Tuhan juga menerima warisan itu.

Tuhan dikenal oleh orang beriman sebagai pribadi yang tidak meninggalkan orang yang mencariNya. Mencari Tuhan adalah mendengar panggilanNya untuk menyembah kepadaNya dan untuk melakukan kehendakNya.

Amos 5:4
Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!
1 Dilihat

05 April 2025

SEMANGAT LEMAH LESU

Sabtu, 5 Mei 2025
Renungan Pagi

Mazmur 142:4
Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.

SEMANGAT LEMAH LESU

Lagu berisi doa yang dinyanyikan oleh Daud ketika ia sedang di dalam gua saat melarikan diri, atau tepatnya dikejar oleh Saul yang iri hati kepadanya.

Semangat menjadi kuat atau sebaliknya lemah lesu adalah dalam dukungan dari orang lain. Ketika dulu Saul mendukungnya, maka ia bisa melawan Goliat dan sekarang karena ia ditolak Saul, maka semangatnya menjadi lemah lesu.

Daud tetap memperoleh kekuatan menjalani kehidupannya walau semangatnya telah lemah dan lesu karena ia tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang tidak melawan kehendak Tuhan; itulah makna dari ungkapan 'Engkaulah yang mengetahui jalanku'.

Jalan yang disebutnya sebagai jalan yang harus kutempuh adalah jalan terdesak dan terjepit baginya; tidak ada jalan lain. Bahkan di jalan itu pun, mereka memasang jerat di sana untuk menangkap dan membinasakan. Itulah kehidupan mereka yang jauh dari kehendak Tuhan, bahwa mereka memasang jerat bagi sesamanya.

Jerat yang terpasang di jalan yang harus ditempuh tidak boleh membuyarkan iman percaya bahwa Tuhan memberikan pengasihanNya yang ajaib bagi mereka yang walau semangatnya lemah lesu karena dikejar oleh sesama tetapi akan ada kelepasan senantiasa.

Galatia 6:2
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
1 Dilihat

04 April 2025

MENGHARAPKAN PENGAJARAN TUHAN

Renungan ini dibuat untuk kepentingan perkunjungan dalam rangka persiapan perayaan Paskah tahun 2025; GTM Jemaat Tobadak 1 ~ Kamis 10 April 2025

Yesaya 42:1-4




MENGHARAPKAN PENGAJARAN TUHAN

Merayakan Paskah adalah momen penting bahkan terpenting dalam kehidupan umat pilihan Tuhan, baik itu bagi orang Israel secara keturunan dari bapa Abraham, maupun bagi persekutuan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus pada masa sekarang dan sampai kepada kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kali yang kedua.

Bagian yang kita baca ini adalah Nyanyian Hamba Tuhan yang pertama dari empat Nyanyian Hamba Tuhan yang ada di dalam kitab Yesaya; bagian yang lain adalah: Yesaya 49:1-6, Yesaya 50:4-9, dan Yesaya 52:13-53:12. Bagian ini menceritakan tentang hamba Tuhan yang padanya ada Roh Tuhan dan Tuhan sendirilah yang memegang (baca:menuntun) dia di dalam kehidupan.

Hamba itu bertugas untuk menegakkan hukum Tuhan dan ia akan mengerjakan tugas itu sampai selesai. Dengan memberi kesadaran akan hukum, ia akan memperbaiki yang masih bisa diperbaiki dan menghidupkan yang masih bisa dihidupkan; buluh yang terkulai tidak dipatahkan dan sumbuh yang pudah nyalanya tidak akan dipadamkannya.

Hamba itu adalah pribadi yang lemah lembut yang tidak akan memperdengarkan suaranya di jalan. Tidak berteriak adalah gambaran pribadi yang tidak dikuasai oleh kemarahan maupun oleh keinginan untuk menguasai orang lain atau meninggikan diri atas orang lain. Identitas diri yang berbeda dari dunia yang selalu ingin membawa diri mengatasi orang lain; himbauan untuk meniadakan rasa superioritas di dalam kehidupan ini.

Hamba Tuhan yang menderita itu bisa mengacu pada bangsa Israel tetapi juga bisa mengacu pada seorang raja yang akan memimpin bangsa Israel; tafsiran umum menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus yang telah turun menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dengan penderitaan fisik dan batin yang tidak terkatakan pilunya.

Pengorbanan Yesus sebagai hamba yang menderita adalah sebuah panggilan agar setiap orang yang dikasihi Allah membuka hatinya untuk menerima pengajaran di dalam hamba yang menderita itu. Kasih hamba kepada Tuhan sebagai Tuannya adalah dalam kesiapannya untuk menerima dan melakukan kehendak Tuhan; bukan menerima tetapi tidak peduli bahkan melawan setiap firman yang sampai kepadanya.

Selamat menjalani kehidupan yang diberkati dalam sikap yang selalu mengharapkan pengajaran dari hamba Tuhan yang setia itu, yang akan membawa kepada hidup yang dipulihkan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Terpujilah Kristus selama-lamanya.
Amin.
1 Dilihat

MANUSIA RAPUH

Jumat, 4 April 2025
Renungan Pagi

Mazmur 119:116
Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.

MANUSIA RAPUH

Kenyataan hidup manusia bahwa ia adalah makhluk yang rapuh dan bahwa ia adalah makhluk yang berpengharapan. Kenyataan ini yang membuat manusia serba sulit menjalani kehidupannya sebab pada satu sisi ia berusaha sebaik-baiknya tetapi pada sisi lain ia harus sadar bahwa ia harus membatasi diri.

Manusia (bahkan segala sesuatu di dunia ini) rapuh sebab semuanya adalah fana. Tidak ada yang tahu kapan segalanya akan berakhir. Tetapi manusia selalu berusaha agar segala yang bisa dilakukannya tetap dilakukannya selama masih ada kesempatan - sebelum semuanya terlambat.

Pengharapan adalah keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik pada waktu yang seterusnya, segera setelah masa ini berlalu. Orang yang hanya merasa puas dengan keadaan ini, berarti ia sudah sampai pada titik balik yang akan membawanya ke langkah mundur dalam kehidupan.

Kerapuhan manusia hendaknya membuat orang selalu bisa meminta dan melihat bahwa segalanya terjadi itu hanya karena topangan Tuhan; selain itu, semuanya hanyalah kegagalan.

Pengharapan manusia sebagai makhluk yang rapuh untuk menjadi makhluk yang lebih baik tidak akan pernah terwujud walau ia bekerja sangat keras jika ia tidak meminta topangan Tuhan dalam kehidupan ini.

Ibrani 6:19a
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita
1 Dilihat

KENGERIAN BESAR

Kamis, 3 April 2025
Renungan Pagi

Ibrani 10:31
Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.

KENGERIAN BESAR

Ngeri adalah rasa takut menghadapi suatu perkara dahsyat yang bisa membahayakan. Tentu saja bahwa karena itu rasa, maka tingkatannya berbeda pada setiap orang. Melihat kadal saja sudah menjadi sesuatu yang mengerikan bagi orang tertentu tetapi bagi orang lain perkara biasa saja.

Ngeri yang dibayangkan oleh penulis surat Ibrani adalah ketika jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. Jatuh ke tangan Allah adalah keadaan yang sulit karena Allah yang melakukan sesuatu yang membahayakan hidup ini.

Allah adalah pribadi yang mengasihi semua ciptaanNya; tidak ada seorang pun yang tidak dikasihi oleh Allah dan semua diberkatiNya untuk bisa menikmati hidup dan berkarya dalam kehidupan ini untuk melakukan apa yang ada di dalam hatinya.

Tentu saja bahwa Allah ingin agar kehidupan manusia dijalaninya dalam bingkai semuanya sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga seluruh jalan kehidupan menjadi hidup yang sungguh-sungguh bahagia; hidup yang diberkati.

Kesadaran iman harus selalu menyimpan kenyataan bahwa di luar Tuhan akan terjadi bahwa pada akhirnya akan terjadi kengerian besar, bukan karena ketakutan manusia semata tetapi karena itu adalah jatuh ke dalam tangan Tuhan.

Mazmur 105:7
Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.
1 Dilihat

02 April 2025

RATU DARI SELATAN

Rabu, 2 April 2025
Renungan Pagi

Matius 12:42
"... Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"

RATU DARI SELATAN

Penghakiman terakhir akan dialami oleh semua makhluk yang pernah ada di dunia kehidupan. Tidak ada orang yang bisa luput dari padanya.

Ratu dari Selatan, Ratu negeri Syeba, akan bangkit bersama dengan angkatan ini (angkatan pada saman Tuhah Yesus)dan juga angkatan ini dalam arti angkatan yang papda zaman sekarang ini.

Ratu dari selatn itu akan menghukum 'angkatan ini' pada waktu penghakiman karena dia telah datang kepada Salomo untuk hikmat Salomo; dan itu telah membawanya kepada Tuhan yang adalah hakim semesta alam.

Yesus adalah pribadi yang lebih dari pada Salomo sebab Ia bukan hanya memiliki hikmat Allah padaNya melainkan Ia sendirilah Allah itu.

Percaya kepada Yesus berarti hidup bergaul dengan Allah dan memiliki hikmat seperti Salomo dan akan datang dan bersama Allah pada hari penghakiman untuk menghukum angkatan yang jahat.

Lukas 22:29 
Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku
1 Dilihat

01 April 2025

TERPANGGIL, DIPILIH DAN SETIA

Selasa, 1 April 2025
Renungan Pagi

Wahyu 17:14
"... Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

TERPANGGIL, DIPILIH DAN SETIA

Mereka yang akan berperang melawan Anak Domba adalah sepuluh kekuatan besar dunia (raja) yang sama-sama bersepakat untuk melawan dan yang memberikan pemerintahan kepada binatang yang membawa mereka sebab mereka akan menjadi raja bersama-sama dengan dia.

Anak Domba adalah Tuhan Yesus yang telah disembelih sebagai Domba Paskah untuk menebus dosa manusia. Ini berlatar pada korban-korban yang dilayani dalam pengaturan imamat dalam Perjanjian Lama yang terpenuhi di dalam pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib untuk membebaskan manusia dari dosa.

Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja adalah status Tuhan Yesus Kristus yang adalah di atas segalanya; tidak kuasa yang lebih tinggi dari kuasaNya. Pengakutan ini juga hendaknya menjadi warna hidup orang percaya, bahwa Tuhan Yesus adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Uang bukan segalanya, harta bukan segalanya, kehormatan-kemuliaan bukan segalanya; Tuhanlah segala-galanya.

Bersama dengan Dia, yaitu Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala Raja itu, artinya orang yang hidupnya hanya terpaut kepada Tuhan Yesus; yaitu mereka yang terpanggil, telah dipilih dan setia. Seluruh totalitas hidupnya diberikan kepada Allah.

Menang atau mengalahkan perlawanan binatang dan kuasa-kuasa dunia yang mendukungnya dijaminkan oleh Anak Dombah, karena itu jangan pernah takut berperang walau sepertinya terasa mustahil akan menang sebab kalah jumlah, kalah strategi, kalah kemungkinan dan sebagainya sebab bagi yang bersama Allah telah ada jaminan kemenangan. Jadilah yang terpanggil, dipilih dan setia.

Mazmur 91:4
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
1 Dilihat

31 Maret 2025

BERKECUKUPAN DAN BERKELEBIHAN

Senin, 31 Maret 2025
Renungan Pagi

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

BERKECUKUPAN DAN BERKELEBIHAN

Manusia adalah makhluk yang berkebutuhan dan berkeinginan tak terbatas. Waktu kemudian satu batas yang dipakai untuk mengukur ketersediaan bahan kebutuhannya; cukup sampai tujuh keturunan ~ itu berarti sekitar dua ratus lima puluh tahun.

Hidup manusia terdiri atas kebutuhan yang bersifat materi dan kebutuhan yang bersifat rohani ~ lahir dan batin. Selain itu ada lagi yang disebut identitas, mungkin ini yang disebut aktualisasi diri.

Seluruh kebutuhan hidup manusia dipenuhi oleh Tuhan secara berkelimpahan di dalam kasih karuniaNya. Dan memiliki kasih karunia Tuhan itulah kebutuhan terbesar manusia.

Dengan memiliki kasih karunia Tuhan, maka manusia akan berkecupungan dalam segala sesuatu. Materi aman sebab kepercayaan bahwa kasih karunia Tuhanlah yang akan mencukupkan segalanya bagi kehidupan ini; rasa bahagia juga selalu terjamin sebab di dalam tuhan segalanya adalah damai sejahtera.

Identitas orang Kristen yang seharusnya direnungkan dan dihidupi oleh setiap orang Kristen adalah menjadi pribadi ~ keluarga ~ persekutuan yang kaya dalam pelbagai kebajikan.

Amsal 14:31
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
1 Dilihat

29 Maret 2025

KAWANAN KECIL

Minggu, 30 Maret 2025
Renungan Pagi

Lukas 12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

KAWANAN KECIL

Kawanan kecil yang dimaksudkan Tuhan Yesus bisa mengacu pada orang yang percaya kepadanya yaitu yang menerima Injil yang dibawaNya hanya sedikit.

Keadaan kecil (hanya sedikit saja jumlahnya) memang bisa menakutkan ketika berada di antara kerumunan orang besar yang mengancam dan bukannya menerima dengan ramah dan baik pihak yang 'kecil' itu.

Kawanan kecil, berikutnya bisa berarti anggapan orang lain terhadap diri yang dilihat sebagai tidak ada apa-apanya. Persoalan mengenai hal ini bisa membuat orang serba salah dan serba kesulitan dalam menentukan arah jalan hidupnya ~ takut bertindak dan berkata-kata karenanya.

Berapa pun jumlahnya itu tidak penting, dikecilkan seperti apa pun itu bukanlah masalah, yang penting bahwa jaminan tentang menerima Kerajaan Allah itu menjadi bahagian hidup orang yang percaya kepada Tuhan.

Perenungan ini hendak membawa kita untuk bisa mengerti banyak dari pernyataan iman yang disampaikan banyak orang bahwa 'hanya orang kecil yang bisa masuk ke rumah Bapa'.

Amsal 19:22
Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.
1 Dilihat

HANYA BUTUH KEBERANIAN

HANYA BUTUH KEBERANIAN
Manusia pada masa kecilnya takut pada kegelapan sebab kegelapan berarti kengerian, ketidakjelasan, ada yang seram ...
Bahkan ada anak yang dikenal akrab dengan panggilan 'Pam' bentuk singkat dari ucapannya yang selalu menyadari terjadinya mati lampu walau sepulas bagaimana pun ia tidur akan bangun dan berkata: "Mati pampu!".
Tetapi menurut ilmu pengetahuan, khususnya medis, tidak ada penjelasan lebih lanjut, bahwa tidur malam itu lebih baik dari pada tidur siang; dan tidur di bawa terang lampu yang terang itu tidak sebaik tidur di bawah lampu yang redup; yang paling terbaik adalah tidur dalam pelukan kegelapan.
Tidak bisa dijelaskan banyak tetapi perlu untuk menyadari bahwa hanya dibutuhkan sedikit keberanian untuk melihat bahwa ada keindahan dalam kegelapan.
Mungkin lebih banyak untuk dikatakan tetapi terkadang harus belajar berhenti sejenak dari terlalu banyak berkata-kata.
1 Dilihat

PAHALA YANG TETAP

Sabtu, 29 Maret 2025
Renungan Pagi

Amsal 11:18
Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.

PAHALA YANG TETAP

Ukuran pasti segala sesuatu adalah ketika sudah waktunya diberi penilaian; baik atau buruk ~ lulus atau tidak lulus ~ berhasil atau gagal.

Laba adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan (lebih tepatnya: usaha) yang dilakukan; tentu saja bukan hanya materi, khususnya uang tetapi juga bisa soal nama yang terkenal, pengaruh yang semakin besar, derajat kemuliaan yang semakin naik dan berbagai hal lainnya.

Tidak salah jika orang mencari laba dari apa yang dilakukannya selama itu halal (baca: sewajarnya saja). Dan tidak menjadi perhatian utama dalam kehidupan ini untuk dicapai sebab itu hanya akan berbuah kesombongan, keangkuhan, kecurangan, tindakan menghalalkan segala cara, dan lainnya.

Menabur kebenaran adalah melakukan segala sesuatu dengan semangat yang benat, tujuan yang benar, dorongan semangat yang benar, sehingga terjalin kebenaran yang walau bertumbuh secara perlahan tetapi itu tanaman kebenaran yang akan berbuah kebenaran.

Nilai akhir kehidupan setiap orang hanya ada dua; orang fasik yang seluruh jalan hidupnya adalah sia-sia atau orang benar yang diberi pahala yang tetap.

Efesus 2:4-7
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
1 Dilihat

28 Maret 2025

KESADARAN MANUSIA MENURUT GAYA BERPIKIRNYA

KESADARAN MANUSIA MENURUT GAYA BERPIKIRNYA

Tulisan ini diinspirasi oleh Filsafat Timur yang pernah dipelajari lebih dari lima belas tahun yang lalu yang mungkin bisa menjadi perenungan kita tentang bagaimana tingkat kesadaran masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dalam hubungan kehidupan sosial di dunia ini.

Ada empat kelompok (baca: kasta) manusia sesuai dengan gaya berpikirnya dan tentu saja itu terkait dengan tempat ia hidup dan dengan siapa ia hidup. Jika manusia yang berada di lingkungan kasta tertentu tetapi gaya berpikir dan cara hidupnya mirip dengan kelompok lainnya, maka tentu saja ia ditolak oleh kelompoknya sedangkan pada masyarakat yang masih mengenal dan dihidupi serta menghidupi kelompok masing-masing, maka perpindahan kelompok adalah sesuatu yang sedikit sulit jika itu ke kelompok yang lebih tinggi sebab semakin tinggi kelompok semakin banyak dan rumit juga tanggung jawab yang ada bersamanya. 

Manusia yang seluruh kesadarannya memikirkan: 
- dirinya sendiri: Sudra.
- Kelompoknya: Waisya
- Negara: Ksatria
- Manusia: Brahmana

Banyak orang yang tingkat kesadarannya adalah kaum sudra tidak akan mampu menjalankan tugas dewan yang kapasitasnya adalah tanggung jawab Ksatria atau pejabat negara dengan pemikiran kelompok Waisya hanya akan menyebabkan keputusan-keputusan Nepotisme.

Tulisan singkat ini dibuat hanya untuk sedikit merenung tentang segala perkara di sekitar kita yang terdiri dari manusia yang hanya sedikit kaum Brahmana pada komunitasnya.
1 Dilihat

SEKALIPUN HABIS LENYAP

Jumat, 28 Maret 2025
Renungan Pagi

Mazmur 73:26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

SEKALIPUN HABIS LENYAP

Pengakuan Daud yang tergambar dari seluruh hidupnya; ia senantiasa hidup tulus di hadapan Tuhan. Ketika bersalah, ia mengaku kesalahannya dan ia selalu berusaha menjalani hidup yang berkenan kepada Tuhan.

Daging yang habis tetapi masih hidup adalah keadaan sangat parah pada keadaan tubuh manusia yang sering digambarkan dalam istilah tinggal daging pembalut tulang; tetapi hal ini tidak akan membuat Daud meninggalkan Tuhan.

Hati yang habis lenyap adalah keadaan di mana manusia tersisih dallam kehidupan ini karena tidak disukai oleh sesama manusia. Orang yang beriman kepada Tuhan seringkali dinyatakan sebagai pihak yang akan selalu dikasihi Tuhan dan manusia tetapi tidak semua manusia mengasihi umat Tuhan; ada juga orang yang tidak memberinya hati melainkan mengikis hatinya. Istilah mengikis hati dipakai untuk menggantikan 'mengambil hati' sebab istilah mengambil hati adalah sesuatu yang sudah diketahui bersama.

Tuhan sebagai gunung batu adalah keyakinan bahwa Tuhan melindungi umatNya dari segala kejahatan dan marabahaa dunia; Tuhan sebagai bagian adalah sebuah istilah yang berasal dari sejak orang Israel masuk ke tanah Kanaan di mana setiap suku mendapat tanah bagiannya masing-masing dan tanah itu kemudian dibagikan lagi ke masing-masing keluarga, dengan demikian Tuhan sebagai bagianku adalah pengakuan bahwa Tuhan akan tetap menjadi sumber hidup bagi umat-Nya.

Tetapi walau apa yang terjadi, sampai semuanya (dagingku dan hatiku) habis lenyap, hendaklah pengakuan iman kita tetap pada keyakinan bahwa Tuhan adalah gunung  batuku dan Tuhan akan tetap menjadi bagianku; itu juga adalah pengakuan iman yang kekal -- sampai selama-lamanya.

Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
1 Dilihat

27 Maret 2025

MANUSIA MENYESAL

Kamis, 27 Maret 2025
Renungan Pagi

Bilangan 23:19
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

MANUSIA MENYESAL

Manusia adalah makhluk yang bisa menyesali perbuatannya atau perkataannya sebab itu bisa mendatangkan kerusakan dan kekacauan bagi manusia dan kehidupan.

Allah bukan manusia menunjukkan adanya perbedaan antara Allah dan manusia. Manusia itu berdusta, maka Allah itu jujur, manusia itu bisa menyesal dengan yang dikatakannya atau yang dilakukannya, maka Allah itu teguh dengan semua yang dilakukanNya.

Allah itu teguh dalam semua yang dilakukanNya sebab Ia mengenali dengan baik semua waktu dan peristiwa, Ia memahami dan mengerti bahkan hal-hal yang belum timbul dalam pikiran manusia. Semua yang dilakukan Allah itu baik dan benar serta berguna bagi semua kehidupan.

Allah berfiman dan melakukan firmanNya; Ia berbicara dan menepatinya. Itu tidak menimbulkan penyesalan bagiNya sebab semua yang difirmankanNya dan semua yang dilakukanNya adalah baik dan berguna.

Manusia yang hidupnya dipenuhi dengan banyak kesalahan dan kegagalan tidak akan menyesali perbuatannya, walau itu tidak mencapai tujuan yang diharapkan, jika saja bahwa yang dilakukannya adalah sesuatu yang baik dan benar serta berguna.

Roma 1:18
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
1 Dilihat

26 Maret 2025

SEDIKIT PUKULAN

Rabu, 26 Maret 2025
Renungan Pagi

Lukas 12:48
"... Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

SEDIKIT PUKULAN

Manusia di hadapan Allah adalah pribadi dengan anugerah dan pemberian spesial kepada masing-masing orang. Ada yang jago bernyanyi tetapi tidak tahu ilmu bernyanyi, ada yang tahu ilmu bernyanyi tetapi tidak bisa bernyanyi, dan ada yang tahu ilmu bernyanyi dan hebat bernyanyi pula.

Ada dua hal yang akan dituntut dari manusia, yaitu: pertama, pemberian ~ ini lebih pada kemampuan yang diberikan kepada manusia yang sehari-hari biasa disebut talenta; kedua:kepercayaan ~ Tugas yang diberikan kepada manusia yang  biasanyan terkait dengan kemampuan yang ada padanya,pemberian yang telah ia terima sebelumnya.

Orang yang dituntut banyak karena banyak pemberian dan kepercayaan yang ia telah terima tetapi hanya melakukan sedikit dan hanya memberi sedikit, maka ia akan menerima banyak pukulan dalam kehidupan; pukulan dari tuan kehidupan - Tuhan.

Orang yang melakukan sesuatu tanpa diketahuinya bahwa itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga perbuatannya seharusnya mendatangkan hukuman, maka ia hanya akan menerima sedikit pukulan sebab ia tidak sengaja melakukan kesalahan; orang yang sengaja melakukan pelanggaran adalah mereka yang akan menerima pukulan yang banyak.

Setiap hari ada banyak pemberian Tuhan dan kita dipercayakan untuk mengurus kehidupan ini dengan baik; uruslah hidup ini dengan baik dan biarlah jika ada pukulan yang harus diterima, maka itu hanya karena ketidaktahuan dan bukan karena kesengajaan.

Ibrani 10:26
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
1 Dilihat

25 Maret 2025

TUHAN PENDAMPINGKU

Selasa, 25 Maret 2025
Renungan Pagi

2 Timotius 4:17
tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.

TUHAN PENDAMPINGKU

Paulus menjelaskan bahwa ia harus menghadapi pembelaannya yang pertama dalam tuduhan yang membawanya kepada pengadilan di hadapan Kaisar tanpa didampingi oleh seorang kawannya karena semuanya pergi meninggalkan dia, bahkan ada yang secara terang-terangan disebutkan sebagai yang pergi karena mencintai dunia;lihat ayat sebelumnya.

Manusia bisa meninggalkan kita dalam hidup dan pelayanan ini, bahkan manusia bisa menekan dan menindas pelayanan bagi Tuhan, tetapi itu tidak akan pernah berarti bahwa pendampingan Tuhan tidak berlaku bagi umat-Nya.

Untuk tantangan yang dihadapi oleh Paulus, ia tidak meminta agar tantangan itu dihilangkan melainkan ia meyakini bahwa Allah memberikannya kekuatan yang semakin besar untuk menghadapi tantangan-tantangan itu dan memenangkannya bagi Raja Agung.

Injil yang disampaikan Paulus itu diupayakan untuk didengarkan oleh seluruh orang yang bukan Yahudi dan disampaikan dengan sepenuhnya; tidak asal menyampaikan firman untuk menyenangkan pendengar tetapi sungguh-sungguh untuk mengubahkan hidup orang berdosa.

Lepas dari mulut singa adalah untuk menggambarkan keadaan berbahaya yang bisa terjadi untuk dihadapi oleh Paulus; Apakah itu dari kekuasaan politik Romawi atau dari tekanan tua-tua bangsa Yahudi yang mengatasnamakan agama dan bisa dalam arti lainnya; tetapi sekali lagi Paulus percaya bahwa dari perkara itu pun ia akan dilepaskan oleh Tuhan.

Yesaya 41:10
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
1 Dilihat

24 Maret 2025

KERAJAAN BUKAN DARI DUNIA

Senin, 24 Maret 2025
Renungan Pagi

Yohanes 18:36
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

KERAJAAN BUKAN DARI DUNIA

Kehidupan politik selalu peka terhadap kumpulan orang banyak; sebab dengan orang yang banyak itu bisa membuat banyak kemungkinan bisa terjadi; yang paling besar adalah menggulingkan kekuasaan yang sedang berkuasa dan menggantikannya dengan penguasa yang lain.

Yesus dihadapkan oleh bangsaNya sendiri ke pengadilan Romawi, tepatnya oleh pemimpin-pemimpin agama sebab agama diperlakukan dan dianggap sama dengan politik. Segala sesuatu diukur berdasarkan kepentingan dan keuntungan berdasarkan dukungan orang banyak.

Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Raja yang bukan pada Kerajaan dari dunia ini. Jika itu bukan dari dunia ini, pertanyaannya adalah Kerajaan dari manakah itu? Kerajaan Allahlah itu - berasal dari Allah dan melakukan kehendak Allah.

Ciri kerajaan Allah adalah tidak dibutuhkan kuasa untuk melawan; orang yang suka menentang adalah ciri orang yang masih jauh dari Kerajaan Allah.

Kuasa Allah yang di dalam Karajaan Allah bisa melakukan apa saja tetapi itu tidak pernah mengandalkan kekuasaan untuk menguntungkan diri sendiri melainkan bersedia mengalah demi kepentingan semua orang.

Mazmur 147:5
Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
1 Dilihat

23 Maret 2025

TEMPAT KUDUS

Minggu, 23 Maret 2025
Renungan Pagi

Keluaran 3:5-6
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

TEMPAT KUDUS

Tanah yang kudus adalah tempat di mana Musa bertemu dengan Allah yaitu di Gunung Allah atau gunung Horeb ketika Musa dipanggil untuk pergi menyelamatkan bangsa Israel untuk keluar dari perbudakan di Mesir.

Pemikiran manusia bahwa Allah ada di tempat itu karena itu adalah tempat yang kudus, tetapi sebenarnya kehadiran Allah di tempat itulah yang membuat tanah itu menjadi kudus; bukan Musa yang berjalan ke tempat kudus sehingga bertemu Tuhan di sana melainkan Tuhanlah yang menunggu Musa yang akan berlalu di tempat itu dan kehadiranNya membuat tempat itu menjadi kudus. Di mana Tuhan berkenan hadir, di situ tempat itu menjadi kudus.

Menanggalkan kasut adalah sebuah bentuk kesediaan untuk masuk ke hadirat Tuhan dalam kekudusan; kasut dibuat untuk menjaga keamanan kaki dari tusukan benda tajam tetapi juga untuk melindungi kaki dari segala yang najis. Sepatu itu menjadi najis tetapi kaki yang ada di dalam kasut itu menjadi utuh karenanya.

Gedung gereja biasa disebut sebagai rumah Tuhan yang kudus dan orang yang hadir beribadah biasa disapa sebagai saudara sesama orang kudus. Hal yang sama juga terjadi bahwa hadirat Tuhanlah yang menentukan gedung gereja itu kudus atau tidak; bukan gedung gereja yang membuat segala sesuatunya menjadi kudus.

Musa takut memandang hadirat Tuhan, tetapi banyak orang tidak menghargai hadirat Tuhan dalam ibadah yang dilakukannya, maka hidupnya tidak kudus di tempat kudus dan Tuhan tidak berjumpa dengan dia di sana. Kuduskanlah Tuhan maka hidupmu diberkati.

1 Petrius 3:15-16
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.
1 Dilihat

22 Maret 2025

PENUHILAH JANJI TUHAN ITU

Sabtu, 22 Maret 2025
Renungan Pagi

Yosua 14:12
"... Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN."

PENUHILAH JANJI TUHAN ITU

Yosua (namanya semula adalah Hosea bin nun) dan Kaleb bin Yefune adalah dua orang berteman di anatra dua belas orang yang diutus oleh Musa untuk mengintai tanah Kanaan; satu orang dari setiap suku Israel.

Mereka mengintai tanah Kanaan dan pulang kepada Musa memberi laporan dan Yosua serta Kaleb membangkitkan semangat orang Israel yang dilumpuhkan oleh sepuluh pengintai lain yang pesimis tentang bangsa Israel akan mengalahkan penduduk asli tanah Kanaan.

Yosua dan Kaleb adalah dua orang yang diizinkan oleh Tuhan di antara orang Israel yang semuanya mati di padang gurun karena dosa dan pemberontakan mereka kepada TUHAN. Kaleb diberi janji untuk menduduki wilayah yang dipijaknya ketika mereka mengintai daerah Tanak Kanaan.

Yosua sebagai teman seperjuangan Kaleb dan sebagai pemimpin Israel; karena itu, ia menjadi pribadi yang tepat bagi Kaleb untuk menyampaikan keinginan hatinya.

Pemimpin yang benar dan baik adalah pemimpin yang mengingat janji Tuhan dan yang memenuhi tanggung jawabnya kepada sesama manusia sesuai dengan janji Tuhan. Memberikan hak yang dijanjikan Tuhan kepada sesama manusia adalah panggilan manusia yang paling hakiki.

Mazmur 82:3
Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
1 Dilihat

21 Maret 2025

PANJANG SABAR DAN BERLIMPAH KASIH SETIA

Jumat, 21 Maret 2025
Renungan Pagi

Bilangan 14:18
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

PANJANG SABAR DAN BERLIMPAH KASIH SETIA

Panjang sabar dan berlimpah kasih setia adalah hakikat Allah yang bisa sangat bersabar kepada manusia yang selalu kecenderungannya adalah menjauh dari Tuhan bahka melawan Tuhan.

Tuhan mengampuni kesalahan dan pelanggaran, dan satu-satunya cara untuk menerima pengampunan itu adalah dengan melalui hukuman. Ketika orang bersalah siapa menerima hukuman, maka ia bisa diampuni; sebenarnya ini adalah kesediaan untuk mengakui kesalahan yang akan dihukum dengan suatu penghukuman yang akan mengarahkan kepada pertobatan.

Orang bersalah yang tidak mau mengakui kesalahannya atau yang tidak mau menerima hukuman sehingga menyembunyikan kesalahannya, maka ia pada akhirnya akan menerima hukuman dari Tuhan.

Selain itu, kesalahan orang yang diakuinya akan ditanggungkan kepada anak-anaknya kepada keturunan ketiga dan keempat; dosa (hidup yang bersalah itu) mewariskan penghukuman kepada keturunan sampai tiga generasi di bawahnya.

Kesabaran Tuhan adalah dengan tidak segera menghukum setiap orang yang bersalah tetapi memberikan waktu untuk orang itu bergerak kembali ke kebenaran. Kesempatan itu adalah berkat dan yang tidak menggunakan kesempatan dengan baik, hidupnya menjadi sia-sia.

Mazmur 3:15
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
1 Dilihat

20 Maret 2025

JANJI DALAM HATI

Kamis, 20 Maret 2025
Renungan Pagi

Mazmur 119:11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

JANJI DALAM HATI

Janji yang dimaksud adalaj janji Tuhan kepada umat manusia dan hati yang dimaksud adalah hati yang menyimpan janji Tuhan itu; jadi bukan hati yang berjanji untuk melakukan sesuatu tetapi hati yang menyimpan jannji Tuhan.

Hati yang di dalamnya ada janji Tuhan adalah hati yang berawas-awas tentang hidup yang tidak berdosa terhadap Tuhan. Janji Tuhan adalah pengingat yang baik agar manusia terhindar dari jalan dosa dalam kehidupan ini.

Manusia yang mengabaikan janji Tuhan akan membiarkan dirinya dikuasai oleh keinginan dosa sehingga hidupnya hanya akan dipakainya untuk memenuhi hasrat dosa dalam hidupnya.

Menyimpan janji Tuhan dalam hati adalah sebuah perkara yang secara manusia bisa menyebabkan hati ini seperti terbakar sampai akan meledak karena tekanan dosa memang begitu berat tetapi tidak berdosa terhadap Tuhan menjadi kekuatan utama yang selalu mengobati penderitaan karena menyimpan janji Tuhan.

Janji Tuhan dalam hati akan melahirkan janji dalam hati untuk setia kepada Tuhan sebab ada keyakinan bahwa janji Tuhan selalu adalah rancangan yang baik bagi kehidupan umatNya.

2 Petrus 3:9
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
1 Dilihat

19 Maret 2025

PETAWA TANG LABU'

PETAWA TANG LABU'

Secara bahasa, istilah ini artinya tidak terlalu baik, sebab itu seharusnya diterjemahkan sebagai 'senyum yang tidak tulus'; Petawa itu adalah dari kata dasar tawa artinya tawa, senyum. Dalam kalimat ini, petawa lebih diartikan senyum dan itu mengacu pada tindakan sesama (biasanya keluarga dekat) yang memberi bantuan dengan memberikan ternak peliharaan, yaitu babi atau kerbau yang digunakan oleh keluarga yang berduka ketika ada kematian atau dalam acara-acara keluarga lainnya.

Tang labu' secara harafiah seharusnya berarti tidak tulus. Labu' artinya tenggelam tetapi dalam kalimat yang terkait dengan pemberian atau kesungguhan melakukan sesuatu, maka labu' berarti bahwa sesuatu yang diberikan itu sampai ke dalam hati (tulus) - sampai tenggelam ke dalam hati.

Apakah budaya orang Toraja dengan sub-sub sukunya itu adalah masyarakat yang tidak tulus ketika menolong? Ini pertanyaan yang akan kita gali untuk menjadi sebuah perenungan kehidupan di dunia yang terpanggil untuk saling membantu dalam kehidupan ini.

Masyarakat Toraja adalah masyarakat yang selalu saling menopang dalam kehidupan dan segala seluk-beluk kehidupannya. Ketika orang metawa (memberi pertolongan kepada sesama atau keluarga), maka setiap orang harus memberikan petawa labu' -- pemberian yang tidak mengharapkan imbalan apalagi menganggapnya sebagai piutang yang harus dibayar.

Pada sisi sebaliknya, orang yang menerima pertolongan (to dibengan petawa) akan selalu menyatakan terima kasih kepada Saudara yang telah menolongnya dalam bahasa kiasan telah diseberangkan melintasi arus kehidupan, sebagai perbuatan yang tidak akan mampu dibalas ~ kurru sumanga' diona dipalamban uppotete kamamassengan penawanna Siulu'; pa'kamase tang lakibela umbala'i.

Tetapi secara ke dalam (bagi dirinya sendiri dan bagi keluarga batihnya) harus selalu mengatakan bagi dirinya sendiri bahwa mereka telah menerima petawa tang labu' dari saudaranya dalam arti bahwa mereka tidak boleh menenggelamkan perkara itu begitu saja tetapi harus mengingatnya untuk kemudian juga akan menolong orang yang telah menolongnya pada masa kesusahan. Tae' ia mala dikalembei petawanna siulu'ta, tang lanalaburanni uran ba'tu bongi: Tidak boleh kita melupakan pertolongan dari Saudara kita, biar hujan maupun malam tidak boleh menenggelamkannya. 
Tetapi secara pintas, ketika hal ini disampaikan secara ke dalam pada keluarga yang telah menerima pertolongan, mengemukan hal ini sering dikatakan sebagai petawa tang labu'na siulu' - suatu istilah yang sebenarnya tidak terlalu etis untuk disampaikan.

Petawa tang labu' sering juga dikatakan dengan bahasa lainnya dengan pengertian yang kurang lebih sama:
  • Indan tak disinga', pa'kamase tang ditukka (hutang yang tidak ditagih, pemberian yang tidak dituntut)
  • Siri' dio lindo (malu yang melekat di dahi).
Tentu saja bahwa bahasa ini tidak untuk disampaikan kepada keluarga yang telah menolong tetapi menjadi tanggung jawab ke dalam dari pihak yang telah menerima pertolongan dari keluarga yang mengasihinya ketika mereka dalam kesusahan.

Tentu ada hal-hal yang harus didiskusikan terkait hal ini tetapi mari kita berusaha untuk selalu memberi petawa labu' kepada sesama.
1 Dilihat

MENELANJANGI PERBUATAN-PERBUATAN KEGELAPAN

Rabu, 19 Maret 2025
Rebungan Pagi

Efesus 5:11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

MENELANJANGI PERBUATAN-PERBUATAN KEGELAPAN

Mengambil bagian adalah persetujuan dan partisipasi aktif dalam sebuah kejadian atau perbuatan. Mengambil bagian dalam suatu perbuatan kegelapan kapasitasnya bisa terdiri dari pemikir, pelaku/pelaksana, hanya memberi persetujuan, atau tokoh utama baik sebagai dalang maupun sebagai pion dalam terjadinya suatu peristiwa.

Perbuatan kegelapan adalah segala bentuk kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah yang adalah terang dunia. Kegelapan biasanya berlindung di balik sesuatu yang lain sebab itulah sumber kegelapannya, misalnya kekuasaan, kekayaan, keberanian, dan lain sebagainya.

Kegelapan itu tidak berbuah apa-apa, tidak mendatangkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan, bahkan sebaliknya dia mematikan. Suasana yang penuh kasih dibunuh oleh orang kesombongan dan perasaan menang sendiri dari orang tertentu; kemurahan hati ditelan oleh gaya hidup yang mencari keuntungan diri sendiri.

Menelanjangi kegelapan adalah upaya membuktikan hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah dan persoalannya adalah bahwa itu tidak mudah dilakukan sebab kegelapan itu selalu berusaha untuk bersembunyi dan ia akan berusaha untuk melawan dengan caranya sendiri.

Menelanjangi kegelapan adalah dengan setiap orang menjalani hidup yang baik sampai kegelapan itu terkikis oleh sinar yang semakin terang merambat ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Yakobus 4:17
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
1 Dilihat

MENCIAP-CIAP

Selasa, 18 Maret 2025
Renungan Pagi

Yesaya 38:14
Seperti burung layang-layang demikianlah aku menciap-ciap, suaraku redup seperti suara merpati. Mataku habis menengadah ke atas, ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; jadilah jaminan bagiku!

MENCIAP-CIAP

Menciap-ciap adalah tindakan yang dilakukan oleh burung dalam keadaan mereka yang tidak berdaya mengharapkan bantuan dari sesamanya burung atau dari pihak lain yang bersedia membantu dalam keadaannya yang tidak berdaya.

Suara redup adalah kiasan keadaan yang semakin tidak berdaya dalam kehidupan ini. Penderitaan yang silih berganti bahkan tumpang tindih di atas kehidupan ini akan membuat manusia merasa bahwa ia tidak mempunyai kekuatan lagi untuk bangkit dari keadaannya yang menderita.

Mata yang habis menengadah ke atas adalah bahasa puitis untuk menggambarkan jiwa yang selalu dan hanya berharap kepada Tuhan dalam keadaan sulit yang dihadapinya.

Pemerasan adalah gambaran keadaan manusia yang mengalami segala bentuk kejahatan dari sesamanya manusia. Ia mengalami penderitaan yang memeras perhatian dan emosi; tenaga dan materi untuk ia mempetahankan hidupnya.

Allah sebagai penjamin artinya hidup yang tidak akan kehabisan daya sebab Allah yang mencukupi segala yang dibutuhkan oleh kehidupan ini. Hidup yang menciap-ciap dan hanya menengadah kepada Tuhan adalah hidup yang dijamin oleh Tuhan.

1 Pertus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
1 Dilihat

17 Maret 2025

Ia Pillik Ia Tae', Ia Labu' Ia Dengan

IA PILLIK IA TAE', IA LABU' IA DENGAN 

Adalah bahasa orang tua (anggaplah sebagai falsafah kehidupan) di wilayah sekitar Messawa (bagian wilayah Tanda Sau' dalam pemetaan daerah Kondo Sapata' Wai Sapalelean dalam kehidupan para leluhur peradaban masyarakat Toraja Barat - Toraya Kalambunan) untuk menyatakan kenyataan hidup yang mereka pelajari bisa terjadi dalam kehidupan manusia yang tentu saja bisa terjadi secara leterlek tetapi ini lebih pada perenungan tentang keadaan hidup yang ideal untuk dilakukan oleh setiap orang.

Baik terlebih dahulu mari kita melihat arti harafiah dari semboyan ini:
  • Ia -- orang yang; siapa/barangsiapa yang ...
  • Pillik -- sangat pelit; pillik sebenarnya adalah sebutan untuk rasa pekat seperti pada buah pisang yang belum ranun. Rasa ini biasanya tidak disukai dan istilah ini dipakai dalam semboyan ini untuk menggambarkan orang yang susah untuk memberi. Istilah lain yang biasa dipakai dalam arti yang sama adalah pi'di'.
  • Tae' -- tidak; dalam semboyan ini tae' diartikan sebagai yang 'tidak mempunyai' sehingga terjemahan bebasnya bisa miskin, atau tidak mempunyai apa-apa, atau paling tidak keadaannya begitu saja -- tidak berkembang.
  • Labu' -- tenggelam, hilang dari pandangan karena masuk ke dalam air; jika sesuatu tidak terlihat karena terhalang oleh sesuatu disebut kabu' ~ kabu' mataallo --> matahari terbenam. Dalam pengertian bahasa di dalam kalimat ini, labu' bisa diterjemahkan sebagai yang sampai ke dalam hati, tulus.
  • Dengan -- ada;  dalam semboyan ini menggambarkan keadaan orang yang semakin ditembah kekayaan yang ada padanya.
Secara keseluruhan, kalimat 'ia pillik ia tae', ia labu' ia dengan' dapat diterjemahkan sebagai: setiap orang yang sulit memberi tidak akan berpunya dan setiap orang yang selalu memberi dengan tulus akan menjadi orang yang berpunya.
1 Dilihat

BAGI DIALAH

Senin, 17 Maret 2025
Renungan Pagi

Yudas 1:25
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

BAGI DIALAH

Dimulai dengan penjelasan tentang hakikat Allah yang Esa; artinya biarlah orang Israel mengenal Allah yang hanya satu itu (tidak ada Allah --yang disembah-- selain Tuhan)sebab memang hanya ada satu Allah; pemahaman yang harus dihindari adalah paham bahwa Tuhan itu adalah satu Allah di antara banyak Allah yang disembah oleh manusia.

Allah adalah Juruselamat oleh Yesus Kristus adalah pengingat akan karya penyelamatan Allah yang menebus manusia dari kuasa Dosa yang membinasakan menjadi umat yang hidup dalam damai sejahtera.

Empat perkara yang dialamatkan bagi Tuhan adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan, dan kuasa. Semua perkara ini adalah perkara yang diusahakan manusia untuk terjadi atas dirinya bahkan menjadi hal yang diperebutkan.

Memberi kekuatan kepada Tuhan artinya membiarkan kekuatan Allah yang berlaku atas hidup ini beserta dengan seluruh upaya kehidupannya dalam kesadaran bahwa daya yang paling baik adalah ketika Tuhan yang menjadi penggerak hidup ini. Kemuliaan, kebesaran, dan kuasa adalah bagi Tuhan, itu berarti bahwa manusia perlu merendah di hadapan Tuhan dan dalam seluruh keberadaan hidupnya dalam hubungan dengan sesama manusia.

Batas waktu sebelum segala abad dan sampai selama-lamanya berarti bahwa kemuliaan dan kuasa Allah tidak berkesudahan, tidak terbatas dan lekang oleh waktu. Pada sisi lain ini mengingatkan bahwa manusia itu ada permulaannya dan ada akhirnya. Biarlah hidup ini menjadi kemuliaan bagi Tuhan yang akan diwariskan kepada kepada generasi yang baru akan memulai masanya.

Amsal 13:22
Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
1 Dilihat

TANGAN DI ATAS KEPALA

Minggu, 16 Maret 2025
Renungan Pagi

Imamat 1:4
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.

TANGAN DI ATAS KEPALA

Aturan tentang pemberian persembahan berupa binatang ternak di atas mezbah yang berlaku atas orang Israel.

Persembahan yang akan diberikan kepada Tuhan itu dibawa ke pintu Kemah Pertemuan lalu orang yang membawa persembahan itu meletakkan tangannya ke atas kepala binatang persembahannya itu diperkenankan menjadi pendamaian baginya.

Pendamaian artinya bahwa hubungannya dengan Tuhan terjalin baik sebab pada dasarnya dosa merusak hubungan dengan Tuhan dan itu diperdamaikan dengan cara memberi hidup dan ketulusannya kepada Tuhan.

Meletakkan tangan di atas kepala binatang persembahan adalah lambang kesungguhan hati untuk menyerahkan persembahan itu dan sekaligus menjadi tanda penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan melalu binatang persembahan yang disembelih itu; yang dipersembahkan adalah diri sendiri melalui media binatang persembahan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tangan di atas kepala adalah lambang cinta kasih yang lahir dari hati yang dalam dan itu pendamaian dengan sesama dan Tuhan, sekaligus persembahan yang berkenan kepada Tuhan.

Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
1 Dilihat

15 Maret 2025

KETAKUTAN TERBESAR

Sabtu, 15 Maret 2025
Renungan Pagi

Lukas 22:44
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

KETAKUTAN TERBESAR

Manusia adalah makhluk yang bisa merasakan takut yang kadarnya berbeda pada setiap orang dan berbeda pada setiap orang. Ada orang yang takut pada kecoa yang bagi orang lain tidak dianggap sebagai persoalan apa pun. Tidak ada seorang pun yang pernah mengalami ketakutan sampai harus berpeluh seperti titik-titik darah.

Tuhan Yesus takut menghadapi kematian sebab itu akan menjadi kematian yang sangat menderita bagiNya. Mati sebagai penjahat yang menanggung dosa manusia.

Kematian itu adalah perkara yang menakutkan. Tidak ada orang yang bersedia untuk mati secara sukarela selain dari mereka yang hidupnya tidak mengalami damai sejahtera, mereka yang tersiksa -- mengalami tetakan dalam kehidupan mungkin akan lebih suka seandainya bisa mati saja. Usahakanlah hidup yang bahagia dan senang di dunia ini, maka hidupmu tidak dibayang-bayangi oleh 'lebih baik mati saja'.

Ah, tidak; Tuhan Yesus bukan takut pada kematian tetapi ia takut pada penderitaan yang akan dialamiNya. Siapa pun tidak ingin menderita, baik penderitaan fisik maupun penderitaan batin. Takutlah untuk menderita dan takutlah untuk menyebabkan orang lain mengalami penderitaan. Semakin baik seseorang mengatasi penderitaan semakin sukses ia dalam hidup; tetapi Tuhan Yesus bersedia untuk menanggung penderitaan karena kasihNya yang besar kepada manusia.

Ketakutan terbesar yang dialami Tuhan Yesus adalah bahwa Ia harus menanggung dosa manusia. Doa menyebabkan penderitaan yang tak terkatakan dan seringkali bagi manusia justru ia menyukai berbuat dosa dalam kehidupannya. Mari hidup dengan baik sehingga tidak harus mengalami kehidupan terbesar dalam hidup ini yaitu takut hidup dan terlebih lagi takut akan mati.

1 Petrus 4:1-2 
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
1 Dilihat

Memelihara Dosa!

MEMELIHARA DOSA!
~Pdt. Dr. Robert P. Borrong

"Kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus" (Roma 6:11-b). 

Pernah ada kejadian di Filipina tahun 1932, seorang anak mati dimakan oleh ular peliharaannya sendiri. Kemudian tanggal 23 Oktober 2008 dilaporkan adanya seorang perempuan berumur 25 tahun di Virginia, Amerika Serikat, diserang oleh ular peliharaannya sendiri. Itu hanya dua contoh kasus orang-orang yang menjadi korban binatang peliharaan, khususnya ular.

 Ada banyak orang di seluruh dunia punya hobby memelihara binatang buas seperti ular, buaya, singa, harimau dan lain-lain.
Ular, dalam Alkitab, menjadi simbol dari Iblis yang menggoda manusia sehingga jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:1; 2 Korintus 11:3). Kemudian orang-orang jahat yang suka berbuat dosa disebut sebagai ular, khususnya bisa ular yang mematikan (Mazmur 58:5  dan 140:4). Yohanes Pembaptis dan Yesus menyebut orang Farisi yang suka munafik sebagai ular-ular dan keturunan ular beludak (Matius 3:7; 12:34; 23:33; Lukas 3:7). Jelaslah bahwa ular dijadikan sebagai simbol kuasa Iblis dan juga simbol orang-orang jahat dan munafik, orang-orang yang suka memelihara dosa. 

Memelihara sikap dan perbuatan dosa sangat berbahaya sebab dosa seperti binatang buas, kalau sudah besar mengancam kehidupan rohani kita. Dosa berakar dalam keinginan atau hawa nafsu yang tidak bisa dikendalikan dan kalau terus dipelihara akan membawa maut atau kematian (Yakobus 1:15).

Bagi kita orang beriman pada Yesus Kristus, dosa sudah mati. Dosa adalah kehidupan lama yang telah ditaklukkan oleh kematian Yesus Kristus (1 Korintus 15:3). Maka kita harus selalu berjuang menjauhi dosa, seperti kita menjauhkan diri dari binatang buas. Kita tidak boleh membiarkan dosa mengancam dan menguasai kehidupan kita. Dosa harus kita jauhi dan taklukkan. Dosa telah mati bagi kita dan kita hidup bagi Allah. Hidup bagi Allah di dalam Yesus Kristus berarti secara total kita meninggalkan dosa dan tidak kompromi dengan dosa. 

Seorang gadis yang senang memelihara seekor ular piton tidak hanya mengurung ular itu dalam kandang tetapi dia juga makan bersama ular itu, becanda dengan ular itu dan tidur dengan sang ular. Pada suatu ketika, ular itu bertingkah aneh. Ia tidak mau makan dan selalu melingkar di tubuh sang gadis. Beberapa hari kemudian gadis itu memeriksakan ular peliharaannya ke dokter hewan spesialis ular kalau-kalau ularnya sakit. Betapa kagetnya ketika dokter hewan itu menjelaskan bahwa ular itu tidak sakit tetapi sedang berpuasa karena merencanakan suatu makan besar. Ular itu sedang berpuasa dan mulai belajar melilit Anda karena sedang mempersiapkan diri menelan Anda.

Jangan pernah bermain dan becanda dengan dosa. Jangan tergiur oleh permainannya dan kenikmatan yang ia berikan. Dia sedang merencanakan momen yang mematikan untuk Anda. Ingat dosa itu nikmat! Tetapi mengandung racun atau bisa seperti ular dan membawa maut!

Mari kita secara radikal menjauhi dosa dan mengarahkan hidup kita hanya kepada Allah. Jangan beri kesempatan kepada dosa menguasai kita. Biarkan Allah yang hidup menguasai hidup kita. Jangan coba-coba berkompromi dengan dosa.  Mari kita menjauhinya. Tuhan Yesus sang Penakluk menolong kita. Dia telah remukkan kepala Iblis. Amin. RPB.

Copy Paste dari Salah Satu Group WhatsApp
1 Dilihat

14 Maret 2025

MEMULIAKAN AJARAN ALLAH

Jumat, 14 Maret 2025
Renungan Pagi

Titus 2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

MEMULIAKAN AJARAN ALLAH

Menjadi orang jujur adalah harapan setiap orang untuk dirinya sendiri dan harapan orang terhadap orang lain. Kejujuran disadari sebagai nilai baik yang akan memperbaiki kehidupan.

Meminta kejujuran dari orang lain lebih mudah daripada memberinya dari diri sendiri kepada orang lain; tetapi sebisa mungkin belajarlah untuk jujur supaya setiap orang hidup dengan baik di dunia yang selalu cenderung untuk memuliakan kebesarannya dari pada kebesarn nilai hidup yang baik.

Curang atau tidak jujur adalah himbauan kepada para hamba. Godaan untuk berlaku curang pada hamba bisa terjadi dalam hal kepercayaan tuannya. Ambil keuntungan dari keadaan adalah kecenderungan semua manusia; bukan hanya pada hamba kepada tuannya.

Kejujuran itu hanya akan ada pada mereka yang melatih hidupnya untuk tulus dan setia. Tulus artinya melakukan sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu sebagai imbalan sedangkan setia artinya melakukan tugasnya dengan baik entah diawasi atau tidak diawasi, tantangan apa pun yang terjadi dia tetap melakukan tugasnya.

Memuliakan ajaran Tuhan hanya bisa terwujud dalam kehidupan mereka yang selalu tulus dan setia ~ tidak curang dalam perkara apa pun. Memuliakan ajaran Tuhan artinya tidak membiarkan ajaran Tuhan dicela oleh orang lain karena perilaku dan sikap yang salah dari orang-orang yang berjalan pada jalan Tuhan.

Kolose 1:21-22
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1 Dilihat

13 Maret 2025

BIARKANLAH DIRIMU DISELAMATKAN

Kamis, 13 Maret 2025
Renungan Pagi

Yesaya 45:22
Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.

BIARKANLAH DIRIMU DISELAMATKAN

Keputusan terbesar yang diambil manusia adalah membiarkan dirinya diselamatkan. Ini berarti bahwa orang yang tidak selamat hanya bisa diselamatkan pada keputusan untuk membiarkan diri diselamatkan.

Keputusan untuk menerima keselamatan bersifat pribadi tetapi hasilnya tidak berasal dari manusia melainkan dari Allah; manusia tidak mempuanyai kuasa atau daya untuk melakukan itu bagi dirinya.

Cara mendapatkan keselamatan dari Allah adalah dengan berpaling kepada Allah; melihat hadirat Allah dalam semua yang dilakukan, semua yang dipikirkan, dan menjadikan hidup ini sesuai dengan kehendak Allah.

Undangan untuk membiarkan diri diselamatkan dialamatkan kepada ujung-ujung bumi yang berarti bahwa setiap orang di mana pun dia berada, apa pun keadaannya, bagaimana pun latar belakang kehidupan keluarganya, dengan status stratanya masing-masing, dan segala sesuatu yang terkait dengan kehidupannya diajak untuk berpaling kepada Allah dan membiarkan dirinya diselamatkan.

Akulah Allah dan tidak ada yang lain adalah penegasan Allah kepada manusia bahwa di luar Dia tidak ada yang dapat menyelamatkan. Pihak lain (uang, orang, kekuasaan, dan lainnya) bisa membantu agar terjadi keselamatan yang bersifat sementara di dunia ini tetapi hanya dari Allah yang dapat memberikan keselamata yang sempurna dan kekal.

Yakobus 4:12
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
1 Dilihat

12 Maret 2025

MAHKOTA ORANG RENDAH HATI

Rabu, 12 Maret 2025
Renungan Pagi

Mazmur 149:4
Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

MAHKOTA ORANG RENDAH HATI

Tuhan berkenan kepada seseorang berarti Tuhan turut bercampur tangan dalam kehidupan orang itu. Bukan pada keadaan bahwa seseorang berkenan karena ia menyenangkan hati Tuhan; tidak ada yang bisa memenuhi syarat untuk masuk dalam kekudusan Tuhan tanpa perkenananNya sendiri.

Bahwa manusia memberi kesempatan kepada Tuhan untuk turut beperkara (bukan berperkara) dalam hidupnya itulah yang berkenan kepada Tuhan.

Hati yang terus tertutup untuk menerima campur tangan Tuhan akan membuat hidup yang semakin jauh dari Tuhan oleh sikap kesombongan akan kemampuan pada diri sendiri yang sebenarnya hanyalah tipuan dunia sebab banyak perkara kecil yang membingungkan manusia.

Rendah hati adalah kesadaran bahwa manusia tidak akan pernah mampu pada dirinya sendiri dengan kekuatannya sendiri untuk mengurus hidupnya sampai tuntas. Manusia adalah tempat segala keterbatasan.

Keadaan rendah hati pada manusia akan membuatnya semakin dekat dengan Tuhan dan itu dimahkotai dengan keselamatan. Semua yang terjadi dalam hidupnya membuat semua orang bersukacita dan bukannya merusak atau memporak-porandakan kehidupan manusi dan seluruh sistem kehidupannya.

Yesaya 52:7
Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"
1 Dilihat

KEHINAAN MANUSIA

Selasa, 11 Maret 2025
Renungan Pagi

Yesaya 53:3
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

KEHINAAN MANUSIA

Manusia cenderung mempunyai keinginan untuk menjadi makhluk yang berharga, bahkan jika perlu menjadi 'yang mulia' dalam kehidupan ini.

Seiring dengan itu, semakin mulia seseorang semakin gampang ia melihat rendah orang lain bahkan menindas orang rendah itu.

Orang yang dihindari adalah mereka yang dianggap hina, baik dari segi status ekonomi, karena keterbatasan fisik dan pengetahuan, dan lain sebagainya.

Hamba Allah yang setia dalam ayat bacaan ini adalah karena Dia dianggap sebagai pribadi yang nista dalam kelakuan hidupnya dan layak disingkirkan - tidak masuk hitungan manusia.

Biarlah setiap orang menjadi orang mulia karena kasihnya kepada orang hina dan bukannya menganggap diri mulia lalu menghina orang lain.

Mazmur 22:25
Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
1 Dilihat