Senin, 23 Juni 2025
Renungan Pagi
Roma 15:13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
BERLIMPAH-LIMPAH DALAM PENGHARAPAN
Pengharapan adalah kerinduan akan keadaan yang baik (lebih tepat: yang lebih baik) pada masa yang akan datang; baik untuk masa yang dekat maupun untuk masa yang jauh.
Semakin baik pengharapan seseorang, semakin baik pula usaha yang dilakukannya untuk mencapai pengharapan itu, dan semakin baik pula hidupnya. Orang yang tanpa pengharapan hanya bergerak untuk hidup dan seluruh jalan hidupnya akan dilihatnya sebagai 'beban'. Milikilah pengharapan yang berlimpah-limpah, maka berlimpah-limpahlah hidupmu dengan segala yang baik.
Pengharapan hanya diperuntukkan bagi mereka yang hidupnya selalu dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera. Jika tidak ada sukacita dan damai sejahtera, maka pengharapannya hanya terbatas pada semoga besok ada sukacita tetapi ia tidak berdaya untuk mengupayakannya. Sukacita dan damai sejahtera adalah pangkal hidup yang diberkati.
Pengharapan harus di dalam iman sebab di luar iman, maka pengharapan itu bisa menenggelamkan hidup ini ke dalam lumpur kebinasaan. Mari memiliki pengharapan iman yang paling besar, yaitu suatu waktu nanti saya akan masuk surga.
Hal terakhir, bahwa untuk bisa hidup dalam hidup yang memiliki semua yang membuat hidup semakin lebih baik setiap harinya, maka itu hanya terjadi pada mereka yang mengandalkan kekuatan Roh Kudus dalam hidupnya.
Ibrani 6:19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar