Rabu, 11 Juni 2025
Renungan Pagi
Lukas 18:14
"... Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
DIBENARKAN ALLAH
Kisah tentang dua orang yang pergi berdoa tetapi pulang dengan hasil yang berbeda. Seorang di antara mereka adalah orang 'rohani' dan satunya adalah orang 'dunia'; demikian cara pandang dunia tentang kedua orang itu.
Orang rohani itu merasa diri benar dan meninggikan kebenarannya di hadapan Allah sedangkan orang dunia itu sadar akan dosanya dan merendahkan diri kepada Allah bahkan takut akan keadaan keberdosaannya di hadapan Allah dan hanya bisa memohon pengampuanan kepada Allah.
Manusia bukanlah makhluk yang benar tetapi yang dibenarkan. Karena itu, orang yang merasa diri benar kehilangan nilai kemanusiaannya sementara mereka yang menyadari keadaannya sebagai yang jauh dari kebenaran akan diterima untuk menerima 'pembenaran'.
Merasa diri benar adalah hidup yang rendah, sebab merasa diri benar adalah meninggikan diri dan semakin orang meninggikan diri semakin ia direndahkan. Semakin tinggi orang mengangkat dirinya semakin berisiko ia jatuh terhempas dan hancur.
Merendahkan diri bukan berarti menjadi orang yang rendah diri, yang tidak berani berbuat apa-apa, tetapi yang dalam segala perkara selalu melakukan yang terbaik sambil terus menyadari bahwa keberhasilan terutama kemenangan atas dosa bukanlah karya manusia tetapi karya Allah bagi umat-Nya.
Efesus 2:8-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar